You are on page 1of 18

TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Dasar


1.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah Matarantai yang bersinambungan dan terdiri dari
ovulasi,migrasi spermatozoa,dan ovum,konsepsi dan pertumbuhan zigot,nidasi
pada uterus ,pembentukan plasenta ,dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm.
(Manuaba.2010:75)
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 2007 : 89)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dibagi menjadi
tiga trimester yaitu :
a. Trimester pertama selama 12 minggu
b.Trimester kedua selama 15 minggu (minggu 13 hingga minggu 27)
c. Trimester ketiga selama 13 minggu (minggu 28 hingga minggu 40)
(Sarwono, 2009 : 213)

2.1.1 Etiologi Terjadinya Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari 5
aspek sebagai berikut :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam uterus dilingkari oleh zona pellusida/kromosom
radiate.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti/nukleus, leher yang menghubungokan kepala dengan bagian tengah dan
ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur di tuba
fallopi, hanya satu zona yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya/tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium, lama
kehamilan berlangsung sampai persalinan sekitar 280-300 hari dengan
perhitungan sebagai berikut :

a. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir
disebut keguguran / abortus.
b. Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematur
c. Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut Aterm
d. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu/post date
(Serotinus)
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran
zat antara ibu dan bayinya dan sebaliknya. Desidua adalah mukosa rahim pada
kehamilan yang dibagi atas :

a. Desidua basalis
Terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim (tempat plasenta terbentuk).
b. Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu
dengan desidua vera.
c. Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim

3.1.1 Tanda dan Gejala

Tanda-Tanda Kehamilan :

A. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)


Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan
pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
1. Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amanorea
dapat dikonfirmasikan dengan memastikan hari pertama haid terakhir
(HPHT) dan digunakan untuk memeperkirakan usia kehamilan dan taksiran
persalinan. Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik
tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan
biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.
2. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi
hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih
fisiologis tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
3. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4. Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini
sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan
hilang setelah 16 minggu.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang akan
meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme
hasil konsepsi.
6. Sering miksi (kencing)
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada trimester pertama
akibat desakan uterus terhadap kandug kemih. Pada trimester kedua
umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir trimester, gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.
7. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
8. Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung,
pipi dan leher)
Sekitar leher : tampak lebih hitam
Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada seorang
primigravida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih
hitam (linea grisea/nigra)
Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk
areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang
merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat,
dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri
menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara
Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
9. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama.
10. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah
terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar
genetalia eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh
darah ini dapat hilang setelah persalinan.
B. Tanda Kemungkinan Kehamilan
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui
oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
1. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat
kehamilan.
2. Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
ujung hidung sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4. Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5. Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
6. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di
dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya
timbul pada kehamilan delapan mingggu, tetapi baru dapat di amati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya. Lamanya dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
7. Teraba Ballotement
Kekuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada
dalam pemeriksaan kehamilan karena perabaan seperti bentuk janin saja
tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
8. Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Human Corionic
Gonadotropin (HCG) yang di produksi oleh sinsitiotropoblastik sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaraan darah ibu (pada plasma
darah) dan diekskresi oleh urine ibu. Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari
setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60.
C. Tanda Pasti (Positif sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin yang dapat
dilihat lang sung oleh pemeriksa.
1. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa gerakan
janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2. Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal
Elektrocadiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru
dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3. Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan trimester akhir. Bagian janin ini dapat dilihat dengan sempurna
lagi dengan menggunakan USG.
4. Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

(Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)

