You are on page 1of 12

JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.

1, Februari 2014

MINIATUR CONVEYOR OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER

M. Hendri1, Jasmir, S.Kom, M. Kom 2, Agus Siswanto, S.Kom, M.Kom 3

1. Sistem Komputer, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi


(Hendripauhsk@gmail.com)
2. STIKOM Dinamika Bangsa Jambi (Ijay_Jasmir@yahoo.com)
3. STIKOM Dinamika Bangsa Jambi (Wantodbz@gmail.com)

ABSTRAK

Sistem Alat Conveyor Otomatis ini adalah sistem yang dirancang menggunakan
sistem kontrol yang dapat bekerja pada Conveyor secara otomatis sesuai dengan
intruksi yang di berikan. Alat ini dibuat terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
saklar limit, mikrokontroler, dan motor DC. Supaya alat ini bekerja secara
otomatis, maka diisilah program ke pin mikrokontroler melalaui downloader port
paralel menggunakan program CodeVision AVR dan saklar limit berfungsi
sebagai sensor dari Conveyor otomatis.
Kata Kunci : Mikrokontroler, Saklar Limit, Motor DC, Conveyor, CodeVision AVR

ABSTRACT
Automatic Conveyor tool system is a system designed to use control system that
can work on the Conveyor automatically according to instructions given. This tool
is made consists of several components, namely: limit switch, microcontroller, and
a DC motor. So that it works automatically, then diisilah program to the
microcontroller pin parallel port via tail downloader using AVR CodeVision
program and limit switch functions as a sensor of automatic Conveyor.
Keywords: Microcontroller, Limit Switches, Conveyor, CodeVision AVR

1. PENDAHULUAN membutuhkan suatu alat berbasis


1.1 Latar Belakang mikrokontroler yang dapat diisi
Dengan berkembangnya teknologi perintah program yang sesuai dengan
yang semakin canggih dan modern kebutuhan berdasarkan nilai masukan
ini, kita dapat membuat sesuatu yang (input) dan memprosesnya kemudian
manual menjadi otomatis, sehingga mengeluarkan hasil keluaran (output)
akan mempermudah atau berdasarkan perintah program yang
meringankan setiap pekerjaan. telah tersimpan dalam memori IC.
Dengan hal tersebut kita Dengan mikrokontroler juga kita

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 46


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

dapat mengatur suatu alat sesuai 1. Penggunaan


kebutuhan kita, salah satu contohnya Mikrokontroler ATMega
membuat conveyor yang manual 8535 sebagai system
menjadi otomatis. conveyor otomatis.
Dalam kehidupan masyarakat yang 2. Penggunaan saklar limit
modern, istilah conveyor sudah terasa untuk mendeteksi sebuah
begitu akrab, meskipun kehadirannya objek.
mungkin masih jarang dijumpai di 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
banyak tempat. Sementara itu, 1. Tujuan Penelitian
kebutuhan akan adanya conveyor a. Merancang miniatur
yang dapat membantu pekerjaan conveyor otomatis.
manusia sangatlah dibutuhkan pada b. Mengimplementasikan
saat ini, khususnya pada manusia Mikrokontroler ATMega
yang ingin naik dari lantai dasar 8535 sebagai alat kontrol
kelantai berikut-berikutnya. Conveyor sistem.
ini juga bisa memindahkan barang c. Mengimplementasikan
dari lantai dasar kelantai berikutnya, hasil rancangan kedalam
sehingga meringani suatu pekerjaan bentuk teknologi sederhana
dan dapat juga mencegah unsur yang bernilai guna.
terjadinya kecelakaan. 2. Manfaat Penelitian
Sebelumnya, Conveyor hanya a. Agar lebih mengerti
dikendalikan dengan cara manual tentang sistem kinerja
pabila saklar telah dihidupkan maka mikrokontroler
conveyor akan hidup terus menurus. ATMega8535 sebagai
Dari permasalahan tersebut maka sistem pengendali kerja
saya ingin membuat sesuatu simulasi dari rangkaian.
conveyor otomatis berbasis b. Dapat menjadi referensi
mikrokontroller yang dapat bekerja bacaan dan informasi
atau berfungsi pada saat dibutuhkan, khususnya bagi para
sehingga conveyor tersebut lebih mahasiswa Sistem
praktis dan efisien. Dengan adanya Komputer yang sedang
conveyor ini maka diharapkan dapat menyusun Skripsi/tugas
memecahkan masalah yang dihadapi akhir.
para pengguna conveyor pada c. Dapat membantu atau
umumnya dan tentu saja pemilik meringankan suatu
conveyor pada khususnya. pekerjaan.
Berdasarkan latar belakang diatas d. Menambah wawasan bagi
maka timbul satu ide dari penulis pembaca dan penulis di
untuk membuat suatu alat yaitu: bidang elektronika untuk
MINIATUR CONVEYOR dikembangkan lebih lanjut.
OTOMATIS BERBASIS e. Untuk memenuhi syarat
MIKROKONTROLER. Tugas Akhir (Skripsi) guna
mendapatkan gelar sarjana.
1.2 Perumusan Masalah

