You are on page 1of 2

JUDUL

Catur Endah Sulistiyoningruma, Jufrizalb, Adam Muliac


Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
Jalan Kaliurang KM 14,5, Sleman, 55584, Yogyakarta-Indonesia
a
Caturendah2@gmail.com, bjufrizalputracaniago@gmail.com, cadammulia07@gmail.com

Abstrak

Industri kreatif merupakan industri yang berfokus pada kreativitas, keahlian, dan
kemampuan para individunya untuk meningkatkan kesejahteraan dan lapangan kerja baru.
Salah satu industri kreatif yang banyak memberikan peluang usaha dalam lapangan kerja baru
adalah Usaha Kecil Menengah. UKM memiliki peran penting dalam laju perekonomian
masyarakat karena dapat membantu penciptaan lapangan kerja baru. Meskipun demikian,
kontribusi UKM dalam output nasional masih rendah karena produktivitas dan daya saing dari
UKM sendiri masih sangat rendah. Untuk meningkatkan daya saing UKM diperlukan langkah
untuk mengangkat kemampuan kreativitas dan daya inovasinya, salah satunya yaitu melakukan
inovasi pengembangan produk melalui desain produk. Inovasi pengembangan pada desain
produk ini dapat meningkatkan daya saing UKM dan tentunya juga akan meningkatkan
produktivitas yang saat ini masih sangat rendah. Salah satu UKM yang menjadi objek
penelitian ini adalah UKM yang bergerak pada produksi sepatu di Yogyakarta. Dalam
pembuatan sepatu, bahan yang digunakan kecenderungan terbuat dari bahan sintetis
dibandingkan dengan bahan alami. Material goni yang biasanya digunakan sebagai karung
beras, karung kentang, atau produk lainnya merupakan salah satu bahan alami ramah
lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan sepatu. Karung goni ini belum banyak
dimanfaatkan menjadi produk olahan goni ataupun kerajinan tangan lainnya. Masih minimnya
pengolahan dan pemanfaatan karung goni tidak sebanding dengan semakin banyaknya jumlah
karung goni bekas, karena sebagian besar orang cenderung menggunakan karung sintetis yang
dirasa jauh lebih praktis. Pada penelitian ini dilakukan perancangan sepatu wanita berbahan
karung goni dengan melakukan inovasi pengembangan pada desain produk, dimana untuk
meningkatkan daya saing UKM produksi sepatu. Salah satu UKM yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah UKM Sikaki yang bergerak pada produksi sepatu batik. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Quality Functional Deployment (QFD),
dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Berdasarkan hasil kuesioner pada 36
responden wanita, didapatkan kriteria sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap desain
sepatu yang diinginkan, diantaranya yaitu sepatu tahan lama, harga sepatu terjangkau,
fashionable atau desain menarik, ergonomis, warna variatif, customable (tampilan sepatu dapat
diganti sesuai keinginan), bahan sepatu ramah lingkungan, sepatu anti-hujan, dan multifungsi.
Hasil dari suara konsumen tersebut diterjemahkan ke dalam matriks House of Quality. Hasil
yang didapatkan dari matriks House of Quality adalah target rancangan desain, yang
selanjutnya target ini menjadi spesifikasi rinci dari rancangan desain sepatu wanita. Spesifikasi
dari rancangan desain sepatu wanita yang diperoleh adalah bahan yang digunakan berkualitas
baik dan awet hingga 2-3 tahun; harga sepatu berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 200.000;
konsep desain bentuk sepatu yaitu berbentuk sneaker santai atau non formal dan ditambah
dengan sedikit hak tinggi 5 cm; material sol luar terbuat dari rubber sole agar lebih fleksibel
dan elastis saat berjalan atau berlari dan juga tidak licin, sedangkan sol dalam terbuat dari
sponge sole agar nyaman dan tidak keras di telapak saat digunakan konsumen; memiliki
kombinasi warna gelap, terang, dan soft sesuai dengan motif batik pada sepatu dan juga sepatu
memiliki motif batik tampilan dalam dan luar yang berbeda; tampilan desain bagian luar dapat
diganti menjadi tampilan dalam dengan menggunakan resleting pada sepatu sedangkan bagian
sirip sepatu dapat dilepas/pasang; bahan utama menggunakan karung goni yang ramah
lingkungan; terdapat jas parasut anti air berbahan polyvinyl chlorida yang dapat dikaitkan di
sekeliling bagian bawah sepatu untuk melindungi sepatu saat cuaca hujan dengan tinggi jas 23
cm dan dilengkapi sistem lock di bagian belakang sepatu; dan sepatu memiliki multifungsi
yaitu dapat menjadi sepatu bertali, sepatu tanpa tali, atau sandal slop. Melalui spesifikasi
tersebut menjadikan produk sepatu wanita berbahan karung goni lebih inovatif dan berbeda
dari produk yang sudah ada, sehingga dapat meningkatkan daya saing UKM produksi sepatu
yang ada di Yogyakarta
.
Kata kunci : sepatu wanita, quality functional deployment, karung goni

You might also like