You are on page 1of 42

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DI PSTW

NIRWANA PURI SAMARINDA

Tanggal 03-08 April 2017

A. Profil Panti

1. Visi

Pelayanan terbaik untuk menjadikan lanjut usia bahagia dan

sejahtera di usia tua.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan secara optimal dan komprehensif bagi

terwujudnya kebutuhan fisik dan psikis bagi para lanjut usia

b. Meningkatkan apresiasi dan peran serta masyarakat dalam

memposisikan lanjut usia secara wajar sesuai dengan nilai-nilai

budaya bangsa.

3. Sumber Daya

Sumber Daya Manusia yang ada di UPTD Panti Sosial Tresna

Werdha Nirwana Puri Samarinda berdasarkan jenis kelamin adalah

berjumlah:

a. Laki-laki : 33 Orang

b. Perempuan : 16 Orang

Jumlah: 49 Orang

1
Adapun Pejabat Struktural yang ada di UPTD Panti Sosial Tresna

Werdha Nirwana Puri Samarinda terdiri dari:

a. Kepala UPTD (Eselon III/a) : 1 Orang

b. Kepala Seksi/Sub. Bag (Eselon IV/a) : 3 Orang

c. Pekerja Sosial Fungsional :1

d. Staf : 44 Orang

Berdasarkan pendidikan SDM yang ada di UPTD Panti Sosial

Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda, sebagai berikut:

a. Sarjana S2 : 2 Orang

b. Sarjana S1 : 1 Orang

c. Diploma IV :-

d. Diploma III :1

e. SMPS : 3 Orang

f. SLTA/SMK : 28 Orang

g. SMP : 3 Orang

h. SD : 8 Orang

Sementara berdasarkan golongannya, Sumber Daya Manusia

(SDM) di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri

Samarinda, adalah berjumlah:

a. Golongan IV : 1 Orang

b. Golongan III : 9 Orang

c. Golongan II : 21 Orang

d. Golongan I : 6 Orang

2
SDM yang ada di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana

Puri Samarinda selain PNS, PTT juga ada tenaga yang berstatus

honorer yang berdasarkan jenis kelamin berjumlah:

a. PNS: Laki-laki 24 orang, perempuan 13 orang

b. Outsourcing: Laki-laki 4 orang, perempuan 3 orang

4. Sarana dan Prasarana

UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda

memiliki 15 wisma dengan kapasitas lansia yang berbeda-beda. Di

setiap wisma dilengkapi dengan fasilitas kebutuhan dasar dan hiburan.

Serta di setiap wisma dikelola oleh satu pengasuh di bawah pimpinan

ketua panti.

Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda memiliki satu

buah dapur umum dengan penanggung jawabnya, poli lansia, aula

untuk pertemuan dan lapangan untuk pelaksanaan kegiatan lansia.

3
B. Pengkajian/ Pendataan

1. Data Demografi

Dari 110 klien lansia yang terdata di PSTW Nirwana Puri

Samarinda, hanya bisa dilakukan pengkajian secara optimal kepada 88

klien, dengan rincian yang akan dijabarkan di bawah ini.

a. Berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin
47
46
46

45

44

43
42
42

41

40
P L

Diagram 1. Dari pengkajian 88 klien didominasi oleh lansia berjenis

kelamin laki-laki.

4
b. Berdasarkan usia

(Klasifikasi usia menurut Depkes, 2011)

Usia
60
54

50

40

30

20 18
16

10

0
55 - 64 65 - 69 >70

Diagram 2. Lansia di PSTW Nirwana Puri Samarinda didominasi oleh

lansia dengan usia di atas >70 tahun.

c. Berdasarkan agama

Agama
90 82
80
70
60
50
40
30
20
10 2 2 1 1
0
Islam Kristen Katolik Budha Konghucu

Diagram 3. Lansia di PSTW Nirwana Puri Samarinda hampir

keseluruhan beragama Islam.

