Professional Documents
Culture Documents
Secara tradisional, Accounting Information Systems (AIS) telah diartikan sebagai sistem
pemerosesan transaksi yang berfokus pada data keuangan dan transaksi akuntansi. Sebagai
contoh, ketika penjualan terjadi, AIS akan mencatat jurnal yang menunjukkan tanggal penjualan,
debit pada kas atau piutang, dan kredit pada penjualan. Informasi non-finansial yang potensial
lainnya tentang penjualan, seperti waktu dan tanggal terjadinya, akan secara tradisional
dikumpulkan dan diproses diluar AIS. Konsekuensinya, banyak organisasi mengembangkan
sistem informasi tambahan, untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan
informasi yang tidak terkandung dalam AIS. Sayangnya, keberadaan sistem ganda membuat
banyak masalah dan ketidakefisienan. Data yang sama sering direkam dan disimpan dalam lebih
dari satu sistem, yang tidak hanya menghasilkan pengulangan antar sistem tapi juga dapat
menimbulkan ketidak-konsistenan apabila data diubah hanya di satu sistem. Sebagai tambahan,
sulit untuk mengintegrasikan data dari sistem yang berbeda.
Seperti yang ditunjukkan pada figur 2-6, sebuah sistem ERP yang dibuat menggunakan
database tersentralisasi untuk membagikan informasi antar proses bisnis dan aktivitas yang
terkoordinasi. Hal ini penting karena sebuah aktivitas yang merupakan bagian dari salah satu
proses bisnis seringkali memicu serangkaian aktivitas yang kompleks yang melalui banyak
0
bagian yang berbeda dari organisasi. Sebagai contoh, sebuah pesanan dari konsumen
membutuhkan jadwal produksi tambahan untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Hal ini
dapat memicu lebih banyak pembelian bahan mentah. Mungkin juga perlu untuk membuat
jadwal lembur atau merekrut tenaga tambahan temporer. Sistem ERP yang didesain dengan baik
menyediakan informasi yang mudah diakses dan up to date bagi manajemen tentang keseluruhan
aktivitas dalam hal untuk merencanakan, mengontrol, dan mengevaluasi proses bisnis
perusahaan dengan lebih efektif.
Sistem ERP bersifat modular (terdiri dari berbagai modul terpisah), dengan masing-
masing modul menggunakan praktik bisnis terbaik untuk mengotomatiskan proses bisnis standar.
Model modular ini membuat banyak bisnis untuk menambahkan atau menghapus modul seperti
yang dibutuhkan. Modul-modul ERP terdiri dari :
1
Keuangan (buku besar umum dan sistem pelaporan) buku besar umum, piutang dagang,
utang dagang, aset tetap, penganggaran, manajemen kas, dan penyiapan laporan
manajerial dan laporan keuangan.
Sumber daya manusia dan daftar gaji karyawan SDM, daftar gaji karyawan, program
kompensasi karyawan (employee benefit), pelatihan, jam kerja dan kehadiran,
pembayaran (benefits), dan pelaporan pemerintah.
Pesanan tunai (siklus pendapatan) order pesanan masuk, shipping, persediaan, nota kas,
penghitungan komisi.
Pembayaran pembelian (siklus pengeluaran) pembelian, catatan dan inspeksi
persediaan, manajemen persediaan dan gudang, dan pengeluaran kas.
Proses manufaktur (siklus produksi) teknologi teknis, penjadwalan produksi, tagihan
bahan-bahan, pekerjaan dalam proses, manajemen aliran kerja, kontrol kualitas,
manajemen biaya, serta proses dan proyek produksi,
Manajemen proyek penentuan biaya, penentuan tagihan, waktu dan biaya, unit kerja,
manajemen aktivitas.
Manajemen hubungan konsumen penjualan dan pemasaran, komisi, pelayanan, kontak
konsumen, dan pusat call center.
Sistem peralatan peralatan untuk membuat file data utama, menspesifikasikan aliran
informasi, kontrol akses, dan lain-lain.
1. SAP AG
SAP AG adalah perusahaan penyedia dan konsultan software yang didirikan di Jerman
pada tahun 1972 oleh 5 orang bekas karyawan IBM. SAP adalah singkatan dari Systeme,
Andwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung yang kemudian di terjemahkan dalam
bahasa Inggris sebagai Systems, Applications, Products in Data Processing.
