You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang DRUG ABUSE.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap ada nya kritik dan saran demi perbaikan

makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini

dapat dipahami bagi siapapun yang membaca nya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini

dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon

maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Langsa, 3 Oktober 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 1

DAFTAR ISI..................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 3

A. Latar Belakang................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4

C. Tujuan............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4

A. Pengertian narkoba........................................................................................ 4

B. Jenis jenis narkoba...................................................................................... 5

C. Penyalahgunaan narkoba............................................................................... 5

D. Dampak penggunaan narkoba bagi reproduksi remaja................................. 6

E. Cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan seorang remaja dari

bahaya narkoba............................................................................................. 6

G. Peran perawat dan orang terdekat terhadap masalah narkoba...................... 7

BAB III PENUTUP......................................................................................... 14

A. Kesimpulan..................................................................................................... 14

B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan social secara

lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang

berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi-fungsi serta prosesnya.

Sedangkan kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi yang sehat yang

menyangkut system, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian

sehat di sini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas penyakit atau bebas dari

kecatatan, namun juga sehat secara mental serta sosio kultural.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar

mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Masalah yang

banyak muncul pada remaja adalah narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika,

Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Narkotika adalah Narkotika adalah zat atau obat

yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian narkoba

2. Apa saja jenis jenis narkoba

3. Bagaimana penyalahgunaan narkoba

4. Bagaimana dampak penggunaan narkoba bagi reproduksi remaja

5. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan seorang remaja dari

bahaya narkoba

6. Apa saja peran perawat dan orang terdekat terhadap masalah narkoba.

3
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian narkoba

2. Untuk mengetahui jenis jenis narkoba

3. Untuk mengetahui penyalahgunaan narkoba

4. Untuk mengetahui dampak penggunaan narkoba bagi reproduksi remaja

5. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan seorang remaja dari

bahaya narkoba

6. Untuk mengetahui peran perawat dan orang terdekat terhadap masalah narkoba.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",

istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia

adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif

(Narkoba, Wikipedia bahasa Indonesia, 2010) Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza,

mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi

penggunanya.

Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai

untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.

Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.

4
B. JENIS-JENIS NARKOBA

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia dan buku BNN, jenis-jenis narkoba

diantaranya adalah:

a. OPIAT (PUTAUW)

Nama lainnya adalah Pe-te ,zat ini ada lah turunan ke lima - ke enam dari Heroin yang

dibuat dari bungan yang namanya Opium. Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan jenis Snow

White yang berbentuk seperti Bedak.

- Ciri pengguna putaw:

Pada tahap awal biasanya pengguna akan terlihat tidak bersemangat ,mata sayu, pucat

,tidak dapat berkonsentrasi ,hidung sering terasa gatal , mual dan selalu terlihat mengantuk.!

Kurus karena nafsu makan berkurang ,emosi sangat labil , sehingga sering marah dan sering

pusing atau sakit kepala.

-Sakauw

Adalah terhentinya suplai PUTAUW sehingga akan menimbul kan gejala mual-mual ,

mata dan hidung berair ,tulang dan sendi-sendi terasa ngilu , badan berkeringat tidak wajar

dan pemakai terlihat menggigil seperti kedinginan.

b. AMFETAMIN (SHABU SHABU)

Ini adalah nama GAUL dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir

atau seperti VETSIN (bumbu penyedapmakanan). Ada beberapa jenis antara lain : Chystal

,Coconut ,Gold River.

- Ciri pengguna shabu-shabu :

Setelah menggunakannya ,pemakai akan terlihat bersemangat , tapi juga cenderung

Paranoid (suka curiga) ,terkesan tidak bisa diam, tidak bisa tidur karena cenderung untuk

terus beraktivitas ,tapi tetap akan sulit berfikir dengan baik.

5
c. BENZODIAZEPIN (ECSTASY)

Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat adalah

: Alladin , Apel , Electric , Butter fly dengan nama Gaul yang bermacam - macam.

- Ciri pengguna ectasy:

Setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi mata sayu dan pucat,

berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Efek Negatif yang dapat timbul adalah

kerusakan saraf otak dehidrasi (kurang cairan) ,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos ,

kerusakan saraf mata dan tidak nafsu makan.

d. CANNABIS/GANJA

Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis

tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat membuat pemakainya menjadi TELER atau

FLY.

- Ciri pengguna cannabis

Biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat sembah atau kantung mata terlihat

bengkak ,merah dan berair , terlihat sering bengong ,pendengaran seperti berkurang , sulit

berpikir ,perasaan gembira dan selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak

bergairah.

C. PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan

penelitian. Tetapi karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut

trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian

disalah gunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan

atau kecanduan.

6
Dampak penyalahgunaan Narkoba

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan

kesadaran, kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot

jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran

bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,

pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan

fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi

seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan

periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara

bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga

saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi

narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan

kematian.

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

7
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

D. DAMPAK PENGGUNAAN NARKOBA BAGI KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA

Bahaya Narkoba Bagi Remaja

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda

dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat

membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai

generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti

zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.

Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal

kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-

ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak

didik kita kapan saja.

8
Bahaya bagi pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu

narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah

usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya

diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan

pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar

tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.

Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampaknya pada Kesehatan Reproduksi

Sudah jelas sekali dalam beberapa teori, literatur dan hasil studi sebelumnya yang

membahas kaitan antara hal ini. Secara teori, narkoba sendiri mempengaruhi kemampuan

seseorang untuk dapat melakukan hubungan seksual, menurunkan kualitas sperma dan sel

telur, meningkatkan atau menurunkan gairah/libido sehingga secara tidak langsung

mempengaruhi hubungan seksual juga (jadi menggebu-gebu melakukan hubungan seks

dengan siapapun tanpa pandang bulu, atau sama sekali tidak bergiarah untuk melakukannya,

tergantung jenis narkoba yang dipakainya).

Bagaimana dengan fakta yang ditemukan di lapangan? Para pecandu narkoba

umumnya aktif secara seksual, baik laki-laki maupun perempuan, baik dilakukan secara sadar

maupun tidak sadar (dalam kondisi high/pedaw). Penggunaan narkoba membuat mereka tidak

berpikir panjang akan akibat dari hubungan seksual yang mereka lakukan. Namun demikian,

walaupun aktif seksual bukan berarti mereka mempunyai informasi akurat mengenai aspek

seksualitas dan kesehatan reproduksi, karena umumnya pengetahuan mereka mengenai hal itu

sangat terbatas. Jangankan aspek pencegahan kehamilan atau tertular infeksi menular seksual

9
(IMS) yang dapat dicegah dengan menggunakan kondom, aspek yang sangat sederhana

tentang akibat dari hubungan seks yang tidak aman dapat menyebabkan kehamilan dan IMS-

HIV/AIDS saja tidak mereka ketahui sebelumnya.

Akibatnya, dalam sebuah studi ditemukan bahwa dari perempuan pecandu yang sudah

aktif seksual, 40% di antaranya sudah pernah mengalami aborsi dan 80% dari mereka sudah

pernah mengalami IMS, termasuk HIV/AIDS!

Mereka umumnya melakukan hubungan seksual dengan teman sesama pecandu,

pacar, saudara, orang baru dikenal ataupun bandar untuk mendapatkan narkoba. Jadi banyak

juga yang menjual jasa seks untuk ditukar dengan narkoba. Ada juga yang menjadi korban

dari kelakuan teman atau pacarnya, yaitu dalam minuman mereka dimasukkan obat-obatan

yang menyebabkan mereka kehilangan kesadaran, dan saat bangun, mereka sudah tidak

perawan lagi, atau tiba-tiba satu bulan kemudian dia mendapati dirinya hamil dan tertular

IMS!

Dalam kehidupan pecandu, sudah jamak apabila memiliki pasangan seksual lebih dari

1 orang dikarenakan adanya kebutuhan untuk mendapatkan narkoba tadi, terutama di saat

tidak punya uang untuk membeli. Pecandu yang pernah berhubungan seksual dengan lebih

dari 10 orang juga tidak aneh lagi, demikian pula halnya dengan pecandu perempuan yang

sudah pernah aborsi lebih dari 1 kali juga sudah jamak terjadi.

Hal yang lebih membuat miris adalah aborsi yang dilakukannya umumnya secara

tidak aman, dalam arti dilakukan oleh bukan orang yang berkompeten di bidangnya, tidak

menggunakan alat-alat steril dan tidak diakui dalam dunia medis, sehingga menyebabkan

tingginya risiko terjadinya kematian. Belum lagi apabila pecandu ini juga sudah terinfeksi

HIV, bila alat aborsi yang digunakan setelah menolong dia tidak disteril, lalu dipakai untuk

melakukan aborsi pada orang lain, maka alat tersebut dapat menjadi sarana penularan HIV di

10
antara para pasien aborsi tidak aman! Sudah dapat dibayangkan tingginya penularan HIV

yang terjadi di fasilitas pelayanan aborsi tidak aman ini.

