You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang DRUG ABUSE.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap ada nya kritik dan saran demi perbaikan

makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini

dapat dipahami bagi siapapun yang membaca nya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini

dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon

maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Langsa, 3 Oktober 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI .................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................. 3

1.1. Latar Belakang ................................................. 3

1.2. Rumusan Masalah ................................... 4

1.3. Tujuan .......................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................... 5

2.1. Pengertian NAPZA ........................................... 5

2.2. Jenis-Jenis NAPZA ................................................ 6

2.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA ............... 10

2.4. Dampak Negatif NAPZA ...................................................... 11

2.5. Dampak Positif NAPZA ................................................... 14

2.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA ........................................ 14

2.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA .................................. 15

BAB III PENUTUP ......................................... 17

3.1. Kesimpulan .................................................................... 17

3.2. Saran ...................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................... 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahaya narkoba sudah merasuk dalam kehidupan kita, bahkan telah membahayakan bangsa.

Ini memang bukan persoalan ringan karena perdagangan narkoba telah memiliki jaringan

internasional. Sampai tahun 2000, di Indonesia tercatat 2 juta orang korban dari berbagai usia dan

latar belakang. Untuk mencegah bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan dengan jaringan

internasional. Dari data yang terkumpul, transaksi narkoba di seluruh dunia diperkirakan mencapai

390 miliar rupiah per hari. Jejak narkoba ada dimana-mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga

menemukan spanduk berslogankan bebas narkoba. Di belakang spanduk-spanduk itu masih berjalan

transaksi narkoba. Pemakaiannya berasal dari berbagai tingkat usia dengan berbagai latar belakang

dan profesi.

Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah negara. Efeknya sangatlah

dahsyat sehingga pecandu narkoba sering disebut sebagai lost generation. Biasanya mereka yang

sudah mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat

tergantung pada barang haram tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba menjadi obat

penenang sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu sering muncul dalam obat yang

mengandung zat adiktif.

Dalam angka memerangi narkoba itu keluarga mempunyai peran yang sangat besar. Paling

tidak melalui keluarga diharapkan dapat dilakukan pencegahan secara dini. Lewat keluarga

diharapkan dapat kembali menjadi tempat sebagai suka dan duka, berbeda pendapat, saling

menghargai dan mencintai sehingga anggota keluarga dapat terhindar dari bahaya ini. Karena itu

keluarga harus dibekali dengan berbagai pengertian tentang bahaya narkoba.

Namun demikian krisis yang melanda bangsa dan negara telah merebak ke dalam kehidupan

keluarga. Krisis itu tidak hanya menyangkut moneter dan ekonomi, tetapi juga krisis kepercayaan,

krisis relasi antara manusia, bahkan krisis kemanusiaan. Masa krisis itu ditandai dengan bencana yang

3
sangat besar akibat globalisasi, yaitu bahwa kaum muda terancam oleh narkoba, dimana hal ini berarti

penghancuran bagi masa depan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang NAPZA

2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda menggunakan NAPZA?

3. Bagaimana upaya dalam pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap bahaya NAPZA pada

remaja?

1.3. Tujuan

1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang narkoba, terkait dengan

definisi dan jenis-jenis NAPZA

2. Menjelaskan tentang faktor-faktor dan penyalahgunaan NAPZA

3. Memberikan gambaran tentang upaya pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap bahaya

NAPZA

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian NAPZA

NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif

lainnya. NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang

( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :

1) Golongan Opiat : Heroin, Morfin, Madat, dll.

2) Golongan Kanabis : Ganja, Hashish.

3) Golongan Koka : Kokain, Crack.

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol (Etil-alkohol).

Psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi : ecstasy, shabu-shabu,

Isd, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.

Zat Adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner car, lem atau glue), nikotin (tembakau),

kafein (kopi).

NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat yang

terutama berpengaruhpada otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan,

pikiran, persepsi, dan kesadaran.

Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik dan obat anti

depresi tidak mempunyai potensi disalahgunakan. Di Malaysia dikenal dengan

istilah dadah bagi semua zat yang penggunaannya adalah melawan hukum. Sedangkan di

Indonesia istilah itu disebut madat, yang kurang tepat bila dipakai sebagai padanan kata dadah,

karena madat adalah candu, yang menurut UU nomor 22 tahun 1997 termasuk opiate, yaitu

salah satu jenis narkotika saja.

Sedangkan NARKOBA adalah kependekan dari Narkotik dan Obat Berbahaya. Dikatakan

kependekan mungkin kurang tepat karena :

5
1) Semua obat bisa berbahaya (insulin, pensilin, adrenalin)

2) Yang disalahgunakan tidak hanya obat, melainkan Ganja, ecxtasy, heroin, kokain, tidak

digunakan sebagai obat lagi.

3) Psikotropika, yang mempunyai UU tersendiri tidak tercermin dalam akronim itu

Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :

1) Alkohol (semua minuman beralkohol)

2) Opioida (heroin, morfin, pethidin, candu)

3) Kanabinoida (ganja = mariyuana, hashish)

4) Sedativa/hipnotika (obat penenang/obat tidur)

5) Kokain : daun koka, serbuk kokain, creck

6) Stimulansia lain, termasuk kafein, ecxtasy, dan shabu-shabu

7) Halusinogenika; Isd, mushroom, mescalin

8) Tembakau (mengandung nikotin)

9) Pelarut yang mudah menguap seperti : aseton, glue, atau lem.

10) Multiple (kombinasi) dan lain-lain, misalnya : kombinasi heroin dan shabu-shabu,

alkohol dan obat tidur.

2.2. Jenis-Jenis NAPZA

1) Heroin

Nama lain Putauw, BT, Brown Sugar,merupakan senyawa semisintetik dengan nama kimia di

asetil-morfin, tersebut dari morfin yang terdapat dalam getah kotak biji tanaman paraver somniferum.

6
Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran gelap warnanya bisa putih, coklat, atau

dadu, bergantung pada bahan pencampurannya (kakao, tawas, kinina, tepung jagung, atau tepung

susu, gula putih, gula merah). Dalamfarmakologi tergolong opioida.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin

menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan

percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk

dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

2) Ectasy

Nama lain : inex, xtc, hug drug, yuppie drug, essence, clarity. Beberapa merk terkenal lainnya

adalah butterfly, black heart. Nama kimianya adalah methylene-dioxy methamphetamine

(mdma). Dalam farmakologi tergolong sebagai psiko-stimulansia seperti amfetamin, meth-

amphetamin, kafein, kokain, khat, nikotin. Tergolong sebagai designed substance, yaitu senyawa yang

direkayasa untuk tujuan bersenang-senang. Jenis ini tidak digunakan dalam ilmu kedokteran.

Reaksi dari pemakaian ini memberikan sensasi energy lebih, euphoria, rasa senang, distorsi

waktu, persepsi dan kebas lidah. Ecstasy di konsumsi dengan cara ditelan, biasanya dalam wujud

tablet atau kapsul, pada mulanya ecstasy popular di night club atau dikostik.

3) Kokain

Nama lain : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow/salju. Kokain adalah zat yang

diperoleh dari tumbuh-tumbuhanEryth roxylon coca, termasuk golongan semak tingginya mencapai 2

m. daunnya mengandung zat pembius. Serbuk kokain warnanya putih dan rasanya pahit.

7
Kokain sering dihirup melalui hidung, akibat penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko

kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Akan tetapi ada juga yang diisap dengan

rokok atau jika disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik

pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut

jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama

rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul ilusi yang salah

tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat

menyebabkan kematian karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.

4) Methamphetamine

Nama lain : shabu-shabu, SS, ice. Methamphetamine adalah sejenis obat yang kuat yang

menyebabkan orang kecanduan yang dapat merangsang saraf sentral. Biasanya berbentuk berupa

serbuk kristal dan cairan. Dapat dikonsumsi dengan cara dihisap dengan bantuan alat (bong). Contoh

methamphetamine yang paling popular adalah shabu-shabu.

