You are on page 1of 15

KTI GAMBARAN KASUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM BERAT PADA IBU

HAMIL DI RSU XXXX


Sunday, April 17, 2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi
Negara-negara berkembang. Di Negara miskin, sekitar 20-50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut data statistik yang dikeluarkan
WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka
kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun
(Iskandar, 2008).
Angka kematian ibu di Negara tetangga tahun 2003 tercatat 95 per 100.000 kelahiran
hidup. Negara anggota ASEAN lainnya, Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan Singapura 9
per 100.000 (Siswono, 2003).
Sebab pasti belum diketahui frekuensi kejadian 2 per 1000 kehamilan (Esti, 2009).
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor-faktor reproduksi,
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit. Menurut SKRT 2001, penyebab obstetrik langsung sebesar
90% sebagian besar perdarahan (28%) dan infeksi (11%) penyebab tidak langsung kematian
ibu berupa kondisi kesehatan yang di derita misalnya kurang energi kronis (37%) (Inayah,
2008).
Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan 40-60%,
infeksi 20-30% dan keracunan kehamilan 20-30%, sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit
lain yang memburuk saat kehamilan (Inayah, 2008).
Hasil Survey Demografi Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan bahwa angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 248 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di
kota Medan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) diperkirakan 330/100.000 kelahiran hidup ini
menunjukkan angka kematian ibu masih lebih besar jika dibandingkan dengan angka
kematian ibu di tingkat nasional (Menkes, 2007).
Hasil pengumpulan data Tingkat Pusat, Subdirektorat kebidanan dan kandungan
Subdirektorat Kesehatan Keluarga dari 325 Kabupaten/Kota menunjukan bahwa pada tahun
2003 presentase ibu hamil resiko tinggi dengan hiperemesis gravidarum berat yang dirujuk
dan mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 20,44%. Provinsi dengan
presentase tertinggi adalah provinsi Sulawesi Tengah (96,53%) dan di Yogyakarta (76,60%)
sedangkan yang terendah adalah provinsi Maluku Utara (3,66%) dan Sumatera Selatan
(3,81%) (Profil Kesehatan Indonesia, 2003).
Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan
muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi pada multigravida. Satu
diantara seribu kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat (Sarwono, 2005).
Hasil survey awal di RSUD. Dr. Pirngadi Medan, angka kejadian ibu hamil
denganhiperemesis gravidarum berat tahun 2009 sebanyak 34 kasus (82%) dari 280 ibu
hamil.
Berdasarkan uraian dan data-data yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik
ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul Gambaran Kasus Hiperemesis
Gravidarum Berat Pada Ibu Hamil di RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Gambaran
Kasus Hiperemesis Gravidarum Berat Pada Ibu Hamil di RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun
2009?.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Hiperemesis
Gravidarum Berat Pada Ibu Hamil di RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui Gambaran Kasus Hiperemesis Gravidarum Berat Pada Ibu Hamil di
RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 berdasarkan paritas ibu.
1.3.2.2 Untuk mengetahui Gambaran Kasus Hiperemesis Gravidarum Berat Pada Ibu Hamil di
RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 berdasarkan usia kehamilan.
1.3.2.3 Untuk mengetahui Gambaran Kasus Hiperemesis Gravidarum Berat Pada Ibu Hamil di
RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 berdasarkan pekerjaan ibu.

