Professional Documents
Culture Documents
Dalam setiap persalinan harus diperhatikan 3 faktor berikut : (1) jalan lahir ; (2)
janin dan (3) kekuatan kekuatan yang ada pada ibu.
Jalan lahir dibagi atas (a) bagian tulang, tediri atas tulang tulang panggul dan
persendiannya (artikulasio) ; dan (b) bagian lunak, terdiri atas otot-otot,
jaringan jaringan dan ligamen-ligamen.
TULANG PANGGUL
Dalam obsetri dikenal 4 jenis panggul, yang mempunyai ciri-ciri pintu atas
panggul sebagia berikut :
a. Jenis ginekoid : panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu atas
paggul hampir bulat.
b. Jenis android : bentuk pintu atas panggul hampir segi tiga. Umumnya
pria mempunyai jenis seperti ini. Panjang diameter transversa hampir
sama dengan panjang diameter anteroposterior, akan tetapi yang
terakhir ini jauh lebih mendekati sakrum.
c. Jenis antropoid : bentuk pintu atas panggul agak lonjong, seperti telur.
Panjang diameter anteroposterior lebih panjang dibandingkan diameter
transversa.
d. Jenis platteloid : sebenanya jenis ini adalah jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih
besar daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5 %
perempuan.
Ruang panggul
Seperti telah dikemukakan, ruang panggul di bawah pintu atas panggul
mempunyai ukuran yang paling luas. Di panggul tengah terdapat
[enyempitan dalam ukuran melintang setinggi kedua spina iskiadika. Ketika
mengadakan penilaian ruang panggul hendaknya diperhatikan bentuk os
sakrum, apakah normal melintang dengan baik dari atas ke bawah dan
cekung ke belakang. Os sakrum yang kurang melengkung dan kurang
cekung akan mempersempit ruang panggul dan mempersulit putaran paksi
dalam, sehingga dapat terjadi malposisi janis. Selanjutnya dinding samping
ruang panggul dinilai dari atas ke bawah.
BIDANG HODGE
Bidang hodge dipelajari untuk menentukan sampai di manakah bagian
terendah janin turun dalam panggul dalam persalinan.
Bidang Hodge 1 : bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan
promontorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul
Bidang Hodge 2 : bidang yang sejajar dengan bidang hodge 1, terletak
setinggi bagian bawah simfisis.
Bidang Hodge 3 : bidang yang sejajar dengan bidang hodge 1 dan 2
terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. Pada rajukan lain
bidang hodge 3 biasa disebut juga dengan bidang O
Bidang Hodge 4 : bidang yang sejajar dengan bidang hodge 1, 2, dan 3
, teletak setinggi os koksigis.
MEKANISME PERSALINAN
Gerakan-gerakan utama dari mekanisme persalinan adalah :
1. Penurunan kepala.
2. Fleksi.
3. Desensus
4. Rotasi dalam ( putaran paksi dalam)
5. Ekstensi.
6. Ekspulsi.
7. Rotasi luar ( putaran paksi luar)
Dalam kenyataannya beberapa gerakan terjadi bersamaan, akan tetapi untuk
lebih jelasnya akan dibicarakan gerakan itu satu persatu.
1. Penurunan Kepala.
Pada primigravida, masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya
sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi pada multigravida
biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala ke dalam
PAP, biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan.
Masuknya kepala melewati pintu atas panggul (PAP), dapat dalam keadaan
asinklitismus yaitu bila sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir
tepat di antara simpisis dan promontorium.
Pada sinklitismus os parietal depan dan belakang sama tingginya. Jika sutura
sagitalis agak ke depan mendekati simpisis atau agak ke belakang mendekati
promontorium, maka dikatakan kepala dalam keadaan asinklitismus, ada 2
jenis asinklitismus yaitu :
Asinklitismus posterior : Bila sutura sagitalis mendekati simpisis dan
os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan.
Derajat sedang asinklitismus pasti terjadi pada persalinan normal, tetapi kalau
berat gerakan ini dapat menimbulkan disproporsi sepalopelvik dengan panggul
yang berukuran normal sekalipun.
Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persalinan. Hal ini
disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim, yang
menyebabkan tekanan langsung fundus pada bokong janin. Dalam waktu yang
bersamaan terjadi relaksasi dari segmen bawah rahim, sehingga terjadi
penipisan dan dilatasi servik. Keadaan ini menyebabkan bayi terdorong ke
dalam jalan lahir. Penurunan kepala ini juga disebabkan karena tekanan cairan
intra uterine, kekuatan mengejan atau adanya kontraksi otot-otot abdomen
dan melurusnya badan anak.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa fleksi bisa terjadi. Fleksi ini
disebabkan karena anak di dorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari
serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari keadaan ini terjadilah
fleksi.
3. Desensus
Pada nulipara, engagemen terjadi sebelum inpartu dan tidak berlanjut sampai
awal kala II; pada multipara desensus berlangsung bersamaan dengan dilatasi
servik.
Semakin besar tahanan tulang panggul atau adanya kesempitan panggul akan
menyebabkan desensus berlangsung lambat.
4. Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di
bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal ini di sebabkan
karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan
ke atas sehingga kepala harus mengadakan fleksi untuk melewatinya. Kalau
kepala yang fleksi penuh pada waktu mencapai dasar panggul tidak melakukan
ekstensi maka kepala akan tertekan pada perineum dan dapat menembusnya.
Subocciput yang tertahan pada pinggir bawah simpisis akan menjadi pusat
pemutaran (hypomochlion), maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas
perineum: ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan dagu bayi dengan
gerakan ekstensi.
Dengan kontraksi yang efektif, fleksi kepala yang adekuat, dan janin dengan
ukuran yang rata-rata, sebagian besar oksiput yang posisinya posterior
berputar cepat segera setelah mencapai dasar panggul, dan persalinan tidak
begitu bertambah panjang. Tetapi pada kira-kira 5-10 % kasus, keadaan yang
menguntungkan ini tidak terjadi. Sebagai contoh kontraksi yang buruk atau
fleksi kepala yang salah atau keduanya, rotasi mungkin tidak sempurna atau
mungkin tidak terjadi sama sekali, khususnya kalau janin besar.