5
d. Berdasarkan pendidikan

Pendidikan Terakhir
30 28

25 23

20
16
15
12

10
7

5
2

0
Tidak Tidak sekolah SD SMP SMA S1
diketahui

Diagram 4. Dari pengkajian yang didapat, lansia di PSTW Nirwana Puri

Samarinda sebagian besar berpendidikan terakhir SD/ Sederajat.

2. Data Status Kesehatan

a. Indeks ADL Barthel

60

50

40

30
51
20
36

10

5
0 1 1
Mandiri Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan
Ringan Sedang Berat Total

Diagram 5. Lansia di PSTW Nirwana Puri Samarinda kebanyakan

memiliki tingkat ketergantungan mandiri.

6
b. Skala Norton

Skala Norton
70
60
60

50
43
40

30

20

10
1
0
RISIKO TINGGI RISIKO SEDANG RISIKO RENDAH

Diagram 6. Risiko terjadinya dekubitus pada seluruh lansia yang terdata di


PSTW Nirwana Puri Samarinda hampir sebagian memiliki risiko rendah dan
sebagiannya lagi berisiko tinggi terjadinya dekubitus.
c. Geriatric Depression Scale

50
44
45

40

35
30
30

25

20
14
15

10

0
Depresi Kemungkinan Besar Depresi Tidak ada depresi

Diagram 7. Lansia di PSTW Nirwana Puri Samarinda memiliki

kemungkinan besar terjadinya depresi.

7
d. Clinical Dementia Rating

Clinical Dementia Rating


87
77.5
69.5 72

57.5
49.5

Daya Ingat Orientasi Pemecahan Bermasyarakat Kerja di Rumah Perawatan Diri


Masalah & Kegiatan

8
e. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
40 37
35
35
30
25
20
15
9 9 10
10 7 7 8
5
5 3
0 0 0 0 0 0 0
0

Diagram 9. Lansia di PSTW Nirwana Puri Samarinda paling banyak memiliki


masalah kesehatan kardiovaskuler dan integumen.

f. Short Portable Mental Status Quesioner (SPMSQ)

60

49
50
42
40

30

20

10

0 1
0
Fungsi Intelektual Kerusakan Intelektual Kerusakan Intelektual Kerusakan Intelektual
Utuh Ringan Sedang Berat

Diagram 10. SPMSQ menunjukkan kerusakan intelektual sedang.

9
g. Diagnosa medis

DIAGNOSA KESEHATAN
sesak nafas vertigo alzaimer
asma demensia
2% 3% 2%
3% 3%
pasca stroke rematik DM
11% 2% 10%

jantung
2%
gout
18%

hipertensi skizofrenia 8%
36%

Diagram 11. Masalah kesehatan lansia yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi dan asam urat (gout).

10
h. Diagnosa Keperawatan

0% 0%
1% 0% Diagnosa Keperawatan
0% 0%
0%
0%
0% 0%
1% 1% Ansietas
2% 1% berduka
7%
1% 0% defisiensi aktivitas
15% 0%
defisiensi pengetahuan
1%
defisit perawatan diri
3% 1%
disfungsi proses keluarga
0% 3% 3%
0% 2% Gangguan Eliminasi Urine
0% 1% gangguan komunikasi verbal
0% 4% 1%
1% gangguan mobilisasi fisik
4% 5% gangguan pengelolaan mood
0%
0%
3% gangguan persepsi sensori

1% gangguan persepsi sensori : pendengaran


1%
0% 15% gangguan persepsi sensori : penglihatan
3%
0% gangguan pola tidur
0%
1% 1% 1% 0% gangguan rasa nyaman
0%
0% 1% 1% 1% 0% 1%

11
C. Prioritas Masalah Keperawatan

1. Nyeri

2. Hambatan Mobilitas Fisik

3. Hambatan Komunikasi Verbal

4. Defisit Perawatan Diri

5. Risiko Jatuh

D. Rencana Keperawatan

Diagnosa Intervensi

Keperawatan Individu Kelompok

[00133] Nyeri kronis Manajemen Nyeri Lakukan demonstrasi

1.1 Lakukan pengkajian nyeri manajemen nyeri non

komperhensif yang farmakologis seperti

meliputi lokasi, relaksasi napas dalam dan

karakteristik, durasi, teknik distraksi

frekuensi, kualitas,

intensitas atau beratnya

nyeri dan faktor pencetus

1.2 Observasi adanya petunjuk

non verbal mengenai

ketidaknyaman terutama

pada mereka yang tidak

dapat berkomunikasi secara

12
efektif

1.3 Berikan informasi

mengenai nyeri, seperti

penyebab nyeri berapa

lama nyeri akan dirasakan,

dan antisipasi dari

ketidaknyamanan

1.4 Ajarkan penggunaan teknik

non farmakologi (relaksasi

napas dalam)