http://kti-akbid.blogspot.com/2011/04/kti-gambaran-kasus-hiperemesis.html
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum
Minggu, 04 Desember 2011
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan disebabkan
oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi tidak secara
kebetulan atau oleh penyebab lainnya.(Sarwono, 2006: 22)
Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian obstetrik
langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak langsung (inderect obstetric death),
kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan
misalnya kecelakaan. Kematian obstetrik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan,
persalinan, nifas atau penanganannya. Di negara-negara sedang berkembang sebagian besar
penyebab ini adalah pendarahan, infeksi dan abortus. Kematian tidak langsung disebabkan
oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan,
misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain
termasuk hiperemesis gravidarum. (Sarwono, 2006: 22)
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, perubahan-perubahan
anatomik pada anak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin.
Beberapa faktor predisposisi yang sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes
dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG, faktor organik karena masuknya villi
khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik, faktor psikologis keretakan
rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
memikul tanggung jawab dan faktor endoktrin lainnya. Gejala yang sering terjadi pada 60% -
80% primigravida dan 40% - 60% multigravida. Mual biasanya terjadi pagi hari. Rasa mual
biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat,
namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan.
(Khaidirmuhaj, 2009 tanggal 29 mei 2009 jam 11.00)
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetri, salah satunya
dengan melakukan pelayanan pemeriksaan ibu hamil untuk mengetahui keadaan ibu dan
janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap kelainan yang ditemukan
dengan tujuan agar ibu hamil dapat melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan
baik dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Dalam melakukan pelayanan Ante Natal
Care (ANC) hendaknya selalu memberikan penjelasan dan motivasi mengenai yang dirasakan
ibu hamil termasuk didalamnya hiperemesis gravidarum, karena masih banyak ibu hamil
yang tidak mengetahui cara mengatasi mual dan muntah yang dialaminya, maka dengan ini
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) akan mengalami penurunan
karena derajat kesehatan suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak.
Selama bulan Juni 2009 terdapat 30 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas ......, dari 15 orang ibu hamil yang disurvey 10 diantaranya mengalami
hiperemesis gravidarum, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum di puskesmas .......
Pembatasan dan Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi hanya sebatas tahu tentang Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas ...... ...... ....... Berdasarkan latar
belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut Bagaimana Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas ...... ...... ......?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis
Gravidarum Di Puskesmas ...... ...... .......

Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat kelulusan semester akhir akademi kebidanan dan merupakan
penerapan dari ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran sehingga menambah
pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
Bagi Teoritis
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengetahui secara spesifik mengenai pengetahuan ibu
hamil tentang hiperemesis gravidarum di puskesmas ...... ...... .......
Bagi Praktisi
Meningkatkan kualitas pengetahuan kesehatan khususnya tentang pengetahuan ibu hamil
tentang hiperemesis gravidarum di puskesmas ...... ...... .......

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com/2011/12/gambaran-pengetahuan-ibu-hamil-
tentang_04.html
Pengetahuan ibu balita tentang status gizi pada balita di kelurahan .... tahun ....