Pada awalnya SAP hanya berfokus pada para pelanggan dari kelas ukuran besar namun
seiring semakin ketatnya kompetisi dan meningkatnya kesadaran perusahaan-perusahaan
kelas kecil-menengah maka fokus pun bergeser ke segmen pasar tersebut. SAP kini
menyediakan paket solusi ERP untuk perusahaan kecil menengah, yaitu SAP Business One
dan SAP All-in-One.
SAP adalah penguasa pasar produk ERP saat ini. Hasil survey dari beberapa media
memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta pengguna yang menggunakan lisensi produk ERP
2
dari SAP atau kira kira lebid dari 65% pasar ERP dunia. Secara teknis, aplikasi software
SAP menggunakan arsitektur 3-tier yang terdiri dari beberapa modul yang saling
terintegrasi. Produk Utamanya meliputi SAP ERP Enterprise Core, yang merupakan solusi
aplikasi ERP dan SAP Business Suite yang merupakan paket solusi yang lain seperti SAP
CRM (Customer Relationship Management), SAP SCM (Supply Chain Management), SAP
SRM (Supplier Relationship Management) dan SAP PLM (Product Life Cycle
Management).
2. Oracle
Pada awalnya Oracle adalah perusahaan pengembang aplikasi database software yang
dapat digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dengan basis data terpusat. Dan
hingga saat ini produk Database Oracle masih merupakan database terbaik dan dipakai oleh
hampir semua produk ERP. Oracle adalah aplikasi database yang pertama kali mengadopsi
SQL (structure query language) yang menjadi standar bahasa bagi berbagai DBMS (data
base management system) modern. Saat ini Oracle yang didirikan pada tahun 1977 tersebut
sudah mengembangkan banyak sekali alat pengembangan aplikasi (applicaton development
tools) yang handal dan fungsional selain aplikasi DBMS-nya.
3. JD Edwards
JD Edwards sebagai penyedia Produk ERP, lebih mengedepankan aspek keluwesan
(flexibility) dan keterbukaan (interoperability) antar modul aplikasi software di dalamnya.
Jika menerapkan solusi ERP dari SAP, klien harus menggunakan modul-modul terstruktur
yang dikembangkan secara internal dari vendor tersebut. Sedangkan JD. Edwards
mendukung dan mengakomodasi sistem yang mengintegrasikan berbagai modul-modul dari
vendor berbeda yang diinginkan oleh pelanggannya. Sehingga kita dapat memilih sendiri
database, sistem operasi da hardware apa yang akan digunakan sehingga solusi dapat
dibangun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan perusahaan.
4. Peoplesoft
Pada awalnya PeopleSoft adalah pengembang aplikasi software untuk manajemen SDM
dan akunting. Seiring dengan perkembangan pengalamannya memberikan solusi penerapan
3
sistem informasi kepada para kliennya, perusahaan yang didirikan pada tahun 1987 tersebut
kemudian meningkatkan ruang lingkup produknya hingga ke setiap aspek unit bisnis. Sama
seperti JD. Edwards, PeopleSoft mengembangkan aplikasi ERP-nya dengan konsep
arsitektur terbuka. Dengan konsep arsitektur terbuka ini memungkinkan para kliennya
membangun sistem ERP yang dapat secara mudah terintegrasi dengan sistem-sistem internal
yang sudah dibangun sebelumnya.
Akuisisi Peoplesoft oleh Oracle makin menambah keragaman produk oracle dan
memperluas dukungan terhadap produknya baik dari produk database maupun aplikasinya.
Produk hasil akuisisi Peoplesoft oleh Oracle adalah Oracle Peoplesoft enterprise
Aplication, yang merupakan paket aplikasi yang dirancang untuk mendukungkebutuhan
bisnis yang rumit. Aplikasi ini menyediakan solusi untuk bisnis dan industri membantu
organisasi meningkatkan kinerjanya. Aplikasi Peoplesoft Enterprise dilengkapi dengan fitur
integrasi layanan web untuk memudahkan berbagai lingkungan aplikasi berjalan secara
mulus dan pemilihan infrastruktur teknologi yang fleksibel.
5. Microsoft
Microsoft melalui unit bisnis Business Solution menyediakan 3 jenis software untuk
implementasi ERP, yaitu Microsoft Axapta, Microsoft Great Plains, Microsoft Navision.