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 47


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

2. TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Conveyor
Conveyor adalah suatu sistem
mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat
ke tempat yang lain
2.1.1 Cara Kerja Conveyor
Prinsip kerja conveyor adalah
mentransport material yang ada di
atas conveyor, dimana umpan atau Gambar 2.1 Simulasi Perancangan
inlet pada sisi tail dengan Conveyor
menggunakan chute dan setelah
sampai di head material ditumpahkan 2.2 LIMIT SWITCH (SAKLAR
akibat conveyor berbalik arah. LIMIT)
Conveyor digerakkan oleh drive / Saklar adalah alat pengendali
head pulley dengan menggunakan industri yang sangat umum, ada yang
motor penggerak. Head pulley dikendalikan secara manual atau
menarik conveyor dengan prinsip secara mekanis. Terdapat berbagai
adanya gesekan antara permukaan tipe apabila batas yang sudah
drum dengan conveyor, sehingga ditentukan sebelumnya sudah dicapai,
kapasitasnya tergantung gaya gesek saklar-saklar tersebut biasanya
tersebut. diaktifkan kontak dengan obyek. Alat
tersebut mengganti operator manusia,
Secara umum persyaratan conveyor Saklar-saklar tersebut sering
adalah sebagai berikut : digunakan pada rangkaian pengendali
dari mesin yang memproses untuk
a. Tahan beban tarik pengaturan starling. Sloping atau
b. Tahan beban kejut pembalikan motor. Yang paling
c. Perpanjangan spesifik yang praktis untuk digunakan adalah saklar
rendah mikro dikarenakan ukuran yang kecil
d. Fleksibel dan tuas pengoperasian yang
e. Tidak menyerap air bermacam-macam membuat saklar
mikro sangat bermanfaat. Saklar
Conveyor terdiri dari beberapa lapis : dapat bekerja dengan tekanan yang
kecil pada pengoperasian tuas yang
a. TTop cover (rubber) memungkinkan sensitifitas yang
b. Breaker ply (pelindung carcass) besar.
c. Fabrik Carcass (canvas/ply)
d. Bottom cover Limit switch umumnya digunakan
untuk :
Bentuk dari bentuk simulasi conveyor a. Memutuskan dan
terlihat pada gambar 2.1 menghubungkan rangkaian
menggunakan objek atau benda
lain.

