Professional Documents
Culture Documents
Trainer:
Sintaro Abei
0812 1999 3910
sintaro.abei@schneider-
sintaro.abei@schneider-electric.com
1
PLC (1)
2
PLC (2)
Divais ini:
Berbasis komputer
Standard industri
Menggantikan divais elektro-mekanik dan rangkaian yang
mengontrol mesin-mesin proses dan peralatan-peralatan.
Pemrograman
Dahulu: memerlukan alat pemograman khusus untuk setiap
vendor
Sekarang: PC dengan software berbasis Windows.
3
Basic Concept PLC Black Box
4
Hard-wired Control
5
Motor Starter dengan Hard Wired Control (1)
6
Motor Starter dengan Hard Wired Control (2)
7
Motor Starter dengan PLC
8
Motor Control Center Panel:
9
Arsitektur PLC
PLC
Power Supply
Microprocessor + Memory
Operator
Workstation Communication Module
Input
Analog Input (AI) Module Analog Sensor
Output
Analog Output (AO) Module Analog Actuator
10
Unit-unit dalam PLC yang terintegrasi
dalam satu box
Input
Interface
Process
or
Output
Interface
11
Unit-unit dalam PLC yang tidak
terintegrasi dalam satu box
12
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (1)
1. Sequence Control :
- pengganti relay control logic
- timers/counters
- pengganti pengendali yang berupa papan
rangkaian elektronik
- pengendali mesin dan proses
13
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (2)
2. Sophisticated Control :
- arithmatic operations (+,-,x,:)
- information handling
- analog control (suhu, tekanan,dll)
- PID controller
- servo-motor control
- stepper-motor control
14
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (3)
3. Supervisory Control :
- process monitoring & alarm
- fault diagnostic & monitoring
- interfacing with computer (RS232)
- printer/ASCII interfacing
- factory automation networking
15
Contoh Aplikasi PLC (1)
Manufaktur otomotif
Pabrik semen
Pengendali lift / elevator
Pengairan / irigasi
Pengendali pembangkit listrik
Penggilingan (mesin giling)
Pengontrol lampu lalu lintas
Sistem keamanan
Pengendali robot
Pabrik minuman ringan
dll
16
Konsep Pemrograman PLC
17
Batasan Pemilihan PLC
18
Istilah Performansi Sistem
Scan Time :
Update Scan adalah waktu yang dibutuhkan
Outputs Inputs
CPU dalam proses
pembacaan input,
mengeksekusi program, self
check dan meng-up-date
output.
Self Execute
Check Program
19
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (1)
20
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (2)
21
Keuntungan Menggunakan PLC dalam
Otomatisasi
22
PLC Hardware
23
Schneider PLC Range
24
Siemens PLC Range
S7-400
S7-300
S7-200
25
Large size PLC Redundancy capabilities
OMRON PLC Range 5120 pts
For large scale system
with high functionality
CS1D
5120 pts
2560 pts
CJ1
I/O Size
640 pts
CJ1M
For mid-size system
512 pts with some functionality
Micro PLC CQM1H
362 pts
For small size system
with simple functionality CPM2C-S CP1H
120 pts
CPM2C
100 pts
CPM2A
CPM1A
Features
26
Twido PLC
More Flexibility
More Simplicity
27
Two Base Twido PLC Type
28
Twido Compact
Compact Controller
Easy to set up
29
Twido Compact Type (I)
Number of
Product Reference Number of I/O Expansion
Inputs Outputs
TWDLCAA10DRF
10 6 4 NO
220 VAC
TWDLCAA16DRF
16 9 7 NO
220 VAC
TWDLCAA24DRF
24 14 10 YES (MAX. 4)
220 VAC
TWDLCDA10DRF
10 6 4 NO
24 VDC
TWDLCDA16DRF
16 9 7 NO
24 VDC
TWDLCDA24DRF
24 14 10 YES (MAX. 4)
24 VDC
30
Twido Compact Type (II)
Number of
Product Reference Number of I/O Expansion
Inputs Outputs
TWDLCAA40DRF *
40 24 16 YES (MAX. 7)
220 VAC
TWDLCAE40DRF **
40 24 16 YES (MAX. 7)
220 VAC
TWDLCDA40DRF *
40 24 16 YES (MAX. 7)
24 VDC
TWDLCDE40DRF **
40 24 16 YES (MAX. 7)
24 VDC
* Embedded Real Time Clock, Replaceable Battery, 14 Relay Output (2A), 2 Transistor Output (0.3A)
** Embedded Real Time Clock, Replaceable Battery, 14 Relay Output(2A), 2 Transistor Output (0.3A),
100Base TX Ethernet Port
