You are on page 1of 36

PRAKIRAAN DOSIS(DOSE ASSEMENT) UNTUK

PENGKAJI RADIOLOGI :
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini maka peserta dapat menghitung:

1. Dosis efektif dari suatu sumber eksternal


2. Dosis efektif karena paparan sumber eksternal yang disebabkan kontaminasi di
permukaan tanah
3. Dosis dikulit karena kontaminasi disuatu permukaan
4. Dosis karena paparan dari sumber eksternal yang melingkupi (immersion) udara
yang terkontaminasi radioaktif
5. Dosis efektif committed dari masukan inhalasi
6. Dosis efektif committed dari masukan injesti

Tujuan :
Untuk memperkirakan dosis pekerja penanggulangan kedaruratan dan atau masyarakat
pada kondisi penanggulangan dan aktivitas pemulihan telah selesai

Diskusi
Pada kondisi paparan kecelakaan, seseorang dapat terpapari secara eksternal atau
internal, dan mungkin juga terkontaminasi internal melalui beberapa jalur
Paparan eksternal dapat disebabkan karena irradiasi langsung dari sumber, karena
berada dalam udara yang mengandung suatu radionuklida (imersi atau terpapari awan
radioaktif), radionuklida yang terdeposisi di permukaan tanah, dan atau terkontaminasi
langsung baju atau kulitnya. Paparan internal setelah inhalasi bahan radioaktif baik dari
suatu awan radioaktif atau yang tersuspensi dalam permukaan yang terkontaminasi,
dan mengkonsumsi(injesti) makanan atau minuman yang terkontaminasi atau melalui
luka yang terkontaminasi.
Dosis efektif total dapat dihitung melalui semua rute individu mungkin dapat terpapar
radioaktif dalam suatu kecelakaan.
Dengan
ET = Dosis Efektif Total
Eext = Dosis Efektif dari radiasi eksternal
Einh = Dosis Efektif Committed dari inhalasi
Eing = Dosis Efektif Committed dari injesti

Untuk mengkaji dosis ekternal secara langsung, terutama dari hasil penggunaan
dosimeter pemantau dosis personal. Meski demikian dalam banyak kasus, data
tersebut tidak tersedia, bahkan akan diperoleh setelah jangka waktu yang cukup lama
untuk mendapatkan data.
Pada bab ini disediakan berbagai metodologi untuk menghitung dosis dan laju dosis
berdasarkan tipe sumber atau bahan radioaktif yang terkait dan kondisi kedaruratan
yang terjadi.
Pengkaji radiologi mungkin sudah menyediakan program komputer untuk menghitung
besaran-besaran tersebut, akan tetapi suatu prosedur tertulis juga harus tersedia untuk
melakukan perhitungan secara sederhana. Pengkaji radiologi bisa mendapatkan rumus
dan tabel untuk melakukan perhitungan sehingga dapat merekomendasikan tindakan
proteksi kepada penanggungjawab kedaruratan diawal penanggulangan ketika
informasi tentang sumber radiasi sudah tersedia
Input
Tipe paparan yang terjadi
Sumber radiasi atau bahan radioaktif yang terkait
Hasil survei
Hasil pembacaan dosimeter
Kronologi kejadian

Output
Perkiraan dosis dari kecelakaan yang khusus
Langkah pertama
Kumpulkan dan nilai semua informasi dosimetri yang tersedia langsung, termasuk
i. Hasil bacaan langsung dari elektrometer fiber quartz(QFE) atau dosimeter personel
elektronik (EPD);
ii. Kajian dosis dari dosimeter personal seperti film badge atau TLD badge
Catatan :
Kajian mungkin membutuhkan waktu hingga 24 jam, tetapi data akan sangat penting
untuk investigasi kecelakaan dan sebagai inputan yang penting bagi penanggap darurat
medis.
iii. apabila inhalasi terjadi, sampel hembusan (nose blows) harus diambil untuk
mengkaji penghilangan zat radioaktif tersebut
iv. apabila injesti terjadi, pengambilan sampel urin atau faecal harus dipikirkan;
v. untuk inhalasi dan injesti terjadi, perlu untuk melakukan pemantauan seluruh tubuh
atau thyroid;
vi. apabila batas dosis efektif total mungkin terlampaui, penanggap medis harus dimintai
saran tentang kemungkinan pengambilan sampel darah untuk analisis sitogenetik.

