Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Agustia
Candra Alfianto
Ijana
Marlina Estria S
Iluminata
Nurul Aini
Nur Windahsari
Pipit Haripitono
Rezky
Syamsul R H Latuapo
Yohanes Suni
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus
dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang
dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%,
termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32%
yang menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling
sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim
atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama
saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan
bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan
pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal.
Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala
kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup
kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit
putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat.
Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit
sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu penyakit Dermatitis, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik,
pemeriksaan penunjang dan diagnostik, penatalaksanaan medis dan keperawatan, serta
komplikasi Dermatitis?
2. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien Dermatitis Kontak?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal ( juanda,
Adhi, 2007 ).
Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( imflamasi pada kulit ) yang disertai dengan
pengelupasan kulit ari dan pembentukkan sisik ( Brunner dan Suddart 2000 ). Jadi dermatitis
adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal.
2.2 Klasifikasi
1. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap paparan bahan
iritan eksternal yang mengenai kulit.
Dermatitis kontaki terbagi 2 yaitu :
Dermatitis kontak iritan (mekanisme non imunologik)
Dermatitis kontak alergik (mekanisme imunologik spesifik)
Perbedaan Dermatitis kontak iritan dan kontak alergi
No. Dermatitis kontak Dermatitis kontak alergik
iritan
1. Penyebab Iritan primer Alergen kontak S.sensitizer
2. Permulaan Pada kontak pertama Pada kontak ulang
3. Penderita Semua orang Hanya orang yang alergik
4. Lesi Batas lebih jelas Batas tidak begitu jelas
Eritema sangat jelas Eritema kurang jelas
5. Uji Tempel Sesudah ditempel 24 Bila sesudah 24 jam bahan
jam, bila iritan di allergen di angkat, reaksi
angkat reaksi akan menetap atau meluas berhenti.
segera
2. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal dan
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan
kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, tempatnya
dilipatan atau fleksural.
3. Dermatitis numularis
Merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif dengan lesi berukuran sebesar uang
logam dan umumnya berlokasi pada sisi ekstensor ekstremitas.
4. Dermatitis seboroik
Merupakan golongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi, hormon,
kebiasaan buruk dan bila dijumpai pada muka dan aksila akan sulit dibedakan. Pada muka
terdapat di sekitar leher, alis mata dan di belakang telinga.
2.3 Etiologi
Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit
terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa
menyebabkan dermatitis. Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. ( Arief
Mansjoer.1998.Kapita selekta )
a. Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen, asam, basa ), fisik ( sinar
matahari, suhu ), mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
b. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.
2.4Manifestasiklinis
Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut terutama
pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama
palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
a) Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi
sehingga tampak basah.
b) Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi kusta.
c) Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal
memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.
2.5 Patofisiologi
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Sasaran : pemeliharaan integritas kulit
Hasil yang diharapkan :
Mempertahankan integritas kulit
Tidak ada laserasi
Tidak ada tanda tanda cedera termal
Tidak ada infeksi
Memberikan obat topical yang diprogramkan
Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
HE:
Banyak masalah kosmetika
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan
pada hakekatnya semua kelainan
kosmetik dan preparat tabir surya.
malignitas kulit dapat dikaitkan dengan
kerusakan kulit kronik.
kolaborasi Penggunaan anti histamine
dapat mengurangi respon gatal serta
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian mempercepat proses pemulihan
obat anti histamine dan salep kulit
2. Nyeri dan yang berhubungan dengan lesi kulit
Sasaran : peredaan ketidaknyamanan
Hasil yang diharapkan :
Mencapai peredaan gangguan rasa
Mengutarakan dengan kata kata bahwa gatal telah reda
Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan
Mematuhi terapi yang diprogramkan
Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.
Menunjukkan kulit utuh ; kulit menunjukkan, kemajuan dalam penampilan
yang sehat.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
Pemahaman tentang luas dan karakteristik kulit
1. Periksa daerah yang
terlibat meliputi bantuan dalam menyusun rencana intervensi.
Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat
untuk memberikan kenyamanan.
Deskripsi yang akurat tentang erupsi kulit
2. Upaya untuk menemukan diperlukan untuk diagnosisi dan pengobatan. Banyak
penyebab gangguan rasa nyaman kondisi kulit tampak serupa tetapi mempunyai etiologi
3. Mencatat hasil hasil observasi yang berbeda. Respons inflamasi kutan mungkin mati
secara rinci dengan memakai pada pasien lansia.
terminology deskriptif Ruam menyeluruh terutama dengan aeitan yang
mendadak dapat mennjukkan reaksi alergi terhadap
4. Mengantisipasi reaksi alergi yang
obat.
mungkin terjadi ; mendapatkan
Rasa gatal diperburuk oleh panas, kimia, dan
riwayat pemakaian obat.
fisik.