By KUMPULAN KTI AKBID on Kamis, 02 Desember 2010


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat
dan kesehatan yang prima disamping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kekurangan gizi dapat merusak kualitas SDM.
Pada saat ini, sebagian besar atau 50% penduduk Indonesia dapat dikatakan tidak sakit akan tetapi
juga tidak sehat, umumnya disebut kekurangan gizi. Kejadian kekurangan gizi sering terlupakan dari
penglihatan atau pengawasan biasa, akan tetapi secara perlahan berdampak pada tinginya angka
kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita, serta rendahnya harapan hidup (Depkes
RI, 2004).
Angka kematian balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak umur 0 - < 5 tahun per 1000 kelahiran
hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi. Hasil SDKI 2002-2003 angka kematian balita
64 per 1000 kelahiran hidup, belum mencapai target 58 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes, 2005)
Masalah gizi memiliki dimensi luas, tidak hanya merupakan masalah kesehatan, tetapi juga meliputi
masalah sosial, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan lingkungan. Faktor pencetus munculnya
masalah gizi dapat berbeda antar wilayah maupun antar kelompok masyarakat, bahkan akar masalah
ini dapat berbeda antar kelompok usia balita.
Pada tingkat tertentu, kekurangan gizi dapat menyebabkan jumlah sel, ukuran besar sel dan zat-zat
biokimia lain lebih rendah daripada anak normal. Makin muda usia anak yang menderita kurang gizi,
makin berat akibat yang ditimbulkan (www.perpustakaan.bappenas.go.id).
Kekurangan zat gizi secara umum (makanan kurang dalam kualitas dan kuantitas) menyebabkan
gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta
perilaku anak yang mengalami kurang gizi tersebut (Almatsier, 2003).
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dan sekaligus dalam
pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan gizi anak terutama anak balita. Keadaan gizi
terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena
kecukupan gizi sangat diperlukan dalam pembentukan otak terutama pada masa balita yang nantinya
akan menghasilkan manusia produktif dan berkualitas.
Pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi kurang berperan nyata dalam resiko gizi kurang. Bentuk
kepedulian pada gizi anak merupakan salah satu tanggung jawab dari keluarga dalam hal ini ibu
rumah tangga dan secara tidak langsung merupakan tanggung jawab masyarakat. Dalam masyarakat,
kegiatan-kegiatan yang menyangkut perbaikan gizi banyak melibatkan kaum ibu, maka ibu
merupakan tokoh utama yang harus peduli pada gizi anak.(www.gatra.com)
Menurut laporan Departemen Kesehatan Indonesia, balita yang bergizi kurang/buruk atau yang
dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP) sebesar 25,82 % pada tahun 2002 meningkat
menjadi 28,17 % pada tahun 2003. (Depkes RI, 2005). Sedangkan menurut sumber dari Seksi Gizi
Subdin Bina Yankes terdapat prevalensi balita gizi kurang di Propinsi ............. sebesar 10,34 % pada
tahun 2004 meningkat menjadi 12,05 % pada tahun 2005. (Profil Kesehatan ............., 2005).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota ............. meliputi cakupan status gizi balita Kota
............. tahun 2006. Dari jumlah balita yang telah diukur secara antropometri dengan jumlah 1921
balita yang termasuk kedalam status gizi buruk sebanyak 12 orang (0,62%), status gizi kurang 188
orang (9,78%), status gizi baik 1670 orang ( 86,93%) dan status gizi lebih 51 orang (2,65%).
Tabel 1. Data Cakupan Status Gizi Balita Kota ............. 2006
No Nama Kecamatan/ Kelurahan Jumlah Balita Diukur Jumlah Anak Menurut Status Gizi Persen
Status Gizi
Buruk Kurang Baik Lebih Buruk Kurang Baik Lebih
1 ............. Pusat 418 2 34 379 3 0.47 8.13 90.66 0.71
.............
............. 176
242 0
2 22
12 151
228 3
00
0.82 12.5
4.95 85.79
94.21 1.7
0
2 ............. Timur 544 0 32 500 12 0 5.88 91.9 2.2
.............
............. 369
175 0
0 23
9 334
166 12
00
0 6.32
5.14 90.5
94.85 3.25
0
3 ............. 419 9 52 333 25 2.14 12.41 79.47 5.96
............. 419 9 52 333 25 2.14 12.41 79.47 5.96
4 ............. Utara 371 1 48 311 11 0.26 12.93 83.82 2.96
............. 371 1 48 311 11 0.26 12.93 83.82 2.96
5 ............. Selatan 169 0 22 146 1 0 13.01 86.39 0.59
............. 169 0 22 146 1 0 13.01 86.39 0.59
KOTA ............. 1921 12 188 1670 51 0.62 9.78 86.93 2.65
Sumber : Dinas Kesehatan Kota ............., 2006
Berdasarkan data tersebut dari lima Kecamatan Kota ............., Kecamatan .............masih terdapat 9
orang dengan status gizi buruk dan 52 orang dengan status gizi kurang. Untuk itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan ibu balita tentang status gizi pada balita di
Kelurahan ............. .............tahun 2007.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Balita Tentang Status Gizi Pada Balita di Kelurahan .............
.............Tahun 2007 ?

C. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Subjek Penelitian : Ibu-ibu yang mempunyai balita
3. Objek Penelitian : Pengetahuan Ibu Balita tentang status gizi
4. Lokasi Penelitian : Di Kelurahan ............. .............
5. Waktu Penelitian : Setelah selesai seminar proposal

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu balita tentang status gizi pada balita
di Kelurahan ............. .............tahun 2007.

http://4-akbid.blogspot.com/2010/12/pengetahuan-ibu-balita-tentang-status.html
KTI KEBIDANAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
KEHAMILAN FISIOLOGIS DI RB

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan
AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI (2002-2003) AKI di Indonesia sebesar
307/100.000 kelahiran hidup (www.sdki.indonesia.com.id,2007). Penyebab langsung dari kematian
ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh
penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu
keadaan ibu sejak pra hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilan. (Sarwono
Prawirohardjo,2002:6).
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin juga merupakan masalah besar di negara
berkembang dan negara miskin. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang
berkaitan dengan kehamilan. World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000
ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin dan lebih dari 50% kematian di negara
berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif rendah
(Sarwono Prawirohardjo,2002:3).
Sampai akhir 2007 jumlah ibu hamil mencapai 4.620.400 orang atau sekitar 3% dari jumlah penduduk
Indonesia. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan AKI, termasuk di antaranya
program save motherhood yang telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988. Akses terhadap
pelayanan antenatal sebagai pilar kedua Safe Motherhood juga cukup baik,yaitu 87% pada tahun
1997 namun mutunya perlu ditingkatkan terus. (Sarwono Prawirohardjo, 2002:7)
Dalam memantau program kesehatan dewasa ini digunakan indikator cakupan yaitu cakupan
pelayanan antenatal, yaitu K1 untuk akses antenatal dan K4 untuk melihat kualitas
antenatal.(www.artikelkesehatan.blogspot.com)
Berdasarkan data yang didapatkan penulis di lapangan pada waktu melakukan pra survei di RB
Kartini ....... ........... ......... pada bulan Januari Mei 2008 jumlah ibu hamil 96 orang dengan ibu
primigravida berjumlah 42 orang yaitu 30 ibu hamil primigravida yang melakukan kunjungan awal dan
24 ibu hamil primigravidar yang mengalakukan kunjungan ulang.
Dari kebanyakan ibu primigravida sering mengatakan adanya keluhan seperti mual, muntah, tidak
nafsu makan, pening dan lain-lain (Ayah Bunda, 2007). Kekhawatiran ini kemungkinan lebih
disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang diperoleh oleh ibu. Berdasarkan hal tersebut
penulis tertarik untuk mengetahui gambaran tentang pengetahuan ibu primigravida tentang kehamilan
fisiologis.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang ada di latar belakang, penulis menggambarkan data awal yang merupakan rumusan
masalah dalam penelitian adalah :
Bagaimana pengetahuan ibu primigravida tentang kehamilan fisiologis di RB Kartini ....... ...........
......... Tahun 2008?.

C. Ruang Lingkup Penelitian


Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian pengetahuan ibu Primigravida tentang kehamilan
fisiologis ini adalah :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Obyek Penelitian : Pengetahuan ibu primigravida tentang kehamilan fisiologis di RB Kartini .......
........... ......... Tahun 2008
3. Subyek Penelitian : Seluruh ibu primigravida yang ada di RB Kartini ....... ........... ......... tahun 2008.
4. Lokasi penelitian : RB Kartini ....... ........... ..........
5. Waktu Penelitian : Bulan Mei Juni 2008
6. Alasan penelitian : Karena dari beberapa ibu hamil primigravida yang memeriksakan kehamilan di
RB Kartini ....... ........... ......... belum mengetahui perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi selama
kehamilan.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya pengetahuan ibu primigravida tentang kehamilan
fisiologis di RB Kartini ....... ........... ......... tahun 2008.

