You are on page 1of 40

Diamagnetik

- Pengertian
Diamagnetik adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika
dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah
satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki
kekuatan magnet yang kuat.
Bahan diamagnetik sangat sulit dipengaruhi oleh medan magnet luar. Bahkan, apabila
diberi pengaruh medan magnet dari luar, resultan medan atomisnya akan membentuk arah
yang melawan arah medan magnet luar. Jika magnet ini dimasukkan ke dalam medan magnet
luar, akan menimbulkan induksi magnet yang lebih kecil di banding bahan paramagnetik.

- Alasan
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan
magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan
elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang
lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah
dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik.
Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya ialah memiliki
sitat magnetik yang lemah
Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna

- Contoh
Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut non-
magnetik, termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan
beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas, bismut, timbal,
antimon, air raksa, dan phosphor.

B. Ferromagnetik
- Pengertian
Ferromagnetik adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami
magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat.
Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari.
Ferromagnetik ibilah yang merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet permanen.

- Alasan
Bahan ferromagnetik sangat mudah di pengaruhi medan magnetik karena mempunyai
resultan medan magnet atomis yang besar, sehingga apabila bahan ini diberi medan magnet
dari luar maka elektron-elektronnya akan mengusahakan dirinya untuk menimbulkan medan
magnet atomis tiap tiap atom/ molekul searah dengan medan magnet luar.
Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya
semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet
dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan,
penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi
domain yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen

- Contoh
Adapun yang termasuk kedalam bahan ferromagnetik yaitu baja, cobalt, gadalinium,
nikel, dan lain lain.
Walaupun demikian bahan/ logam tadi dapat hilang sifat kemagnetannya apabila
mencapai suhu tertentu. Suhu tertentu ini disebut suhu curie . Jadi suhu curie adalah suhu
yang dapat mengakibatkan hilangnya sifat kemagnetan.

C. Paramagnetik
- Pengertian
Semua zat yang mempunyai susceptibilitas magnetik positif adalah zat paramagnetik.
Dalam zat semacam ini setiap atom atau molekul mempunyai momen magnetik total yang tak
sama dengan nol dalam medan luar yang nol. Hal ini terjadi pada zat-zat yang subkulitnya tak
penuh hingga maksimum. Misalnya : 22Ca hingga 28Ni, 41Ne hingga 25Rh, 57Li hingga
78Pt, 90Tn hingga 92U. Hingga susceptibilitasnya tergantung temperatur.
Bahan paramagnetik dapat dipengaruhi oleh medan magnet luar, tetapi tidak semudah
bahan ferromagnetik. Sebagian besar magnet atomisnya mengikuti arah medan magnet, tetapi
ada sebagian kecil yang justru melawan arah medan magnet luar.

- Alasan
Material paramagnetik juga dapat menarik dan menolak benda-benda logam namun
jika medan magnet eksternal dijauhkan, material paramagnetik juga akan kehilangan daya
magnetnya. Magnet paramagnetisme disebut juga magnet sementara atau magnet tidak tetap.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.

- Contoh
Adapun yang tergolong bahan paramagnetik yaitu antara lain, mangan, platina,
kromium, aluminium,dan lain lain..

D. Antiferromagnetik
- Pengertian
Bahan antiferromagnetik dapat digambarkan oleh struktur krital dengan kisi-kisi yang
diisi dengan dua jenis atom dengan momen magnet yang berlawanan arah (antiparalel). Jika
tak ada medan luar, besarnya medan magnet yang antiparalel seimbang sehingga magnetisasi
total sama dengan nol (0).

- Alasan
Bahan antiferromagnetik mempunyai susceptibilitas magnet positif kecil. Tidak ada
magnetisasi bila tak ada magnet luar. Material antiferromagnetik mempunyai dipol dengan
arah berlawanan arah yang berasala dari orientasi kristal yang berlawanan arah. Sifat
antiferromagnetik ini terjadi untuk temperatur kritis yang disebut dengan temperatur Neel,
TN. Pada temperatur diatas TN, maka material antiferromagnetik akan berubah menjadi
paramagnetik.

- Contoh
Adapun yang termasuk kedalam bahan antiferromagnetik adalah MnO, MnF2, dll.
Terdapat MnO, bahan keramik yang bersifat ionik yang memiliki ion-ion Mn2+ dan O2-.
Tidak ada momen magnetik netto yang dihasilkan oleh ion O2-, hal ini disebabkan karena
adanya aksi saling menghilangkan total pada kedua momen spin dan orbital. Tetapi ion Mn2+
memiliki momen magnetik netto yang terutama berasal dari gerak spin. Ion-ion Mn2+ ini
tersusun dalam struktur kristal sedemikian rupa sehingga momen dari ion yang berdekatan
adalah antiparalel. Karena momen-momen magnetik yang berlawanan tersebut saling
menghilangkan, bahan MnO secara keseluruhan tidak memiliki momen magnetik.

E. Ferrimagnetik dan Ferrit


- Pengertian
Bahan Ferrimagnetik merupakan bahan yang didalamnya terdapat momen magnetik
yang masing-masing atomnya tidak sama, sehingga memiliki magnetisasi spontan M,
walaupun tanpa adanya medan magnet luar.
- Alasan
Material ini mempunyai susceptibilitas magnetik yang sangat besar dan tergantung
pada suhu. Sifatnya serupa dengan material ferromagnetik, yang mana untuk temperatur
dibawah harga kritis disebut dengan temperatur curir (TC). Dan ketika berada diatas
Temperatur TC, maka baterial ferrimagnetik akan berubah menjadi bahan faramagnetik.
- Contoh
Adapun contoh dari bahan Ferrimagnetik adalah Fe3O4. Jika atom Fe diganti dengan atom
yang lainnya, seperti Mg, atau Al, makan akan menjado bahan Ferrit. BAB I

PENDAHULUAN

Dalam mengkaji medan listrik dalam materi, kita temukan bahwa


medan listrik itu dipengaruhi oleh keberadaan dipol listrik. Molekul kutub
memiliki momen dipol listrik permanen yang secara parsial dijajarkan oleh
medan listrik didalam arah medan tersebut. Pada molekul nonpolar,
momen dipol listrik diinduksikan oleh medan listrik didalam arah
medannya. Pada kedua kasus, momen dipol dengan medan listrik luar ini
cendrung memperlemah medannya.
Atom-atom memiliki momen dipol magnetik akibat gerak
elektronnya. Disamping itu, setiap elektron memiliki momen dipol
magnetik intrinsik yang dikaitkan dengan putaranya. Momen magnetik
total suatu atom bergantung pada susunan elektron didalam atomnya.
Tidak seperti keadaan dipol listrik, penyebarisan dipol penyearah
magnetik sejajar dengan medan magnetik luar cendrung meningkatkan
medanya. Kita dapat melihat perbedaan dengan membandingkan dengan
garis-garis medan listrik suatu dipol listrik dengan garis medan magnetik
dipol magnetik. Pada positif yang jauh dari dipol garis-garis medanya
menjadi identik. Akan tetapi, diantara muatan dipol listrik, garis-garis
medan listriknya berlawanan arah dengan momen dipol, sementara
didalam simpal arus, garis-garis medan magnetik sejajar dengan momen
dipol magnetiknya. Dengan demikian, didalam bahan yang terpolarisasi
secara listrik, dipol listrik menciptakan medan listrik yang berlawanan
arah dengan vektor momen dipolnya, sementara didalam bahan yang
terpolarisasi secara magnetik, dipol magnetiknya menciptakan medan
magnetik yang searah dengan vektor momen dipol magnetiknya.
Berdasarkan perilaku molekulnya didalam medan magnetik luar
dalam bahan paramagnetik, dipol magnetik tidak berintekrasi kuat satu
sama lain dan biasanya diorientasikan secara acak. dengan adanya
medan magnetik luar, sebagai dipol itu disearahkan dengan arah
medannya, dengan demikian memper kuat medannya. akan tetapi pada
medan magnetik luar dengan kekuatan biasa pada temperatur biasa,
hanya sebagai kecil dan molekul yang disearahkan karena gerak termal
cenderung mengacak orientasinya. peningkatan medan magnetik total
dengan demikian sangat kecil. sifat feromagnetik jauh lebih rumit. karena
interaksi kuat antara dipol magnetik yang berdekatan, terjadi derajat
penyearahan yang tinggi sekalipun dalam medan magnetik luar yang
lemah, menyebabkan peningkatan yang sangat besar pada medan total.
sekalipun medan magnetik luar tidak ada, bahan feromagnetik dapat
membuat dipol magnetiknya menjadi searah, seperti pada magnet
permanen. sifat diamagnet diamati dalam bahan yang molekulnya tidak
memiliki momen magnetik permanen. hal ini adalah hasil dari momen
dipol magnetik yang berlawanan arah dengan medan luarnya. dengan
demikian dipol induksi menurunkan medan magnetik total. pengaruh ini
sebenarnya tejadi dalam seluruh bahan, tetapi karena sangat kecil,
pengaruh ini tetutup oleh pengaruh paramagnetik atau feromagnetik
ketike molekul bahan masing-masing memiliki momen dipol magnetik
permanen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAGNET
Magnet merupakan suatu benda yang dapat menarik benda lain,
seperti besi dan baja. Magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Sifat magnet dapat dibuat dengan berbagai cara dan
dapat hilang karena beberapa sebab. Semua magnet mempunyai sifat-
sifat tertentu. Setiap magnet, bagaimanapun bentuknya, mempunyai dua
ujung di mana pengaruh magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut
dikenal sebagai kutub magnet. Kutub magnet yang bila digantung
menunjuk arah utara disebut kutub utara (U), dan sebaliknya disebut
kutub selatan (S). Jika dua magnet saling didekatkan, mereka saling
mengerahkan gaya, yaitu gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya
listrik, terdiri dari tarik-menarik dan tolakmenolak. Jika dua kutub utara
saling didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-menolak. Demikian
juga halnya jika dua kutub selatan saling didekatkan. Namun, jika kutub
utara salah satu magnet didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-
kutub tersebut akan tarik-menarik. Aturan untuk kutub-kutub magnet
tersebut berbunyi:
Kutub-kutub senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak
senama akan tarik-menarik.
Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan
kutub selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan
dua magnet yang lebih kecil masing-masing mempunyai satu kutub utara
dan satu kutub selatan. Prosedur ini dapat diulang-ulang, namun selalu
dihasilkan sebuah magnet lengkap yang terdiri dari dua kutub.
B. JENIS-JENIS MAGNET
Jenis-jenis magnet seperti pada biji besi disebut magnet alam. Jenis
magnet yang lain disebut magnet buatan, karena memang dibuat untuk
keperluan tertentu saat ini orang dapat magnet dari besi, baja, atau
campuran logam yang lain.
Contoh magnet buatan seperti magnet batang, magnet jarum,
magnet selinder dan magnet ladam.