[00085] Hambatan Peningkatan Mekanika Lakukan senam lansia

mobilitas fisik Tubuh

2.1 Kaji pemahaman klien

mengenai mekanika tubuh

dan latihan (misalnya,

mendemonstrasikan

kembali teknik melakukan

aktivitas atau latihan yang

benar)

2.2 Bantu klien untuk

mengidentifikasi latihan

postur (tubuh) yang sesuai

Manajemen Lingkungan

13
2.3 Ciptakan lingkungan yang

aman bagi klien

2.4 Sediakan perangkat adaptif

(misalnya bangku pijakan

atau pegangan tangan),

yang sesuai

2.5 Letakkan benda yang

sering digunakan dalam

jangkauan klien

Terapi Latihan: Ambulasi

2.6 Terapkan/sediakan alat

bantu (walker, tongkat,

atau kursi roda) untuk

ambulasi jika klien tidak

stabil

[00051] Hambatan Pengurangan Kecemasan Lakukan terapi modalitas

komunikasi verbal 3.1 Gunakan pendekatan yang lansia seperti brain gym

tenang dan meyakinkan therapy

3.2 Nyatakan dengan jelas

harapan terhadap perilaku

klien

3.3 Dengarkan klien

3.4 akukan usapan pada

14
punggung/leher

Manajemen Demensia

3.5 Monitor tingkat kognitif

3.6 Bicara dengan jelas, rendah,

hangat

3.7 Pilih aktivitas televisi atau

radio berdasarkan

kemampuan pengolahan

kognitif dan minat

[00108] Defisit Bantuan Perawatan Diri: Berikan pendidikan

perawatan diri: Mandi/Kebersihan kesehatan tentang

Mandi 4.1 Tentukan jumlah dan tipe pentingnya kebersihan dan

terkait dengan bantuan yang perawatan diri

diperlukan

4.2 Letakkan peralatan mandi

yang diperlukan di sisi

tempat tidur atau kamar

mandi

4.3 Monitor integritas kulit

klien

4.4 Berikan bantuan sampai

kien benar-benar mampu

merawat diri secara mandiri

15
[00155] Risiko jatuh Pencegahan Jatuh Lakukan modifikasi

5.1 Kaji riwayat jatuh dengan lingkungan untuk

pasien dan keluarga meminimalisir lingkungan

5.2 Identifikasi perilaku dan yang berbahaya dan

faktor yang mempengaruhi memicu risiko jatuh

risiko jatuh

Manajemen Keselamatan

5.3 Identifikasi kebutuhan

keamanan klien

berdasarkan fungsi fisik dan

kognitif serta riwayat

perilaku di masa lalu

5.4 Identifikasi hal-hal yang

membahayakan di

lingkungan (misalnya,

bahaya fisik, biologi, dan

kimiawi)

5.5 Singkirkan bahan

berbahaya dari lingkungan

jika diperlukan

5.6 Sediakan alat untuk

beradaptasi (misalnya kursi

untuk pijakan dan pegangan

16
tangan)

E. Implementasi

Hari/Tanggal Implementasi Keterangan

Selasa/ 4 April 1.1 Melakukan pengkajian nyeri komperhensif

2017 yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya

nyei dan faktor pencetus

1.2 Mengobservasi adanya petunjuk non verbal

mengenai ketidaknyaman terutama pada

mereka yang tidak dapat berkomunikasi

secara efektif

1.3 Memberikan informasi mengenai nyeri,

seperti penyebab nyeri berapa lama nyeri

akan dirasakan, dan antisipasi dari

ketidaknyamanan

1.4 Mengajarkan penggunaan teknik non

farmakologi (relaksasi napas dalam)