8
Reaksi dari pemakaian ini memberikan rasa nikmat, euphoria, waspada, enerjik, social &

percaya diri, agitasi (mengamuk), agresi (menyerang), berkhayal, susah tidur & banyak bicara,

kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang berlebihan.

5) Alkohol

Nama kimia dari alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Banyak jenis dan merek dari alkohol,

yaitu bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saguer, tuak, Johnny Walker (topi miring), black

and white (kam-put = kambing putih), manson house, dll.

Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia. Yang sering dikonsumsi adalah minuman yang

mengandung bahan sejenis alcohol. Bahan ini dihasilkan dari proses fermentasi gula yang dikandung

dari malt dan beberapa buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya.

Reaksi dari pemakaian alcohol ini memberikan euphoria (perasaan gembira dan nyaman),

lebih banyak bicara, rasa pusing, muntah, lelah, haus, disorientasi, tekanan darah menurun, reflex

melambat.

6) Ganja (Mariyuana, Marihuana, Hashish)

Nama lain : gelek, cimeng, buddha stick, mary jane, dll. Berasal dari tanaman kanabis

sativa. Zat aktif : Delta-9 Tetrahydrocannabinal (thc). Jenis ini tidak lazim digunakan dalam ilmu

kedokteran. Menurut UU nomor 5 tahun 1997 tentang Narkotika, jenis ini termasuk narkotika

golongan 1 (satu). Penggunaan ganja hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan.

9
Ganja mempengaruhi penggunannya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang mengalami

reaksi lebih kuat dari yang lain. Reaksi paling umum yang ditimbulkan ganja adalah kejang-kejang

dan mabuk, ada juga beberapa efek lain seperti : paranoid, muntah-muntah, kehilangan koordinasi,

kebingungan, meningkatkan nafsu makan, mata merah, halusinasi.

2.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Narkoba merupakan musuh nomor satu bagi para remaja. Namun, para remaja hingga saat ini

banyak yang belum tahu mengenai narkoba sebagai musuh utama ini. Buktinya, semakin banyak

remaja terjerumus dalam rayuan maut narkoba. Ketidaktahuan remaja tentang bahaya narkoba

memang menjadi tugas berat bagi orangtua dan guru untuk menerangkannya. Apalagi narkoba

sekarang sangat mudah didapat dan bandarnyapun memang selalu menempel pada dunia remaja.

Penyebab narkoba disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal :

1) Faktor Internal (berasal dari dalam diri sendiri)

Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang

akan mudah merasa putus asa dan frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi

diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.

Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi

pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari

keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.

10
Kepribadian : Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang

lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2) Faktor Eksternal (berasal dari luar diri seseorang)

Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang

kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki

mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.

Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi

yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

2.4. Dampak Negatif NAPZA

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan

akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan

psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti

jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat

tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.

Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

11
1. Dampak Fisik:

Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan

kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,

gangguan peredaran darah

Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.

Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran

bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan

hati dan sulit tidur.

Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan

fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode

menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).

Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara

bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini

belum ada obatnya.

Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba

melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

12
2. Dampak Psikis:

Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.

Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.

Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

3. Dampak Sosial:

Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa

sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan

dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest).

Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk

membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan lain-lain.

13
2.5. Dampak Positif NAPZA

Selain berdampak negatif bagi manusia, ternyata narkoba juga memiliki dampak yang positif

terutama bagi kesehatan manusia. Tapi jika digunakan sebagaimana mestinya dan menurut anjuran

dokter, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika

memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah dampak positif narkotika dari

Narkoba:

a. Opioid

Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk

mencegah batuk dan diare.

b. Kokain

Daun tanaman Erythroxylon coca (kokain) biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek

stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.

c. Ganja (ganja/cimeng)

Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat

yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

2.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA

Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun orang

dewasa terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu benar apa yang

harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi.

Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok remaja/generasi muda dalam mencegah terjadinya

penyalahgunaan Narkoba dilakukan dengan 3 cara intervensi yaitu:

a. Pencegahan Primer

Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk

pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan

dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dimanapun

seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.