C. CARA MEMBUAT MAGNET


Magnet dapat dibuat dari besi atau baja. Sebelum dibuat menjadi
magnet,besi atau baja dapat dibentuk sesuai bentuk yang kita inginkan.
Magnet yang dibuat menyerupai batang disebut magnet batang. Magnet
yang dibuat menyerupai jarum disebut magnet jarum. Magnet yang
dibentuk sepeeti tapal kuda disebut magnet ladam.
Ada beberapa cara membuat magnet yaitu cara sentuhan,induksi
magnetik,dan menggunakan arus listrik.
1. Cara sentuhan
Cara membuat magnet yang paling sederhana adalah
menyentuhkan besi atau baja dengan magnet batang. Besi merupakan
bahan yang akan dibuat menjadi magnet. Sementara magnet batang
merupakan magnet permanen(tetap). Ada 2 cara yang dapat dilakukan,
yaitu sentuhan tunggal dan sentuhan bercabang.
Pada sentuhan tunggal, batang besi digosok atau disentuh dengan
magnet permanen dari ujung ke ujung. Penggosokan ini dilakukan dalam
satu arah secara berulang-ulang. Setiap kali selesai melakukan
penggosokan,magnet batang diangkat tinggi-tinggi diatas batang besi.
Tujuannya adalah agar sifat magnet tidak melemah. Namun, pembuatan
magnet dengan cara ini memiliki kelemahan. Magnet yang dihasilkan
mempunyai salah satu kutub yang lebih dekat pada ujung batang
daripada yang lain.
Cara memagnetkan besi yang lebih baik adalah dengan sentuhan
bercabang. Pada metode ini, batangt digosok secara serempak dari
tengah ke ujungnya dengan 2 kutub magnet batang yang berlawanan.
Pada metode ini, kutub yang dihasilkan pada ujung batang selalu
berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya.
2. Induksi Magnetik
Sifat magnetik dapat juga dihasilkan dengan mendekatkan besi
atau baja(tanpa disentuhkan) ke magnet batang yang kuat. Salah satu
ujung paku didekatkan ke salah satu ujung magnet,sedangkan ujung
yang lainnya didekatkan dengan serbuk besi.
Ujung besi dan ujung magnet batang yang berdekatan merupakan
kutub-kutub yang berlawanan. Bila A adalah kutub utara dari magnet
batang, maka uujung C dari besi merupakan kutub selatan. Sebaliknya,
bila A adalah kutub selatan dari magnet batang, maka ujung C dari besi
merupakan kutub utara. Ketika ujung D dicelupkan kedalam serbuk besi,
maka sebagian serbuk besi melekat pada besi. Bila magnet batang
kemudian dijauhkan dari paku, maka serbuk besi akan jatuh kembali. Hal
ini menunjukan bahwa sifat magnetik akibat induksi hanya berlangsung
sesaat.
3. Menggunakan Arus Listrik
Kita dapat membuat magnet dengan melilitkan kabel tanpa isolasi
(misalnya kawat tembaga) pada paku, kemudian ujung-ujung kabel
dihubungkan ke kutub-kutub baterai. Selama arus listrik mengalir, paku
dapat menarik serbuk besi atau paku-paku kecil. Tetapi, bila arus listrik
diputus maka serbuk besi akan jatuh. Hal ini menunjukan bahwa gaya
magnetik yang paling besar terdapat pada bagian ujungnya.

D. BAHAN MAGNETIK
Secara sederhana kita dapat menge-lompokkan bahan-bahan
menjadi dua kelompok. Pertama adalah bahan magnetik, yaitu bahan-
bahan yang dapat ditarik oleh magnet. Kedua adalah bahan bukan
magnetik, yaitu bahan-bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Bahan magnetik yang paling kuat disebutbahan ferromagnetik. Nama
tersebut berasal dari bahasa Latinferrum yang berarti besi. Bahan
ferromagnetik ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dibuat menjadi
magnet. Sebagai contoh, jika kamu mendekatkan sebuah magnet pada
sebuah paku besi, magnet akan menarik paku tersebut. Jika kamu
menggosok paku dengan magnet beberapa kali dengan arah yang sama,
paku itu sendiri akan menjadi sebuah magnet. Paku tersebut akan tetap
berupa magnet meskipun magnet yang digunakan menggosok tersebut
telah dijauhkan.
Bahan-bahan magnetik tersebut dapat dibagi menjadi dua macam.
a. Bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang ditarik oleh magnet dengan gaya
yang kuat. Bahan ini misalnya besi, baja, kobalt dan nikel.
b. Bahan paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik oleh magnet dengan gaya
yang lemah. Bahan ini misalnya aluminium, platina, dan mangaan.
Sedangkan bahan yang tidak ditarik oleh magnet digolongkan sebagai
bahan diamagnetik misalnya bismut, tembaga, seng, emas dan perak.
Beberapa bahan, seperti besi lunak, mudah dibuat menjadi magnet.
Tetapi bahan tersebut mudah kehilangan kemagnetannya. Magnet yang
dibuat dari bahan besi lunak seperti itu disebutmagnet sementara.
Magnet lain dibuat dari bahan yang sulit dihilangkan kemagnetannya.
Magnet demikian disebut magnet tetap.

