Penulis, tahun, Tujuan penelitian Populasi + jumlah Metode penelitian Alat Ukur dan Hasil
judul sampel Cara Ukur
Kriteria inklusi dan eksklusi Setyani, Mardika Untuk mengetahui Populasi dalam Desain penelitian penelitian ini Capaian ketepatan Dwi; Zuhrotunida; implementasi penelitian ini, yang digunakan menggunakan identifikasi pasien Syahridal sasaran seluruh perawat adalah penelitian instrument 77.4% (24 perawat) Tahun 2016 keselamatan pasien yang bertugas di deskriptif analitik kuesioner dan mengimplementasikan terkait ketepatan Ruang Rawat Inap dengan pendekatan lembar observasi. dengan baik, hasil Implementasi identifikasi pasien, Kemuning RSU cross sectional. Instrumen observasi 75.8% (25 Sasaran Sasaran komunikasi efektif Kabupaten penelitian dibuat pasien) menggunakan Keselamatan dan hand hygiene di Tangerang dan oleh Nasution gelang identitas Pasien Di Ruang Ruang Rawat Inap seluruh pasien yang (2013), dengan minimal dua Rawat Inap RSU RSU Kabupaten di Rawat di Ruang dimodifikasi oleh identitas dan 33 Kabupaten Tangerang dan Kemuning RSU peneliti dengan rekam medik (100%) Tangerang mengetahui faktor Kabupaten mengacu pada semuanya yang Tangerang. Metode Permenkes RI teridentifikasi dengan JKFT, edisi nomor mempengaruhi pengambilan Nomor 1691 (2011) minimal dua identitas 2 , halaman 59-69 implementasi sampel dan Guideline For (nama pasien dan sasaran menggunakan total Hand Hygiene dari tanggal lahir pasien). keselamatan pasien sampling. Besar WHO (2015). P Capaian komunikasi (Pendidikan sampel sebanyak 31 efektif sebesar 71% terakhir, lama perawat (16 (22 perawat) bekerja dan perawat kemuning mengimplementasikan pelatihan patient atas dan 15 perawat dengan baik. Capaian safety) serta besar kemuning bawah) hand hygiene sebesar peluang dari faktor dan 33 pasien (17 90.3% (28 perawat) tersebut. pasien kemuning patuh. Namun, atas dan 16 pasien berdasarkan hasil kemuning bawah). observasi sebesar 87.1% (27 perawat) patuh. Capaian Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien sebesar 74.2% (23 perawat) baik, namun belum optimal dan konsisten karena menurut KARS (2013) capaian implementasi sasaran keselamatan harus 100%. Terdapat hubungan antara pendidikan terakhir (p-value 0.043), lama bekerja (p-value 0.008) dan pelatihan patient safety (p-value 0.043) dengan implementasi sasaran keselamatan pasien. Dan peluang terbesar terdapat pada hubungan pelatihan patient safety dengan implementasi sasaran keselamatan pasien, Odds Ratio (OR) = 13.200, artinya perawat yang sudah mengikuti pelatihan patient safety memiliki peluang 13.200 kali untuk mengimplementasikan sasaran keselamatan pasien dengan baik dibandingkan dengan yang belum mengikuti pelatihan patient safety Maunah, Nadiatul Penelitian ini Subyek penelitian Penelitin ini Efektifitas Mikroorganisme yang Tahun 2014 bertujuan untuk dalam penelitian ini merupakan perlakuan dinilai ditemukan ditangan mengetahui adalah 69 perawat penelitianpre dengan cara petugas kesehatan Efektifitas efektifitas handrub Rumah Sakit experimental membandingkan Rumah Sakit Penyakit Aplikasi Handrub terhadap perubahan Penyakit Iinfeksi dengan pre and jumlah Iinfeksi Prof. Dr. Terhadap jumlah dan pola Prof. Dr. Sulianti post test without mikroorganisme Sulianti Saroso Perubahan Pola mikroorganisme Saroso yang control design sebelum handrub, sebelum handrub Mikroorganisme pada tangan bekerja di ruang sesudah handrub adalah Pada Tangan petugas kesehatan rawat TB (Dahlia pertama dan mikroorganisme Petugas Di Rumah RSPI Prof. Dr. 1), ruang rawat sesudah handrub transien dan residen Sakit Penyakit Sulianti Saroso. HIVAIDS (Dahlia kelima. Handrub yaitu : jamur, Infeksi Prof Dr. Hasil penelitian 2), Ruang Intensif dilakukan sesuai Staphylococcus Sulianti Saroso inidapat (ICU), dan ruang dengan epidermidis, memberikan anak (Nusa Indah rekomendasi Acinetobacter The Indonesian konfirmasi dan 1), kebidanan (Nusa prosedur cuci anitratus, Enterobacter Journal Ifection penegasan terhadap Indah 3) yang tangan medis cloacae dan Disease, Kemenkes teori hand hygiene diambil dengan WHO. Teknik Citrobacter sedangkan RI, halaman 24-29 