E. Manfaat Penelitian
1. Untuk peneliti.
Peneliti dapat mengetahui dengan jelas pengetahuan ibu primigravida tentang kehamilan, sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu
yang telah didapat selama studi.
2. Untuk ibu primigravida (responden).
Agar ibu primigravida mendapat tambahan pengetahuan tentang kehamilan fisiologis.
3. Institusi pendidikan
Dapat dijadikan bahan bacaan, bagi mahasiswa / peneliti lain yang akan mengadakan penelitian
terutama yang berkaitan dengan ibu primigravida tentang kehamilan fisiologis.
4. Bagi Bidan Praktik Swasta.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program di RB Kartini ....... ...........
......... yaitu memberikan masukan agar dapat meningkatkan pelayanan kehamilan seoptimal
mungkin.
5. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti tentang kehamilan.

http://skripsikti.blogspot.com/2011/07/kti-pengetahuan-kehamilan-fisiologis.html
Judul-judul KTI
Dampak Prilaku Remaja Terhadap Penggunaan Minuman Keras
Efektivitas Dalam Penanganan Nyeri Dismenorea Non Farmakologis Pada Remaja Putri Akper
Faktor Risiko Pada Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak
Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Solusio Plasenta Di RS
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Hidramnion Di Rumah Sakit
Gambaran Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Di Rumah Bersalin
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencapaian Tumbuh Kembang Balita 4-5 Tahun Di
TK
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara Selama Kehamilan di Desa
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Postpartum di RB
Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi(MAL) Didesa
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gejala-Gejala Fisik Pada Masa Menopause Di Desa
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan
Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Di Klinik Bersalin
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa
Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa
Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru
Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP
Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Mahasiswa yang Tinggal di Kost
Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Desa
Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang di Rumah Sakit
Karakteristik Wanita Dengan Kanker Payudara Di Rumah Sakit
Motivasi Remaja Dalam Melakukan Tindakan Sadari Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya
Kanker Payudara
Pelaksanaan Manajemen Keperawatan Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan di
RS
Peran Keluarga Pada Remaja Putri Dalam Memberikan Informasi Tentang Menstruasi di Desa
Peran Perawat Dalam Melaksanakan Tindakan Imobilisasi Pada Pasien Caesarea di Rawat Inap
RSU
Prilaku Pasien Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di RSU
Prilaku Sikap dan Tindakan Keluarga Tentang Pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Tindakan Keluarga Dalam Pencegahan Osteoporosis Pada Lansia di Dusun
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak di Desa
Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Gizi Yang Dibutuhkan Tubuh Di Desa
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Mengkonsumsi Air Putih Bagi Kesehatan
Tubuh Di Desa
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (RDB) Di
Puskesmas
Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu Di Posyandu
Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan KB Suntik Di BPS
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Di BPS Wilayah Kerja Puskesmas
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Dalam Kehamilan Di BPS
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Penolong Persalinan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat
Kontrasepsi IUD Di Puskesmas
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant Di Desa
Gambaran Akseptor KB AKDR Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambaran Akseptor KB Metode Operatif Pria (MOP) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa
Gambaran Indikasi Dan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Di Rumah Sakit
Umum
Gambaran Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang PAP Smear Di Kelurahan
Gambaran Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS
Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Efek Samping Depo Medroxyprogesterone
Asetat (DMPA) Di RB
Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Kala I Di Bidan Praktek Swasta
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS Di SMU
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum Di RB
Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Di
Klinik Bersalin
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di
Puskesmas
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Depresi Pada Lansia Di Desa
Gambaran Pengetahuan Petugas Kesehatan Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas
Gambaran Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas II Tentang Diet Seimbang Di SMA Negeri
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri
Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Bayi Prematur Di RSU
Gambaran Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa
Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di BPS
Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Balita (1-5 Tahun)
Di Posyandu
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Keputihan Di Desa