E. CARA MENGHILANKAN MAGNET


Penhilangan sifat magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah
oreantasi domain-domain magnetik dalam bahan. Berikut beberapa cara
diantaranya
1. Pemanasan
Jika bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras.
Akibat arah orientasi kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya
mengubah arah kutub kemagnetan domain. Arah kutub domain menjadi
acak sehingga sifat kemagnetan bahan menjadi hilang.
2. Pemukulan
Pemukulan yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula
mengubah arah kutub domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan
bahan juga dapat hilang.
3. Dililiti kumparan yang dialiri arus bolak-balik (AC).
Jika sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri
arus bolak-balik, maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh
magnet lain (magnet kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah.
Hal ini dapat mengganggu arah orientasi domain magnetik dalam bahan
sehingga arah orientasi domain menjadi acak. Akibatnya sifat
kemagnetan bahan menjadi hilang.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Magnet merupakan suatu benda yang dapat menarik benda lain dan
memiliki dua kutup yaitu kutup utara dan kutup selatan. Magnet dibagi
menjadi dua yaitu magnet alam dan magnet buatan. Sifat magnet dapat
dibuat dengan berbagai cara sentuhan, dengan induksi magnetik dan
dengan arus listrik. Sifat magnet juga dapat hilang karena beberapa
sebab seperti pemanasan, pemukulan dan dililiti kumparan yang dialiri
listrik bolak-balik.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran dari rekan-rekan
atau teman-teman sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Sekian dan terima kasih.
Ciri-ciri Magnet Saat ini telah banyak peralatan atau teknologi yang melibatkan magnet di dalamnya.
Magnet sendiri pertama kali ditemukan oleh orang Yunani di daerah yang bernama Magnesia (sekarang
Manisa, Turki) 2000 tahun yang lalu. Magnet yang pertama kali ditemukan berupa magnet alam berwujud
seperti sebuah batu namun memiliki kemampuan menarik benda-benda yang mengandung logam. Dari
situlah asal kata Magnet.
Namun pada saat itu orang-orang belum mengetahui lebuh lanjut mengenai sifat-sifat magnet, meraka
hanya mengetahui ciri-cri magnet berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. Seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan, sekarang ini banyak sekali alat-alat elektornik yang telah menggunakan magnet seperti
telepon, dinamo, bel listrik, alat ukur dan sebagainya.

Ciri-ciri Magnet

reference.com

Magnet merupakan salah satu jenis materi yang ada di muka bumi ini. Setiap bahan pun sebenarnya
mempunyai sifat magnetik yang berbeda, yaitu kemampuan suatu bahan untuk ditarik oleh magnet. Hal ini
bergantung pada jenis bahan dan sifat magnetik yang dimilikinya. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai
ciri-ciri magnet yang dimiliki oleh semua magnet.

1. Mampu Menarik Benda yang Terbuat dari Logam

purpletrail.com

Magnet memiliki kemampuan menarik benda lain. Benda yang mengandung unsur logam biasanya dapat
tertarik lebih kuat dibanding benda lainnya. Namun tidak semua benda logam dapat ditarik dengan daya
tarik yang sama oleh magnet. Material yang mempunyai daya tarik magnet yang kuat adalah besi dan baja.
Sedagkan benda yang mempunyai daya tarik magnet rendah seperti oksigen cair.
2. Gaya Tarik Terbesar Berada di Kutubnya

spectrose.com
Jika Anda mendekatkan benda yang terbuat dari besi ke magnet, maka Anda akan merasakan adanya gaya
tarik yang menyebabkan besi melekat pada magnet. Cobalah bandingkan gaya tarik magnet pada bagian
ujung dan bagian tengah magnet, Anda akan merasakan adanya perbedaan kuatnya tarikan magnet. Pada
ujung magnet merupakan tempat yang paling kuat gaya magnetnya.

3. Jika Digantung Bebas Akan Menunjukkan Arah Kutub


Utara dan Selatan

instructables.com

Ciri-ciri magnet yang ketiga adalah jika magnet digantung bebas maka ujung magnet akan menunjukkan
arah kutub utara dan selatan. Cara menguji ciri-ciri magnet yang ketiga ini adalah dengan mengikat bagian
tengah magnet batang dengan benang, kemudian benang tersebut diangkat sehingga magnet tergantung
bebas. Selajutnya magnet tersebut akan menunjukkan arah kutub utara dan selatan.

4. Memiliki Dua Kutub, Yaitu Kutub Utara dan Selatan


sciencestockphotos.com

Pada ciri-ciri magnet kedua dan ketiga telah disinggung mengenai kutub utara dan selatan. Setiap magnet
pasti mempunyai dua tempat yang paling kuat gaya magnetny, yaitu kutub magnet. Terdapat 2 kutub
magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub Selatan (S), dalam bahasa Inggris adalah north (N) dan south (S).
Setiap magnet biasanya terdapat tulisan huruf U dan S (bahasa Indonesia) atau N dan S (bahasa Inggris)
untuk menunjukkan kutubnya.
Selama bertahun-tahun ilmuwan mencoba untuk mendapatkan magnet dengan satu kutub saja, namun
belum berhasil. Jika magnet dipotong hingga menjadi ukuran yang lebih kecil sekali pun, setiap potongan
kecil magnet itu tetap saja memiliki kutub utara dan kutub selatan.

5. Jika Dua Kutub yang Berbeda Didekatkan, Maka Akan


Tarik Menarik

reference.com

Ciri-ciri magnet kelima adalah jika kita mendekatkan dua magnet dengan kutub yang berbeda maka akan
saling tarik-menarik. Magnet pertama akan menghasilkan gaya tarik magnet yang menarik magnet kedua,
demikian juga magnet kedua akan menghasilkan gaya tarik yang menarik magnet pertama.

6. Jika Dua Kutub yang Sama Didekatkan, Maka Akan Tolak


Menolak
reference.com

Gaya yang bekerja pada magnet sama seperti gaya listrik yang berupa tarikan dan dorongan. Hal ini sesuai
dengan ciri-ciri magnet kelima dan keenam, jika kita mendekatkan dua kutub magnet yang berbeda makan
magnet akan saling tarik menarik dan jika kita mendekatkan dua kutub magnet yang sama makan
keduanya akan saling tolak menolak.

Sebagai contoh jika kutub selatan magnet pertama didekatkan pada kutub selatan magnet kedua
makan akan saling tolak-menolak. Magnet pertama akan megerjakan gaya tolak pada magnet kedua,
demikian pun sebaliknya magnet kedua akan mengerjakan gaya tolak pada magnet pertama.

Pengertian Magnet

avisyuenyee.blogspot.co.id

Magnet adalah suatu bahan yang memiliki kemampuan menarik logam besi. Magnet juga dapat diartikan
sebagai suatu objek yang mempunyai medan magnet. Bahan tersebut dapat berbiSedangkan kemagnetan
merupakan fenomena fisika pada bahan yang memiliki kemampuan menimbulkan medan magnet atau
mampu berintraksi dengan medan magnet.
Kutub Magnet
Seperti yang telah dijelaskan pada bab ciri-ciri magnet bahwa magnet mempunyai daera yang peling kuat
gaya magnetnya yang disebut kutub utara dan selatan. Setiap magnet pasti memiliki dua kutub, meskipun
meganet tersebut telah dipotong-potong, potongan tersebut masih tetap memiliki dua kutub.

Anda meungkin berpikir bahwa cara paling masuk akal unutk memisahkan kutub magnet adalah dengan
memotongnya menjadi dua. Cara ini memang tampa masuk akal, namun kenyataannya tidaklah demikian.
Bila magnt dipotong menjadi dua hasilnya adlah du amgnet yang berukuran kecil dan masing-masing
memiliki dua kutub.

Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana berupa batang
lurus. Bentuk lain yang sering kamu jumpai, misalnya bentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-
bentuk ini, kutub magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu.
Medan Magnet

joya.life

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutubkutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya
berada pada kutubkutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar
magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kaca yang diletakkan di
atas magnet. Perhatikan bagian manakah yang garis gaya magnetnya terlihat paling rapat? Jika didapati
garis gaya magnet pada suatu bagian magnet terlihat paling rapat, maka gaya magnet pada bagian itu
paling kuat.

Sebaliknya, jika garis gaya magnetnya terlihat renggang, maka gaya magnetnya lemah. Hal ini sama
seperti garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, dimana garis gaya magnet dapat
menggambarkan bentuk medan magnet. Namun berbeda dengan garis gaya listrik yang dapat berawal dan
berakhir pada satu muatan listrik, pada garis gaya magnet tidak terdapat awal dan akhir.

Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet
adalah daerah di sekitar magnet yang disitu masih bekerja gaya magnet. Hal ini ditunjukkan oleh garis
gaya magnet yang menyebar di sekitar magnet dari kutub-kutub magnet.

Sifat-sifat Kemagnetan Bahan

youtube.com

Setiap bahan selain magnet memiliki sifat-sifat kemagnetan atau magnetik. Jika sebuah benda diletakkan
di dalam medan magnet, maka kekuatan magnetik dari bahan tersebut akan terpengaruhi. Efek ini disebut
sebagai Hukum Farrady Induksi Magnetik.

Akan tetapi dampak dari medan magnet luar pada setiap bahan tidaklah sama. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu struktur atom, susunan molekul material, dan momen dipole magnet. Momen dipole
yang berhubungan dengan struktur atom memiliki tiga faktor yang mempengaruhi. Hal tersbeut adalah
gerakan orbital elektron, perubahan gerakan orbital karena adanya medan magnet luar, dan spin dari
elektron.

