You are on page 1of 23

AGREGAT

KULIAH
SI-3241 REKAYASA JALAN
Agregat dalam campuran
Persentase agregat dalam campuran : 90-95% dari berat total atau 75-95%
dari volume total.
Agregat adalah bahan keras & kaku, berupa butiran atau pecahan,
merupakan bagian utama yang menerima beban kendaraan, berbentuk :
pasir, kerikil, agregat pecah, abu batu, dan lainnya.
Golongan batuan yang digunakan sebagai agregat :
Batuan Beku ( igneous rock ) : batuan yang terbentuk akibat pendinginan &
pembekuan dari bahan2 yang meleleh akibat panas dari magma
bumi.Jenisnya : granit, diorit & gabro.
Batuan Endapan ( sedimentary rock ) : hasil endapan dari proses pelapukan
batuan bebas, tumbuhan, kulit binatang. Jenisnya : batuan kapur, batuan
silika, batuan pasir.
Batuan Metamorphik : terjadi akibat modifikasi/perubahan fisik/kimia dari
batuan beku & endapan, akibat tekanan yang kuat dari gesekan bumi dan
panas yang berlebihan.
Siklus Batuan
Sumber Agregat
Sumber agregat terbagi atas :
Pit Bank ( pitrun ) : agregat yang terdapat dialam bebas
atau agregat alam. Contohnya : kerikil dan pasir ( sungai
atau laut ).
Batu pecah ( Crushed rock ) : agregat ( gunung atau sungai
) yang telah dipecah dan disaring untuk menentukan
ukuran butir, bentuk permukaan dan gradasi agregat.
Pemecahan menggunakan mesin pemecah batu atau
Stone crusher.
Agregat Sintetis atau Buatan ( Synthetic/Artificial
aggregate ) : hasil modifikasi fisik/kimia atu hasil
tambahan dari proses pemurnian biji logam atau besi.
Dinamakan terak dapur tinggi.
Kriteria Pemeriksaan Agregat
1. Ukuran dan gradasi (size and grading)
2. Kekerasan/keausan (toughness)
3. Ketahanan terhadap pelapukan (soundness)
4. Daya pelekatan terhadap aspal (affinity for asphalt)
5. Bentuk butir (shape)
6. Susunan/bentuk permukaan (surface texture)
7. Daya absorpsi (absorption)
8. Kebersihan (cleaness)
9. Berat jenis (specific gravity)
Percobaan Agregat di laboratorium

1. Analisa Saringan ( GRADASI AGREGAT )


2. Pengukuran Berat jenis
3. Pengukuran Berat Isi
4. Pengujian terhadap Tumbukan & Tekanan
5. Pengujian Keausan Agregat
6. Pengujian Kepipihan & Kelonjongan
7. Pelapukan Agregat ( Soundness test )
Analisa Saringan ( Sieve Analysis )
Agregat Halus Batas Atas

Agregat Sedang

Kurva Rencana

Batas Bawah

Agregat Kasar
Grafik Gradasi Agregat
100%

90%

80%

70%

60%

% Lolos
50%

40%

30%

20%

10%

0%
0,01 0,1 1 10 100
No. Saringan
Kurva Gradasi LASTON ( AC-WC)

100
90
80
70
Persen Lolos (%)

60
50
40
30
20
10
0
0,01 0,1 1 10 100
Ukuran Saringan (mm)
Restricted Zone Titik Kontrol Kurva Fuller GBF
Penggolongan Agregat
berdasarkan Gradasi

a. Agregat bergradasi pekat/rapat


(dense-graded )
b. Agregat bergradasi renggang / terbuka
( open graded )
c. Agregat bergradasi seragam
(single size / uniform graded )
d. Agregat bergradasi halus ( fine graded )
e. Agregat bergradasi celah ( gap-graded )
Alat Uji Agregat (1)

Alat Los Angeles Abrasion test


Los Angeles Abrasion Test

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur


durabilitas agregat dengan cara mekanis,
menggunakan alat Los Angeles Abrasion test.
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap agregat
kasar dengan ukuran butir < 37,5 mm.
Prinsip pengujian ini adalah mengukur
kerontokan agregat dari gradasi awalnya,
akibat kombinasi abrasi, tekanan dan
penggilasan didalam drum baja.
Alat Uji Agregat (2)

Aggregate Crushing Machine

Aggregate Impact Machine


Aggregate Impact Value

Pengujian AIV bertujuan untuk mengukur kekuatan


sampel agregat terhadap beban tumbukan (impact),
sebagai salah satu simulasi kemampuan agregat
terhadap rapid loading.
Nilai AIV adalah persentase perbandingan antara
berat agregat yang hancur terhadap jumlah berat
dari sampel semula.
Agregat yang hancur dinyatakan dalam jumlah
agregat yang lolos saringan 2,36 mm.
Aggregate Crushing Value

Pengujian ACV bertujuan untuk mengukur kekuatan


relatif agregat terhadap tekanan (crushing), sebagai
salah satu simulasi kemampuan agregat terhadap
slow loading.
Nilai ACV adalah persentase perbandingan antara
berat agregat yang hancur terhadap jumlah berat
dari sampel semula.
Agregat yang hancur dinyatakan dalam jumlah
agregat yang lolos saringan 2,36 mm.
Alat Uji Agregat (3)

Alat Pengukur Kepipihan Agregat

Alat Pengukur Kelonjongan Agregat


Indeks Kepipihan & Indeks Kelonjongan
( Flakiness and Elongation Index )

Pengujian ini bertujuan untuk menilai secara


kuantitatif distribusi agregat yang berbentuk flaky
(pipih) dan elongated (lonjong), yang dinyatakan
dengan Indeks Kepipihan dan Indeks Kelonjongan.

Bentuk-bentuk agregat ( BSI,1975 ) : bulat (rounded),


tidak beraturan (irregular), bersudut (angular), pipih
(flaky) dan lonjong (elongated).
Bentuk-bentuk Agregat

i.Rounded; ii. Irregular; iii. Angular; iv. Flaky;


v. Elongated; vi. Flaky and Elongated
Pembagian Bentuk Agregat

Pipih Dimensi
Elongation Ratio = y/x

seragam

0, 55 x = diameter terpanjang
y = diameter rata-rata
z = diameter terpendek

Pipih dan Lonjong


Lonjong

0
0 0,60
Flakiness Ratio = z/y
Nilai Aggregate Impact Value
untuk berbagai Jenis Batuan
AIV ACV
Jenis Batuan
Nilai Variasi Nilai Variasi
Basalt 11 10-13 16 16-17
Andesite 13 11-16 16 15-17
Dacite 12 13
Porphyry 13 12-14 12
Felsite 13 12-15
Dolerite 13 10-17 19
Teschenite 22
Granite 19 17-21 26 23-30
Limestone 17 15-20
Greywacke 9
Marble 19 16-21 26 25-28
Psammite 14 14-15
Pengujian Agregat lainnya
Pengujian Pelapukan agregat dengan Sodium atau
Magnesium Sulfat ( Soundness test )
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur durabilitas
agregat terhadap proses pelapukan akibat pengaruh alam
atau proses kimia.
Pemeriksaan kadar lumpur agregat halus ( Sand
Equivalent test )
Pengujian ini bertujuan untuk memeriksa kadar lumpur
dalam agregat halus serta mengetahui perbandingan
relatif antara bahan yang merugikan dengan total agregat
halus.
Pemilihan Agregat

Agregat yang akan digunakan sebagai bahan


perkerasan jalan tergantung dari :
tersedianya bahan setempat
mutu bahan
bentuk/jenis konstruksi yang digunakan

You might also like