You are on page 1of 10

Anatomi Organ Terkait

Persendian atau artikulatio adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih
yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian dalam
terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi oleh tulang rawan. Lutut terdiri
dari tiga persendian (artikulasi) yaitu tibio femoral, patelofemoral dan tibiofibular (Pearce,
2011)

Tibiofemoral joint merupakan sendi dengan jenis sinovial hinge joint (sendi engsel)
yang mempunyai dua derajat kebebasan gerak. Sendi tibiofemoral dibentuk oleh condylus
medialis dan condylus lateralis tibia serta condylus femoris. Sendi ini mempunyai permukaan
yang tidak rata yang dilapisi oleh lapisan tulang rawan yang relatif tebal dan meniscus
(Pearce, 2011).

Patellofemoral joint merupakan sendi dengan jenis modified plane jointdan terletak
diantara tulang femur dan patella. Sendi ini berfungsi membantu mekanisme kerja dan
mengurangi friction quadriceps. Proksimal tibio fibular joint merupakan sendi dengan jenis
plane sinovial joint yang dibentuk antara caput fibula dengan tibia. Dilihat dari segi
fungsional sendi ini lebih cenderung termasuk ke dalam persendian ankle karena pergerakan
yang terjadi di lutut merupakan pengaruh gerak ankle ke arah cranial-dorsal (Syaifudin,
2013).

Proximal Tibiofibular joint merupakan jenis sendi plane sinovial joint yang terbentuk
antara caput fibula dengan tibia. Sendi ini berfungsi menahan beban yang diterima sendi lutut
dari beban tubuh. (Syaifudin, 2013).
Sendi lutut ditutup oleh kapsul sendi. Kapsul sendi (Capsula articularis) terletak pada
permukaan posterior dari tendon m. quadriceps femoris dan didepan menutupi patella menuju
permukan anterior dari femur diatas tubrositas sendi. Fungsi kapsul sendi adalah sebagai
pertahanan yang penting terhadap kerusakan sendi. Kapsul sendi ini terdiri dari 2 lapisan :

1. Lapisan luar
Disebut juga fibrous capsul , terdiri dari jaringan connective yang kuat yang tidak
teratur dan akan berlanjut menjadi lapisan fibrous dari periosteum yang menutupi
bagian tulang. Dan sebagian lagi akan menebal dan membentuk ligamentum.
2. Lapisan dalam
Disebut juga synovial membran, bagian dalam membatasi cavum sendi dan bagian
luar merupakan bagian dari articular cartilage.. Membran ini tipis dan terdiri dari
kumpulan jaringan connective. Membran ini menghasilkan cairan synovial yang
terdiri dari serum darah dan cairan sekresi dari sel synovial. Cairan synovial ini
merupakan campuran yang kompleks dari polisakarida protein, lemak dan sel sel
lainnya. Polisakarida ini mengandung hyaluronic acid yang merupakan penentu
kualitas dari cairan synovial dan berfungsi sebagai pelumas dari permukaan sendi
sehingga sendi mudah digerakkan. (Syaifudin, 2013).

Tulang femur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh, yang bertugas
meneruskan berat tubuh dari tulang coxae ke tibia sewaktu berdiri. Bagian proksimal dari tulang
ini terdiri dari caput femoris yang bersendi dengan acetabullum, collum femoris dan dua
trochanter major. Ujung distal tulang femur berakhir menjadi dua condylus yaitu epicondylus
medialis dan epicondylus lateralis yang bersendi dengan tibia. (Syaifudin, 2013).
Tulang tibia yang besar merupakan tulang kuat satu-satunya yang menghubungkan
antara femur dengan pergelangan kaki dan tulang-tulang kaki, serta merupakan tulang
penyangga beban. Bagian proksimal tulang ini bersendi dengan condylus femur dan bagian
distal bersendi dengan talus. Sedangkan os fibula berbentuk kecil dan hampir sama panjang
dengan tibia. (Syaifudin, 2013)

Patella merupakan tulang sesamoid terbesar pada tubuh manusia. Tulang ini berbentuk
segitiga yang basisnya menghadap ke proksimal dan apex/puncaknya menghadap ke distal.
Tulang ini mempunyai dua permukaan, yang pertama menghadap ke sendi (facies articularis)
dengan femur dan yang kedua menghadap kedepan (facies anterior). (Syaifudin, 2013)

Gerakan ekstensi lutut dilakukan oleh otot quadricep yang terdiri dari empat bagian
yang masing-masing bagian bernama sendiri-sendiri yaitu : rectus femoris, vastus lateralis,
vastus medialis dan vastus intermedius. Gerakan ekstensi dibatasi oleh ketegangan unsur-
unsur pada fossa poplitea, ligament krusiatum, ligament kollateral dan ketegangan otot-otot
fleksor lutut. Sebagai fiksasor dari gerakan ekstensi lutut adalah kontraksi otot-otot
abdominal anterior dan berat dari paha dan pelvis. (Frank, 1995)