Berdasarkan sifat medan magnet atomisnya, sifat kemagnetan bahan dapat dibagi menjadi 3 golongan
yaitu diamagnetik, paramagnetik, dan ferromagnetik. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai ciri-ciri
magnet pada 3 sifat magnetik bahan.

1. Diamagnetik
Bahan diamagnetik ditolak oleh medan magnet; Medan magnet yang diterapkan menciptakan medan
magnet yang diinduksi di dalamnya ke arah yang berlawanan, menyebabkan gaya yang menjijikkan.
Sebaliknya, bahan paramagnetik dan feromagnetik tertarik oleh medan magnet.
Diamagnetisme adalah efek mekanik kuantum yang terjadi pada semua bahan; Bila itu adalah satu-satunya
kontribusi terhadap magnetisme material tersebut disebut diamagnetic. Pada zat paramagnetik dan
feromagnetik gaya diamagnetik lemah diatasi oleh gaya tarik dipol magnetik yang menarik dalam material.
Permeabilitas magnetik bahan diamagnetik kurang dari 0, permeabilitas vakum.

Pada sebagian besar material diamagnetisme adalah efek lemah yang hanya bisa dideteksi oleh instrumen
laboratorium sensitif, namun superkonduktor bertindak sebagai diamagnet yang kuat karena melepaskan
medan magnet seluruhnya dari interiornya.

Diamagnetisme pertama kali ditemukan saat Sebald Justinus Brugman mengamati pada tahun 1778 bahwa
bismut dan antimon ditolak oleh medan magnet. Pada tahun 1845, Michael Faraday menunjukkan bahwa
itu adalah properti materi dan menyimpulkan bahwa setiap materi merespons (dengan cara diamagnetik
atau paramagnetik) ke medan magnet yang diaplikasikan.

Dia mengadopsi istilah diamagnetisme setelah itu disarankan kepadanya oleh William Whewell.

2. Paramagnetik
Paramagnetisme adalah bentuk magnetisme dimana bahan tertentu tertarik oleh medan magnet yang
diaplikasikan secara eksternal, dan membentuk medan magnet internal yang diinduksi ke arah medan
magnet yang diaplikasikan. Berbeda dengan perilaku ini, bahan diamagnetik ditolak oleh medan magnet
dan membentuk medan magnet yang diinduksi pada arah yang berlawanan dengan medan magnet yang
diaplikasikan.

Bahan paramagnetik mencakup sebagian besar unsur kimia dan beberapa senyawa; Mereka memiliki
permeabilitas magnetik relatif lebih besar dari atau sama dengan 1 (yaitu kerentanan magnetik non-negatif)
dan karenanya tertarik pada medan magnet.

Saat magnet yang diinduksi oleh bidang yang diterapkan linier pada medan kekuatan dan agak lemah. Ini
biasanya memerlukan keseimbangan analitis yang sensitif untuk mendeteksi efek dan pengukuran modern
pada bahan paramagnetik sering dilakukan dengan magnetometer SQUID.

Bahan paramagnetik memiliki kerentanan positif dan kecil terhadap medan magnet. Bahan-bahan ini
sedikit tertarik oleh medan magnet dan materialnya tidak menahan sifat magnetik saat medan eksternal
dilepaskan. Sifat paramagnetik disebabkan oleh adanya beberapa elektron yang tidak berpasangan, dan
dari penataan kembali jalur elektron yang disebabkan oleh medan magnet eksternal.

Bahan paramagnetik meliputi magnesium, molibdenum, litium, dan tantalum.

Tidak seperti ferromagnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetisasi apapun tanpa adanya medan
magnet eksternal karena gerak termal mengacak orientasi putaran. (Beberapa bahan paramagnetik
mempertahankan kelainan spin bahkan pada nol absolut, yang berarti mereka bersifat paramagnetik dalam
keadaan dasar, yaitu dengan tidak adanya gerakan termal.)

Dengan demikian, magnetisasi total turun menjadi nol saat bidang yang diterapkan dilepaskan. Bahkan di
hadapan lapangan hanya ada sedikit magnetisasi yang diinduksi karena hanya sebagian kecil putaran yang
akan diorientasikan oleh lapangan.

Fraksi ini sebanding dengan kekuatan medan dan ini menjelaskan ketergantungan linier. Daya tarik yang
dialami bahan feromagnetik tidak linier dan jauh lebih kuat, sehingga mudah diamati, misalnya pada daya
tarik antara magnet kulkas dan besi kulkas itu sendiri.

3. Ferromagnetik
Ferromagnetisme adalah mekanisme dasar dimana bahan tertentu (seperti besi) membentuk magnet
permanen, atau tertarik pada magnet. Dalam fisika, beberapa jenis magnetisme berbeda. Ferromagnetisme
adalah tipe terkuat: ini adalah satu-satunya yang biasanya menciptakan kekuatan yang cukup kuat untuk
dirasakan, dan bertanggung jawab atas fenomena umum magnetisme pada magnet yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.

Zat bereaksi lemah terhadap medan magnet dengan tiga jenis magnetisme, paramagnetisme,
diamagnetisme, dan antiferomagnetisme lainnya, namun kekuatannya biasanya sangat lemah sehingga
hanya dapat dideteksi oleh instrumen sensitif di laboratorium. Contoh feromagnetisme sehari-hari adalah
magnet kulkas yang digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas.

Daya tarik antara magnet dan bahan feromagnetik adalah kualitas magnetisme yang pertama kali terlihat
ke dunia kuno, dan bagi kita saat ini.

Magnet permanen (bahan yang dapat dimagnetisasi oleh medan magnet eksternal dan tetap mengalami
magnet setelah medan eksternal dilepaskan) bersifat feromagnetik atau ferrimagnetik, begitu juga bahan
yang secara mencolok tertarik pada magnet tersebut.

Hanya beberapa zat yang bersifat feromagnetik. Yang umum adalah besi, nikel, kobalt dan sebagian besar
paduannya, beberapa senyawa logam tanah jarang, dan beberapa mineral alami, termasuk beberapa jenis
tonggak (magnetit dianggap ferrimagnetik, bukan feromagnetik).

Ferromagnetisme sangat penting dalam industri dan teknologi modern, dan merupakan dasar bagi banyak
perangkat elektromekanis dan elektromagnetik seperti elektromagnet, motor listrik, generator, transformer,
dan penyimpanan magnetik seperti tape recorder, dan hard disk.

Semoga artikel tentang ciri-ciri magnet ini bisa bermanfaat bagi Anda dan menambah referensi Anda
mengenai bagaiamana ciri-ciri magnet. Dengan mengetahui ciri-ciri magnet, diharapkan nantinya Anda
akan lebih mudah membedakan magnet dan yang tidak termasuk magnet ketika menemuinya dalam
kehidupan sehari-hari.

Bahan Magnetik Bahan Magnetik adalah bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet.
Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya tarik. Artinya apabila magnet di letakkan
berdekatan dengan jenis jenis logam tertentu akan menarik dan mempertahankan logam
tersebut untuk tetap menempel padanya. Bahan feromagnetik, yaitu bahan yang ditarik oleh
magnet dengan gaya yang kuat. Contohnya besi, baja, kobalt, dan nikel. Bahan paramgnetik,
yaitu bahan yang ditarik oleh magnet dengan gaya lemah. Contohnya alumunium, platina, dan
mangan. B. Bahan bukan magnetik Bahan bukan magnetik adalah bahan bahan yang tidak
dapat ditarik oleh magnet. Contohnya bismut, tembaga, seng, emas, perak, natrium klorida.

Sumber: http://ilmusekolahmudah.blogspot.co.id/2016/05/bahan-magnetik-dan-non-magnetik-
beserta.html
Magnet adalah salah satu benda yang banyak di gunakan dalam kehidupan manusia saat ini,
karena sifatnya yang mampu menarik logam sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehiduopan
sehari-hari. Magnet dapat di gunakan dalam membuat motor listrik, pembangkit listrik dan
sebagainya.
Tidak semua benda dapat di tarik oleh magnet, benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut
benda magnetik dan yang tidak dapat di tarik disebut dengan non magnetik. Kebanyakan benda
magnetic adalah logam, namun tidak semua logam dapat di tarik oleh magnet. Saat logan di tarik
oleh magnet, maka logam tersebut akan di pertahankan oleh magnet agar terus menempel
padanya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa benda atau bahan-bahan yang dapat di tarik
atau ditolak oleh magnet disebut sebagai bahan magnetik atau magnetis dan yang tidak dapat
ditarik oleh magnet disebut bahan non magnetik atau non magnetis.
Benda magnetik
Benda magnetik adalah benda-benda yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung unsur
magnet atau logam yang dapat berinteraksi dengan magnet. Bahan bahan magnetik memiliki
kekuatan menempel yang berbeda beda, sehingga dapat di kelompokkan menjadi tiga.
Kebanyakan bahan ini adalah logam. Berikut adalah klasifikasi bahan magnetik :

Bahan ferromagnetik
bahan ini adalah bahan yang ditarik kuat oleh magnet, sehingga biasanya digunakan sebagai
pasangan magnet dalam berbagai keperluan. Contoh bahan ferromagnetik adalah besi, baja,
kobalt, dan nikel.