1. laju dosis dari suatu sumber eksternal


A. Laju Dosis dari suatu Sumber Titik

Laju dosis pada jarak tertentu dari sumber titik


D = laju dosis dari sumber titik [mGy/jam]
A = aktivitas sumber [kBq]
CF7 = Faktor konversi dari tabel E1 [(mGy/jam)/(kBq)]
X = jarak dari sumber titik [m]
d1/2 = HVL dari Tabel E2 [cm]
d ketebalan Shielding [cm]
Untuk mengabaikan shielding pilih ketebalan d sama dengan nol.
B. Laju dosis pada jarak tertentu dari sumber garis (pipa)

D = laju dosis dari sumber garis [mSv]


A1 = aktivitas sumber per 1 meter [kBq/m]
CF7 = Faktor konversi dari tabel E1 [(mGy/jam)/(kBq)]
X = jarak dari sumber garis [m]

C. Laju dosis pada jarak tertentu dari pusat suatu kontaminasi/tumpahan

D = laju dosis [mGy/jam]


As = aktivitas sumber tumpahan(spill) [kBq/m2]
CF7 = Faktor konversi dari tabel E1 [(mGy/jam)/(kBq)]
X = jarak tegak lurus dari permukaan tumpahan [m]
R = jari-jari luas tumpahan

Contoh:
Saudara diberitahu bahwa suatu sumber radiografi telah terlepas dari mekanisme
pengeluaran sumber dari wadahnya, sehingga menjadi tidak berpenahan. Dari
informasi administratif sumber adalah Ir-192 dengan aktivitas 3.7 TBq (3.7 x 109 kBq).
Inner cordoned area telah di set pada jarak 30 m dari sumber. Berapakah laju dosis
efektif di barier?

Laju dosis (D)= A x CF7 x (0.5xe(d/d1/2)) / X2 (catatan : apabila tidak ada penahan
disana maka d/d1/2 = 0
= (3.7 x 109 kBq) x (1.4 x 10-7 mGy jam-1/kBq) x 1 / 302
= 0.6 mGy jam-1
Catatan : andaikan dosis adalah dosis seluruh tubuh, maka Gray = Sievert
TABEL E1. FAKTOR KONVERSI SUMBER TITIK PADA JARAK 1 M DARI SUMBER
TABEL E1. FAKTOR KONVERSI SUMBER TITIK PADA JARAK 1 M DARI SUMBER

D. Dosis efektif pada jarak tertentu dari sumber titik

Eext = Dosis Efektif dari sumber titik [mSv]


A = aktivitas sumber [kBq]
Te = lama penyinaran [jam]
CF6 = Faktor konversi dari tabel E1 [(mSv/jam)/(kBq)]
X = jarak dari sumber titik [m]
d1/2 = HVL dari Tabel E2 [cm]
d ketebalan Shielding [cm]
Untuk mengabaikan shielding pilih ketebalan d sama dengan nol.

E. Dosis efektif pada jarak tertentu dari sumber garis (pipa)

Eext = Dosis Efektif dari sumber garis [mSv]


A1 = aktivitas sumber per 1 m[kBq/m]
Te = lama penyinaran [jam]
CF6 = Faktor konversi dari tabel E1 [(mSv/jam)/(kBq)]
X = jarak dari sumber garis [m]

F. Dosis efektif pada jarak tertentu dari sumber tumpahan

Eext = Dosis Efektif dari sumber tumpahan [mSv]


As = aktivitas tumpahan [kBq/m2]
Te = lama penyinaran [jam]
CF6 = Faktor konversi dari tabel E1 [(mSv/jam)/(kBq)]
X = jarak dari sumber tumpahan tegak lurus permukaan [m]
R = jari-jari luas tumpahan [m]

G. Perhitungan Penahan Dari Sumber Pemancar Gamma


Jika radionuklida pemancar gamma, tipe bahan penahan dan ketebalannya diketahui,
kita dapat memperkirakan laju dosis seorang perrespon mungkin dipapari jika kita
tempatkan penahan disitu.