5. Kendalikan factor factor
iritan
Dengan kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan
6. Pertahankan kelembaban kira air.
kira 60 % ; gunakan alat
pelembab. Kesejukan mengurangi gatal
7. Pertahankan lingkungan dingin Upaya ini mencakup tidak adanya larutan
detegen, zat pewarna atau bahan pengeras.
8. Gunakan sabun ringan (
Dove ) atau sabun yang dibuat
untuk kulit sensitive ( Neutrogena,
Avveno ). Meningkatkan lingkungan yang sejuk
9. Lepaskan kelebihan Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi
pakaian atau peralatan di tempat kulit.
tidur. Setiap substansi yang mneghilangkan air, lipid
atau protein dari epidermis akan mengubah fungsi barier
10. Cuci linen tempat tidur dan kulit.
pakaian dengan sabun ringan Kulit merupakan barier yang penting yang harus
11. Hentikan pemajanan berulang dipertahankan keutuhannya agar dapat berfungsi dengan
terhadap detergen, pembersih, dan benar.
pelarut.
12. Gunakan tindakan perawatan kulit
untuk mempertahankan integritas
kulit dan meningkatkan Penghisapan air yang bertahap dari kasa kompres
kenyamanan pasien. akan menyejukkan kulit dan meredakan pruritus.
13. lakukan kompres penyejuk
dengan air suam suam kuku
ataukompres dingin guna Kulit yang kering dapat menimbulkan daerah
meredakan rasa gatal. dermatitis dengan kemerahan, gatal, deskuamasi dan
pada bentuk yang lebih berat, pembengkakan,
14. Atasi kekeringan ( serosis pembentukan lepuh, keretakan dan eksudat.
) sebagaimana dipreskripsikan.
Hidrasi yang efektif pada stratum korneum
Kolaborasi: mencegah gangguan lapisan barier pada kulit.
Tindakan ini membantu meredakan gejala
1. Oleskan lotion dan krim Masalah pasien dapat disebabkan oleh iritasi atau
kulit segera setelah mandi sensitisasi karena pengobatan sendiri.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :
Gerak badan memberikan efek yang
1. Bantu pasien melakukan gerak menguntungkan untuk tidur jika dilaksanakan pada
badan secara teratur sore hari.
Udara yang kering membuat kulit terasa
gatal. Lingkungan yang nyaman meningkatkan
2. jaga kamar tidur agar tetap memiliki
ventilasi dan kelembaban yang baik. relaksasi.
Kolaborasi:
4. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
Sasaran : Pengembangan peningkatan penerimaan diri.
Hasil yang diharapkan :
Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
Mengikuti dan turut berpatisipasi dalam tindakan perawatan mandiri.
Melaporkan perasaan dalam penegndalian situasi.
Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.
Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.
Tampak tidak begitu memperhatikan kondisi.menggunakan teknik
menyembunyikan kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan
penampilan
NTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
5. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara cara menangani kelainan kulit.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri : Memberikan data dasar untuk
1. Tentukan apakah pasien mnegetahui ( mengembangkan rencana penyuluhan.
memahami dan salah mengerti ) Pasien harus memiliki perasaan bahwa ada
tentang kondisi dirinya. sesuatu yang dapat mereka perbuat. Kebanyakan
pasien merasakan manfaatnya.
2. Jaga agar pasien mendapatkan Memungkinkan pasien memperoleh
informasi yang benar ; memperbaiki kesempatan untuk menunjukkan cara yang tepat
kesalahan konsepsi / informasi unutk melakukan terapi.
3. Peragakan penerapan terapi Stratum korneum memerlukan air agar
yang diprogramkan ( kompres basah ; fleksibilitas kulit tetap terjaga. Pengolesan krim
obat topical ) atau lotion untuk melembabkan kulit akan
4. Berikan nasihat kepada pasien memcegah agar kulit tidak menjadi kering, kasar,
untuk menjaga agar kulit tetap lembab retak, dan bersisik.
dan fleksibel dengan tindakan hidrasi Penampakan kulit mencerminkan kesehatan
dan pengolesan krim serta lotion kulit umum seseorang. Perubahan pada kulit dapat
5. Dorong pasien untuk menandakan status nutrisi yang abnormal
mendapatkan status nutrisi yang sehat.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak bercak merah pada kulit
Sasaran : tidak adanya komplikasi
Hasil yang diharapkan :
Tetap bebas dari infeksi
Mengungkapakn tindakan perawatan kulit yang mneingktakan kebersihan dan
mencegah kerusakan.
Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi untuk dilaporkan
Mengidentifikasi efek merugikan dari obat yang harus dilaporkan ke petugas
perawatan kesehatan
Berpartisipasi dalam tindakan perawatan kulit ( mis : penggantian balutan, mandi
INTERVENSI RASIONAL
1. Setiap keadaan yang mneggangu status imun
1. Miliki indeksi kecurigaan
akan memperbesar resiko terjadinya infeksi kulit.
yang tinggi terhadap suatu infeksi
pada pasien yang system
kekebalannya teganggu. 2. 2.Pendidikan pasien yang efektif bergantung pada