You are on page 1of 5

KEPUTUSAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS KARANGMALANG


NOMOR: C/IX/SK/07/15/154

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS KARANGMALANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang


bermutu perlu meningkatkan keselamatan pasien;
b. bahwa dalam upaya penyelenggaraan pelayanan klinis
yang optimal, perlu dilakukan upaya peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien;
c. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b. perlu ditetapkan Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Karangmalang tentang sasaran
keselamatan pasien.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);
3. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun
2012 tentang Sistem kesehatan nasional, Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2012 no 193;
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan
Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,
berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas
tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien,
efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan
pasien, serta efisiensi biaya;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 Tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Sistem Informasi Kesehatan;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 9 Tahun
2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Kabupaten Sragen;
9. Peraturan Bupati Sragen Nomor 1 Tahun 2011 Tentang
Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sragen;
10. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi, Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Dasar Tahun 2015;
11. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas
Karangmalang Tahun 2015.

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


KARANGMALANG TENTANG SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
Kesatu : Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku mulai tanggal di tetapkan, dan
apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Karangmalang
Pada tanggal: 01 Juli 2015

Kepala UPTD Puskesmas Karangmalang


Kabupaten Sragen

Agus Sukaca

Tembusan dikirim kepada Yth.:


1. Ka. Din. Kes. Kab. Sragen.
2. Petugas ybs.
3. Arsip
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KARANGMALANG
NOMOR : C/IX/SK/07/15/154
TANGGAL : 01 Juli 2015
TENTANG : SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan
bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan
ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN TARGET
PASIEN
1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi 100%
Pasien
2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian 100%
Obat Kepada Pasien
3. Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur 100%
Tindakan Medis dan Keperawatan
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di 75%
Puskesmas
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien


1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur,
nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada
saat pemberian obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien
yang teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi
jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.
Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat
X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien
yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian
obat dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

3. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus
selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi
pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu
dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan
yang dilakukan dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi
dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jml tindakan medis &keperawatan yang dilakukan kejadian kesalahan prosedur


X100%
Jml seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas
Karangmalang wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci
tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh
langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima
keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara
menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun
(CTPS) 7 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi
dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Karangmalang dilakukan
pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko
jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada
setiap pasien yang beresiko jatuh dengan memberi tanda pada pintu
ruang UGD.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menhitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh
dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yg dirawat kejadian pasien jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

Ditetapkan : di Karangmalang
Pada tanggal: 01 Juli 2015

Kepala UPTD Puskesmas Karangmalang


Kabupaten Sragen

Agus Sukaca

You might also like