2.1 Mengkaji pemahaman klien mengenai

mekanika tubuh dan latihan (misalnya,

mendemonstrasikan kembali teknik

melakukan aktivitas atau latihan yang

17
benar)

2.2 Membantu klien untuk mengidentifikasi

latihan postur (tubuh) yang sesuai

2.3 Menciptakan lingkungan yang aman bagi

klien

2.4 Menyediakan perangkat adaptif (misalnya

bangku pijakan atau pegangan tangan),

yang sesuai

2.5 Meletakkan benda yang sering digunakan

dalam jangkauan klien

2.6 Menerapkan/sediakan alat bantu (walker,

tongkat, atau kursi roda) untuk ambulasi

jika klien tidak stabil

3.1 Menggunakan pendekatan yang tenang dan

meyakinkan

3.2 Menyatakan dengan jelas harapan terhadap

perilaku klien

3.3 Mendengarkan klien

3.4 Melakukan usapan pada punggung/leher

3.5 Memonitor tingkat kognitif

3.6 Berbicara dengan jelas, rendah, hangat

3.7 Memilih aktivitas televisi atau radio

berdasarkan kemampuan pengolahan

18
kognitif dan minat

4.1 Menentukan jumlah dan tipe terkait dengan

bantuan yang diperlukan

4.2 Meletakkan peralatan mandi yang

diperlukan di sisi tempat tidur atau kamar

mandi

4.3 Memonitor integritas kulit klien

4.4 Memberikan bantuan sampai kien benar-

benar mampu merawat diri secara mandiri

5.1 Mengkaji riwayat jatuh dengan pasien dan

keluarga

5.2 Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang

mempengaruhi risiko jatuh

5.3 Mengidentifikasi kebutuhan keamanan

klien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif

serta riwayat perilaku di masa lalu

5.4 Mengidentifikasi hal-hal yang

membahayakan dilingkungan (misalnya,

bahaya fisik, biologi, dan kimiawi)

5.5 Menyingkirkan bahan berbahaya dari

lingkungan jika diperlukan

5.6 Menyediakan alat untuk beradaptasi

(misalnya kursi untuk pijakan dan

19
pegangan tangan)

Rabu/ 4 April 1.2 Mengobservasi adanya petunjuk non verbal

2017 mengenai ketidaknyaman terutama pada

mereka yang tidak dapat berkomunikasi

secara efektif

1.4 Mengajarkan penggunaan teknik non

farmakologi (relaksasi napas dalam)

2.1 Mengkaji pemahaman klien mengenai

mekanika tubuh dan latihan (misalnya,

mendemonstrasikan kembali teknik

melakukan aktivitas atau latihan yang

benar)

2.2 Membantu klien untuk mengidentifikasi

latihan postur (tubuh) yang sesuai

2.3 Menciptakan lingkungan yang aman bagi

klien

2.5 Meletakkan benda yang sering digunakan

dalam jangkauan klien

2.6 Menerapkan/sediakan alat bantu (walker,

tongkat, atau kursi roda) untuk ambulasi

jika klien tidak stabil

3.3 Mendengarkan klien

3.4 Melakukan usapan pada punggung/leher

20
3.6 Membicara dengan jelas, rendah, hangat

4.3 Memonitor integritas kulit klien

4.4 Memberikan bantuan sampai klien benar-

benar mampu merawat diri secara mandiri

5.2 Mengidentifikasi kebutuhan keamanan

klien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif

serta riwayat perilaku di masa lalu

5.3 Mengidentifikasi hal-hal yang

membahayakan di lingkungan (misalnya,

bahaya fisik, biologi, dan kimiawi)

5.4 Menyingkirkan bahan berbahaya dari

lingkungan jika diperlukan

5.5 Menyediakan alat untuk beradaptasi

(misalnya kursi untuk pijakan dan

pegangan tangan)

