You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Implus Didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang

disebabkan oleh gaya yang terjadi pada waktu singkat. Definisi lain dari impuls

(diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil kali antara gaya singkat

yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya sangat

kecil).

Berdasarkan definisi di atas, momentum dan implus sering terjadi dalam

kehidupan kita sehari-hari, maka penting bagi kita untuk mempelajari momentum dan

implus untuk mengetahui sebab akibat dari setiap kejadian dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakan dia atas maka rumusan masalah dari makalah

ini adalah :

a. Apa pengertian momentum dan implus ?

b. Kejadian apa saja dalam ke hidupan sehari-hari yang berhubungan dengan momentum

dan implus ?

c. Bagaimanakah cara memecahkan masalah mengenai momentum dan implus?

C. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui apa defenisi dari momentum dan immplus.

b. Memahami cara untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan momentum dan

implus.
c. Memahami kejadian yang berkaitan dengan momentum dan implus.

BAB I

PENDAHULUAN1

A. LATAR BELAKANG

Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan

Momentum Linear maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan Impuls dan

Momentum Linear. Impuls adalah besaran vektor yang arahya sejajar de ngan arah ga ya

dan M enyebabkan perubahan m om ent um dan Momentum Linear adalah

momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurusPernahkah

menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang t er j adi ket ika dua

kendaraan bert abrakan. kondi si m obi l at au sepeda motor mungkin hancur

berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua

kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. !alam ilmu fisika terdapat dua

jenis momentum yakni momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang

momentum linear disingkat momentum.

B. TOPIK BAHASAN

P enj el as an di at as m erupakan cont oh dari kehidupan sehari -hari

yan g berkaitan dengan Impuls dan momentum linear dengan "ukum #e$ton II yang

diturunkan menjadi impuls dan momentum linear tumbukanyang akan dijelaskan dal am

m akal ah ini sert a pem bahasan yang bersangkut an dengan penj el asan Impuls

dan momentum.
C. TUJUAN

Peningkatan kualitas pendidikan adalah suatu tugas dan tanggung ja$ab semua pihak

yang dilakukan. %erutama dalam pengembangan pelajaran di sektor pendidikan &ntuk itu

penyusun menulis makalah ini untuk menjelaskan dari Impuls dan Momentum Linear

yang tidak mudah untuk di fahami oleh setiap individu.'

BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Momentum
setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki momentum. Momentum adalah hasil kali
antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda,
semakin besar momentumnya.
Secara matematis momentum didefinisikan sebagai :

P=mxv
keterangan :
p : momentum (kg.m/s)
m: massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)

Definisi Impuls
Didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda dari
keadaan diam menjadi bergerak dalam interval waktu tertentu sehingga impuls merupalan
besaran vektor.
Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil
kali antara gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda
(biasanya sangat kecil).
I=F.t dengan: F=gaya(N)
t=selisih waktu(s)
I = Impuls (Ns)
Hubungan Impuls dan Momentum
Impuls merupakan perubahan momentum suatu benda sehingga dapat dinyatakan
dalam persamaan :
I= p dengan: I = Impuls(Ns)
F.t=m(vt-v0) p = Perubahan momentum(Ns)
m = massa benda(kg)
vt = kecepatan akhir(m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM.


dalam peristiwa tumbukan momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama
dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbuka, asalkan tidak ada gaya luar yang
bekerja pada sistem.
Secara matematis dapat ditulis:
Psebelum=Psesudah
P1+P2=P1+P2
M1.V1+M2.V2=M1.V2+M2.V2
Dengan:
Psebelum = momentum sebelum tumbukan
Psesudah = momentum sesudah tumbukan
m = massa benda
v = kecepatan awal benda
v = kecepatan akhir benda

koefisien restitusi (e)


Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui berdasarkan nilai koefisien
elastisitas (koefisien restitusi) dari dua buah benda yang bertumbukan.
Koefisien restitusi (e) adalah tingkat kelentingan suatu tumbukan yang dapat
dinyatakan melalui sebuah nilai. Koefisien restitusi juga dapat didefinisikan sebagai
perbandingan perubahan kecepatan benda sesudah bertumbukan dan sebelum bertumbukan.
Atau
Dengan:
e= koefisien restitusi
h = ketinggian setelah terpantul
h = ketinggian sebelum terpantul
Jenis jenis tumbukan :
Tumbukan lenting sempurna
Apabila tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi kinetik kedua benda
sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan itu disebut tmbukan lenting sempurna.
Berlaku hukum kekekalan momentum.
M1.V1+M2.V2=M1.V1+M2.V2
Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
1 1 1 1
M1.V1+2M2.V2=2M1.V1+2M2.V2
2

Koefisien restitusi (e) = 1


Tumbukan lenting sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian beberapa energi kinetik akan di ubah menjadi energi bentuk lain
seperti panas, bunyi dan sebagainya. Akibatnya energi kinetik sebelum tumbukan lebih besar dari
pada energi kinetik sesudah tumbukan.
Berlaku hukum kekekalan momentum
M1.V1+M2.V2=M1.V1+M2.V2
Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik
Koefisien restitusi (e) = 0 < e < 1
Tumbukan tidak lenting sama sekali
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesudah tumbukan kedua benda bersatu, sehingga
kecepatan kedua benda sesudah tumbukan besarnya sama yaitu :
V = v1 = v2
Sehingga
Belaku hukum kekekalan momentum
M1.V1+M2.V2=M1.V1+M2.V2
Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik
Koefisien restitusi (e)=0
Contoh dalam sehari- hari
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-
konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan
konsep impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
yang relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk
memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada
benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda dan
kecepatan benda tersebut. Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan konsep impuls
dan momentum dalam kehidupan sehari-hari:

1. Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Mobil didesain mudah penyok
dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama
menyebabkan gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan
keselamatan penggemudi lebih terjamin.
2. balon udara dan sabuk pengaman pada mobil
Ketika terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan
mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih lama
dan gaya yang diterima lebih kecil. Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi
dampak kecelakaan. Sabuk pengaman didesain elastic.

Contoh soal Soal No. 1


Sebuah balok 2 kg yang diam di atas lantai di tembak dengan sebutir peluru bermassa 100 gram
dengan kecepatan 100 m/s.

Jika peluru menembus balok dan kecepatannya berubah menjadi 50 m/s, tentukan kecepatan gerak
balok!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum :
dit:
Mp

Soal No. 2
Peluru bermassa 100 gram dengan kelajuan 200 m/s menumbuk balok bermassa 1900 gram yang
diam dan bersarang di dalamnya.

Tentukan kelajuan balok dan peluru di dalamnya!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum dengan kondisi kecepatan balok sebelum tumbukan nol dan
kecepatan balok setelah tumbukan sama dengan kecepatan peluru setelah tumbukan, namakan v'

Soal No. 3
Bola pertama bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s mengejar bola kedua yang bergerak
dengan kelajuan 10 m/s ke kanan sehingga terjadi tumbukan lenting sempurna.

Jika massa kedua bola adalah sama, masing-masing sebesar 1 kg, tentukan kecepatan masing-masing
bola setelah tumbukan!

Pembahasan
Terlebih dahulu buat perjanjian tanda :
Arah kanan (+)
Arah kiri ()

Dari hukum Kekekalan Momentum didapat persamaan :

(Persamaan 1)

Koefisien restituti (e) untuk tumbukan lenting sempurna adalah e = 1.

(Persamaan 2)

Gabungan persamaan 1 dan 2 :

Soal No. 4
Bola merah bermassa 1 kg bergerak ke kanan dengan kelajuan 20 m/s menumbuk bola hijau
bermassa 1 kg yang diam di atas lantai.
Tentukan kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan jika terjadi tumbukan tidak lenting (sama
sekali)!

Pembahasan
Kecepatan benda yang bertumbukan tidak lenting sempurna setelah bertumbukan adalah sama,
sehingga v'1 = v'2 = v'
Dari hukum Kekekalan Momentum di dapat :

Soal No. 5
Bola hitam dan bola hijau saling mendekat dan bertumbukan seperti diperlihatkan gambar di bawah!