Bahan paramagnetik
bahan ini adalah bahan yang ditarik lemah oleh magnet dan tidak sekuat ferromagnetik. Contoh
bahan paramagnetik adalah alumunium dan platina.

Bahan diamagnetik
bahan ini adalah bahan yang ditolak lemah oleh magnet. Contohnya adalah seng, bismuth, dan
natrium klorida.

Benda non magnetik


Benda non magnetik / magnetis adalah benda yang sebagian besar mengandung bahan yang
tidak dapat ditarik oleh magnet. Bahan non magnetik tidak dapat di tarik atau ditolak oleh
magnet, sehingga biasanya hanya menjadi pembungkus untuk alat alat yang berhubungan
dengan magnet. Kebanyakan bahan ini adalah bahan non logam, contohnya adalah plastik.

Contoh bahan magnetik dan bahan non magnetik


Setiap bahan jika dikaitkan dengan kemampuannya menarik benda atau memiliki gaya magnet
atau tidak pasti akan terbagi dua yaitu benda atau bahan magnetik dan yang tidak magnetik.
Berikut adalah contohnya :

Contoh bahan magnetik


Berikut adalah beberapa contoh bahan yang dapat ditarik oleh magnet :

1. Besi
Besi atau fe (ferrum) adalah logam yang paling umum digunakan di bumi karena merupakan
unsur keempat terbesar pada kerak bumi. Besi dapat di tarik oleh magnet karena termasuk
kedalam bahan ferromagnetik.

2. Baja
Selain besi, baja juga merupakan bahan ferromagnetik yang dapat ditarik kuat oleh magnet.
Tentu saja baja yang ditarik kuat adalah baja murni.

3. Kobalt
Elemen yang biasanya ditemukan dalam bentuk campuran di ala mini juga merupakan bahan
yang dapat ditarik kuat oleh magnet.

4. Nikel
Tidak seperti besi, nikel adalah salah satu logam yang tahan terhadap karat. Namun sayangnya
nikel bersifat lembek dan biasanya dijadikan sebagai campuran pembuat bahan baja yang keras
dan tahan karat.

Contoh bahan non magnetik


Berikut adalah beberapa contoh bahan yang tidak dapat ditarik maupun ditolah oleh magnet :

1. Kayu
Kayu adalah bahan yang berasal dari tumbuhan, biasanya digunakan sebagai bahan pembuat
perabot hingga membuat rumah. Karena kayu bukanlah sejenis logam maka ia tidak dapat
ditarik oleh magnet.

2. Plastik
Plastik adalah bahan yang terbentuk oleh kondensasi organik atau penambahan polimer. Kita
pasti telah kenal betul dengan plastik karena banyak perlengkapan yang terbuat dari plastik.
Informasi Tentang magnet
Magnet awalnya adalah bahan yang ditemukan di alam, namun kini magnet telah dapat di buat
oleh manusia dengan berbagai cara. Magnet yang berasal dari alam disebut dengan magnet
alam dan magnet yang dibuat disebut dengan magnet buatan.

Magnet buatan biasanya dibuat dari bahan ferromagnetic yang telah disebutkan diatas, karena
bahan ini memiliki kemampuan yang dapat menyimpan medan magnet. Meskipun begitu, harga
magnet tetap saja mehal karena proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama.
Meskipun demikian, magnet tetap banyak di gunakan oleh manusia untuk membuat
perlengkapan elektronik.

Namun, perbedaan dari magnet buatan dan magnet alam adalah daya tahan kemagnetannya.
Dimana magnet buatan biasanya memiliki daya kemagnetan sementara atau tidak tetap. Magnet
permanen biasanya terbuat dari bahan baja, sedangkan magnet tidak tetap terbuat dari besi
lunak.

Pembuatan magnet biasanya tergantung kegunaannya nanti, karena tidak semua magnet cocok
dengan alat yang akan dipasangkan magnet tersebut. Ada yang membutuhkan magnet kuat da
nada juga yang hanya membutuhkan magnet lemah.

Bahan Kemagnetan
Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnetan
dalam komponen pembentuknya. Magnet terbaik umumnya mengandung besi
metalik. Namun, ternyata bahwa unsur lainpun menampilkan sifat magnetik;
selain itu, bukan logam pun dapat memiliki sifat magnet. Dalam teknologi
modern kini digunakan magnet logam dan keramik. Selain itu dimanfaatkan
pula unsure lain untuk meningkatkan kemampuan magnet sehingga memenuhi
persyaratan.
Arus yang mengalir dari kawat akan menimbulkan medan magnet dalam
ruang dan sekitarnya. Medan magnet yang biasa diguanakn dalam praktek
biasanaya medan magnet dalam kumparan, bila kumparan berisis udara , medan
magnet yang dihasikan terlalu lemah untuk dimanfaatkan, untuk mengahasilan
medan magnet yang kuat kita isi dengan besi atau bahan sejenis besi. Sistim ini
disebut elektromagnetik, elektromagnetik adalah sumber medan magnet yang
digunakan oleh beberapa alat listrik, misalnya generator, motor listrik, bel
listrik, dan lain sebagainya.
B. Sifat-Sitaf Bahan Magnet
Berdasarkan perilaku molekulnya sifat kemagnetan bahan dapat dibagi atas tida
bagian yaitu:
1) Bahan paramagnetic
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis
masing masing atom/ molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet
atomis total seluruh atom/ molekul dalam bahan nol, hal ini disebabkan karena
gerakan atom/ molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-
masing atom saling meniadakan (Halliday & Resnick, 1989). Di bawah
pengaruh medan eksternal, mereka mensejajarkan diri karena torsi yang
dihasilkan. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang
menjadi terarah oleh medan magnet luar.

Gambar Arah domain-domain dalam bahan paramagnetik sebelum diberi medan


magnet luar
Bahan ini jika diberi medan magnet luar, elektron-elektronnya akan
berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya searah
dengan medan
magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang
menjadi terarah oleh medan magnet luar.