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko Perkawinan Dini Pada Kehamilan
Dan Proses Persalinan
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Tentang Kebersihan
Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi
Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal Pada Primigravida
Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Di
Kelurahan
Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Desa
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Asupan Makanan Bergizi Di Desa
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Manfaat Tablet Zat Best Di Wilayah
UPTD Puskesmas
Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Di UPT Puskesmas
Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian MPASI Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di
UPTD Puskesmas
Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Best
Di Desa
Gambaran Pengetahuan Narapidana Tentang Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Lapas
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Terhadap Pemberian PASI Pada Bayi 0-6 Bulan
Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Postpartum Di RSUD
Karakterisitk Akseptor KB POK (Pil Oral Kombinasi) Di Kelurahan
Karakteristik Pelaksanaan Senam Lansia Pada Posyandu
Karakteristik Akseptor KB Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Wilayah Kerja Puskesmas
Karakteristik Akseptor KB Suntik Di Desa Wilayah Kerja Puskesmas
Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Lama Di RS
Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsi Di Rumah Sakit Umum
Karakteristik Ibu Hamil Yang Melaksanakan Antenatal Care Di BPS
Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe Di Kelurahan
Karakteristik Ibu Yang Memeriksakan PAP Smear Di Rumah Sakit
Karakteristik Ibu Yang Menyapih Anak Di Bawah Usia Satu Tahun Di Wilayah Kerja Wilayah Kerja
Karakteristik Pasangan Usia Subur Yang Tidak Mengikuti Program Keluarga Berencana Di Desa
Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di BPS
Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS
Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Proses Pertolongan Persalinan Di Klinik
Pengetahuan Dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid Tentang Partograf
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Persalinan Di BPS
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di Puskesmas Ditinjau Dari Segi Umur,
Pendidikan, Pekerjaan Dan Paritas
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi KB Suntik Di Kelurahan
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui Di Desa
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi 6 - 24 Bulan
Di BPS
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas Di BPS
Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
Pengetahuan Ibu Tentang Biang Keringat Pada Bayi 0-1 Tahun Di BPS
Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan
Pengetahuan Remaja Awal (11-13 Tahun) Tentang Pengertian Dan Perubahan Fisik Pubertas Di
SMP
Pengetahuan Remaja Putri Kelas III Tentang Seks Sekunder Di SMP
Pengetahuan Remaja Putri Masa Pubertas Tentang Dysmenore Di SMP
Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Siswa Kelas II SMA Negeri
Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kehamilan Fisiologis Di RB
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) Di SMU
Tinjauan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun Di
Puskesmas
Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Faktor Risiko kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Tinjau Dari Pola Makan, Tingkat Pengetahuan
Gizi Ibu Dan Penyakit Infeksi
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian KEP Ringan Dan Sedang Di Puskesmas
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Puskesmas
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Masyarakat Tentang Poskesdes
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Di RS
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Persalinan Caesar Pasien Rawat Inap Di RS
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Robekan Perineum Ibu Bersalin Di BPS
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan Ibu Dalam Memeriksakan
Kehamilannya Pada Trimester I
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Balita Dalam Pemanfaatan Posyandu Di Desa
Gambaran Pengetahuaan Kepala Keluarga Tentang Katarak Di Kelurahan
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan di Kelurahan
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di RSU
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Metode Kanguru Pada Bayi Prematur di Klinik
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Bayi Prematur di RSU
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Pada Masa Nifas Tentang Mastitis
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mastitis di Klinik
Gambaran pengetahuan Ibu tentang AKDR di Kelurahan
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Infertilitas Di Desa
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Kelurahan
Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga (Suami) Tentang Infertilitas Di Kelurahan
Hubungan Sikap Ibu Terhadap Poskesdes, Tabulin Dan Dukungan Keluarga Dengan
Pertolongan Persalinan Di Desa
Hubungan Antara Karakteristik Ibu Post Partum Dengan Pelaksanaan Ambulasi Dini Di RS
Hubungan Antara Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Asma Rawat Inap
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pengisian Partograf Mahasiswa Akbid
Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan
Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
Hubungan Karakteristik Ibu Balita dengan Pengetahuan tentang Imunisasi Hepatitis B di Desa
Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum
Hubungan Karakteristik Kader Dengan Keterampilan Pencatatan KMS Balita Di Posyandu
Hubungan Karakteristik Kader Dengan Pengetahuan Tentang Tetanus Neonatorum Di Desa
Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Nifas
Hubungan Pengetahuan Dan Lama Kerja Bidan Dengan Pencapaian Cakupan K1 Dan K4 Dalam
Pencatatan Dan Pelaporan Register Kohort
Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi
di Desa
Hubungan Peran Bidan Dan Karakteristik Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di
Puskesmas
Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ekstraksi Vakum Di Klinik
Karakteristik Ibu Dengan Abortus Inkompletus Di RSU
Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit
Pengaruh Pemberian Konseling Ibu Hamil Tentang Proses Persalinan Terhadap Kecemasan Ibu
Menghadapi Persalinan
Perbedaan Antara Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan yang Diberi ASI Tanpa Susu Formula
Dengan Diberi Susu Formula Tanpa ASI
Perbedaan Fungsi Paru Pasien PPOK Yang Menggunakan Terapi Nebulizer Dengan Terapi
Intravena Di Ruang RSUD
Perbedaan Pengaruh Tindakan Suction ETT yang Dilakukan Selama 5 Detik dan 10 Detik
Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Di Ruang ICU RSUD
Perbedaan Tingkat Efektifitas Perawatan Luka Dengan Tehnik Dan Terbuka Terhadap
Penyembuhan Luka Tali Pusat Bayi Baru Lahir
Persepsi Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Terhadap Cakupan Imunisasi Hepatitis B
Pertama Pada Bayi 0 7 Hari
Analisis Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu
Analisis yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
Faktor-faktor Internal Yang Berhubungan dengan Kesulitan Belajar Mahasiswa
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Akseptor KB Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pemberian Kolostrum Dalam Dalam
Rawat Gabung
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR-2
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan pelaksanaan ASI Eksklusif
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Peran Kader Dalam Meningkatkan Pencapaian Usaha
Perbaikan Gizi
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Persepsi Ibu Terhadap Pemberian ASI eksklusif
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Rendahnya Cakupan K4
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Sikap Remaja Puteri Terhadap Flour Albus
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Timbulnya Gejala Osteoporosis Pada Ibu Menopause
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakmauan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan KN2 ke Posyandu
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Kunjungan ke Posyandu
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Dalam Penatalaksanaan Pencegahan Bayi
Hipotermi
Gambaran Karakteristik Akseptor KB Suntik
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsia
Gambaran Karakteristik Ibu yang Menyapih Bayinya di Bawah Usia Satu Tahun
Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil
Gambaran Pemberian ASI Dini dan Faktorfaktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Dini
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persiapan Persalinan di BPS
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum
Gambaran Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Inisaisi Menyusui Dini
Gambaran Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses Persalinan Fisiologi Kala II
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas
Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Biang Keringat Pada Bayi 0-1 tahun
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 bulan
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Anak Retardasi Mental
Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara
Gambaran Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur Tentang Kontrasepsi Suntik
Gambaran Pengetahuan Wanita Usia 35 55 Tahun Tentang Kanker Serviks
Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Reproduksi Sehat Tentang Kontrasepsi Hormonal
Gambaran Sikap Wanita Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Pada Masa Premenaopause
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Inpartu Dalam Menghadapi Proses Persalinan
Gambaran Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Menarche di SLTPN
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Senam Pasca Persalinan
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi yang Tepat
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi DPT I
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Dalam Menggunakan Cairan Pembersih Genetalia
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pendidikan Seksual di SMA
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Kebersihan Alat
Kelamin Pada Saat Menstruasi
Hubungan Antara BBLR Dengan Terjadinya Asfiksia
Hubungan Antara Jenis Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia
Hubungan Antara Pendampingan Suami Pada Saat Persalinan Dengan Kelancaran Proses
Persalinan Kala I
Hubungan Antara Pengetahuan Akseptor KB Pil Dengan Kepatuhan Akseptor Dalam
Mengkomsumsi Pil KB
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan Antara Rooming In Dengan Kemandirian Ibu Dalam Menyusui Bayinya

You might also like