Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang DRUG ABUSE.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap ada nya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membaca nya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 3
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
A. Pengertian narkoba........................................................................................ 4
C. Penyalahgunaan narkoba............................................................................... 5
bahaya narkoba............................................................................................. 6
A. Kesimpulan..................................................................................................... 14
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan social secara
lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
Sedangkan kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi yang sehat yang
menyangkut system, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian
sehat di sini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas penyakit atau bebas dari
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Masalah yang
banyak muncul pada remaja adalah narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Narkotika adalah Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
B. RUMUSAN MASALAH
5. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan seorang remaja dari
bahaya narkoba
6. Apa saja peran perawat dan orang terdekat terhadap masalah narkoba.
3
C. TUJUAN
5. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan seorang remaja dari
bahaya narkoba
6. Untuk mengetahui peran perawat dan orang terdekat terhadap masalah narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(Narkoba, Wikipedia bahasa Indonesia, 2010) Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza,
mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi
penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
4
B. JENIS-JENIS NARKOBA
diantaranya adalah:
a. OPIAT (PUTAUW)
Nama lainnya adalah Pe-te ,zat ini ada lah turunan ke lima - ke enam dari Heroin yang
dibuat dari bungan yang namanya Opium. Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan jenis Snow
Pada tahap awal biasanya pengguna akan terlihat tidak bersemangat ,mata sayu, pucat
,tidak dapat berkonsentrasi ,hidung sering terasa gatal , mual dan selalu terlihat mengantuk.!
Kurus karena nafsu makan berkurang ,emosi sangat labil , sehingga sering marah dan sering
-Sakauw
Adalah terhentinya suplai PUTAUW sehingga akan menimbul kan gejala mual-mual ,
mata dan hidung berair ,tulang dan sendi-sendi terasa ngilu , badan berkeringat tidak wajar
Ini adalah nama GAUL dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir
atau seperti VETSIN (bumbu penyedapmakanan). Ada beberapa jenis antara lain : Chystal
Paranoid (suka curiga) ,terkesan tidak bisa diam, tidak bisa tidur karena cenderung untuk
5
c. BENZODIAZEPIN (ECSTASY)
Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat adalah
: Alladin , Apel , Electric , Butter fly dengan nama Gaul yang bermacam - macam.
Setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi mata sayu dan pucat,
berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Efek Negatif yang dapat timbul adalah
kerusakan saraf otak dehidrasi (kurang cairan) ,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos ,
d. CANNABIS/GANJA
Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis
tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat membuat pemakainya menjadi TELER atau
FLY.
Biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat sembah atau kantung mata terlihat
bengkak ,merah dan berair , terlihat sering bengong ,pendengaran seperti berkurang , sulit
berpikir ,perasaan gembira dan selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak
bergairah.
C. PENYALAHGUNAAN NARKOBA
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut
trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian
disalah gunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan
atau kecanduan.
6
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Dampak Fisik:
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.
Dampak Psikis:
7
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Dampak Sosial:
REMAJA
dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-
ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak
8
Bahaya bagi pelajar
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah
usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan
pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar
tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Sudah jelas sekali dalam beberapa teori, literatur dan hasil studi sebelumnya yang
membahas kaitan antara hal ini. Secara teori, narkoba sendiri mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk dapat melakukan hubungan seksual, menurunkan kualitas sperma dan sel
dengan siapapun tanpa pandang bulu, atau sama sekali tidak bergiarah untuk melakukannya,
umumnya aktif secara seksual, baik laki-laki maupun perempuan, baik dilakukan secara sadar
maupun tidak sadar (dalam kondisi high/pedaw). Penggunaan narkoba membuat mereka tidak
berpikir panjang akan akibat dari hubungan seksual yang mereka lakukan. Namun demikian,
walaupun aktif seksual bukan berarti mereka mempunyai informasi akurat mengenai aspek
seksualitas dan kesehatan reproduksi, karena umumnya pengetahuan mereka mengenai hal itu
sangat terbatas. Jangankan aspek pencegahan kehamilan atau tertular infeksi menular seksual
9
(IMS) yang dapat dicegah dengan menggunakan kondom, aspek yang sangat sederhana
tentang akibat dari hubungan seks yang tidak aman dapat menyebabkan kehamilan dan IMS-
Akibatnya, dalam sebuah studi ditemukan bahwa dari perempuan pecandu yang sudah
aktif seksual, 40% di antaranya sudah pernah mengalami aborsi dan 80% dari mereka sudah
pacar, saudara, orang baru dikenal ataupun bandar untuk mendapatkan narkoba. Jadi banyak
juga yang menjual jasa seks untuk ditukar dengan narkoba. Ada juga yang menjadi korban
dari kelakuan teman atau pacarnya, yaitu dalam minuman mereka dimasukkan obat-obatan
yang menyebabkan mereka kehilangan kesadaran, dan saat bangun, mereka sudah tidak
perawan lagi, atau tiba-tiba satu bulan kemudian dia mendapati dirinya hamil dan tertular
IMS!