14
b. Pencegahan Sekunder

Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara

ini biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik,

rumah sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan

melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik

dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

c. Pencegahan Tersier

Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam proses

penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan

kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua

bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat,

dan fase sosial dalam masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan

kehidupan yang bermakna di masyarakat.

2.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA

a. Upaya Premetif

1. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama serta patuh

terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan prioritas.

2. Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat terutama generasi muda

yang ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain.

3. Melaksanakan kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan faktor-faktor peluang,

pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba.

2. Upaya Preventif

a. Melaksanakan pengawasan secara berjenjang oleh orang tua maupun tenaga pendidik

terhadap putra-putri dan keluarga baik di lingkungan urmah sampai lingkungan yang lebih

luas.

15
b. Mengadakan penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada tempat keramaian

termasuk pada ijin penjualan.

c. Memperketat pengawasan, patroli pada tempat rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap

Narkoba, penanaman/pengolahan serta jalur peredaran secara ilegal ke wilayah Indonesi

khususnya wilayah NTT.

3. Upaya Penegakan Hukum

a. Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait dan partisipasi

masyarakat secara swakarsa dan terkoordinasi.

b. Melakukan proses hukum bagi pelaku penyalahgunaan danperedaran gelap Narkoba secara

obyektif, transparan, cepat, tepat tuntas dan adil oleh penegak hukum yang profesional dan

bertanggung jawab.

c. Memutuskan jalur peredaran gelap narkoba diwilayah NTT

d. Mengungkapkan jaringan peredaran gelap Narkoba

e. Melaksanakan terapi dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan Narkoba.

16
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran,

suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,

dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya. Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang

benar tentang narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-

anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan narkoba adalah

dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota kelompok sebaya, ketidaktahuan akan

bahaya narkoba atau tidak memikirkan akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh

dan tidak mengadakan pengawasan terhadap anaknya.

Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu dengan

menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif, terbuka, penuh perhatian dan

kasih sayang diantara anggotanya, merupakan bagian penting dari upaya pencegahan penyalahgunaan

narkoba.

3.2. Saran

a. Remaja perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya narkoba yang selalu mengancam.

b. Remaja yang terlibat dalam narkoba harus selalu jujur dan giat belajar, agar ada yang

membantu supaya siswa yang terkena narkoba jangan lagi bergaul dengan preman/pecandu.

c. Peran keluarga sebaiknya semakin ditingkatkan dalam pendidikan moral remaja, dan

sebagai tindakan pencegahan terhadap penyalah gunaan NAPZA.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ardhi N, Sunu. 2011. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja.

http://duaribuan.wordpress.com/2011/04/11/bahaya-penyalahgunaan-narkoba-pada-remaja/.

Hardiansyah Mashar, Mohammad. 2011. Makalah : Narkoba

http://siswasekolah.wordpress.com/2011/03/23/makalah-narkoba/

Joewana, Satya. Lusi Margiyani, dkk. 2001. NARKOBA Petunjuk Praktis Bagi Keluarga Untuk

Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta : Media Pressindo.

Marhenyantoz. 2012. 7 Langkah Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

http://marhenyantoz.wordpress.com/2012/02/28/7-langkah-pencegahan-penyalahgunaan-narkoba/

Ramadhani, Diah. 2012. Pengertian NAPZA.

http://www.scribd.com/doc/93197255/Pengertian-NAPZA

Rauf, Abdul. 2012. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba.

http://blogforilmu.blogspot.com/2012/07/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkoba.html.

Sudarianto. 2012. Penyalahgunaan Narkoba

http://bnnpsulsel.com/penyalahguna-narkoba/akibatdampak-langsung-dan-tidak-langsung-

penyalahgunaan-narkoba-pada-kehidupan-kesehatan-manusia/

Gambar:

https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=imgres&cd=&cad=rja&uact=8&ved=

0ahUKEwjuqvDowtbWAhWKPY8KHaZ2BD4QjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.gemanusanta

ra.org%2F2014%2F11%2Fsejarah-amfetamin-dan-metamfetamin-

atau.html&psig=AOvVaw2RfQDy94MBkELPUDZJXK1s&ust=1507191176948585

18

You might also like