3.1.2 Perubahan Fisiologis pada ibu hamil


Sistem Reproduksi
a. Uterus
Mengalami pembesaran akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Uterus akan mengalami hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat dari pertumbuhan
dan perkembangan janin, pertambahan amion dan perkembangan plasenta dari
yang berukuran 30 gram menjadi 1000 gram. Akan terjadi perlunakan pada
isthmus uteri dan pembesaran plasenta pada satu sisi uterus. Pada minggu pertama
kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. Pada akhir
kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis seiring
perkembangan janin uterus akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus
kesamping dan keatas hingga hampir menyentuh hati. Pada trimester akhir isthmus
akan berkembang menjadi segmen bawah uterus.
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi akan menjadi lebih lunak dan kebiruan karena
adanya hipervaskularisasi dan peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Peningkatan lendir serviks yang disebut dengan operkulum. Kerapuhan meningkat
sehingga mudah berdarah saat melakukan senggama.
c. Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi pada
vagina.
d. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangakan dari
korpus luteum.
(Sarwono, 2009 : 174 178)
Sistem Pencernaan
a. Mulut dan Gusi
Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatkan aliran darah ke rongga mulut.
Hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi edema dan
hiperplastis. Ketebalan epitelial berkurang sehingga gusi lebih rapuh. Timbulnya
muntah menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan meningkatkan rasa asam di
mulut.
b. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot otot pencernaan di lambung sehingga pencernaan
makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke
esofagus. Selain itu, peningkatan HCG juga dapat menyebabkan ibu hamil
merasakan mual dan muntah.
c. Usus Halus dan Usus Besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.
(Ummi Hani, dkk 2010 : 53 56)

Sistem Kardiovaskular

Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh


peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas,
jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan. Antara minggu ke-14 dan ke-20,
denyut meningkat perlahan, mencapai 10 samapai 15 kali per menit, kemudian
menetap sampai aterm. Sejak petengahan kehamilan pembesaran uterus akan
menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi
terlentang. Penekanan vena kava inferior akan mengurangi darah balik vena ke
jantung. Akibatnya, tejadinya penurunan preload dan cardiac output sehingga
menyebabkan terjadinya hipotensi arterial atau sindrom hipotensi dan pada
keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.
Penekanan pada aorta juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal.
Selama trimester terakhir posisi terlentang tidak diperbolehkan di karenakan akan
membuat fungsi ginjal menurun jika di bandingkan dengan posisi miring.
(Ummi Hani, dkk 2010 : 57)

Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
berkemih.Keadaan ini akan hilang dengan makin tuannya kehamilan bila
uterus keluar dari rongga panggul.Pada akhir kehamilan ,jika kepala janin
sudah mulai turun ke pintu atas panggul .Pada akhir kehamilan ,jika kepala
janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul ,keluhan itu akan timbul
kembali .
(Sarwono,2009:185)

Sistem Integumen
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan ,kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara
dan paha .Perubahan ini dikenal dengan nama strie gravidarum .Pada
multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna
perak berkilau yang merupakan sikatrik dari strie sebelumnya .
Pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya (linea alba
akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra .Kada
kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher
yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum .Selain itu pada
areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi berlebihan
.Pigmentasi yang berlebihan itu akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah
persalinan.)Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah
epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum diketahui .Adanya
peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan
kedua masih sangat diragukan se3bagai penyebabnya .Estrogen dan
progesterone diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga
bisa menjadi factor pendorongnnya.
(Sarwono ,2009:179)
Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan.
Akibatnya kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis
menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroiliaka,
sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya yang diperkirakan karena
pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu
dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah
punggung terutama pada akhir hamil.
(Sarwono, 2009 : 186)
Sistem Endokrin
a. Kelenjar hipofisis membesar 135%. Akan tetap kelenjar ini tidak begitu
mempunyai arti penting dalam kehamilan. Hormon prolaktin akan meningkat 10 x
lipat pada saat kenamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya
pada plasma akan menurun.
b. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
c. Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester pertama
dan kemudian akan meningkat secara progresif.
d. Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon
androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan
meningkat.
( Sarwono, 2010 : 186)

4 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


a. Trimester I
Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan
bahwa ia hamil.
Banyak ibu merasakan kekecewaan,penolakan,kecemasan,dan kesedihan.
Ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang
hamil
Ibu selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
Kehamilannya masih dirahasiakan
Wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido menurun
Merupakan fase penyesuain terhadap kenyataan bahwa ia hamil
Sebagian besar wanita bersikap ambivalen tentang kehamilannya
Terjadi perubahan pola seksual
b. Trimester II
Ibu sudah merasa sehat
Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
Ibu dapat merasakan gerakan janinnya
Libido mulai meningkat
Merupakan fase batiniah kehamilan
Wanita akan siap menjadi ibu dan akan berusaha menjadi ibu yang baik
Perubahan selama kehamilan benar-benar ada dalam pikiran wanita
tersebut
Bagi multipara,ia akan mengalami pemisahan dari hubungannya yang
telah ada dengan anak-anaknya
Kepuasan seksnya meningkat.
c. Trimester III
Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi bayi
yang tidak normal
Rasa tidak nyaman kembali terjadi karena merasa dirinya aneh dan jelek
Ibu mulai sedih karena akn berpisah dengan bayinya
Ibu sudah memulai persiapan aktif untuk kelahiran bayinya
Menduga jenis kelamin dan mempersiapkan namanya
Wanita tersebut akan melindungi bayinya dari bahaya-bahaya