D = D0/2n
dimana:
D0 = laju dosis tanpa penahan antara sumber dan orang
D = laju dosis dengan penahan antara sumber dan orang
n = jumlah HVL
(ketebalan HVLada dalam Tabel E2)
Kita dapat memperkirakan seberapa besar/tebal penahan diperlukan untuk mengurangi
laju dosis dari nilai awal(laju dosis) (D0) menjadi nilai yang diperlukan (D), sebagai
berikut:

D = D0/2n
n = [ln(D0/D)]/ln2

CONTOH:
Sumber Ir-192 dengan aktivitas 3.7 TBq tidak muat untuk ditempatkan dalam
wadah/kontainer. Incident Commander ingin tahu jika akan dibuat wadah besi di lokasi.
Seberapa tebal dinding dan sisi wadah diperlukan untuk mengurangi laju dosis
sehingga dapat dilakukan pemindahan (transportasi)? Apabila ukuran box 100 x 100 x
100 cm.

JAWAB :
Sumber Ir-192, aktivitas 3.7 TBq (3.7 x 109 kBq). Box/wadah dengan dimensi: 100 x
100 x 100 cm. Andaikan laju dosis eksternal maksimum yang diijinkan adalah 2 mSv
jam-1.

Step 1
Laju dosis pada jarak 50 cm (D0)
= (3.7 x 109 kBq x 1.4x 10-7 mSv h-1/kBq) x (12/0.52)
= 2.1 x 103 mSv h-1
Catatan: Hukum kuadrat jarak terbalik (Konstanta sinar Gamma pada jarak 1 m dan
diandaikan sumber ditempatkan di pusat box besi (0.5 m jarak sumber ke dinding)

Step 2
Agar dipermukaan wadah transporrt laju paparan adalah 2 mSv/jam (D) berapa (HVL)
diperlukan?
n = [ln(D0/D)]/ln2
n = [ln(2.1 x 103/2)]/ln2 = 10 HVL
HVL besi untuk Ir-192 adalah 0.92 cm (Table E2, p92)
Sehingga ketebalan 10 HVL adalah = 10 x 0.92 cm = 9.2 cm
Dengan diketahui laju dosis 2.1 Sv jam-1, bagaimana pendekatan untuk mengecek
bagian ini dari perhitungan tanpa kalkulator?

Tabel E2 . HALF VALUE LAYER (HVL) d1/2


H. Perkiraan jarak ke suatu sumber titik
Perkiraan secara kasar jarak dari suatu sumber dapat diperoleh dengan mengukur laju
dosis di dua jarak hasil pengukuran laju dosis di 2 tempat yg segaris thd sumber titik,
menggunakan kuadrat jarak terbalik:

X1 = jarak titik pengukuran 1 ke sumber (M1) [m]


x = jarak antara titik pengukuran 1 (M1) ke titik pengukuran ke 2
(M2) [m]
D1 = laju dosis di titik pengukuran 1 (M1) mGy/jam
D1 = laju dosis di titik pengukuran 2 (M2) mGy/jam

