Professional Documents
Culture Documents
NOMOR :
TANGGAL :
1
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka RSUD
Cibinong Kabupaten Bogor perlu menyusun dan menetapkan Rencana
Strategis (Renstra) RSUD Cibinong Tahun 2013-2018 sebagai
penjabaran dari Rancangan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018. Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor ini merupakan
dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang
dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin timbul.
2
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741):
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
13. Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Repblik Indonesia Nomor 4817);
3
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Tahun 2011 Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Tahun 2010 Nomor 517);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 64);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
4
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12
Tahun 2008);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2008 Nomor 27);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
5
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor dilakukan
oleh Tim Penyusun Perubahan Renstra RSUD Cibinong. Dalam proses
penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh anggota organisasi dalam
rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders RSUD Cibinong
dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal
maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan
dalam penyusun Renstra.
Sistematika penulisan Perubahan Renstra RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar
belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum,
dan sitematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pada bab ini menjelaskan mengenai
Struktur Organisasi, Tugas pokok dan fungsi,
Sumber Daya RSUD Cibinong, Kinerja Pelayanan
RSUD Cibinong dan Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan Kesehatan RSUD
Cibinong.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI
Pada bab ini menjelaskan mengenai
Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas
Pokok dan Fungsi Pelayanan Kesehatan RSUD
Cibinong, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,
Telaahan Renstra K/L dan Penentuan Isu-isu
Strategis.
6
Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan
RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2013-
2018.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab ini menjelaskan mengenai program
dan kegiatan lokalitas RSUD Cibinong, program
lintas SKPD dan program kewilayahan disertai
indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif yang ada di RSUD Cibinong
untuk periode tahun 2013-2018.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator
kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
BAB VII PENUTUP
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD CIBINONG
8
administrasi ketatausahaan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi
:
a. Pengelolaan administrasi umum;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian ;
c. Pengelolaan rekam medik dan pelaporan;
Sub bagian Umum mempunyai tugas membantu Kepala
Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan
adminitrasi umum, surat menyurat,kearsipan,perjalanan
dinas, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan,
inventarisasi perlengkapan pasien, serta menyiapkan materi
hukum dan hubungan masyarakat.
Sub bagian Kepegawaian mempunyai tugas membantu
Kepala Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi kepegawaian.
Sub Bagian Rekam Medik mempunyai tugas membantu
Kepala Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi rekam medik.
Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu
Wakil Direktur Administrasi dalam melaksanakan pengelolaan
keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengelolaan anggaran ;
b. Pengelolaan Verfikasi dan pelaporan ;
c. Pengelolaan perbendaharaan;
Kepala Sub Bagian Anggaran dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Keuangan. Sub Bagian Anggaran
mempunyai tugas membantu Kepala Bagian Keuangan dalam
melaksanakan penyusunan dan pengelolaan anggaran.
Sub Bagian Verifikasi dan pelaporan mempunyai tugas
membantu Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan
pengelolaan kegiatan verifikasi keuangan dan penyusunan
pelaporan keuangan.
Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas
membantu Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan
pengelolaan administrasi perbendaharaan.
9
2. Wakil Direktur Pelayanan
Wakil Direktur Pelayanan secara umum mempunyai tugas
membantu Direktur RSUD dalam pengelolaan pengelolaan
pelayanan dan penunjang medik sert perawatan. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil
Direktur Pelayanan mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan pelayanan medik ;
b. Pengelolaan pelayanan keperawatan.
Fungsi fungsi Wakil Direktur Pelayanan dibantu oleh
Kepala bidang Medik dan Kepala bidang Keperawatan.
Kepala Bidang Medik mempunyai tugas membantu Wakil
Direktur Pelayanan dalam melaksanakan pengelolaan
pengelolaan pelayanan medik. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang Medik mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan program pelayanan medik;
b. Pengelolaan pelayanan penunjang medik.
Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Medik dalam melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis pelayanan dan pengembangan
medik serta pelaksanaan pengelolaan monitoring, evaluasi dan
penyusunan pelaporan tugas-tugas pelayanan dan
pengembangan medik.
Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Medik dalam melaksanakan penyusunan
petunjuk teknis pelayanan penunjang medik serta pelaksanaan
pengelolaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan
tugas-tugas pelayanan penunjang medik.
Kepala Bidang keperawatan mempunyai tugas membantu
Wakil Direktur Pelayanan dalam melaksanakan pengelolaan
pelayanan keperawatan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang keperawatan mempunyai
fungsi :
a. Pengelolaan pelayanan asuhan dan mutu keperawatan
b. Pengelolaan pelayanan penunjang keperawatan
10
Seksi asuhan dan mutu keperawatan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang keperawatan dalam melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis pelayanan asuhan dan mutu
keperawatan serta pengelolaan monitoring, evaluasi dan
penyusunan pelaporan tugas-tugas pelayanan asuhan dan
mutu keperawatan.