Dalam kehidupan pecandu, sudah jamak apabila memiliki pasangan seksual lebih dari
1 orang dikarenakan adanya kebutuhan untuk mendapatkan narkoba tadi, terutama di saat
tidak punya uang untuk membeli. Pecandu yang pernah berhubungan seksual dengan lebih
dari 10 orang juga tidak aneh lagi, demikian pula halnya dengan pecandu perempuan yang
sudah pernah aborsi lebih dari 1 kali juga sudah jamak terjadi.
Hal yang lebih membuat miris adalah aborsi yang dilakukannya umumnya secara
tidak aman, dalam arti dilakukan oleh bukan orang yang berkompeten di bidangnya, tidak
menggunakan alat-alat steril dan tidak diakui dalam dunia medis, sehingga menyebabkan
tingginya risiko terjadinya kematian. Belum lagi apabila pecandu ini juga sudah terinfeksi
HIV, bila alat aborsi yang digunakan setelah menolong dia tidak disteril, lalu dipakai untuk
melakukan aborsi pada orang lain, maka alat tersebut dapat menjadi sarana penularan HIV di
10
antara para pasien aborsi tidak aman! Sudah dapat dibayangkan tingginya penularan HIV
Pecandu yang tidak melakukan aborsi, bukan berarti pula dapat menjalankan
kehamilannya dengan aman. Pecandu perempuan yang masih memakai narkoba selama
hamil, dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, lahir mati atau bayi lahir dalam
kondisi sakaw (gejala putus obat). Selain itu, pecandu perempuan yang hamil juga rentan
terkena kekerasan seksual dari suami, pacar, bandar dsb yang dapat membahayakan
kehamilannya. Bahkan ada seorang pecandu hamil yang didorong seniornya di panti
rehabilitasi dari atas tangga sampai jatuh ke bawah dan mengalami keguguran, perdarahan
1. Pencegahan Primer
penyalahgunaan narkoba, misalnya: organisasi pemuda, orang tua, tokoh masyarakat, para
c. Pelaksanaan pencegahan dalam bentuk Penyuluhan yaitu berupa tatap muka (ceramah,
diskusi, seminar); melalui media (surat kabar, leaflet, brosur, buletin), penyuluhan moral
11
keagamaan, penyaluran kegiatan (olah raga, kesenian, kerajinan, keagamaan). Pencegahan
Memperkuat keimanan
2. Pencegahan Sekunder
menggunakan narkoba baik di sekolah maupun luar sekolah serta sektor-sektor masyarakat
yang dapat membantu remaja untuk berhenti menyalahgunakan narkoba (organisasi pemuda,
orang tua, tokoh masyarakat, para guru, jajaran pemerintah setempat dan masyarakat).
Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan
makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.
Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala
sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang. Pertolongan
narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat
adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi bisa
dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses detoksifikasi
dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu, hingga hasil tes urin menjadi
12
b. Pengobatan infeksi
c. Rehabilitasi
d. Pelatihan mandiri
3. Pencegahan Tersier
narkoba untuk mencegah jangan sampai mereka kambuh/relaps dan terjerumus kembali ke
dalam penyalahgunaan narkoba. Pelaksanaan pencegahan dalam bentuk bimbingan social dan
konseling terhadap yang bersangkutan dan keluarganya, penciptaan lingkungan social dan
pengawasan social yang menguntungkan eks korban, pengembangan bakat, minat dan
ketrampilan bekerja.