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 48


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

b. Menghidupkan daya yang besar, h-bridge yang masing-masing


dengan sarana yang kecil. dikendalikan oleh enable1
c. Sebagai sensor posisi atau danenable2.IC driver L293D
kondisi suatu objek. merupakan H-bridge driver dengan
kemampuan yang jauh lebih unggul
Prinsip kerja limit switch dibandingkan H bridge biasa (terbuat
diaktifkan dengan penekanan pada dari transistor yang dirangkai menjadi
tombolnya pada batas/daerah yang Hbridge).
telah ditentukan sebelumnya sehingga
terjadi pemutusan atau penghubungan Kelebihannya antara lain:
rangkaian dari rangkaian tersebut. 1. Lebih mudah pembuatannya
Limit switch memiliki 2 kontak yaitu 2. Mampu menangani 2 motor
NO (Normally Open) dan kontak NC 3. Arus dan tegangannya relatif
(Normally Close) dimana salah satu lebih besar dari pada transist
kontak akan aktif jika tombolnya
tertekan. Konstruksi dan simbol limit
switch dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Konstruksi dan Simbol


Limit Switch
Sumber : (http://elektronika-
dasar.com/wp-
content/uploads/2012/07/Konstruksi- Gambar 2.4 IC L293D
Dan-Simbol-Limit-Switch-300x94.jpg Sumber:http://www.datasheetcatalog.co
m
2.3 IC L293D
IC L293D ini adalah suatu 2.4 MOTOR DC
bentuk rangkaian daya tinggi 2.4.1 Pengertian motor DC
terintegrasi yang mampu melayani 4 Motor DC merupakan jenis
buah beban dengan arus nominal motor yang menggunakan tegangan
600mA hingga maksimum1.2 A. searah sebagai sumber tenaganya.
Keempat kanal inputnya didesain Dengan memberikan beda tegangan
untuk dapat menerima masukan pada kedua terminal tersebut, motor
levellogika TTL. Biasa dipakai akan berputar pada satu arah, dan bila
sebagai driver relay, motor DC, motor polaritas dari tegangan tersebut
stepper maupun pengganti transistor dibalik maka arah putaran motor akan
sebagai saklar denga kecepatan terbalik pula. Polaritas dari tegangan
switching mencapai 5kHz.Driver yang diberikan pada dua terminal
tersebut berupadua pasang rangkaian menentukan arah putaran motor

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 49


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

sedangkan besar dari beda tegangan elektrik menjadi energi mekanik.


pada kedua terminal menentukan Sebuah motor DC sederhana
kecepatan motor. dibangun dengan menempatkan
kawat yang dialiri arus didalam
Motor DC memiliki 2 bagian dasar : medan magnet. Kawat yang
1. Bagian yang tetap/stasioner mebentuk loop ditempatkan
yang disebut stator. Stator ini sedemikian rupa diantara dua buah
menghasilkan medan magnet, magnet permanen. Bila arus mengalir
baik yang dibangkitkan dari pada kawat, arus akan menghasilkan
sebuah koil (elektro magnet) medan magnet sendiri yang arahnya
ataupun magnet permanen. berubah-ubah terhadap arah medan
2. Bagian yang berputar disebut magnet permanen sehingga
rotor. Rotor ini berupa sebuah menimbulkan perputaran.
koil dimana arus listrik
mengalir. 2.5 DOWNLOADER
2.4.1 Prinsip kerja motor DC Downloader merupakan
Pada motor DC, kumparan antarmuka antara komputer dengan
medan magnet yang dialiri arus arus mikrokontroler. Jadi melalui
listrik akan menghasilkan medan downloader ini program yang telah
magnet yang melingkupi kumparan dibuat di komputer bisa ditanamkan
jangkar dengan arah tertentu. ke dalam mikrokontroler, sehingga
Konvektor energi baik energi listrik mikrokontroler dapat bekerja seperti
menjadi energi mekanik (motor) yang kita harapkan. Aplikasi yang
maupun sebaliknya dari energi digunakan peniliti untuk memasukkan
mekanik menjadi energi listrik program ke dalam mikrokontroler
(generator) berlangsung melalui adalah CodeVision AVR. Berikut
medium medan magnet. Energi yang gambar 2.6 rangkaian downloader.
akan diubah dari suatu sistem ke
sistem yang lain, sementara akan
tersimpan pada medium medan
magnet untuk kemudian dilepaskan
menjadi energi sistem yang lainya.
Dengan demikian, medan magnet
disini selain berfungsi sebagai tempat
penyimpanan energi sekaligus proses
perubahan energi, dimana proses
perubahan energi pada motor arus
searah.
Motor DC terdapat dalam
berbagai ukuran dan kekuatan,
maasing-masing didesain untuk
keperluan yang berbeda-beda namun
secara umum memilki fungsi dasar Gambar 2.6 rangkaian downloader
Sumber:(http://dc427.4shared.com/doc/F
yang sama yaitu mengubah energi
x6Nq7SM/preview.html)