Pecandu yang tidak melakukan aborsi, bukan berarti pula dapat menjalankan

kehamilannya dengan aman. Pecandu perempuan yang masih memakai narkoba selama

hamil, dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, lahir mati atau bayi lahir dalam

kondisi sakaw (gejala putus obat). Selain itu, pecandu perempuan yang hamil juga rentan

terkena kekerasan seksual dari suami, pacar, bandar dsb yang dapat membahayakan

kehamilannya. Bahkan ada seorang pecandu hamil yang didorong seniornya di panti

rehabilitasi dari atas tangga sampai jatuh ke bawah dan mengalami keguguran, perdarahan

hebat sampai menyebabkan kematian!

E. CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARKAN SEORANG

REMAJA DARI BAHAYA NARKOBA

Pencegahan penggunaan narkoba di kalangan pelajar dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu

pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier.

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer ditujukan kepada:

a. Remaja/pelajar yang belum menyalahgunakan narkoba

b. Semua sektor masyarakat yang berpotensi membantu para remaja/pelajar mencegah

penyalahgunaan narkoba, misalnya: organisasi pemuda, orang tua, tokoh masyarakat, para

guru, jajaran pemerintah setempat dan masyarakat.

c. Pelaksanaan pencegahan dalam bentuk Penyuluhan yaitu berupa tatap muka (ceramah,

diskusi, seminar); melalui media (surat kabar, leaflet, brosur, buletin), penyuluhan moral

11
keagamaan, penyaluran kegiatan (olah raga, kesenian, kerajinan, keagamaan). Pencegahan

yang lain adalah:

Prinsip hidup sehat

Memperkuat keimanan

Memilih lingkungan pergaulan yang sehat

Komunikasi yang baik

Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder ditujukan pada para remaja yang sudah coba-coba

menggunakan narkoba baik di sekolah maupun luar sekolah serta sektor-sektor masyarakat

yang dapat membantu remaja untuk berhenti menyalahgunakan narkoba (organisasi pemuda,

orang tua, tokoh masyarakat, para guru, jajaran pemerintah setempat dan masyarakat).

Pelaksanaan dalam pencegahan adalah:

a. Pengobatan adiksi (detoks)

Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan

makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.

Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala

sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang. Pertolongan

berikutnya adalah detoksifikasi. Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat

narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat

adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi bisa

dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses detoksifikasi

dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu, hingga hasil tes urin menjadi

negatif dari zat adiktif

12
b. Pengobatan infeksi

c. Rehabilitasi

d. Pelatihan mandiri

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tertier ditujukan pada para remaja/pelajar bekas korban penyalahgunaan

narkoba untuk mencegah jangan sampai mereka kambuh/relaps dan terjerumus kembali ke

dalam penyalahgunaan narkoba. Pelaksanaan pencegahan dalam bentuk bimbingan social dan

konseling terhadap yang bersangkutan dan keluarganya, penciptaan lingkungan social dan

pengawasan social yang menguntungkan eks korban, pengembangan bakat, minat dan

ketrampilan bekerja.

F. PERAN PERAWAT DAN ORANG TERDEKAT TERHADAP MASALAH

NARKOBA

Peran Perawat

Upaya yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan serta penanggulangan narkoba

pada remaja antara lain:

a. Seorang tenaga kesehatan hendaknya mampu memberikan upaya promotif, preventif dan

edukatif pada pencegahan penyalahgunaan obat . upaya preventif penting sekali bagi remaja

yang mempunyai resiko tinggi . hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan

sebelum hal itu terjadi. Bentuk-bentuk upaya promotif, preventif dan edukatif tersebut

adalah:

b. Pemberian informasi dan pengetahuan

Pemberian informasi terhadap remaja harus dilakukan secara hati-hati, misalnya dengan

menggunakan media massa. Selain itu, dapat digunakan dengan cara mengaitkan dengan

13
pendididikan kesehatan secara luas dan tentang menghadapi dan menyelesaikan masalah

hidup.

c. Pendidikan dan Peningkatan afektif

Tujuan pendidikan adalah pengembangan kepribadian, pendewasaan diri, peningkatan

kemampuanuntuk membuat keputusan yang bijaksana.

d. Pengenalan dan intervensi diri

Intervensi dilakukan dengan memberikan kesempatan untuk mengemukakan isi hati atau

pikirannya dan didengarkan secara simpatik sehingga masalah tersebut lebih mudah

diselesaikan.