2. Dosis efektif karena paparan zat radioaktif yang terdeposisi di permukaan


tanah
a. Berdasarkan laju dosis ambient

H*g = Laju dosis Ambient pada jarak 1 m diatas permukaan tanah yang
terkontaminasi [mSv/h]
CF3,i = Faktor konversi dari Tabel E3; Laju dosis Ambient dari deposisi
radionuklida i [(mSv/h)/(kBq/m2]
CF4,i = Faktor konversi dari Tabel E3; Dosis Efektif dari deposisi radionuklida i
di permukaan tanah [(mSv/kBq/m2)]
CFrepg,,i = konsentrasi Representatif deposisi radionuklida i [kBq/m 2]
Catatan:
Dosis efektif terikat (committed effective dose) bergantung pada re-suspensi,
yang bervariasi. Sehingga persamaan menjadi lebih praktis untuk dipakai
Rumusan ini dapat dipakai untuk menghitung laju dosis eksternal dari
kontaminasi di tanah atau dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah
kontaminasi di tanah dari pengukuran laju dosis yang uniform.

b. Berdasarkan Tingkat Konsentrasi radionuklida yang terdeposisi

CF4,i = Faktor konversi dari Tabel E3; Dosis Efektif dari deposisi radionuklida
i di permukaan tanah [(mSv/kBq/m2)]
Crepg,,i = konsentrasi Representatif deposisi radionuklida i [kBq/m 2]
Csamg,j = konsentrasi radionuklida yang ditandai j dalam sampel
deposisi [kBq/m2]

c. Dosis efektif deposisi dengan memperhitungkan shielding occupansi dan parsial

Epoext = Dosis Efektif dari deposisi untuk periode diandaikan sebagian berada
dalam shielding dan sebagian terokupansi [mSv]
SF = Faktor shielding dari pengukuran selama okupansi dari tabel E4
OF = Fraksi Okupansi adalah waktu dimana faktor shielding SF tersedia, misal
fraksi waktu selama berada di dalam rumah/gedung, berarti sisa waktu lainnya
tidak ada shielding; default 0.6
TABEL E4. Faktor SHIELDING untuk deposisi Permukaan

Untuk radioisotop industri(seperti. Ir-192, Cs-137, Co-60) peluruhan radioaktif, waktu


pemaparan kurang dari 1 bulan tidak begitu mempengaruhi perhitungan dosis
(perkiraan konservatif).

Contoh
Cs-137 terlepas saat terjadi kebakaran, dan terdeposisi di permukaan tanah karena
terbawa angin. Tim telah mengukur kontaminasi di permukaan tanah adalah 30 Bq cm-2.
Para petugas penanggulangan menggunakan proteksi pernafasan (masker) dan
diperkirakan berada di lokasi yang terkontaminasi selama 2 jam. Berapa perkiraan dosis
yang diterima oleh petugas tersebut selama berada di daerah tersebut?

Tingkat kontaminasi : 30 Bq cm-2 x 104 = 300 kBq m-2


E = (300 kBq m-2) x( 2.1 x 10-6 mSv jam-1/kBqm-2) x
(2 jam)
E = 1.26 x 10-3 mSv
Perkiraan dosis beta di kulit

Hs = Dosis Ekuivalen di kulit [mSv]

Hs,i = Dosis Ekuivalen di kulit dari radionuklida i [mSv]

Cs,i = Konsentrasi permukaan rata-rata dari radionuklida i di kulit atau permukaan


baju[Bq/cm2]

CF8,i = Faktor konversi laju dosis beta kulit untuk radionuklida i dari Tabel E5
[(mSv/h)/(Bq/cm2)]

SFb = Faktor shielding yang memperhitungkan shielding yang tak dapat dihindari untuk
dipakai, khususnya pakaian (musim panas, spring/autumn dan musim dingin)
yangmenggambarkan nilai faktor shielding yang cukup mewakili, yaitu sekitar
0.20.3 dan 0.001

Te = waktu paparan[jam]
TABEL E5. Faktor Konversi Laju Dosis Beta Kulit laju dosis beta kulit dari bahan yg
terdeposi di kulit
3. Perhitungan Dosis Efektif dari Inhalasi Udara yang Terkontaminasi

A. Perhitungan Laju Dosis dari inhalasi(Terhirup)

Ca,i = konsentrasi radionuklida i di udara [kBq/m3]