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 50


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

ditambahkan. Sedangkan dalam


2.6 Pengertian Mikrokontroler mikroprosesor komponen-
Adapun pengertian atau definisi komponen tambahan tersebut tidak
secara lengkap mikrokontroler dapat selalu diperlukan karena sudah
dilihat dari beberapa pendapat para terpasang didalam (built in)
ahli dibawah ini: mikrokontroler. Hal ini tentunya
Menurut Ardi winoto (2008:1) membuat mikrokontroler sangat
Mikrokontroler adalah sebuah praktis untuk digunakan dalam
sistem mikroprosesor dimana di berbagai aplikasi karena
dalamnya sudah terdapat CPU, menghemat ruang dan waktu
ROM, RAM, I/O, Clock dan dalam perakitan aplikasinya.
Peralatan lainnya yang sudah
saling terhubung dan terorganisir Jadi dari tiga pendapat ahli diatas
dengan baik oleh pabrik dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembuatnya dan dikemas dalam mikrokontroler berbeda dengan
satu chip yang siap pakai. mikroprosesor baik dari segi
Menurut pendapat Lingga komponen maupun dari segi
Wardhana (2007:2) Dalam kegunaan. Mikrokontroler digunakan
perkembangannya, mikrokontroler pada perangkat tersendiri seperti pada
tidak berkembang sebagaimana robot dan isi dari ROM dapat
pesatnya perkembangan diprogram sendiri sesuai kebutuhan.
mikroprosesor. Mikroprosesor Sedangkan mikroprosesor digunakan
banyak digunakan sebagai otak pada perangkat tertentu seperti PC
suatu PC ( personal computer), (Personal Computer) dan isi ROM
sedangakan aplikasi tidak dapat dirubah.
mikrokontroler lebih banyak 2.6.1 Mikrokontroler ATMega8535
digunakan untuk mengendalikan Yaitu merupakan salah satu
sisitem- sistem otomatis yang mikrokontroler 8 bit buatan Atmel
berdiri sendiri (standalone) atau untuk keluarga AVR (Alf and Vegards
tempelan (embedded) seperti Risc processor) yang diproduksi
mesin fotokopi, remot kontrol, secara massal pada tahun 2006.
sistem keamanan hingga aplikasi ATMega8535 juga telah
robot. menggunakan teknologi RISC
Sedangkan menurut ungkapan (Reduce Instruction Set Computing)
Widodo Budiharto (2008:2) dimana program berjalan lebih cepat
mikrokontroler berbeda dengan karena hanya membutuhkan satu
mikroprosesor dalam banyak hal, siklus clock untuk mengeksekusi satu
terutama dalam penggunaannya. instruksi program.
Agar mikroprosesor dapat 2.6.2 Konfigurasi Pin ATMega8535
digunakan, maka komponen-
komponen seperti memori,
komponen penerimaan data,
komponen pengiriman data dan
komponen tambahan lainnya perlu

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 51


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

untuk menyelesaikan suatu penelitian


dapat dilihat pada gambar 3.1.