Kamis/ 5 1.2 Mengobservasi adanya petunjuk non verbal

April 2017 mengenai ketidaknyaman terutama pada

mereka yang tidak dapat berkomunikasi

secara efektif

1.4 Mengajarkan penggunaan teknik non

farmakologi (relaksasi napas dalam)

2.2 Membantu klien untuk mengidentifikasi

latihan postur (tubuh) yang sesuai

21
2.3 Menciptakan lingkungan yang aman bagi

klien

2.4 Menyediakan perangkat adaptif (misalnya

bangku pijakan atau pegangan tangan),

yang sesuai

2.6 Menerapkan/sediakan alat bantu (walker,

tongkat, atau kursi roda) untuk ambulasi

jika klien tidak stabil

3.1 Mengunakan pendekatan yang tenang dan

meyakinkan

3.3 Mendengarkan klien

3.6 Membicara dengan jelas, rendah, hangat

3.7 Memilih aktivitas televisi atau radio

berdasarkan kemampuan pengolahan

kognitif dan minat

4.3 Memonitor integritas kulit klien

4.4 Memberikan bantuan sampai kien benar-

benar mampu merawat diri secara mandiri

5.2 Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang

mempengaruhi risiko jatuh

5.4 Mengidentifikasi hal-hal yang

membahayakan dilingkungan (misalnya,

bahaya fisik, biologi, dan kimiawi)

22
5.5 Menyingkirkan bahan berbahaya dari

lingkungan jika diperlukan

5.6 Menyediakan alat untuk beradaptasi

(misalnya kursi untuk pijakan dan

pegangan tangan)

Jumat/ 6 1.1 Melakukan pengkajian nyeri komperhensif

April 2017 yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya

nyei dan faktor pencetus

1.2 Mengobservasi adanya petunjuk non verbal

mengenai ketidaknyaman terutama pada

mereka yang tidak dapat berkomunikasi

secara efektif

2.2 Membantu klien untuk mengidentifikasi

latihan postur (tubuh) yang sesuai

2.3 Menciptakan lingkungan yang aman bagi

klien

2.4 Menyediakan perangkat adaptif (misalnya

bangku pijakan atau pegangan tangan),

yang sesuai

2.5 Meletakkan benda yang sering digunakan

dalam jangkauan klien

2.6 Menerapkan/sediakan alat bantu (walker,

23
tongkat, atau kursi roda) untuk ambulasi

jika klien tidak stabil

3.1 Mengunakan pendekatan yang tenang dan

meyakinkan

3.2 Menyatakan dengan jelas harapan terhadap

perilaku klien

3.3 Mendengarkan klien

3.5 Memonitor tingkat kognitif

3.6 Membicara dengan jelas, rendah, hangat

4.1 Menentukan jumlah dan tipe terkait dengan

bantuan yang diperlukan

4.2 Meletakkan peralatan mandi yang

diperlukan di sisi tempat tidur atau kamar

mandi

4.3 Memonitor integritas kulit klien

4.4 Memberikan bantuan sampai kien benar-

benar mampu merawat diri secara mandiri

5.2 Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang

mempengaruhi risiko jatuh

5.3 Mengidentifikasi kebutuhan keamanan

klien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif

serta riwayat perilaku di masa lalu

5.4 Mengidentifikasi hal-hal yang

24
membahayakan dilingkungan (misalnya,

bahaya fisik, biologi, dan kimiawi)

5.5 Menyingkirkan bahan berbahaya dari

lingkungan jika diperlukan

5.6 Menyediakan alat untuk beradaptasi

(misalnya kursi untuk pijakan dan

pegangan tangan)

F. Evaluasi

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Jumat/ 7 [00133] Nyeri kronis S: Sebagian klien mengatakan nyeri

April 217 berkurang

O: Sebagian klien melaporkan keluhan nyeri

berkurang

Sebagian klien mampu melakukan manajemen

nyeri non farmakologis

A: Nyeri teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1.3 Mengobservasi adanya petunjuk non verbal

mengenai ketidaknyaman terutama pada

mereka yang tidak dapat berkomunikasi

secara efektif

25
1.5 Mengajarkan penggunaan teknik non

farmakologi (relaksasi napas dalam)