yang dijadikan teknik purposive pengumpulan data mikroorganisme dasar penelitian dan sampling. yang digunakan setelah handrub 1 dan pembuktian dalam penelitian ini ke 5 adalah jamur dan manfaat bila adalah dengan cara: Staphylococcus dilakukan (1) subyek epidermidis. intervensi, sehingga penelitian Terdapat perbedaan menjadi masukan menempelkan jumpah koloni yang besifat telapak tangan pada mikroorganisme membangun bagi cawan petri yang antara perlakuan ke 1, RSPI Prof. Dr. berisi media agar ke 2 dan ke 3. Jumlah Sulianti Saroso pertama yang koloni sebelum dalam membuat disediakan sebelum handrub maksimal rencana intervensi melakukan tindakan 150 koloni, sedangkan dan juga sebagai kepada pasien yang jumlah koloni setelah bahan advokasi tidak memerlukan handrub 1 dan ke 5 dalam peningkatan sarung tangan maksimal 87 dan 75. mutu pelayanan (yaitu mengukur Hasil uji Friedman rumah sakit tanda - tanda vital, menunjukkan adanya khususnya dalam membersihkan perbedaan jumlah pencegahan dan lingkungan sekitar koloni dari ketiga pengendalian pasien), (2) subyek perlakukan (sebelum, infeksi. penelitian sesudah tindakan kemudian handrub 1 dan melakukan handrub handrub 5 diperoleh pertama lalu (P value=0.000). menempelkan Tindakan handrub telapak tangan pada merupakan perlakuan media agar ke-2 yang efektif dalam (handrub 1), (3) menekan jumlah subyek penelitian koloni selanjutnya mikroorganisme di melakukan tangan. handhygiene menggunakan handrub berbasis alkohol sampai handrub kelima lalu menempelkan telapak tangan pada media agar ke 3 (Handrub 5). Cawan petri yang telah ditempelkan telapak tangan tersebut selanjutnya dikirim ke Laboratorium Mikrobiologi RSPI Prof. Dr.Sulianti Saroso untuk dilakukan pemeriksaan sesuai SOP Pemeriksaan Mikrobiologi untuk mengetahui mikroorganisme dan jumlah koloni yang tumbuh. Analisa dilakukan terhadap perubahan jumlah koloni mikroorganisme yang tumbuh dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji Friedman karena data berdistribusi tidak normal. teknik ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif tiga sampel yang berkorelasi, dengan menggunakan sampel dependen. Rahmawati, Setiani; Tujuan penelitian Subjek dalam Penelitian ini Analisis bivariat Berdasarkan hasil Liena Sofiana ini adalah untuk penelitian ini merupakan quasi dilakukan terhadap pemeriksaan di Tahun 2017 mengetahui perawat RSKIA exsperiment masing-masing laboratorium dari 30 pengaruh metode PKU dengan variabel untuk responden sebelum Pengaruh Metode hand wash terhadap Muhammadiyah menggunakan mengetahui mencuci tangan Handwash penurunan jumlah Kotagede yang rancangan pretest- variabel bebas diperoleh hasil jumlah terhadap angka kuman pada berjumlah 30 orang. posttest one group. dengan variabel angka kuman rata-rata Penurunan perawat. Pengambilan terikat yaitu sebanyak 3.788 Jumlah Angka sampel dilakukan pengaruh metode CFU/cm2 dengan Kuman pada dengan teknik hand wash terhadap jumlah angka kuman Perawat Ruang totality sampling. penurunan angka terendah sebanyak 1 Rawat Inap Di kuman, uji statistik CFU/cm2 dan angka RSKIA PKU yang digunakan uji kuman tertinggi Muhammadiyah paired t test (pre- sebanyak 31.000 Kotagede post) untuk CFU/cm2 . Yogyakarta mengetahui apakah Berdasarkan hasil ada perbedaan atau pemeriksaan angka Prosiding Seminar tidak kuman sesudah Nasional mencuci tangan IKAKESMADA menggunakan metode Peran Tenaga hand wash yaitu Kesehatan dalam dengan menggunakan Pelaksanaan sabun cair antibakteri SDGs, ISBN: 978- diperoleh jumlah 979-3812-41-0, angka kuman halaman 69-74 sebanyak 23.265 CFU/cm2 dengan jumlah angka kuman terendah sebanyak 0 CFU/cm2 dan angka kuman tertinggi sebanyak 14.000 CFU/cm2 . Pemeriksaan jumlah angka kuman pada perlakuan mencuci tangan salah satunya dengan menggunakan sabun. Dari hasil penelitian menggunakan sabun 3,50 CFU/cm2 dan kelompok kontrol 32,50 CFU/cm2. Angka kuman pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan menggunakan menggunakan sabun. Berdasarkan Hasil uji Wilcoxon diperoleh hasil nilai p value adalah 0,000, terdapat jumalh penurunan angka mikroorganisme saat sebelum dan sesudah cuci tangan.