Pengumpulan Data

Analisa

Perancangan
Gambar 2.3 KonfigurasiPin-Pin
ATMega8535 Sistem
(Datasheet Catalog ATMEL Update
12/03)
Pengujian

2.6.3 Abstrak ATMega8535


ATMega8535 Merupakan
Implementasi
Sebuah mikrokontroler yang memiliki
40 pin dan dapat menggunakan RISC
(Reduce Instruction Set Computing)
Gambar 3.1 Blok Kerangka Penelitian
diamana program berjalan lebih cepat
karena hanya membutuhkan satu
3.2 Metode Penelitian
siklus clock untuk mengeksekusi satu
Terdapat beberapa metode
instruksi program, seperti terlihat
penelitian yang penulis gunakan
pada gambar 2.4.
untuk menjelaskan setiap tahapan-
tahapan kerangka penelitian diatas.
Beberapa metode penelitian yang
penulis gunakan sebagai pendukung
penelitian ini, antara lain :
1. Metode Penelitian Pustaka
Gambar 2.4 Mikrokontroler (Library Research Method)
ATMega8535 Metode penelitian pustaka
(http://4.bp.blogspot.com)
ini, penulis gunakan dalam tahap
3. METODE PENELITIAN
pengumpulan data yang bertujuan
3.1 Kerangka Penelitian
untuk memperoleh data atau
Kerangka penelitian ini
sumber-sumber informasi dari
digunakan untuk mempermudah
buku-buku yang erat kaitannya
menyusun kegiatan penelitian.
dengan penelitian ini, yakni
Tahapan-tahapan yang terdapat pada
dengan membaca buku sumber
kerangka penelitian ini terdiri dari
pada perpustakaan STIKOM DB
tahapan pengumpulan data, analisa,
jambi dan buku-buku sumber lain.
perancangan alat, hingga pengujian
Adapun hasil dari metode
alat yang peneliti buat. Kerangka
penelitian pustaka yang penulis
penelitian yang peneliti gunakan

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 52


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

terapkan pada tahap pengumpulan listing program menggunakan


data, antara lain : CodeVision AVR, dimana program
a. Data-data tentang rangkaian tersebut selanjutnya dimasukkan
kompas digital, rangkaian kedalam mikrokontroler
mikrokontroler dan rangkaian ATMega8535.
elektronik.
b. Data-data tentang kompas 4. PEMBAHASAN
magnetik CMPS10. Pada perancangan alat ini,
c. Data-data tentang tata cara dibutuhkan sebuah program yang
perancangan program. terdapat dalam mikrokontroler. Dalam
2. Metode Penelitian Lapangan pembuatan program tersebut dibutuhkan
suatu software bahasa pemrogram yang
(Field ResearchMethod)
mampu membuat dan memasukkan
Metode Penelitian Lapangan
program ke dalam mikrokontroler.
ini, penulis gunakan dalam tahap Bahasa pemrograman yang peneliti
analisa yang bertujuan untuk gunakan kali ini adalah Code Vision AVR.
menganalisa alat, apakah alat Code Vision AVR mampu membuat
tersebut benar-benar berjalan program sesuai dengan yang peneliti
sesuai dengan perintah yang butuhkan yaitu bahasa C. Code Vision
dimaksud. Dari hasil tahap analisa AVR juga mampu memasukan program
tersebut, penulis dapat mengetahui kedalam banyak jenis mikrokontroler
cara kerja kompas magnetik salah satunya mikrokontroler ATMega
CMPS10 dan mikrokontroler 8535 yang peneliti gunakan.
sebagai alat pengendali sistemnya. Berdasarkan analisa di atas
3. Metode Penelitian Laboratorium untuk melakukan perancangan maka
(Laboratory Research Method) peneliti membagi menjadi beberapa
Metode penelitian rangkaian yaitu:
laboratorium disini akan di 1. Rangkaian Mikrokontroler
gunakan dalam tahap perancangan. Rangkaian mikrokontroler
Hasil dari tahap perancangan yang yang menjadi kontrol utama terdiri
penulis lakukan sesuai dengan dari beberapa komponen, yaitu IC
kebutuhan alat, yaitu : kompas Mikrokontroler ATMega 8535,
magnetik CMPS10 sebagai alat Kristal 12 MHz dan dua buah
penunjuk arah, LCD M1632 Kapasitor 22pF. Dapat dilihat pada
sebagai output atau pengeluaran gambar 4.1.
nilai secara digital, Motor Servo
sebagai output secara analog dan

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 53


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

4. Rangkaian Saklar Limit


Rangkain Saklar Limit digunakan
untuk mendeteksi sebuah objek. dalam
rangkain ini komponen yang di gunakan
adalah 1 buah ic ATMEG8535 dan 4
buah Saklar Limit. Seperti terlihat pada
gambar 4.4.

