You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Energi panas bumi adalah energi sumberdaya alam berupa air panas atau

uap yang terbentuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air bawah

permukaan oleh batuan beku panas (Tim Pertamina, 2007). Air permukaan yang

berasal dari sungai, hujan, danau, laut dan lain-lain meresap menjadi air tanah,

mengalir dan bersentuhan dengan tubuh magma atau batuan beku panas tersebut,

mendidih serta kemudian membentuk air dan uap panas. Karena berat jenis,

temperatur dan tekanannya, uap dan air panas ini mengalir kembali ke permukaan

melalui bidang-bidang rekahan di lapisan kulit bumi dan membentuk manifestasi

panas bumi. Energi panas bumi ini dapat dimanfaatkan secara langsung untuk

pengeringan produksi hasil pertanian, pariwisata dan kebutuhan rumah tangga

ataupun secara tidak langsung sebagai penggerak turbin pembangkit listrik

(Suharno, 2004).

Berbagai sumber memberikan keterangan bahwa potensi panas bumi yang

terdapat di Indonesia adalah sekitar 27.000 MW atau sekitar 40% jumlah potensi

panas bumi di dunia. Dengan jumlah sebanyak itu tentu saja potensi panas bumi

dapat dikembangkan menjadi energi alternatif selain migas dan batubara yang

secara realita cadangannya saat ini kian menipis.

Penyelidikan mengenai geokimia airpanas pada dasarnya merupakan

sebuah tahapan penelitian tehadap suatu lapangan panas bumi untuk selanjutnya

1
2

dapat dikembangkan menjadi sebuah kesimpulan ekonomis dari suatu lapangan

panas bumi.

Oleh karena hal-hal diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian ini, sehingga melalui penelitian tersebut dapat diambil berbagai manfaat

baik dari segi keilmuan maupun pengetahuan yang khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi masyarakat luas.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada daerah penelitian ada beberapa fenomena menarik yang akan

dibahas, yaitu :

1. Hubungan geokimia (boron) dengan proses injeksi,

2. Kondisi reservoir dari waktu kewaktu.

3. Produktifitas dari waktu kewaktu.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan dengan maksud untuk meningkatkan

pemahaman mengenai potensi panas bumi. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui efek proses reinjeksi terhadap sumur produksi yang

dilakukan dari tahun 2006-2010 dengan menggunakan data geokimia

(Boron).

2. Mengetahui kondisi reservoir dari waktu ke waktu dengan

memperhatikan perubahan temperatur.


3

3. Mengetahui adanya peningkatan ataupun penurunan terhadap angka

produksi dari sumur produksi yang ada di daerah penelitian dengan

melihat laju alir produksi serta peta rasio CO2/H2S.

1.4. Manfaat Penelitian

Mengingat data geokimia merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam studi panas bumi, maka adanya penelitian mengenai efek injeksi serta

pemantauan sumur produksi berdasarkan data geokimia ini diharapkan dapat

mendukung proses pengembangan dan eksplorasi lapangan panas bumi yang pada

akhirnya akan mampu untuk mendukung peningkatan produktivitas energi panas

bumi sebagai energy alternatif. Penelitian ini juga diharapkan dapat sangat

bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

1.5. Kerangka Pemikiran

Bab I Pendahuluan : Pada bab ini berisi pemaparan dari latar belakang penelitian,

identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka

pemikiran, serta Lokasi dan waktu Penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka : Pada bab ini berisi pemaparan geologi regional daerah

penelitian, teori dasar, serta eksplorasi panas bumi.

Bab III Metode Penelitian : Pada bab ini berisi pemaparan tentang objek

penelitian, peralatan yang digunakan, serta tahap penelitian.


4

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan : Pada bab ini berisikan pemaparan

secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan sesuai dari awal bab I hingga

bab III diatas.

1.6. Batasan Masalah

Bahasan utama dalam penelitian ini adalah monitoring dari reservoir panas

bumi dengan menggunakan data gas dan air. Data gas digunakan adalah dari

sample NCGS sehingga dapat menentukan kandungan CO2, H2S, HCl, H2, O2, N2,

He, Ar, CH4, dan CO. sedangkan data air yang digunakan adalah dari sample TFS

(Total Flow Steam) sehingga dapat menentukan kandungan dari pH, Boron (B), &

Ammoniak (NH4). Namun pada penelitian ini unsur kimia yang digunakan hanya

meliputi boron (B), karbondioksida (CO2), serta hydrogen sulfide (H2S).

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi daerah penelitian secara geografis terletak pasda koordinat

Universal Transverse Mercator (UTM) 805000-810000 mT dan 9211000-

9207000 mU. Daerah penelitian terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat,

berjarak 40 km arah Tenggara Kota Bandung dan 25 km arah Barat Laut Kota

Garut.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder dari PT.

Pertamina Geothermal Energy di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada tanggal 1

Maret 10 april 2012.

You might also like