(Helen Varney, 2007 : 501-504)


5 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
1. Definisi

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Sarwono. 2009 : 278)
2. Setiap Ibu hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama antenatal.
1 x kunjungan selama trimester pertama.
1 x kunjungan selama trimester kedua
2x kunjungan selama trimester ketiga

(Sarwono.2009:284)
3. Tujuan ANC
Untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui kehamilanya, persalinan dan nifas dengaan
baik dan selamat, serta menghasilkan bayi sehat..
1.2 Konsep Menejemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Normal

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : ...... Jam : ......

A. Data Subyektif
1. Biodata
- Nama Ibu dan Suami : untuk mengenal, memanggil klien serta menghindari
terjadinya kekeliruan
- Umur Ibu dan Suami : usia reproduktif wanita (> 20 tahun dan < 35 tahun)
- Agama Ibu dan Suami : untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam
memberikan konseling, agar bisa menyesuaikan dengan kepercayaan klien
- Pekerjaan Ibu dan Suami : untuk mengetahui dimana ibu dan suami bekerja,
dan mengetahui taraf kehidupan klien
- Pendidikan Ibu dan Suami : untuk memberi bimbingan sesuai dengan tinkat
pendidikannya
- Alamat : untuk memudahkan komunikasi, kunjungan rumah
2. Alasan datang
Keluhan yang dikatakan oleh Ibu saat datang ke klinik/tempat bidan.

3. Riwayat pernikahan
Menikah/tidak
Berapa kali menikah
Berapa lama menikah

4. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu tidak pernah menderita penyakit menular/menurun seperti hipertensi, kencing
manis, penyakit paru, jantung, penyakit kelamin atau HIV/AIDS.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, diabetes, asma,
TBC, kanker, dan tidak ada keturunan kembar baik dari ibu maupun suami.
6. Riwayat Menstrusi

Menarche :

Siklus :

Lama :

Banyaknya :

Disminorhe :

Flour albus :

HPHT :

7. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : untuk mengetahui usia kehamilan, untuk mengetahui tafsiran
persalinan.
Gerakan janin : mulai dirasakan pada UK 18-20 minggu pada primigravida
dan 16 minggu pada multigravida.
Masalah atau tanda bahaya : tidak ada perdarahan pervaginam, sakit kepala
yang hebat, gangguan penglihatan, oedema, nyeri abdomen, janin tidak
bergerak.
Mendapat imunisasi TT lengkap.
Keluhan yang biasa dialami seperti mual, muntah sering BAK, hiperemesis,
nyeri punggung.

8. RiwayatKehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu


Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu ditanyakan untuk mengetahui
apakah Ibu memiliki riwayat obstetrik buruk seperti terjadinya preeklamsi,
abortus dan kelahiran prematur, post date, persalinan macet, atau SC.

9. Pola kebiasaan sehari-hari


Nutrisi
Pada trimester II nutrisi yang dibutuhkan adalah cukup karbohidrat, tinggi
protein, dan cukup lemak, cukup asam folat dan zat besi (dari daging, ikan
laut, sayuran hijau).
Istirahat
Ibu harus banyak istirahat, tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 1-2 jam.
Kebersihan / Personal Hygiene
Difokuskan pada kebersihan pada genetalianya dengan cara : cebok dari arah
depan ke belakang, gunakan handuk kering setelah cebok, ganti celana dalam
setiap kali terasa basah
Eliminasi
BAK 3-4 x / hari, BAB normal 1 x per hari

Aktifitas sehari-hari
Ibu hamil tetap melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan dan jangan
terlalu berat.