Gambar Arah domain dalam bahan paramagnetik setelah diberi medan magnet
luar
Dalam bahan ini hanya sedikit spin elektron yang tidak berpasangan,
sehingga bahan ini sedikit menarik garis-garis gaya. Dalam bahan
paramagnetik, medanB yang dihasilkan akan lebih besar dibanding dengan
nilainya dalam hampa udara. Suseptibilitas magnet dari bahan paramagnetik
adalah positif dan berada dalam rentang 10-5 sampai 10-3 m3/Kg, sedangkan
permeabilitasnya adalah > 0.
Secara umum sifat-sifat bahan paramagnetic adalah sebagai berikut
1. Ditarik dengan lemah oleh medan magnetic
2. Dapat ditembus oleh medan magnetic
Contohnya adalah mangaan, platina aluminium, magnesium, timah, wolfram
oksigen dan udara.
2) Bahan Ferromagnetik
Bahan ferromag netik mempunyai resultan medan magnet atomis besar,
hal ini disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ini banyak
spin electron yang tidak berpasangan, masing-masing spin elektron yang tidak
berpasangan ini akan menimbulkan medan magnetik, sehingga medan magnet
total yang dihasilkan oleh satu atom menjadi lebih besar (Halliday & Resnick,
1989). Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik
sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan
sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok,
kelompok inilah yang dikenal dengan domain.
Domain-domain dalam bahan ferromagnetik, dalam ketiadaan medan
eksternal, momen magnet dalam tiap domain akan paralel, tetapi domain-
domain diorientasikan secara acak, dan yang lain akan terdistorsi karena
pengaruh medan eksternal. Domain dengan momen magnet paralel terhadap
medan eksternal akan mengembang, sementara yang lain mengerut. Semua
domain akan menyebariskan diri dengan medan eksternal pada titik saturasi,
artinya bahwa setelah seluruh domain sudah terarahkan, penambahan medan
magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang
perlu disearahkan, keadaan ini disebut dengan penjenuhan (saturasi). Bahan ini
juga mempunyai sifat remanensi, artinya bahwa setelah medan magnet luar
dihilangkan, akan tetap memiliki medan magnet, karena itu bahan ini sangat
baik sebagai sumber magnet permanen. Permeabilitas bahan : dengan
suseptibilitas bahan : . Contoh bahan ferromagnetik : besi, baja. Sifat
kemagnetan bahan ferromagnetik akan hilang pada temperatur Currie.
Temperatur Currie untuk besi lemah adalah 770oC dan untuk baja adalah 1043o
C.
Sifat bahan ferromagnetik biasanya terdapat dalam bahan ferit. Ferit
merupakan bahan dasar magnet permanen yang banyak digunakan dalam
industriindustri elektronika, seperti dalamloudspeaker, motor-motor
listrik,dynamo dan KWH- meter
secara umum sifat-sifat bahan ferromagnetic antara lain sebagai berikut
1. Ditarik sangat kuat oleh medang magnetic
2. Mudah ditembus oleh medan magnetik
Contohnya adalah besi, baja, nikel, kobal, gadolinium, ferit dan paduan bahan
tsb.
3) Bahan Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis
masingmasing atom/ molekulya adalah nol, tetapi medan magnet akibat orbit
dan spin elektronnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik
tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik
diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan mengubah
gerakannya sedemikian rupa sehingga menghasilkan resultan medan magnet
atomis yang arahnya berlawanan dengan medan magnet luar tersebut.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron. Karena
atom mempunyai elektron orbital, maka semua bahan bersifat diamagnetik.
Suatu bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut
mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik
hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik
garis gaya. Permeabilitas bahan ini: < dengan suseptibilitas magnetik bahan: .
Nilai bahan diamagnetic mempunyai orde -10-5m3/kg. Contoh bahan
diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga dan seng .
Secara umum sifat-sifat bahan diamagnetic adalah sebagai berikut
1. Ditolak sengan lemah oleh medan magnet
2. Sukar bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnetik
Contohnya adalah bismuth, timbel, antimony, air raksa, perak, emas, air, posfor,
dan tembaga.
C. Komposisi Bahan Magnet
1. Magnet alam
Magnet alam adalah mineral, Fe3O4 dalam fasa keramik alamiah dengan
ion O2 dalam kisi kps. Ion besi berada dalam lokasi intertisial rangkap 4 dan
rangkap 6. Secara lebih terinci dapat dilihat ion Fe2+ berada pada lokasi
rangkap 6, sedangkan ion Fe3+ terbagi rata pada rangkap 6 dan rangkap 4.
Struktur ini termasuk jenis struktur NiFe2O4 yang disebutspinnel. Sel satuan ini
bersifat magnetik karena momen magnet ion pada lokasi rangkap 6 sama
arahnya dan yang berada pada lokasi rangkap 4 berlawanan arah.

2. Magnet logam
Besi kpr merupakan bahan magnet logam yang sering dijumpai. Bahan
logam lain yang memiliki permeabulitas maksimum yang sangat tinggi,
(maks) adalah permalloy, dan medan oersif (Hc) yang tinggi adalah Alnico V.
3. Magnet keramik
Keramik adalah bahan-bahan yang tersusun dari senyawa anorganik
bukan logam yang pengolahannya melalui perlakuan dengan temperatur tinggi.
Kegunaannya adalah untuk dibuat berbagai keperluan desain teknis khususnya
dibidang kelistrikan, elektronika, mekanik dengan memanfaatkan magnet
keramik sebagai magnet permanen, dimana material ini dapat menghasilkan
medan magnet tanpa harus diberi arus listrik yang mengalir dalam sebuah
kumparan atau selenoida untuk mempertahankan medan magnet yang
dimilikinya. Disamping itu, magnet permanen juga dapat memberikan medan
yang konstan tanpa mengeluarkan daya yang kontinyu.
Magnet keramik seperti, ferit terdiri dari senyawa ionik. Jadi besi
berbentuk Fe2+atau Fe3+. Ion feros kehilangan dua elektron, yaitu dua elektron
4s dan satu electron 3d, jadi tersisa lima elektron yang tidak berpasangan.
Contoh: BeFe12+O19
D. Kuat Medan Magnet
1. Permeabilitas relative suatu bahan
r = permeabilitas relatif

=permeabilitas vakum
= permeabilitas bahan

Harga permeabilitas relative ( r) untuk bahan:


o Ferromagnetic ; r >>> 1
o Paramagnetic; r 1 ( sedikit diatas 1)
o Diamagnetic; r < 1
2. Kuat medan magnetic dalam kumparan dapat diperkuat dengan pemasangan inti
ferromagnetic

B = r B0
B = kuat medan magnet dengan inti besi (ferromagnetic)
B0 = kuat medan magnet tanpa inti besi (udara)

BAB III
PENUTUB
Dari uraian materi di atas penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan,
diantaranya sebagai berikut
1. Bahan penghantarmagnet yang baik adalah besi atau sejenisnya sedangkan
udara daya hantar magnetnya lemah sekali bahkantidak ada.
2. Sifat-sifat kemagnetan dalam bahan dapat dibagi menjadi tiga yaitu bahan
paramagnetic, bahan ferromagnetic, dan bahan diamagnetic.
3. Komposisi bahan magnet ada tiga yaitu magnet alam, magnet logam, dan
magnet keramik.
4. Kuat medan magnetic dalam kumparan dapat diperkuat dengan pemasangan inti
ferromagnetic

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian medan magnet


Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut medan
magnet, yaitu suatu ruang di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnetik. Pada
tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt menyimpulkan bahwa semua
magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub magnet ini memiliki efek kemagnetan paling kuat dibandingkan bagian magnet
lainnya.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar
dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di dalam magnet ,
garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet.
Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya magnet
menunjukkan kekuatan medan magnet.
Jika dua kutub yang tidak sejenis saling berhadapan, akan diperoleh garis-garis gaya
magnet yang saling berhubungan. Jika dua kutub yang sejenis yang saling berhadapan, akan
diperoleh garis-garis gaya magnet yang menekan dan saling menjauhi.
Kutub-kutub yang tidak sejenis ( utara-selatan ) jika didekatkan akan tarik menarik,
sedangkan kutub-kutub yang sejenis ( utara-utara atau selatan-selatan ), apabila didekatkan
akan tolak menolak.

B. Sumber medan magnet


1. Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergerak
Apabila muatan titik q bergerak dengan kecepatan v, muatan ini akan menghasilkan
medan magnet B dalam ruang yang diberikan oleh

Dengan r merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan q ketitik medan P,
dan merupakan konstanta kesebandingan yang disebut permeabilitas ruang bebas, yang
memiliki nilai

Satuan sedemikian rupa sehingga B dalam tesla apabila q dalam coulomb, v dalam
meter/detik, dan r dalam meter. Satuan N/A2 berasal dari pernyataan bahwa 1 T = 1 N/A.m.
konstanta 1/4 secara bebas dicakupkan dalam persamaan
Sehingga faktor 4 tidak muncul dalam hukum Ampere. Untu medan magnetik akibat muatan
titik yang bergerak ini analog dengan hukum coulomb untuk medan listrik akibat muatan titik
:

Kita lihat dari persamaan

Bahwa medan magnetik dari muatan titik yang bergerak memiliki karakteristik berikut :
Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan v dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya dari muatan
b). Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan.
c). Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r.

2. Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio Savart


Hukum ini menerangkan hubungan matematis antara arus listrik dalam kawat dengan
medan magnet yang dihasilkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi induksi
magnetik dB pada suatu titik P berjarak r dan bersudut terhadap elemen penghantar dl yang
dialiri arus I :
a. Sebanding dengan kuat arus I
b. Sebanding dengan panjang elemen penghantar dl
c. Sebanding dengan sinus sudut apit antara arah arus pada dl dengan garis hubung titik P
dengan dl
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara titik P dengan elemen penghantar dl.
Pernyataan di atas dapat dituliskan secara matematika dalam persaman
berikut:

dengan k adalah konstanta yang memenuhi hubungan

dengan demikian dapat dinyatakan sebagai

dengan menyatakan permeabilitas vakum yang besarnya = Wb/A m.