U1
9 22
RESET PC0/SCL
23
PC1/SDA
13 24
XTAL1 PC2/TCK
12 25
XTAL2 PC3/TMS
26
PC4/TDO
40 27
LIMIT LIMIT PA0/ADC0 PC5/TDI
39 28
PA1/ADC1 PC6/TOSC1
38 29
PA2/ADC2 PC7/TOSC2
37
PA3/ADC3
36 14
PA4/ADC4 PD0/RXD
Gambar 4.1 Rangkaian 35
34
PA5/ADC5
PA6/ADC6
PD1/TXD
PD2/INT0
15
16
33 17
Mikrokontroler 1
PA7/ADC7

PB0/XCK/T0
PD3/INT1
PD4/OC1B
PD5/OC1A
18
19
2 20
2. Rangkaian Regulator LIMIT LIMIT
3
4
PB1/T1
PB2/INT2/AIN0
PB3/OC0/AIN1
PD6/ICP
PD7/OC2
21

5
Rangkaian regulator 6
7
PB4/SS
PB5/MOSI
PB6/MISO AVCC
30
8 32
merupakan rangkaian PB7/SCK
ATMEGA8535
AREF

pengkonversi tagangan. Seperti


terlihat pada gambar 4.2. Gambar 4.4 Rangkaian Saklar Limit
4.1 Blog Diagram Perancangan
Alat
Blok sistem yang terlihat pada
gambar 4.5 di bawah ini merupakan
sistem yang terintegrasi, karena sistem
Gambar 4.2 Rangkaian Regulator tersebut tidak dapat bekerja apabila salah
3. Rangkaian Driver Motor DC satu perangkat tidak ada. Isi dari sistem
Rangkain driver Motor DC ini adalah pusat kendali utama
digunakan menjalankan konveyor. mikrokontroler ATMega8535 yang berisi
dalam rangkain ini komponen yang di progran berupa intruksi setelah membaca
gunakan adalah 1 buah ic LM293d input dan output, kemudian
dan 2 buah motor DC. seperti terlihat mikrokontroler akan mengolah data dari
pada gambar 4.3. saklar limit (input).

+88.8 +88.8

Motor Saklar
1
2
Enable
Input 1
Output 4
12 V
15
16
DC 1 Limit
3
Output 1
4
Ground
5
Ground
6
Output 2
7
Input 2
8
VCC
9
Enable
10
11
Input 3
Output 3
ATMe
12
13
Ground
Ground
ga8535
14
Output 4

Motor Bateray
DC 2
Gambar 4.3 Rangkaian Driver Motor
DC

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 54


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

Gambar 4.5 Blok Diagram Rancangan mikrokontroler SCK, Miso, Mosi dan
Miniatur Conveyor Otomatis Reset.
LIMIT LIMIT LIMIT LIMIT
NAME=LIMITER NAME=LIMITER NAME=LIMITER NAME=LIMITER

4.2 Rangkaian Keseluruhan J1


U1

Gambar 4.8 Rangkaian Keseluruhan


13
25 9 22
RESET PC0/SCL
12 23
PC1/SDA
24 13 24
XTAL1 PC2/TCK
11 12 25
XTAL2 PC3/TMS
23 26
PC4/TDO
10 40 27
PA0/ADC0 PC5/TDI
22 39 28
PA1/ADC1 PC6/TOSC1
9 38 29 +88.8 +88.8
PA2/ADC2 PC7/TOSC2
21 37
PA3/ADC3
8 R1 36 14
PA4/ADC4 PD0/RXD
20 35 15 1 15
PA5/ADC5 PD1/TXD Enable Output 4
7 34 16 2 16