10. Latar belakang sosial, budaya dan spiritual


Kepercayaan keluarga terhadap takhayul,upacara adat, pantang makanan, atau
tidak.

11. Riwayat seksual


Pola hubungan seksual, frekuensi, masalah seksual.

12. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan, recana ingin menggunakan KB apa setelah
persalinan.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik/cukup/lemah


Kesadaran :composmentis/apatis
TB : .cm, bila kurang dari 145 cm kemungkinan memiliki
panggul sempit

14 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
BB : kg. pertambahan normal hingga akhir kehamilan 9
13,5 kg
LILA : cm, lila normal minimal 23,5 cm
TD : normalnya 110/70-120/80 mmHg
Nadi : ..x/menit, nadi normal 70-90 x/menit
RR : ..x / menit pernafasan normal 16-24 x / menit
S : ..0 C, suhu normal 36,5 37,50 C

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : warna, bersih, tidak rontok
Muka :tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema
Mata : sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda
Telinga : tidak ada sekret, pendengaran baik
Bibir : tidak kering, tidak pecah-pecah, tidak stomatitis.
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dantidak ada bendungan
vena jugularis.
Payudara :simetris, membesar, puting susu menonjol,hyperpigmentasi.
Perut :adapembesaran pada perut sesuai UK,strie gravidarum dan
lifida, tidakada luka bekas operasi
Genetalia :bersih, tidakada varises,tidakada oedema, tidak adanya fluor
albus
Ekstremitas :tidak oedema, tidak ada varises

b. Palpasi

Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tyroid / bendungan vena


jugularis.
Payudara :tidak ada benjolan, ada pengeluaran kolostrum

Abdomen :
- Leopold I : TFU setinggi pusat (24 cm), teraba
bokong pada fundus

15 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
- Leopold II : menentukan letak punggung
(puka/puki)
- Leopold III : yang terdapat dibagian bawah kepala
dan sudah masuk PAP
- Leopold IV :tidak dilakukan

Ekstremitas :tidak oedema


c. Auskultasi

Djj :normalnya 120-160 x / menit


d. Perkusi

Reflek patella +/+

II. ANALISA

Dx :G... P.... Ab... UK.... minggu / tunggal / hidup / intra uteri dengan kehamilan
normal

Ds : ....
Do :keadaanumum :baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : normalnya 110/70-120/80 mmHg
N : normalnya 70-90 x/menit
S : normalnya 36-37 C
RR : normalnya 16-24 x/menit
BB : mengalami kenaikan 0,5-1 kg/minggu
TB : normalnya > 145 cm
LILA : normalnya > 23 cm

Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Mata : konjungtiva kemerahan, sclera putih, tidak oedema
Wajah : tidak pucat, tidak oedema, ada cloasma gravidarum,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran
kelenjar limfe

16 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
Palpasi
Leopold I : TFU setinggi pusat (24 cm ), teraba bokong di fundus
Leopold II : teraba keras memanjang pada kiri/kanan ibu
Leopold III : bagian bawah teraba kepala, belum masuk PAP
Leopold IV : tidak dilakukan
Auskultasi
Abdomen : terdengar DJJ (normal 120-160 x/ menit)
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah (Hb)
2. Pemeriksaan USG

IV. INTERVENSI
Mengacu pada masalah Ibu, tindakan yang perlu dilakukan pada Ibu. Merumuskan
rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien.
Kemudian membuat kesepakatan sebelum melaksanakannya. Semua keputusan yang
dikembangkan harus rasional dan benar-benar valid, berdasarkan pengetahuan dan teori
yang baru.
(Hani, Ummi dkk. 2010 : 102)
V. IMPLEMENTASI
Mengacu pada intervensi. Pelaksanaan intervensi dilakukan secara aman dan efisien.

VI. EVALUASI
Meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang
telah diidentifikasi.
(Hani, Ummi dkk. 2010 : 103)

17 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen, dkk. 2007. Buku Ajar Auhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC
Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
Mannuaba, Ida Bagus Gedhe. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :
EGC
Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba
Medika

18 | L A P O R A N P E N D A H U L U A N A N C

You might also like