Professional Documents
Culture Documents
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari 5
aspek sebagai berikut :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam uterus dilingkari oleh zona pellusida/kromosom
radiate.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti/nukleus, leher yang menghubungokan kepala dengan bagian tengah dan
ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur di tuba
fallopi, hanya satu zona yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya/tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium, lama
kehamilan berlangsung sampai persalinan sekitar 280-300 hari dengan
perhitungan sebagai berikut :
a. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir
disebut keguguran / abortus.
b. Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematur
c. Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut Aterm
d. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu/post date
(Serotinus)
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran
zat antara ibu dan bayinya dan sebaliknya. Desidua adalah mukosa rahim pada
kehamilan yang dibagi atas :
a. Desidua basalis
Terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim (tempat plasenta terbentuk).
b. Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu
dengan desidua vera.
c. Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim
Tanda-Tanda Kehamilan :
Sistem Kardiovaskular
Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
berkemih.Keadaan ini akan hilang dengan makin tuannya kehamilan bila
uterus keluar dari rongga panggul.Pada akhir kehamilan ,jika kepala janin
sudah mulai turun ke pintu atas panggul .Pada akhir kehamilan ,jika kepala
janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul ,keluhan itu akan timbul
kembali .
(Sarwono,2009:185)
Sistem Integumen
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan ,kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara
dan paha .Perubahan ini dikenal dengan nama strie gravidarum .Pada
multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna
perak berkilau yang merupakan sikatrik dari strie sebelumnya .
Pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya (linea alba
akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra .Kada
kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher
yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum .Selain itu pada
areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi berlebihan
.Pigmentasi yang berlebihan itu akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah
persalinan.)Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah
epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum diketahui .Adanya
peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan
kedua masih sangat diragukan se3bagai penyebabnya .Estrogen dan
progesterone diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga
bisa menjadi factor pendorongnnya.
(Sarwono ,2009:179)
Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan.
Akibatnya kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis
menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroiliaka,
sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya yang diperkirakan karena
pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu
dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah
punggung terutama pada akhir hamil.
(Sarwono, 2009 : 186)
Sistem Endokrin
a. Kelenjar hipofisis membesar 135%. Akan tetap kelenjar ini tidak begitu
mempunyai arti penting dalam kehamilan. Hormon prolaktin akan meningkat 10 x
lipat pada saat kenamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya
pada plasma akan menurun.
b. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
c. Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester pertama
dan kemudian akan meningkat secara progresif.
d. Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon
androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan
meningkat.
( Sarwono, 2010 : 186)
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Sarwono. 2009 : 278)
2. Setiap Ibu hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama antenatal.
1 x kunjungan selama trimester pertama.
1 x kunjungan selama trimester kedua
2x kunjungan selama trimester ketiga
(Sarwono.2009:284)
3. Tujuan ANC
Untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui kehamilanya, persalinan dan nifas dengaan
baik dan selamat, serta menghasilkan bayi sehat..
1.2 Konsep Menejemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Normal
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata
- Nama Ibu dan Suami : untuk mengenal, memanggil klien serta menghindari
terjadinya kekeliruan
- Umur Ibu dan Suami : usia reproduktif wanita (> 20 tahun dan < 35 tahun)
- Agama Ibu dan Suami : untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam
memberikan konseling, agar bisa menyesuaikan dengan kepercayaan klien
- Pekerjaan Ibu dan Suami : untuk mengetahui dimana ibu dan suami bekerja,
dan mengetahui taraf kehidupan klien
- Pendidikan Ibu dan Suami : untuk memberi bimbingan sesuai dengan tinkat
pendidikannya
- Alamat : untuk memudahkan komunikasi, kunjungan rumah
2. Alasan datang
Keluhan yang dikatakan oleh Ibu saat datang ke klinik/tempat bidan.
3. Riwayat pernikahan
Menikah/tidak
Berapa kali menikah
Berapa lama menikah
Menarche :
Siklus :
Lama :
Banyaknya :
Disminorhe :
Flour albus :
HPHT :
Aktifitas sehari-hari
Ibu hamil tetap melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan dan jangan
terlalu berat.
12. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan, recana ingin menggunakan KB apa setelah
persalinan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
14 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
BB : kg. pertambahan normal hingga akhir kehamilan 9
13,5 kg
LILA : cm, lila normal minimal 23,5 cm
TD : normalnya 110/70-120/80 mmHg
Nadi : ..x/menit, nadi normal 70-90 x/menit
RR : ..x / menit pernafasan normal 16-24 x / menit
S : ..0 C, suhu normal 36,5 37,50 C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : warna, bersih, tidak rontok
Muka :tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema
Mata : sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda
Telinga : tidak ada sekret, pendengaran baik
Bibir : tidak kering, tidak pecah-pecah, tidak stomatitis.
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dantidak ada bendungan
vena jugularis.
Payudara :simetris, membesar, puting susu menonjol,hyperpigmentasi.
Perut :adapembesaran pada perut sesuai UK,strie gravidarum dan
lifida, tidakada luka bekas operasi
Genetalia :bersih, tidakada varises,tidakada oedema, tidak adanya fluor
albus
Ekstremitas :tidak oedema, tidak ada varises
b. Palpasi
Abdomen :
- Leopold I : TFU setinggi pusat (24 cm), teraba
bokong pada fundus
15 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
- Leopold II : menentukan letak punggung
(puka/puki)
- Leopold III : yang terdapat dibagian bawah kepala
dan sudah masuk PAP
- Leopold IV :tidak dilakukan
II. ANALISA
Dx :G... P.... Ab... UK.... minggu / tunggal / hidup / intra uteri dengan kehamilan
normal
Ds : ....
Do :keadaanumum :baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : normalnya 110/70-120/80 mmHg
N : normalnya 70-90 x/menit
S : normalnya 36-37 C
RR : normalnya 16-24 x/menit
BB : mengalami kenaikan 0,5-1 kg/minggu
TB : normalnya > 145 cm
LILA : normalnya > 23 cm
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Mata : konjungtiva kemerahan, sclera putih, tidak oedema
Wajah : tidak pucat, tidak oedema, ada cloasma gravidarum,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
16 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
Palpasi
Leopold I : TFU setinggi pusat (24 cm ), teraba bokong di fundus
Leopold II : teraba keras memanjang pada kiri/kanan ibu
Leopold III : bagian bawah teraba kepala, belum masuk PAP
Leopold IV : tidak dilakukan
Auskultasi
Abdomen : terdengar DJJ (normal 120-160 x/ menit)
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah (Hb)
2. Pemeriksaan USG
IV. INTERVENSI
Mengacu pada masalah Ibu, tindakan yang perlu dilakukan pada Ibu. Merumuskan
rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien.
Kemudian membuat kesepakatan sebelum melaksanakannya. Semua keputusan yang
dikembangkan harus rasional dan benar-benar valid, berdasarkan pengetahuan dan teori
yang baru.
(Hani, Ummi dkk. 2010 : 102)
V. IMPLEMENTASI
Mengacu pada intervensi. Pelaksanaan intervensi dilakukan secara aman dan efisien.
VI. EVALUASI
Meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang
telah diidentifikasi.
(Hani, Ummi dkk. 2010 : 103)
17 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Hellen, dkk. 2007. Buku Ajar Auhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC
Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
Mannuaba, Ida Bagus Gedhe. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :
EGC
Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba
Medika
18 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C