Berdasarkan gambar 4.11 dapat


100R PA6/ADC6 PD2/INT0 Input 1 5V
19 33 17 3
PA7/ADC7 PD3/INT1 Output 1
6 R2 18 4
PD4/OC1B Ground
18 1 19 5
PB0/XCK/T0 PD5/OC1A Ground
5 2 20 6
100R PB1/T1 PD6/ICP Output 2
17 3 21 7
PB2/INT2/AIN0 PD7/OC2 Input 2
4 R3 4 8

diketahui bahwa prinsip kerja alat ini


PB3/OC0/AIN1 VCC
16 5 9
PB4/SS Enable
3 6 10
100R PB5/MOSI Input 3
15 7 30 11
PB6/MISO AVCC Output 3
2 R4 8 32
PB7/SCK AREF
14 12
Ground
1 ATMEGA8535 13

berawal dari battery 12 V yang


100R Ground
14
Output 4
CONN-D25F

merupakan sumber tegangan bagi


keseluruhan komponen. Untuk 220 V
TR1
12 V BR1
U2
7805 +5V
U3
7812 + 12 V

memperkecil tegangan, membutuhkan IC 1


VI VO
3 1
VI VO
3

GND

GND
C1 C2 C3 C4
220n 220n 10u 10u

2
2W005G

7805 yang digunakan sebagai regulator


0V TRAN-2P3S
0V
-0V -0V

yang terdapat pada kit mikrokontroler


tersebut. Pin 1 IC 7805 berfungsi sebagai
input tegangan battery dan sebagai 4.3 Pengujian Alat
keluarannya (output) adalah 5V, 12V Dalam pengujian rangkaian
pada pin 3 IC 7805 yang dihubungkan ke komponen adalah menggabungkan
pin VCC mikrokontroler. Sedangkan pin semua rangkaian yang dibuat seperti
2 IC 7805 berfungsi sebagai penghubung downloader, rangkaian mikrokontroler,
dengan arus ground yang dihubungkan rangkain driver motor DC dan rangkaian
dengan pin ground pada mikrokontroler. Saklar Limit. Untuk pengujian rangkaian
Pada rangkaian saklar limit ground komponen masih dilakukan diatass
yang berfungsi sebagai sumber arus project board, lalu hubungkan
tegangan untuk menjalankan atau mikrokontroler dengan PC melalui
menghidupkan konveyor, sedangkan pin rangkaian downloader dan kabel port
0, pin 1, pin 2, pin 3 dihubungkan ke paralel, kemudianbuka
relay 5V dan terhubung ke pin programCodeVision AVR lalu buka
mikrokontroler yang berfungsi untuk program yang telah dibuat dan inputkan
perngolahan data ke mikrokontroler. ke mikrokontroler, kemudian cek saklar
Pada rangkain driver motor dc limit dan motor dc pada alat miniatur
membuuhkan IC L293d terdapat 16 pin, conveyor otomatis dengan memberikan
pin 1, pin 2, pin 7, pin 9 pin 10 dan pin input pada saklar limit, kemudian lihat
15 dihubungkan ke pinD mikrokontroler reaksi motor dc yang akan mengerakan
yang berfungsi untuk menerima output jalannya conveyor. Jika tidak ada reaksi
dari mikrokontroler. pin 8 dihubungkan maka masih terdapat kesalahan oleh
ke VCC 5V. Pin 4, pin 5, pin 12, pin 13 karena itu cek kembali rangkaian dan
dihubungkan ke ground dan pin 16 di telusuri kembali listing program yang
hubungkan ke VSS 12V. telah dibuat apakah sudah benar atau
Pada Port Paralel DB25 masih terdapat kesalahan. Tabel
merupakan downloader yang berfungsi pengujian rangkaian secara keseluruhan
untuk pengisian program ke dapat dilihat pada tabel 5.4.
mikrokontroler yang dihubungkan ke pin