Saat ini ketiga jenis software ini telah berbah nama secara resmi dengan penambahan kata
Dynamics didepannya. Meskipun ketiga jenis kelompok software tersebut memiliki fitur
yang hampir sama, tetapi secara umum produk Microsoft Dynamics ini mewarisi
karakteristik khas produk Microsoft lainnya yaitu:
a. User friendly, mudah digunakan dan dapat terintegrasi dengan Microsoft Office yang
sudah banyak digunakan oleh pengguna komputer dan sistem aplikasi sehingga
meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu training, dan mengurangi reluktansi
(keengganan) pengguna.
b. Flexible, mudah diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan bisnis yang
dinamis dan berubah, atau kebutuhan spesifik industri tertentu.
c. Right Size Right Fit, menyediakan fungsi fungsi yang lengkap dan tidak berlebihan
yang sudah memenuhi mayoritas kebutuhan pasar.
4
6. Industrial and Financial System (IFS)
Industrial and Financial System (IFS) adalah vendor ERP dari Swedia yang didirikan
pada tahun 1983. Aplikasi IF menyediakan fungsi-fungsi ERP termasuk diantaranya:
Customer Relation Management (CRM), Suplly Chain Management (SCM) , Product
Lifecycle Management (PLM ), Corporate Performance management (CPM), Enterrise
Asset management (EAM), dan Maintenace Repair and Overhaul (MRO). IFS juga
menyediakan solusi Untuk Retail & Wholesale Distribution.
IFS menyediakan solusi berbasis komponen yang mudah untuk di implementasikan,
dijalankan, dan di upgrde. Dengan sistem berbasis komponen ini, sistem IFS dapat dengan
mudah di konfigurasi mengikuti perubahan proses sehingga dapat mendukung proses bisnis
yang memberikan nilai tambah pada perusahaan. Aplikasi IFS dapat diterapkan secara
bertahap mulai dari tingkat fungsional yang paling diperlukan hingga fitur fitur tambahan
untuk mendukung proses bisnis yang sejalan dengan perkembangan kebutuhan perusahaan.
Arsitektur aplikasi IFS juga dibangun berdasarkan konsep Service Oriented Compenent
Atchitecture yang bersifat terbuka dan dirancang sesuai dengan standard industri. Arsitektur
ini memudahkan integrasi IFS dengan berbagai paket software lain yang ada di pasar.
5
QAD pada umumnya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu antarmuka melalui Text/karakter, berbasis
windows, berbasis Web menggunakan jJava, dan menggunakan aplikasi Microsoft .Net.
8. ERP OPENSOURCE
Mulai muncul belakangan ini, di pelopori oleh Compiere Inc. yang meluncurkan produk
Compiere ERP&CRM yang seperti produk Opensource pada Umumnya, dalam waktu
singkat telah memiliki banyak turunan atau fork (istilah untuk turunan / pecahan dari suatu
produk Opensource) yaitu Openbravo ERP dan Adempiere ERP.
7
4.3 Keuntungan dan Tantangan dalam Penerapan Sistem ERP
Sebuah sistem ERP menyediakan data organisasi yang terintegrasi, berwawasan luas,
dengan satu pemahaman dan juga menampilkan situasi keuangan. Menyimpan semua
informasi perusahaan dalam satu database menghilangkan hambatan antar departemen
dan arah dari aliran informasi.
Data diinput dan disimpan hanya sekali, meskipun data tersebut dimasukan ke dalam
beberapa sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem ke sistem yang lainnya
adalah tidak diperlukan.
Manajemen mendapatkan transparansi yang lebih besar di setiap level perusahaan dan
kapabilitas monitoring yang lebih besar pula. Karyawan menjadi lebih produktif dan
efisien karena mereka dapat dengan cepat mengumpulkan data dari kedua sisi, yaitu dari
dalam maupun dari luar departemen mereka sendiri.
Akses kontrol organisasi menjadi lebih baik. Sebuah sistem ERP dapat
mengkonsolidasikan izin yang berganda dan model keamanan ke dalam sebuah struktur
data akses tunggal.
Prosedur dan pelaporan terstandar diantara unit-unit bisnis. Standarisasi ini dapat menjadi
bermanfaat terutama dengan adanya merger dan akuisisi karena sebuah sistem ERP dapat
menggantikan sistem-sistem yang berbeda dengan sebuah sistem yang unified.