Fleksi lutut terjadi karena adanya kontraksi otot hamstring yang terdiri dari otot
semimembranosus, otot semitendinosus dan otot biceps femoris, serta otot garcilis, otot
sartorius, otot popliteus, dan otot gastrocnemius. Rotasi medialis terjadi karena adanya
kontraksi dari otot- otot rotator medialis yang terdiri dari otot Semimembranosus, otot
semitendinosus, otot gracilis, otot sartorius dan otot popliteus. Rotasi lateralis dilakukan oleh
otot biceps femoris, hampir merupakan satu-satunya rotator lateralis paha dan mengimbangi
semua otot yang bekerja sebagai rotator medialis.bila tungkai tidak menompang beban ia
akan dapat bantuan yang kurang berarti (pada akhirnya rotasi) dari otot tensor fascia latae.
(Frank, 1995)

Ligamentum pada lutut ada :

A. LIGAMENTUM EXTRACAPSULAR
1. Ligamentum Patellae
Melekat (diatas) pada tepi bawah patella dan pada bagian bawah melekat pada
tuberositas tibiae. Ligamentum patellae ini sebenarnya merupakan lanjutan dari
bagian pusat tendon bersama m. quadriceps femoris. Dipisahkan dari membran
synovial sendi oleh bantalan lemak intra patella dan dipisahkan dari tibia oleh
sebuah bursa yang kecil. Bursa infra patellaris superficialis memisahkan ligamentum
ini dari kulit.
2. Ligamentum Collaterale Fibulare
Ligamentum ini menyerupai tali dan melekat di bagian atas pada condylus lateralis
dan dibagian bawah melekat pada capitulum fibulae. Ligamentum ini dipisahkan
dari capsul sendi melalui jaringan lemak dan tendon m. popliteus. Dan juga
dipisahkan dari meniscus lateralis melalui bursa m. poplitei.
3. Ligamentum Collaterale Tibiae
Ligamentum ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar dan melekat dibagian atas
pada condylus medialis femoris dan pada bagian bawah melekat pada margo
infraglenoidalis tibiae. Ligamentum ini menembus dinding capsul sendi dan
sebagian melekat pada meniscus medialis. Di bagian bawah pada margo
infraglenoidalis, ligamentum ini menutupi tendon m. semimembranosus dan a.
inferior medialis genu .
4. Ligamentum Popliteum Obliquum
Merupakan ligamentum yang kuat, terletak pada bagian posterior dari sendi lutut,
letaknya membentang secara oblique ke medial dan bawah. Sebagian dari
ligamentum ini berjalan menurun pada dinding capsul dan fascia m. popliteus dan
sebagian lagi membelok ke atas menutupi tendon m. semimembranosus.
5. Ligamentum Transversum Genu
Ligamentum ini terletak membentang paling depan pada dua meniscus , terdiri dari
jaringan connective, kadang- kadang ligamentum ini tertinggal dalam
perkembangannya , sehingga sering tidak dijumpai pada sebagian orang.
B. LIGAMENTUM INTRA CAPSULAR
Ligamentum cruciata adalah dua ligamentum intra capsular yang sangat kuat, saling
menyilang didalam rongga sendi. Ligamentum ini terdiri dari dua bagian yaitu
posterior dan anterior sesuai dengan perlekatannya pada tibiae. Ligamentum ini
penting karena merupakan pengikat utama antara femur dan tibiae.
A. Ligamentum Cruciata Anterior
Ligamentum ini melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan berjalan
kearah atas, kebelakang dan lateral untuk melekat pada bagian posterior
permukaan medial condylus lateralis femoris. Ligamentum ini akan mengendur
bila lutut ditekuk dan akan menegang bila lutut diluruskan sempurna. Ligamentum
cruciatum anterior berfungsi untuk mencegah femur.
B. Ligamentum Cruciatum Posterior
Ligamentum cruciatum posterior melekat pada area intercondylaris posterior dan
berjalan kearah atas , depan dan medial, untuk dilekatkan pada bagian anterior
permukaan lateral condylus medialis femoris. Serat-serat anterior akan mengendur
bila lutut sedang ekstensi, namun akan menjadi tegang bila sendi lutut dalam
keadaan fleksi. Serat-serat posterior akan menjadi tegang dalam keadaan ekstensi.
Ligamentum cruciatum posterior berfungsi untuk mencegah femur ke anterior
terhadap tibiae. Bila sendi lutut dalam keadaan fleksi , ligamentum cruciatum
posterior akan mencegah tibiae tertarik ke posterior. (Seeley, 2003)

Cartilago semilunaris adalah lamella fibrocartilago berbentuk C , yang pada potongan


melintang berbentuk segitiga. Batas perifernya tebal dan cembung, melekat pada bursa. Batas
dalamnya cekung dan membentuk tepian bebas . Permukaan atasnya cekung dan
berhubungan langsung dengan condylus femoris. Fungsi meniscus ini adalah memperdalam
fascies articularis condylus tibialis untuk menerima condylus femoris yang cekung.