NARKOBA
Peran Perawat
Upaya yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan serta penanggulangan narkoba
a. Seorang tenaga kesehatan hendaknya mampu memberikan upaya promotif, preventif dan
edukatif pada pencegahan penyalahgunaan obat . upaya preventif penting sekali bagi remaja
yang mempunyai resiko tinggi . hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan
sebelum hal itu terjadi. Bentuk-bentuk upaya promotif, preventif dan edukatif tersebut
adalah:
Pemberian informasi terhadap remaja harus dilakukan secara hati-hati, misalnya dengan
menggunakan media massa. Selain itu, dapat digunakan dengan cara mengaitkan dengan
13
pendididikan kesehatan secara luas dan tentang menghadapi dan menyelesaikan masalah
hidup.
Intervensi dilakukan dengan memberikan kesempatan untuk mengemukakan isi hati atau
pikirannya dan didengarkan secara simpatik sehingga masalah tersebut lebih mudah
diselesaikan.
Hubungan komunikasi yang baik antara anak dengan orang tuanya tentu akan
memudahkan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh anak. Selain untuk
mencegah anak menyalahgunakan narkoba, orang tua juga berperan sebagai pemantau dan
Hal ini akan membuat anak rindu untuk pulang ke rumah, sehingga ia tidak banyak
terpengaruh oleh pergaulan negatif di luar yang memungkinkan mereka terjerumus menjadi
Penyalahguna Narkoba.
Misalnya bermain, makan, menonton atau libur bersama keluarga akan menambah
semangat dan perasaan memiliki dalam keluarga. Anak juga membutuhkan orang tua untuk
tempat berdiskusi tentang ilmu dan pengalaman hidupnya. Saat kebersamaan merupakan
suatu kesempatan bagi orang tua untuk mengalihkan dan mentransfer norma dan nilai-nilai
14
c. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Kebiasaan dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap anak. Orang tua yang menjadi
Penyalahguna Narkoba, Perokok atau Peminum alkohol akan menjadi contoh bagi anak untuk
Komunikasi dua arah, besikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati
pendapat anak merupakan hal yang amat penting, sehingga anak tidak ragu membicarakan
mereka agar mampu membuat keputusan yang bijaksana dan membawa kebaikan bagi diri
Setiap anak itu unik dan mempunyai keterbatasan yang tidak bisa dibandingkan satu
sama lain. Oleh karena itu orang tua jangan terlalu banyak menuntut sesuatu yang tidak
sesuai dengan kemampuan anak, karena hal tersebut akan membuat anak frustasi dan mudah
Yang diutamakan bukan hanya ritual agama, tetapi juga memperkuat nilai moral yang
g. Orang tua memahami apa itu Narkoba dan Bahayanya agar dapat berdiskusi dengan anak
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma
Masa remaja adalah masa dimana seseorang seseorang berusaha untuk mencari hal-
hal baru dan mencari jati dirinya sendiri.. Selain itu, remaja juga memiliki keadaan psikis
yang masih sangat labil, sehingga seorang remaja biasanya dalam menyelesaikan masalah
Narkoba merupakan salah satu bentuk penyimpangan yang banyak digunakan oleh
remaja. penyalahgunaan narkoba adalah permasalahan yang kini banyak dijumpai pada
remaja sekarang. Selain berdampak pada kesehatan,narkoba juga berdampak pada berbagai
B. SARAN
a) Kepada orang tua hendaknya menciptakan suasana komunikasi yang efektif antara anak
dan orang tua agar terjadi keterbukaan dan orang tua akan lebih mudah dalam memantau
keadaan anaknya.
b) Kepada masyarakat diharapkan mampu menjadikan lingkungannya agar tetap terjaga dan
16
c) Kepada para kader kesehatan sebaiknya mampu memberikan penyuluhan dan pengarahan
mengenai kesehatan dan berbagai masalahnya agar remaja mampu mengetahui mengenai
d) Kepada aparat pemerintah hendaknya memberikan sanksi yang tegas kepada para remaja
yang melakukan penyimpangan agar membuat jera pelakunya dan dapat dijadikan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://witrinofikarosa1511.wordpress.com/2015/02/15/drug-abuse-kespro/
http://andisarwindahmrm.blogspot.co.id/2013/11/kesehatan-reproduksi-drug-abuse-dan.html
http://delilulilu.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pmr-bahaya-napza-bagi-kesehatan.html
18