Qi = Laju lepasan radionuklida i [kBq/detik]
u = kecepatan angin rata-rata [m/detik]
DFm = Faktor pengenceran (dilution) dari Tabel E8 untuk jarak tertentu dari titik
pelepasan [m-2]; untuk jarak kurang dari 0.5 km gunakan gambar E1, meski
demikian, perhitungan ini sangat tidak pasti

TABEL E8. Faktor Pengenceran[m-2]


TABEL E9. Hubungan antara Kekas Stabilitas dan Kondisi Cuaca

TABEL E10. Hubungan antara Kondisi Cuaca dan Kecepatan Angin


Gambar E1. Faktor Pengenceran sebagai fungsi jarak arah angin

B. Laju lepasan dalam kondisi kebakaran

Ai = Aktivitas radionuklida i yang terdapat di api/kebakaran [kBq]


FRFi = Fraksi lepasan dalam api/kebakaran dari radionuklida i dari Tabel E11 jika
bentuk senyawa tidak diketahui atau Tabel E12 jika bentuk senyawa diketahui
Tr = lama pelepasan [detik]

TABEL E11. Fraksi radionuklida yang terlepas ke api (FRF)

FRF = (Aktivitas yg terlepas [kBq]) /(aktivitas dalam api [kBq])


TABEL E12. Fraksi radionuklida yang terlepas ke api (FRF) dalam bentuk
senyawa
d. Dosis Efektif Committed dari inhalasi

C a,i = Konsentrasi rata-rata dari radionuklida i di udara [kBq/m3]


CF2,i = Faktor konversi dari radionuklida ke i, Tabel E6; laju pernafasan 1.5
m3/jam seperti direkomendasikan ICRP untuk orang dewasa dengan
aktivitas ringan
Einh = Dosis efektif committed dari inhalasi [mSv]
Te = waktu terpapari oleh awan radioaktif [jam]
TABEL E6. Dosis Efektif Committed dari inhalasi udara yang terkontaminasi
selama 1 jam (untuk dewasa)
e. Committed equivalent dose to the thyroid (radionuklida iodin)

Hthy = Dosis equivalen Committed di thyroid [mSv]


CF1,i = Faktor konversi Thyroid untuk radionuklida ke i dari tabel E7 (Tellurium
atau Iodin); laju pernafasan adalah 1.5 m3/jam and 1.12 m3/jam seperti yang
direkomendasikan ICRP untuk dewasa dan anak usia 10 tahun dengan kegiatan
ringan

TABEL E7. Dosis Ekuivalen Committed Thyroid dari inhalasi 1 jam udara yang
terkontaminasi

4. DOSIS EFEKTIF DARI INJESTI (TERTELAN)

Eing = Dosis efektif committed dari injesti [mSv]


Cf,i = konsentrasi radionuklida i dalam makanan f setelah diproses atau dalam tanah
[kBq/kg]
Uf = Massa makanan f yg dikonsumsi oleh populasi yg diamati per hari. Untuk injesti
tanah/soil maksimum dewasa 100 mg/hari, dan rata-rata 25 mg/hari. Konsumsi
maksimum untuk anak-anak 500 mg/hati, rata-rata 100 mg/hari ; [diubah ke dalam
kg/hari]
CF5,i = Faktor konversi, dosis efektif kommitted dari injesti per satuan intake
radionukclida i , Tabel E13 [mSv/kBq];
DIf,i = jumlah hari intake[hari]; lama makanan diasumsikan dikonsumsi; jika T1/2 > 21
hari , gunakan 30 hari,
jika T1/2 < 21 hari, gunakan waktu rata-rata radionuklida (Tm)
Tm = T1/ 2 x 1.44
Dimana T1/2 adalah waktu paro
TABEL E13. Dosis Efektif Committed dari Injesti per satuan Intake Radionuklida
Faktor Konversi dosis Injesti untuk dewasa
5. Dosis Efektif Dari Imersi Udara
Perkirakan dosis imersi menggunakan persamaan