31
Twido Modular
Flexible
Easy to cable
Easy to install
32
Twido Modular Type
Number of
Product Reference Number of I/O Expansion
Inputs Outputs
TWDLMDA20D-K *
20 12 8 YES (MAX. 4)
24 VDC
TWDLMDA40D-K *
40 24 16 YES (MAX. 7)
24 VDC
TWDLMDA20DRT **
20 12 8 YES (MAX. 7)
24 VDC
33
Twido Expansions
I/O Expansions :
Communication
Expansions :
Digital Analog
Expansions Expansions
AS-I Master
CANOpen Master
34
Digital Input Expansions
35
Digital Output Expansions
36
Digital Mixed Expansions
4 Inputs 24 VDC
4 Point Input & Output TWDDMM8DRT Terminal Block
4 Outputs Relay
16 Inputs 24 VDC
16 Point Input & 8 Output TWDDMM24DRF Terminal Block
8 Outputs Relay
37
Analog Expansions (I)
Terminal
Module Name Reference Channels Details Type
38
Analog Expansions (II)
Terminal Block
4 Inputs 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA
4 Inputs & 2 Output TWDAMM6HT
2 Output 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA
39
Communication Expansions
Terminal
Module Name Reference Channels Details
Type
CANOpen TWDNCO1M 1 CANOpen bus master module (50mA) DB - 9
40
Twido Options
Communication Others:
Module :
Operator
Display
Serial Link (RS232/RS485)
Memory
Cartridge
Real Time
Ethernet Interface Clock
41
Twido Basic Functions
42
Twido Advance Functions
LIFO / FIFO Register :4
Pulse Width Modulation : max. 2
Pulse Generator : max. 2
Drum Controller : max. 8
Fast Counter (max. 5 KHz) : max. 4
Very Fast Counter (max. 20 KHz) : max. 2
PID Control (AutoTuning Function) : max. 14
Schedule Block : max. 16
Clock Functions
etc
43
Twido Communications
Remote Link
ASCII
Modbus
CANOpen
Ethernet
AS-I
44
Twido to Twido Communications
Master : Twido Modbus
Slave : Twido
Remote Link
45
Twido to Other Devices Communications
Master : Twido Modbus
Slave : Other Devices CANOpen
ASCII
Master
Modbus / CANOpen
or ASCII
Slaves
ASCII Printer
46
Twido to Other PLCs Communications
Master : Twido or Other PLCs
Modbus
Slave : Other PLCs or Twido
Master
or Modbus
Slaves
47
Twido to HMI Communications
Twido to Human Machine Interface (HMI)
Modbus
Ethernet
ASCII
or
48
PLC with Distributed I/O
Example :
Keuntungan :
1. Waktu implementasi lebih cepat.
2. Menghemat biaya proyek.
3. Mudah dalam Maintenance dan
Troubleshooting.
49
PLC with Distributed Control
Example :
Keuntungan :
PLC at Control Rom
1. Waktu implementasi lebih cepat.
2. Menghemat biaya proyek.
3. Mudah dalam melakukan modifikasi.
4. Mudah dalam Maintenance dan
Troubleshooting.
5. Aplikasi kendali yang luas.
50
Twido Wiring Schematic
Example : TWDLMDA20DRT
51
Stater Motor with PLC
Dengan PLC akan lebih mudah merangkainya.
52
Troubleshooting & Maintenance (I)
1. Troubleshooting using The Controllers LEDs (PLCs Condition)
ERR
OFF PLC dalam kondisi OK (normal) PLC dalam kondisi OK (normal)
(RED)
Berkedip Tidak ada program yang dieksekusi
53
Troubleshooting & Maintenance (II)
2. Troubleshooting using The Controllers LEDs (Digital I/O Condition)
54
PLC Maintenance
Beberapa perawatan yang perlu dilakukan terhadap PLC antara lain:
55
Twido PLC Software
56
Twidosuite
57
Twidosuite
58
TwidoSuite, Computer and Twido
TSXPCX 1031
59
Overview
60
Create A New Project (I)
61
Create A New Project (II)
Project information main pane
Nama project
Actions frame
62
Describe Application
Product catalog pane
Graphic pane
63
Program Application (I)
Application steps bar Program substeps bar Taskbar
64
Program Application (II)
Connection Status
65
Program Errors Viewer (I)
66
Program Errors Viewer (II)
Viewers Keterangan
Menandakan, program yang dibuat memiliki
beberapa instruksi yang dapat menyebabkan
Warning eksekusi program menjadi tidak jelas.