Persamaan tersebut disebut hukum Biot Savart

3. B Akibat Adanya Simpal Arus

Perhatikan gambar di atas, penghantar melingkar dengan jari-jari a dialiri arus I. Kita akan
menentukan induksi magnetik di titik P yang berjarak r dari elemen penghantar dl
berdasarkan hukum Bio Savart atau persamaan

karena r tegak lurus terhadap dl, maka = 90o . persamaan di atas dapat ditulis menjadi

induksi magnetik dB dapat diuraikan menjadi 2 komponen. Komponen yang sejajar dengan
sumbu lingkaran adalah dB sin , sedangkan komponen yang tegak lurus sumbu adalah dB
cos . Komponen dB cos akan saling meniadakan dengan komponen yang berasal dari
elemen lain yang bersebrangan sehingga hanya komponen dB sin yang masih tersisa :

4. B Akibat Adanya Arus dalam Solenoida


Penghantar yang membentuk banyak lilitan sehingga menyerupai lilitan pegas disebut
kumparan atau solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik menghasilkan garis medan
magnetik yang polanya sama dengan yang dihasilkan magnet batang. Besar induksi magnetik
ini akan kita tentukan dengan hukum Ampere.
Ket : (a) Penampang
irisan
membujur
solenoida
dengan
lintasan
tertutup
PQRS b
erupa segi
empat
(b) Bentuk
geometri
untuk
menentuka
n induksi mahnetik di titik P di dalam solenoida
Penampang irisan membujur solenoida dengan N lilitan dan dialiri arus listrik I
tampak pada gambar a. Untuk solenoida ideal, induksi magnetik B di dalam solenoida
arahnya sesuai dengan aturan tangan kanan sedangkan aturan tangan kanan sedangkan diluar
solenoida adalah nol.
Perhatikan lintasan tertutup PQRS ! sudut yang dibentuk oleh induksi magnetik B
dengan lintasan tidak sama untuk seluruh lintasan. Untuk lintasan PQ, sudut = 0o, untuk
lintasan QR dan SP, sudut = 900, sedangkan untuk lintasan RS, induksi magnetik B = 0.
Dengan demikian persamaan:

Dapat ditulis

Jika dihitung induksi magnetik di ujung solenoida, akan diperoleh

Dari uraian di atas dapat disimpulkan besar induksi magnetik:


- Di pusat solenoida

- Di ujung solenoida
Dengan l adalah panjang solenoida

5. B Akibat Adanya Arus Dalam Kawat Lurus


Besar induksi magnetik B yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus I di suatu
tempat yang jaraknya a dari suatu penghantar lurus berarus adalah :

Arah induksi magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu bilatangan kanan
menggenggam penghantar lurus dengan ibu jari menunjukkan arah arus listrik, maka
lengkungan keempat jari lainnya menyatakan arah putaran garis-garis medan magnetik;
induksi magnetik B merupakan garis singgung terhadap lingkaran garis-garis medan. Seperti
gambar berikut

Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus diturunkan
dari hukum Biot-Savart.

Apabila hubungan diatas disubtitusikan kedalam persamaan

maka diperoleh

6. B Akibat Adanya Arus dalam Toroida


Toroida adalah kumparan yang ditekuk sehingga berbentuk lingkaran. Jika toroida
dialiri arus listrik, akan timbul garis-garis medan magnetik yang berbentuk lingkaran di
dalam toroida. Salah satu garis medan ini kita andaikan memiliki jari-jari a seperti gambar
berikut

kita akan menentukan besar induksi magnetik di sumbu toroida dengan menggunakan hukum
Ampere. Pilih suatu lintasan tertutup garis medan yang memiliki jari-jari a pada gambar
diatas. Pada setiap titik sepanjang garis medan magnetik itu induksi magnetik B sama besar,
dan arahnya merupakan garis singgung pada lingkaran. Pada setiap panjang dl dari lintasan
tertutup, induksi magnetik B berimpit dengan dl sehingga sudut antara dl dengan B
adalah yang besarnya 0o. Jika banyak lilitan toroida adalah N, arus listrik total didalam
lintasan tertutup menjadi NI. Dengan demikian,

Ingat bahwa =keliling = 2a

Perhatikan bahwa induksi magnetik diluar lilitan toroida sama dengan nol. Dengan
perkataan lain, induksi magnetik di titik P dan Q adalah nol.

7. Hukum Ampere

Metode lain untuk menghitung induksi magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik
adalah dengan menggunakan hukum Ampere, yang menyatakan bahwa :
Untuk semua bentuk lintasan tertutup yang mengelilingi penghantar berarus I di dalam
vakum, medan magnetik yang ditimbulkan selalu memenuhi hubungan

Dengan dl adalah elemen panjang lintasan tertutup, adalah sudut antara arah induksi
magnetik B dengan dl, dan I adalah kuat arus listrik total yang dilingkupi oleh lintasan
tertutup.
Jika dua muatan terisolasi yang berlawanan ditempatkan berdekatan, maka keduanya
membentuk dipol listrik. Di dalam magnetisme atau kemagnetan, kutub magnet yang terisolasi (monopol-
monopol magnet) tidak ada. Bentuk yang paling sederhana adalah dipol magnet yang dicirikan dengan momen
dipol magnet. Sebuah loop arus, sebuah magnet batang dan sebuah solenoida yang panjangnya berhingga
adalah contoh dipol magnet. Jika kita memecahkan sebuah batangan magnet, maka pecahan-pecahan tersebut
ternyata mirip dipol dan bukan mirip kutub-kutub yang terisolasi. Jika kita pecahkan lagi menjadi elektron, proton
dan neutron yang membentuk atom-atom magnet, ternyata partikel-partikel elementer ini pun mirip dipol-dipol
magnet.
Menurut Oersted, efek magnetik dapat dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak.
Sedangkan menurut Faraday dan Henry Arus listrik dapat dihasilkan dengan mengerakkan magnet. Medan
magnetik yang dihasilkan oleh lilitan kawat berarus memberikan gambaran mengenai sifat magnetik material.
Medan magnetik luar memberikan respon materi yang memiliki sifat magnetik, yaitu diamagnetik, paramagnetik,
dan ferromagnetik. Setiap sifat magnetik tersebut memiliki spin elektron dan gerak orbit elektron.

Momen magnetik atom


Menurut teori atom Bohr, elektron bergerak sirkular mengelilingi inti. Orbit elektron dapat digambarkan sebagai
loop arus. Momen magnetik elektron sebanding dengan momentum sudut orbitalnya. Momen magnetik dan
momentum sudut orbital elektron saling berlawanan arah.
Setiap materi mengandung elektron, tetapi tidak semua materi merupakan magnet.
Spin merupakan sifat intrinsik elektron yang berkontr
ibusi terhadap momen magnetik
Perputaran elektron pada sumbunya disebut momentum sudut spin.
Setiap atom memiliki beberapa elektron yang saling berpasangan dengan spin elektron berlawanan. Elektron
yang tidak berpasangan berkontribusi terhadap momen magnetik spin. Momen magnetik atom merupakan
penjumlahan momen magnetik orbital dan momen magnetik spin. Momen magnetik beberapa atom dan ion.
Vektor magnetisasi dan kuat medan magnetik
Keadaan magnetik materi digambarkan oleh vektor magnetisasi M. Besar magnetisasi didefinisikan sebagai
momen magnetik per satuan volume. Medan magnetik total suatu materi tergantung pada medan eksternal
Bo dan magnetisasi materi.
Medan magnetik total B = medan magnet dari solenoida Bo + medan akibat magnetisasi materi Bm
Kuat medan magnetik (magnet induksi) merupakan pengaruh arus pada lilitan kawat terhadap materi.
Paramagnetik dan feromagnetik tersusun oleh atom-atom yang memiliki momen magnetik permanen.
Diamagnetik tidak memiliki momen magnetik permanen. Magnetisasi material paramagnetik dan diamagnetik
sebanding dengan kuat medan magnetik. Magnetisasi material paramagnetik dan diamagnetik yang ditempatkan
dalam medan magnetik luar.
Paramagnetik adalah sumber yang dominan spin elektron. Contoh paramagnetik: Li, carbon, rare earth elements.
Mekanisme makroskopis paramagnetik :
(a) Tanpa medan magnetik luar
(b) Dalam medan magnetik
Contoh materi ferromagnetik: Fe, Co, Ni
Mekanisme makroskopis feromagnetisme.

Tabel Kasus dan Rumus

Gaya Magnet
Gaya magnet berasal dari magnet. apakah sebenarnya magnet itu? istilah
magnet berasal dari bahasa yunani, yaitu maknes. Maknes berarti batu dari magnesia
itu, suatu daerah kecil di asia. dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan
batu yang mampu menarik besi. batu itu kemudian diberi nama magnet. kini, batu itu
tergolong magnet alam. Setelah manusia mengusai teknolog, dibuat magnet buatan.
berbagai benda mampu ditarik oleh magnet tersebut. namun demikian, hanya benda-
benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Benda magnetis dan benda nonmagnetis
Benda magnetis atau benda magnetik artinya benda yang memiliki sifat seperti
magnet. Benda magnetis dapat menarik benda lain dari logam dan dapat dijadikan
magnet. Benda nonmagnet, artinya benda yang tidak memiliki sifat seperti magnet.
Sehingga tidak dapat menarik benda lain.
Sifat-sifat magnet
A. Magnet dapat menarik benda-benda tertentu.