Jika koefisien restituti tumbukan adalah 0,5 dan massa masing-masing bola adalah sama sebesar 1
kg, tentukan kelajuan kedua bola setelah tumbukan!

Pembahasan

(Persamaan 1)
(Persamaan 2)

Gabungan 1 dan 2 :

Soal No. 6
Dua orang anak masing-masing A bermassa 75 kg dan B bermassa 50 kg menaiki perahu yang
bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s.

Jika massa perahu adalah 225 kg tentukan kelajuan perahu saat :


a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s

Pembahasan
a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
Saat anak A meloncat ke belakang maka dua kelompok yang terlibat adalah anak A dengan massa
sebut saja m1 = 75 kg dan anak B bergabung dengan perahu dengan total massa sebut saja m2 = 225
+ 50 = 275 kg. Kecepatan awal anak A dan B adalah sama dengan kecepatan perahu = 20 m/s
Dengan demikian kecepatan perahu setelah anak A melompat ke belakang sekaligus kecepatan anak
B yang masih naik perahu adalah 39,1 m/s

b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s


Saat anak B meloncat ke depan, maka dua kelompok yang terlibat adalah anak B dengan massa
sebut saja m1 = 50 kg dan anak A bersama perahu sebut saja m2 = 225 + 75 = 300 kg.

Dengan demikian kecepatan perahu sekaligus kecepatan anak A yang masih naik perahu setelah
anak B meloncat ke depan adalah 15 m/s

Catatan : Tanda (+) untuk kecepatan jika anak melompat searah gerak perahu, tanda () jika anak
melompat berlawanan arah dengan gerak perahu.

Soal No. 7
Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah.

Sebuah peluru bermassa m = 0,10 kg ditembakkan hingga bersarang di dalam bola. Jika posisi bola
mengalami kenaikkan sebesar h = 20 cm dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan
kelajuan peluru saat mengenai bola!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum, dengan kondisi kecepatan bola sebelum tumbukan nol (vb = 0) dan
kecepatan bola dan peluru setelah tumbukan adalah sama (vb' = vp' = v')

Hukum kekekalan energi mekanik untuk mencari v' :

Sehingga:

Soal No.8
Bola bertali m memiliki massa 0,1 kg dilepaskan dari kondisi diam hingga menumbuk balok M = 1,9
kg seperti diperlihatkan gambar berikut!

Jika bola m dan balok M bergerak bersama setelah bertumbukan dan panjang tali pengikat bola m
adalah 80 cm, tentukan kelajuan keduanya!

Pembahasan
Cari terlebih dahulu kecepatan bola m saat menumbuk balok M
Hukum kekakalan momentum :

Soal No. 9
Bola karet dijatuhkan dari ketinggian 1 meter seperti gambar berikut !

Jika bola memantul kembali ke atas dengan ketingggian 0,6 meter, tentukan tinggi pantulan bola
berikutnya!

Pembahasan

BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa momentum didefinisikan sebagai
hasil perkalian antara massa dengan kecepatannya, impuls didefinisikan sebagai hasil kali
gaya dengan selang waktu kerja gayanya.
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan hukum
kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.

Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif maka benda tersebut akan
bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lenting sempurna dan tak
lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik benda tidak ber kurang atau berubah
menjadi energi lain, pada tumbukan tak lenting energi kinetik benda sebagian berubah
menjadi energi lain seperti energi bunyi, energi panas, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Edi Wahyono, S.Si. 2008. Fisika Praktis SMA. Yogyakarta : Pustaka Widyatama.
Imam Zainuri, S.Pd. 2006. Fisika Lengkapsma. Jakarta : Erlangga.
Marten Kanginan. 2004. Fisika Untuk SMA. Jakarta : Erlangga.
Muhamad Gina Nugraha, S.Pd. Kartika Hajar Kirana, S.Pd. 2008. Belajar Mudah Fisika
SMA. Bandung : Pustaka Setia.
Wilardjo, Like Dan Murniah, Dad. 2000. Kamus Fisika. Jakarta: Balai Pustaka.

You might also like