a) Cartilago Semilunaris Medialis


Bentuknya hampir semi sirkular dan bagian belakang jauh lebih lebar daripada bagian
depannya. Cornu anterior melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan
berhubungan dengan cartilago semilunaris lateralis melalui beberapa serat yang
disebut ligamentum transversum. Cornu posterior melekat pada area intercondylaris
posterior tibiae. Batas bagian perifernya melekat pada simpai dan ligamentum
collaterale sendi. Dan karena perlekatan inilah cartilago semilunaris relatif tetap.
b) Cartilago Semilunaris Lateralis
Bentuknya hampir sirkular dan melebar secara merata. Cornu anterior melekat pada
area intercondylaris anterior, tepat di depan eminentia intercondylaris.
Cornu posterior melekat pada area intercondylaris posterior, tepat di belakang
eminentia intercondylaris. Seberkas jaringan fibrosa biasanya keluar dari cornu
posterior dan mengikuti ligamentum cruciatum posterior ke condylus medialis
femoris. Batas perifer cartilago dipisahkan dari ligamentum collaterale laterale oleh
tendon m. popliteus, sebagian kecil dari tendon melekat pada cartilago ini. Akibat
susunan yang demikian ini cartilago semilunaris lateralis kurang terfiksasi pada
tempatnya bila di bandingkan dengan cartilago semilunaris medialis. (Seeley, 2003)

Bursa sendi merupakan suatu tube seperti kantong yang terletak di bagian bawah dan
belakang pada sisi lateral didepan dan bawah tendon origo m. popliteus. Bursa ini membuka
kearah sendi melalui celah yang sempit diatas meniscus lateralis dan tendon m. popliteus.
Banyak bursa berhubungan sendi lutut. Empat terdapat di depan, dan enam terdapat di
belakang sendi. Bursa ini terdapat pada tempat terjadinya gesekan di antara tulang dengan
kulit, otot, atau tendon.

A. BURSA ANTERIOR
a. Bursa Supra Patellaris
Terletak di bawah m. quadriceps femoris dan berhubungan erat dengan rongga
sendi.
b. Bursa Prepatellaris
Terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan bawah
patella dan bagian atas ligamentum patellae.
c. Bursa Infrapatellaris Superficialis
Terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan bawah
ligamentum patellae
d. Bursa Infapatellaris Profunda
Terletak di antara permukaan posterior dari ligamentum patellae dan permukaan
anterior tibiae. Bursa ini terpisah dari cavum sendi melalui jaringan lemak dan
hubungan antara keduanya ini jarang terjadi.
B. BURSA POSTERIOR
a. Recessus Subpopliteus
Ditemukan sehubungan dengan tendon m. popliteus dan berhubungan dengan rongga
sendi.
b. Bursa M. Semimembranosus
Ditemukan sehubungan dengan insertio m. semimembranosus dan sering
berhubungan dengan rongga sendi. (Seeley, 2003)

Persarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari nervus yang yang
mensarafi otot-otot di sekitar sendi dan befungsi untuk mengatur pergerakan pada sendi lutut.
Sehingga sendi lutut disarafi oleh N. Femoralis, N. Obturatorius, N. Peroneus communis,N.
Tibialis. Suplai darah pada sendi lutut berasal dari anastomose pembuluh darah disekitar
sendi ini. Dimana sendi lutut menerima darah dari descending genicular arteri femoralis,
cabang-cabang genicular arteri popliteal dan cabang descending arteri circumflexia femoralis
dan cabang ascending arteri tibialis anterior. Aliran vena pada sendi lutut mengikuti
perjalanan arteri untuk kemudian akan memasuki vena femoralis (Seeley, 2003)

Daftar Pustaka

Frank, H , Netter , M.D. 1995. Interactive Atlas of Human Anatomy. Ciba Medical
Educations & Publications

Seeley , Stephen , Tate. 2003. Anatomy and Physiologi. New York : Mc Graw Hill

Syaifuddin. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC

Evelyn C.Pearce. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia

Step 3 no 1

Nyeri sendi dalam keadaan akut dapat disebabkan oleh karena adanya patah tulang,
cedera ligamen, dislokasi. Dapat juga disebabkan kondisi medis seperti rheumatoid arthritis,
arthritis gout dan septic arthritis. Sedangkan apabila karena ada penggunaan yang berlebihan
atau keadaan kronik dapat mengarah pada terjadinya osteoarthritis. (Muttaqin, 2008)

Step 3 no 2

Pada kasus, pasien merasakan keluhan yang dialaminya semakin memberat. Hal
tersebut disebabkan karena adanya pembengkakan. Tepatnya pada 2 hari sebelum datang ke
puskesmas. Adanya pembengkakan tersebut dapat terjadi karena efusi cairan ataupun karena
adanya osteofit pada permukaan sendi. (Fauci, 2012)

Fauci, Anthony S, et al. 2012. Osteoarthritis. Dalam: Harrisons Principle Of Internal


Medicine Eighteenth Edition. The McGraw-Hill Companies

Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Imunologi. Jakarta: Salemba Medika

You might also like