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 55


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

Tabel 5.4 : Pengujian Rangkaian Secara 5. PENUTUP


Keseluruhan 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil
Nilai Input Nilai Output Keterangan
Sakla
Moto Moto
pengamatan dan analisa yang
r Lim Mikr dilakukan terhadap data hasil
r r
Limit it o
Dc 1 Dc 2 pengujian, dapat disimpulkan bahwa
Limit Menjalankan
01 1 1 1 0 conveyor pembersih papan tulis ini adalah
(Naik naik
Hidu Tombol
1. Menggunakan 2 buah motor DC
0 0 0 0
p) tidak aktif yang berfungsi untuk
Limit
Mematikan menggerakan/menjalankan
1 1 0 0 conveyor
02
mati
conveyor, dan 4 buah limit
(Naik
Tombol switch yang berfungsi untuk
Mati) 0 0 0 0
tidak aktif menghidupkan motor Dc.
Limit Menjalankan 2. Alat ini menggunakan
03 1 1 0 1 conveyor
(Turu turun
mikrokontroler yang
n difungsikan sebagai pengendali
Tombol
Hidu 0 0 0 0
tidak aktif sistem yaitu mengatur instruksi-
p)
Mematikan
instruksi pada motor DC untuk
Limit
04 1 1 0 0 conveyor menggerakkan/menjalankan
(Turu turun conveyor.
n Tombol 5.2 SARAN
0 0 0 0
Mati) tidak aktif
Alat konveyor otomatis ini
Berdasarkan data Tabel 5.4 memerlukan tingkat ketelitian yang
dapat kita lihat pengontrolan telah optimal untuk disempurnakan karena
bekerja dengan baik dan mengirim masih banyak terdapat kekurangan,
data secara langsung sesuai dengan maka dalam perancangan alat ini
listing program yaitu pada Input 0 disarankan :
dan Input 1, sakalar limit dan motor 1. Adanya pengembangan lebih
DC pun sudah bekerja sebagaimana lanjut agar alat ini dapat
mestinya yaitu apabila diberikan nilai mencapai kesempurnaan yang
1 maka motor DC akan berputar, lebih baik. Seperti, mengubah
apabila limit sedang tidak digunakan saklar limit menjadi sensor.
(nonaktif) maka nilai limit=1, misal 2. Penggunaan baterai tidak akan
pada limit01 (akan bergerak) jika bisa bertahan lama, jadi adanya
bernilai 0 maka limit berfungsi tegangan dari listrik lansgsung
memulai mengaktifkan motor dc dan baterai atau penyedia supply
untuk bergerak kembali. tegangan lain sebagai daya
cadangan seandainya terjadinya
mati lampu.

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 56


JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol.9 No.1, Februari 2014

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Purnama., 2012, Elektronika Dasar, http://elektronika-


dasar.web.id/komponen/limit-switch-dan-saklar-push-on/, januari 2013.

Alexander geraldo., 2011, Belt Conveyor,


http://justoperator.wordpress.com/2011/01/01/belt-conveyor/, Agustus 2013

Ardi, Winoto., 2008, Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 Dan Pemrogramannya


Dengan Bahasa C pada winAVR, Bandung: Informatika Bandung.

Bagus, Wibisono., 2001, Cara Baik Menyusun Program, Jakarta: Dinasti Allindo
Infotama.

Budiharto, Widodo., 2005, Perancangan dan Sistem Aplikasi Mikrokontroler, Jakarta:


Elex Media Komputindo.

Data sheet ATMega 8535, 2001, http://www.atmel.com/literature, akses Maret 2013.

Gusti Purnawan ., 2013, Conveyor, http://gustypurnawan. blogspot.com/2013/03/definisi-


roller-conveyor.html, Agustus 2013.

Lingga Wardhana., 2006, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535Simulasi,


Hardware dan Aplikasi, Andi: Yogyakarta.

Meri, Wardana., 2009, Prinsip Kerja Motor Arus Searah (DC),


http://www.meriwardana.com/2011/11/prinsip-kerja-motor-arus-searah-dc.html,
januari 2013.

Syahban, Rangkuti., 2011, Mikrokontroler Atmel AVR, Bandung: Informatika Bandung.

http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf

Miniatur Conveyor Otomatis (M. Hendri) 57

You might also like