Beberapa warning, dapat diabaikan.
67
PLC Addressing
68
Pengalamatan I/O
I : Input
Q : Output
x : Master (0) / Slave (1-7) controller
y : Base (0) / Expansion (1-7) I/0
z : I/O channel number
69
Contoh
70
Contoh
71
Pengalamatan Bit
i : Number
M : Internal Bit Example :
(Range : %M0 - %M255) %M25 = internal bit number
S : System Bit 25
%S20 = sistem bit number 20
(Range : %S0 - %S127)
72
Pengalamatan Word
Range :
W : Word (16 bit)
MW : %MW0 - %MW2999
i : Number
SW : %SW0 - %SW122
KW: %KW0 - %KW255
Schneider Electric - Sintaro Abei 73
73
Contoh
74
Ladder Diagram Programming
75
Ladder Diagram Program
TIMER COUNTER
Schneider Electric - Sintaro Abei 76
76
Aturan Umum Pemrograman
Ladder Diagram
1. Aliran listrik/tenaga dari rel kiri ke rel kanan.
2. Suatu coil keluaran tidak dihubungkan
langsung ke rel (rail) sebelah kiri.
3. Tidak ada kontak yang ditempatkan di kanan dari suatu
coil keluaran.
4. Tiap coil keluaran umumnya hanya satu kali dalam suatu
program.
5. Penggunaan contact tidak terbatas untuk address input
(%I) saja, tetapi bisa juga dipakai address output
(%Q)atau pun address bit (%m,%S) sebagai contact.
6. address input, output dan bit pada contact dapat dipakai
berulang ulang sesuai kebutuhan program
77
Prinsip Ladder Diagram (I)
78
Prinsip Ladder Diagram (II)
79
Prinsip Ladder Diagram (III)
Contoh 2:
Hardwired: Output tergantung terhadap
masing masing input
(in1 atau in 2 / rangkaian pararel)
80
Prinsip Ladder Diagram (IV)
81
Simple Introductory Program (I)
Hardwired :
82
Simple Introductory Program (II)
Ladder Diagram :
83
Self Holding
Tersedia 1 buah push button Normally Open (NO) dan 1 buah push button
Normally Closed (NC), yang digunakan untuk menyalakan (ON) dan
mematikan (OFF) sebuah motor. Dengan kondisi sebagai berikut:
1.Push button Normally Open untuk menyalakan motor terhubung dengan
alamat PLC %I0.0
2.Push button Normally Closed untuk mematikan motor terhubung
dengan alamat PLC %I0.4
3.Motor terhubung dengan alamat PLC %Q0.0
4.Ketika push button ON ditekan 1x motor akan menyala terus.
terus Untuk
mematikan motor, push button OFF ditekan 1x.
84
Interlocking
Tersedia 2 buah push button Normally Open (NO) dan 2 buah push button Normally Closed
(NC), yang digunakan untuk menyalakan (ON) dan mematikan (OFF) motor I dan motor II.
Dengan kondisi sebagai berikut:
1. Push button Normally Open I untuk menyalakan motor I terhubung dengan alamat PLC
%I0.0
2. Push button Normally Closed I untuk mematikan motor I terhubung dengan alamat PLC
%I0.4
3. Motor I terhubung dengan alamat PLC %Q0.0
4. Push button Normally Open II untuk menyalakan motor II terhubung dengan alamat PLC
%I0.1
5. Push button Normally Closed II untuk mematikan motor II terhubung dengan alamat PLC
%I0.5
6. Motor II terhubung dengan alamat PLC %Q0.4
7. Kedua motor tidak boleh menyala (ON) bersamaan.
Schneider Electric - Sintaro Abei 85
85
Prinsip Ladder Diagram (V)
Initial
Actual Push Button Ladder
Logic (0/1)
NO NO
NO NC
NC NO
NC NC
86
Basic Instruction Set
87
Timer (I)
1. Timer digunakan sebagai pengatur waktu proses.
2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay)
timer on delay.
3. Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur
memberikan suatu keluaran kondisi On selama selang
waktu tertentu timer off delay.
4. Dapat digunakan untuk membuat pulsa dengan lebar
tertentu timer pulsa (ini termasuk ke fitur tambahan,
hanya terdapat pada PLC tertentu saja).
88
Contoh Timer
89
Aplikasi Timer untuk Pengendalian Proses
90
Timer (II)
Dalam timer terdapat : input, konstanta timer, output.
91
Contoh Rangkaian Timer
Saklar S1 (NO) seri dengan timer TR1 (on-delay) yang di-set 5 detik.
Setelah S1 ditutup, TR1 bekerja menunda ON selama 5 detik.
Setelah 5 detik TR1 kontak untuk menyalakan lampu PL1.
92
Instruksi Timer pada PLC Twido
Ladder Diagram
93
Keterangan Blok Fungsi Timer
TOF Off-delay
TP Pulse
Time Base TB 1 Min (default), 1 s, 100 ms, 10 ms, 1 ms
Current Value %TMi.V Alamat ini akan increment dari 0 hingga nilai preset tercapai ketika timer
aktif. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis.
Preset Value %TMi.P Alamat ini dapat diisi dengan nilai antara 0-9999. nilai pada alamat ini
dapat dibaca dan ditulis. Perioda = %TMi.P x TB.
Data Editor Adj Y : yes, nilai preset dapat diubah dari data editor
N : no, nilai preset tidak dapat diubah dari data editor
Setting Input IN Timer mulai aktif saat rising edge (TON dan TP) dan falling edge (TOF)
(atau perintah)
Timer Output Q Nilai output ini akan bernilai 1 sesuai dengan fungsi dari jenis timernya.
94
Contoh : Program Timer Untuk PLC Twido (I)
95
Contoh : Program Timer Untuk PLC Twido (II)
96
Contoh : Program Timer Untuk PLC Twido (III)
97
Counter
Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input.
Dapat untuk membatasi banyaknya perubahan input.
Ada dua jenis counter: menghitung naik (up-counter) dan
turun (down-counter).
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga counter
mekanik dan elektronik.
Counter akan mengeluarkan nilai logika 0 atau 1 bila nilai
preset telah tercapai.
Ada juga step counter dimana perubahan input akan
ditampilkan pada setiap alamat output tertentu.
98
Contoh Counter
Counter Electronic
Counter Mekanik
99
Contoh Aplikasi
100
Counter pada PLC
Counter dalam PLC bekerja seperti halnya counter mekanik atau
elektronik yaitu membandingkan nilai yang terkumpul dengan nilai
pengesetan dan hasil pembandingan dipakai sebagai keluaran.
101
Ladder Diagram Counter pada PLC Twido
%Ci
R E
ADJ Y
S D
%Ci.P 9999
%Ci V
%Ci.V 1
CU F
CD
102
Keterangan Ladder Diagram Counter
Parameter Label Value
Counter Number %Ci 0 s/d 127
Current Value %Ci.V Nilai pada alamat ini akan di increment atau decrement tergantung
input dari CU atau CD. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tetapi tidak
dapat ditulis.
Preset Value %Ci.P Nilainya diantara 0-9999. nilai alamat ini dapat dibaca dan ditulis.
Data Editor Y/N Y: yes, nilai presetnya dapat diubah dari data editor
N: no, nilai presetnya tidak dapat diubah dari data editor
Reset input (or insturction) R Jika diberi input 1 maka %Ci.V = 0
Set input (or instruction) S Jika diberi input 1 maka %Ci.V = %Ci.P
Upcount input (or instruction) CU Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di increment
Downcount input (or instruction) CD Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di decrement
Underflow output E Output akan aktif jika %Ci.V bernilai negatif (%Ci.V sudah bernilai 0
lalu CD diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 9999)
Preset output reached D Output akan bernilai 1 jika dan hanya jika %Ci.V = %Ci,P
Overflow output F Output akan aktif jika %Ci.V bernilai 10000 (%Ci.V sudah bernilai 9999
lalu CU diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 0)
103
Contoh : Program Counter untuk PLC Twido
Program counter di bawah ini bertujuan untuk memahami karakteristik dari blok
counter.
104