Pelayanan karyawan menjadi meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses
pesanan, persediaan yang ada, informasi pengiriman, dan detail transaksi konsumen masa
lampau.
Pabrik manufaktur menerima pesanan di waktu real time, dan otomatisasi dari proses
produksi membuat produktivitas meningkat.
9
implementasi sebaik mungkin untuk mengurangi side effect yang kurang menguntungkan.
Adalah penting untuk mengerti bahwa masing-masing perusahaan memiliki keunikan dalam
melakukan implementasi ERP, namun hal terbaik yang bisa dilakukan adalah impelementasi
secara bertahap berdasarkan kebutuhan dasar dan kemampuan perusahaan, termasuk budget dan
kemampuan SDM, atau jika perusahaan benarbenar mempertimbangkan merombak keseluruhan
proses bisnis, maka cara big bang atau full modul implement secara berkesinambungan.
Ketika perusahaan menganggarkan sejumlah dana untuk mengimplementasikan ERP,
penting untuk melakukan pemilihan terhadap ERP yang paling cocok dengan kebutuhan
perusahaan. Lebih penting lagi adalah keputusan, apakah perusahaan mampu
mengimplementasikannya sendiri, atau menggunakan jasa konsultan yang sudah berpengalaman
menerapkan implementasi ERP.
Ada faktor-faktor keberhasilan dan faktor-faktor kegagalan antara lain : pertama,
kemampuan untuk mempersingkat bisnis proses atau operasi sehingga kustomisasi berkurang
pada perusahaan; kedua, keberhasilan tim proyek yang didukung oleh manajemen, konsultan dan
vendor; ketiga, adanya pelatihan yang berkelanjutan saat implementasi ERP pada perusahaan;
keempat, menyesuaikan budaya organisasi yang sama untuk menghindari caracara tersendiri
dalam mengerjakan hal-hal dan setiap fungsi/departemen beroperasi dengan prosedur berbeda
dan ketentuan bisnis berbeda, maka perlu dilakukan wadah untuk sharing knowledge ERP pada
perusahaan. Kelima, merencanakan biaya pada saat implementasi dan pengembangan ERP untuk
menghindari pemakaian biaya yang melebihi dari kemampuan perusahaan. Keenam, pengujian
sistem yang terbukti untuk jadi unsur sukses bagi beberapa perusahaan dan penyebab langsung
kegagalan implementasi ERP pada perusahaan
Karena itu, kualifikasi yang diperlukan untuk implementasi ERP dapat sukses adalah:
1. Flexibility, untuk mendukung keunikan business process perusahaan, penting untuk memilih
ERP yang paling dekat dengan solusi yang dibutuhkan di perusahaan, namun juga tidak
kehilangan flexibilitas untuk mengakomodasi kebutuhan perusahaan.
2. Open System, jika perusahaan telah memiliki data pada system sebelumnya, dan
menginginkan data tersebut akan dimasukan ke dalam ERP anda yang baru, maka, ERP yang
akan diimplementasikan penting memiliki kemampuan untuk melakukan proses import data
tersebut. Jika terlalu banyak software pihak ketiga yang harus perusahaan harus membeli sebagai
tambahan proses import tersebut, maka ERP tersebut semakin tidak open dan akan berpotensi
10
menyulitkan perusahaan di depan, semisal perusahaan mengganti ERP, sementara ERP
sebelumnya tidak memiliki kemampuan Export data dari ERP lama.
3. Best Business Practises, otak dari semua ERP adalah Best Practises yang dibawa sesuai
dengan business process dari jenis business perusahaan, semakin banyak sertifikasi yang
diterima dan diakui dunia, semakin baiklah software tersebut.
4. Standard & Minimum Customization, semakin plug and play ERP perusahaan, semakin
standard jenis ERP tersebut, namun semakin banyak customization yang harus dilakukan untuk
mengakomodasi kebutuhan ERP perusahaan, semakin sulitlah ERP tersebut dan mempunyai
kemungkinan berhasil cepat.
5. Mampu melakukan End to End integration demo, simak dengan baik proses mulai dari
ujung yang satu ke ujung yang lain, apakah informasi tersebut tidak terputus, membutuhkan
proses re-entry ulang atau tidak terintegrasi dengan modul lainnya?
11