[00085] Hambatan S: Sebagian klien mengatakan dapat

mobilitas fisik memanfaatkan fasilitas kesehatan di panti

O: Sebagian klien beraktivitas dengan

menggunakan alat bantu misalnya tongkat,

walker dsb

Sebagian klien dapat berjalan dengan

kecepatan lambat

Sebagian klien melakukan latihan rentang

gerak pasif dan aktif

A: Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

2.1 Mengkaji pemahaman klien mengenai

mekanika tubuh dan latihan (misalnya,

mendemonstrasikan kembali teknik

melakukan aktivitas atau latihan yang

benar)

2.2 Membantu klien untuk mengidentifikasi

latihan postur (tubuh) yang sesuai

2.3 Menciptakan lingkungan yang aman bagi

klien

2.5 Meletakkan benda yang sering digunakan

26
dalam jangkauan klien

2.6 Menerapkan/sediakan alat bantu (walker,

tongkat, atau kursi roda) untuk ambulasi

jika klien tidak stabil

[00051] Hambatan S: -

komunikasi verbal O: Sebagian klien terlihat percaya diri

Sebagian klien dapat membina hubungan saling

percaya dengan perawat secara baik

A: Hambatan komunikasi verbal teratasi

sebagian

P: Lanjutkan intervensi

3.3 Mendengarkan klien

3.4 Melakukan usapan pada punggung/leher

3.6 Membicara dengan jelas, rendah, hangat

[00108] Defisit S: Sebagian klien mengatakan sekarang jadi

perawatan diri: Mandi rajin mandi

O: Sebagian klien terlihat bersih dan rapi

Sebagian klien dapat memenuhi perawatan diri

secara mandiri

A: Defisit perawatan diri teratasi

P: Lanjutkan intervensi

4.3 Memonitor integritas kulit klien

4.4 Memberikan bantuan sampai klien benar-

27
benar mampu merawat diri secara mandiri

[00155] Risiko jatuh S: -

O: Fasilitas untuk mencegah jatuh masih

kurang tersedia di setiap wisma

Sebagian lantai wisma terlihat licin dan

permukaan tidak rata

A: Risiko jatuh belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

5.4 Mengidentifikasi hal-hal yang

membahayakan dilingkungan (misalnya,

bahaya fisik, biologi, dan kimiawi)

5.5 Menyingkirkan bahan berbahaya dari

lingkungan jika diperlukan

5.6 Menyediakan alat untuk beradaptasi

(misalnya kursi untuk pijakan dan pegangan

tangan)

28
G. Rencana Tindak Lanjut

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindak Lanjut

1 [00133] Nyeri kronis Manajemen Nyeri non Farmakologi

2 [00085] Hambatan mobilitas fisik Senam Lansia seminggu dua kali

3 [00051] Hambatan komunikasi Terapi Kognitif


verbal

4 [00108] Defisit perawatan diri: Peningkatan Fasilitas Mandi


Mandi

5 [00155] Risiko jatuh Peningkatan Keamanan

29
Kesimpulan

Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri merupakan Lansia Central

dimana disini memiliki 110 klien yang memiliki berbagai masalah dan karakter

terutama dari segi kesehatannya.

Setelah dilakukan pengkajian pada 94 klien di 14 wisma dengan 88

pengkajian optimal, ditemukan masalah kesehatan yang terbanyak adalah

hipertensi dengan diagnosa keperawatan yang terbanyak adalah hambatan

mobilitas fisik dan risiko jatuh.

Dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan selama 5 hari di Panti

Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri, kami mendapatkan peningkatan status

kesehatan dari klien yang kami kelola. Sehingga untuk kedepannya kami berharap

para lansia mampu meningkatkan derajat status kesehatannya secara optimal

sesuai visi dan misi dari Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda.

30
Lampiran

Dokumentasi praktik lapangan Keperawatan Gerontik

di PSTW Nirwana Puri Samarinda

03-08 April 2018

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Kognitif

31
32
33
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Reminiscing

34
35
36
Presentasi sekaligus penutupan

37
38
39
40
41
42

You might also like