Eext = dosis efektif dari paparan eksternal karena imersi dalam udara yang
terkontaminasi [mSv]
Ca,i = konsentrasi rata-rata radionuklida i di udara [kBq/m3]
CF9,i = faktor konversi radionuklida ke i dari tabel E14
Te = lama penyinaran [jam]
Catatan:
Hal ini berguna untuk membandingkan dan memperkirakan dengan cepat
konsentrasi radionuklida pemancar gamma di udara.
Untuk perhitungan dosimetri eksternal komponen beta perlu diperhitungkan.
Gunakan data yang dipergunakan dari US Federal Guide 12,(* K.F. Eckerman).
Sebagai contoh, untuk beta energi tinggi seperti P-32, dosis di kulit adalah 100 x dosis
efektif bremsstrahlung

CONTOH :
Komandan Penanggulangan (Incident Commander) ditanya oleh rumah sakit setempat (local) bagaimana
kemungkinan paparan radiasi yang diterima oleh petugas (responder) karena bernafas di daerah yang
terkontaminasi radioaktif saat sumber Cs-137 terbakar. Konsentrasi udara terukur di sekitar rumah sakit
adalah 30 kBq m-3. Dan api baru dapat dikendalikan setelah 2 jam.
Tabel E14. Faktor Konversi Untuk Paparan Eksternal Karena Imersi Dalam Udara
Yang Terkontaminasi
CONTOH :
Komandan Penanggulangan (Incident Commander) ditanya oleh rumah sakit setempat (local) bagaimana
kemungkinan paparan radiasi yang diterima oleh petugas (responder) karena bernafas di daerah yang
terkontaminasi radioaktif saat sumber Cs-137 terbakar. Konsentrasi udara terukur di sekitar rumah sakit
adalah 30 kBq m-3. Dan api baru dapat dikendalikan setelah 2 jam.

JAWAB :
Konsentrasi udara terukur 30 kBq m-3
sumber Cs-137
kebakaran berlangsung selama 2 jam

Einh = (30 kBq m-3) x (5.9 x 10-2 mSv h-1/kBq m-3) x (2 h)


Einh = 3.54 mSv

. Dosis Efektif Dari Imersi Udara


Perkiraan dosis imersi menggunakan persamaan

Eext = dosis efektif dari paparan eksternal karena imersi dalam udara yang
terkontaminasi [mSv]

Ca,i = konsentrasi rata-rata radionuklida i di udara [kBq/m3]

CF 9,i = faktor konversi radionuklida ke i dari tabel E14

Te = lama penyinaran [jam]

Catatan:
Hal ini berguna untuk membandingkan dan memperkirakan dengan cepat konsentrasi
radionuklida pemancar gamma di udara. Untuk perhitungan dosimetri eksternal
komponen beta perlu diperhitungkan. Gunakan data yang dipergunakan dari US
Federal Guide 12,(* K.F. Eckerman).
Sebagai contoh, untuk beta energi tinggi seperti P-32, dosis di kulit adalah 100 x dosis
efektif bremsstrahlung.
CONTOH:
Dalam suatu kebakaran dengan panas tinggi, sumber Cs-137 diketahui rusak dan
terlepas ke atmosfir.
Tim radiologi mengukur kontaminasi di udara 30 kBq m-3
Petugas penanggulangan/Responder menggunakan masker untuk proteksi
terhadap sistem pernafasan (respirator) dan diperkirakan mereka berada di daerah
tersebut selama 1 jam. Berapa kemungkinan dosis yang diterima oleh para
responder tersebut?

JAWAB:
Dosis = (1 h) x (30 kBq m-3) x (1.3 x 10-4 mSv h-1/ kBq m-3)
Dosis = 4 x 10-3 mSv
Tabel E14. FAKTOR KONVERSI UNTUK PAPARAN EKSTERNAL KARENA IMERSI DALAM UDARA
YANG TERKONTAMINASI

You might also like