Peran serta orang tua dan guru

Hubungan komunikasi yang baik antara anak dengan orang tuanya tentu akan

memudahkan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh anak. Selain untuk

mencegah anak menyalahgunakan narkoba, orang tua juga berperan sebagai pemantau dan

pendeteksi dini terhadap perilaku anak.

a. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat di rumah.

Hal ini akan membuat anak rindu untuk pulang ke rumah, sehingga ia tidak banyak

terpengaruh oleh pergaulan negatif di luar yang memungkinkan mereka terjerumus menjadi

Penyalahguna Narkoba.

b. Luangkan waktu untuk kebersamaan

Misalnya bermain, makan, menonton atau libur bersama keluarga akan menambah

semangat dan perasaan memiliki dalam keluarga. Anak juga membutuhkan orang tua untuk

tempat berdiskusi tentang ilmu dan pengalaman hidupnya. Saat kebersamaan merupakan

suatu kesempatan bagi orang tua untuk mengalihkan dan mentransfer norma dan nilai-nilai

positif yang dianut orang tua kepada anaknya.

14
c. Orang tua menjadi contoh yang baik.

Kebiasaan dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap anak. Orang tua yang menjadi

Penyalahguna Narkoba, Perokok atau Peminum alkohol akan menjadi contoh bagi anak untuk

berbuat yang sama.

d. Kembangkan komunikasi yang baik

Komunikasi dua arah, besikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati

pendapat anak merupakan hal yang amat penting, sehingga anak tidak ragu membicarakan

pengalamannya, termasuk pengalamannya yang negatif. Orang tua perlu membimbing

mereka agar mampu membuat keputusan yang bijaksana dan membawa kebaikan bagi diri

dan masa depan mereka.

e. Mengerti dan menerima anak sebagaimana adanya.

Setiap anak itu unik dan mempunyai keterbatasan yang tidak bisa dibandingkan satu

sama lain. Oleh karena itu orang tua jangan terlalu banyak menuntut sesuatu yang tidak

sesuai dengan kemampuan anak, karena hal tersebut akan membuat anak frustasi dan mudah

lari ke dalam penyalahgunaan Narkoba.

f. Memperkuat kehidupan beragama

Yang diutamakan bukan hanya ritual agama, tetapi juga memperkuat nilai moral yang

terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

g. Orang tua memahami apa itu Narkoba dan Bahayanya agar dapat berdiskusi dengan anak

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf

yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk

2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma

dan ketentraman umu.

3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh

baik secara fisik maupun psikologis.

Masa remaja adalah masa dimana seseorang seseorang berusaha untuk mencari hal-

hal baru dan mencari jati dirinya sendiri.. Selain itu, remaja juga memiliki keadaan psikis

yang masih sangat labil, sehingga seorang remaja biasanya dalam menyelesaikan masalah

tidak dengan rasional tetapi menggunakan emosi saja.

Narkoba merupakan salah satu bentuk penyimpangan yang banyak digunakan oleh

remaja. penyalahgunaan narkoba adalah permasalahan yang kini banyak dijumpai pada

remaja sekarang. Selain berdampak pada kesehatan,narkoba juga berdampak pada berbagai

aspek seperti aspek sosial aspek psikologi

B. SARAN

a) Kepada orang tua hendaknya menciptakan suasana komunikasi yang efektif antara anak

dan orang tua agar terjadi keterbukaan dan orang tua akan lebih mudah dalam memantau

keadaan anaknya.

b) Kepada masyarakat diharapkan mampu menjadikan lingkungannya agar tetap terjaga dan

terpantau. Termasuk juga kegiatan yang dilakukan oleh remaja.

16
c) Kepada para kader kesehatan sebaiknya mampu memberikan penyuluhan dan pengarahan

mengenai kesehatan dan berbagai masalahnya agar remaja mampu mengetahui mengenai

keadaan kesehatan pada dirinya.

d) Kepada aparat pemerintah hendaknya memberikan sanksi yang tegas kepada para remaja

yang melakukan penyimpangan agar membuat jera pelakunya dan dapat dijadikan

pembelajaran bagi yang lainnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ardhi N, Sunu. 2011. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja.

Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta

Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006.

Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: C.V. Wacana Prima, 2009.

Sunarto dan Hartono, B. Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

https://witrinofikarosa1511.wordpress.com/2015/02/15/drug-abuse-kespro/

http://andisarwindahmrm.blogspot.co.id/2013/11/kesehatan-reproduksi-drug-abuse-dan.html

http://delilulilu.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pmr-bahaya-napza-bagi-kesehatan.html

18

You might also like