Gaya tarik pada magnet mampu menarik benda-benda tertentu. Tidak semua
benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet adalah benda
yang terbuat dari logam tertentu, yaitu besi, nikel, kobalt. Jika suatu benda mengandung
salah satu dari bahan logam tersebut maka benda itu dapat ditarik oleh magnet. Benda
itu dinamakan benda magnetis.
Benda lainnya tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah
satu dari bahan logam besi, nikel, atau kobalt tersebut. Benda ini dinamakan benda
nonmagnetis.
B. Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet dapat menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetis. gaya
tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut.
Namun demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang
antara magnet dan benda magnetis.
Makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya tarik magnet
tersebut. Gaya tarik magnet ini menyebabkan magnet harus disimpan dengan hati-hati.
hindarkan magnet dari peralatan elektronika yang rumit, seperti jam, telpon genggam,
radio, televisi, komputer, dan lai-lain. Gaya tarik magnet bisa merusak fungsi benda-
benda tersebut.
Kekuatan gaya tarik magnet tidaklah merata diseluruh sisi atau bagiannya. Gaya
magnet terkuat berada di kedua kutubnya. Pada magnet batang, gaya magnet terkuat
berada di kedua ujungnya, yaitu kutub-kutubnya. Jika beberapa benda magnetis
didekatkan magnet, maka benda-benda tersebut cenderung untuk segera ditarik ke
kutub-kutub tersebut.
C. Magnet mempunyai medan magnet.

Magnet mempunyai gaya tarik, yaitu dapat mempengaruhi benda dari besi yang
ada disekitarnya. Daerah tertentu disekitar magnet yang dipengaruhi oleh gaya tarik
magnet disebut medan magnet. Medan inilah yang menyebabkan terbentuknya pola
tertentu. Pola tersebut disebut garis-garis gaya magnet. Garis-garis tersebut saling
bertemu di ujung kedua kutub magnet. Oleh karena itu, kutub magnet memiliki gaya
tarik yang kuat dibandingkan sisi magnet lain.
Jika dua kutub magnet yang sejenis didekatkan akan terjadi tolak menolak. Jika dua
kutub berlainan didekatkan akan terjadi tarik menarik. Besarnya gaya tarik menarik atau tolak
menolak ditentukan oleh kuat medan magnet dan jaraknya. Magnet terbuat dari logam dan
magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam, sehingga benda yang terbuat
dari kayu, kertas dan plastik tidak dapat ditarik magnet (Sumiharto, 2007:83).
D. Magnet memiliki dua kutub.

Magnet memiliki dua kutub. jika magnet bisa bergerak bebas, maka ada satu
kutub yang itu dinamakan kutub utara magnet. Biasanya diberi warna merah atau huruf
N (North). kutub satunya lagi yang menunjukkan ke arah selatan, disebut kutub selatan
magnet, biasanya diberi, warna biru atau huruf S ( South). Sifat inilah yang menjadi
prinsip dasar kompas.
E. Kutub senama tolak-menolak. kutub tak senama tarik-menarik.

Kutub-kutub magnet memiliki sifat istimewa. Jika kamu mendekatkan dua kutub
magnet yang senama, maka keduanya akan tolak-menolak. kutub utara satu magnet
akan menolak kutub utra magnet yang lain. Demikian juga dengan kutub selatan, jika
kami mendekatkan dua kutub yang tidak senama, maka keduanya akan tarik-menarik.
Kutub utara sebuah magnet akan menarik kutub selatan yang lain. Demikian juga, kutub
selatan sebuah magnet akan menarik kutub utara magnet lain.

F. Kegunaan magnet

Magnet mempunyai banyak kegunaan. Magnet digunakan pada berbagai macam


alat, mulai dari alat yang sederhana sampai yang rumit. kamu dapat menjumpai alat-alat
yang menggunakan magnet dalam kehidupanmu sehari-hari. Misalnya, pengunci kotak
pensil atau tas, obeng, dan gunting. demikian pula, kompas, dinamo, lemari es, dan
alarm pengaman (mobil atau rumah) juga menggunakan magnet.
Magnet juga digunakan pada alat-alat berat untuk mengangkut benda-benda dari
besi. magnet pada alat berat itu dibuat dengn cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik
berasal dari dinamo alat berat tersebut. Pada saat mengangkat benda-benda besi
diturunkan (dilepaskan), aliran arus listrik diputuskan.
Tahukah kamu, mengapa gunting jahit mengandung magnet? Gunting jahit dapat
menarik jarum-jarum yang berceceran. Dengan demikian, jika ada jarum yang jatuh,
maka jarum itu mudah ditemukan dan ditarik oleh gunting jahit.

G. Membuat magnet

Selain magnet alam, ada juga magnet buatan. Magnet buatan dalah magnet
yang dibuat orang dari besi atau baja. magnet buatan digunakan untuk berbagai
kebutuhan. Magnet buatan ini dijual di toko-toko tertentu. Bentuk magnet buatan
bermacam-macam. Ada yang berbentuk batang, jarum, tabung (silinder), huruf U, dan
ada yang berbentuk ladam (tapak kuda).
Logam yang digunakan untuk membuat magnet adalah besi dan baja. Besi dan
baja dapat dibuat menjadi magnet karena besi dan baja
bersifat feromagnetik(mempunyai sifat magnet yang kuat). Aluminium dan tembaga sulit
dibuat manjadi magnet karena mempunyai sifat magnet yang tidak kuat.
Ada beberapa perbedaan pembuatan magnet dari besi dengan pembuatan
magnet dari baja. Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet dibandingkan baja. Akan
tetapi, kemagnetan besi lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan
lama.
Menurut Haryanto (2004:121) ada beberapa cara membuat magnet:
a. Cara induksi adalah cara membuat magnet dengan menempelkan benda feromagnetik (paku,
jarum, peniti) pada sebuah magnet. Maka pada saat benda menempel pada magnet akan
mempunyai medan magnet dan sifat magnet hilang begitu magnet tidak didekatkan.
b. Cara menggosok. Caranya gosokkan paling sedikit 60 kali paku dengan arah gosokan satu
arah saja maka paku akan punya sifat magnet.
c. Cara aliran listrik. Arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi
karena dialiri aliran listrik. Magnet juga dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik.
Arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik
disebut elektromagnet.
a. Cara induksi

enda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti
magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan ini
hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat
kemagnetan akan hilang. Cara membuat magnet seperti itu disebut induksi.

b. Cara gosokan

Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan kutub sebuah magnet. semakin


banyak gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat kemagnetan besi atau baja
tersebut. sifat kemagnetan ini juga berlangsung sementara.

c. Cara aliran listrik


Magnet juga dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut
elektromagnet. sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung sementara.
jika arus listrik terputus, sifat kemagnetan akan hilang.
Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian benda magnetik, contoh benda magnetik,
pengertian benda ferromagnetik, contoh benda feromagnetik, contoh bahan antiferromagnetik,
pengertian benda diamagnetik, contoh benda diamagnetik.

Pernahkah kamu mencoba mendekatkan suatu magnet pada beberapa benda? Apakah dari benda-
benda tersebut ada yang dapat ditarik magnet?

Tidak semua bahan dapat ditarik oleh magnet (baca pengertian Magnet). Ada bahan yang dapat
ditarik dengan kuat oleh magnet dan ada juga yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik, misalnya besi, nikel, baja,
dan kobalt.

Bahan-bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahannonmagnetik, misalnya kayu,
plastik, kertas, dan karet.

Berdasarkan kuat atau tidaknya magnet menarik benda, sifat bahan magnet dibedakan menjadi tiga,
yaitu ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align:

center;"> Gambar: Susunan


Struktur Bahan-bahan Magnetik

Bahan ferromagnetik adalah bahan yang sangat kuat ditarik magnet,misalnya besi, baja,
nikel, dan kobalt.

Bahan paramagnetik adalah bahan-bahan yang ditarik dengan lemah oleh


magnet, misalnya aluminium dan platina.

Bahan diamagnetik adalah bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet, bahkan sedikit
ditolak, misalnya emas dan bismut.
Demikian pembahasan singkat, padat dan jelas tentang benda-benda magnetik dan nonmagnetik
serta contoh benda ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik dalam kehidupan sehari-hari.

You might also like