Seksi Penunjang Keperawatan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang keperawatan dalam melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis pelayanan penunjang
keperawatan serta pelaksanaan pengelolaan monitoring,
evaluasi dan penyusunan pelaporan tugas-tugas pelayanan
penunjang keperawatan.
Secara lengkap Struktur Organisasi RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.
DIREKTUR
D
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
WADIR ADMINISTRASI WADIR PELAYANAN
KA.BAG. TATA USAHA KA.BAG KEUANGAN KA BID . MEDIK KA. BID KEPERAWATAN
KA. SUB BAG ANGGARAN KA.SIE. PELAYANAN & KA.SIE. ASUHAN & MUTU
KA.SUB BAG UMUM
PENGEMBANGAN MEDIK KEPERAWATAN
KA. SUB BAG KEPEGAWAIAN KA.SUB BAG PERBENDAHARAAN KA.SIE. PENUNJANG MEDIS KA.SIE.. PENUNJANG
KEPERAWATAN
INSTALASI
11
TABEL II.1.
Jumlah Pegawai Tahun 2013
RSUD Cibinong Kabupaten Bogor
No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) %
1. PNS & CPNS 373 49.53
2. KONTRAK/HONORER 380 50.47
JUMLAH 753 100
12
Tabel II.3
Jumlah pegawai RSUD Cibinong
berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2013
N0 Golongan Jumlah (orang ) %
1. IV 43 13
2. III 136 41
3. II 147 45
4 I 4 1
Jumlah 330 100
13
d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan
Tabel dibawah menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan
ilmu pegawai yang ada di RSUD Cibinong menunjukkan hal
yang bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam
perumusan perencanaan pembangunan di Kabupaten
Bogor. Dengan demikian diharapkan kompetensi
kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Bogor semakin berkualitas.
14
Bogor. Dengan demikian diharapkan kompetensi
kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Bogor semakin berkualitas.
15
anggaran dan realisasi belanja daerah menurut kelompok
belanja dari tahun 2009-2013, sebagai bagai berikut :
16
26 AREA TAMAN LUAR 1 AREA
27 LEMARI ARSIP 35 UNIT
17
Pencapaian kinerja tersebut ditunjang oleh anggaran dan
realisasi pendanaan pada RSUD Cibinong yang juga diuraikan
oleh lampiran tabel di halaman berikut :
15
II.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PADA RSUD CIBINONG
RSUD Cibinong dalam menjalankan tugas dan fungsinya di
bidang pelayanan kesehatan tentunya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan
tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus
dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan di RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor. Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan
terkait dengan perencanaan adalah bahwa dinamika pembangunan
daerah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya
perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang
tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut,
telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula
terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah
Kabupaten Bogor agar adanya sinergi dan kesesuaian dalam
menjalankan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun
eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT
Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi
Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan ). Sedangkan
Lingkungan eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman
Threaths (ancaman). Adapun Masing-masing kondisi lingkungan
internal dan eksternal antara lain sebagai berikut :
20
1. Strategi S-O :
2. Strategi S-O :
3. Strategi S-T
21
4. Strategi W-T
22
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
23
b. RSUD dan Puskesmas Terakreditasi, dan
c. Menjadikan Cibinong sebagai Pusat Kegiatan Wilayah
2. Telaahan Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan
seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan
peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki
oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi.
Pernyataan misi sesuai dengan tentang Rancangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Misi Kabupaten Bogor
adalah:
Misi Pertama :
Meningkatkan kesolehan sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
Misi Kedua :
Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan
pengembangan usaha berbasis sumber daya alam dan pariwisata;
Misi Ketiga :
Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas infrastruktur
wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
24
Misi Keempat :
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan
pendidikan dan pelayanan kesehatan
Misi Kelima :
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan
yang baik
25
kesehatan perlu memperhatikan jumlah penduduk Indonesia yang
besar, terdiri dari berbagai .suku dan adat istiadat, menghuni ribuan
pulau yang terpencar-pencar dengan tingkat pendidikan dan sosial
yang beragam.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya
kesehatan dan sumber dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya
kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan
penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan
upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, Sistem Kesehatan
Nasional memuat upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan, dan dilaksanakan bersama antara
Pemerintah dan masyarakat . Peran serta aktif masyarakat termasuk
swasta perlu di arahkan, dibina, dan dikembangkan sehingga dapat
melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra
Pemerintah. Peran Pemerintah lebih dititikberatkan pada pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan
kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara
upaya kesehatan yang dilaksanakan Pemerintah dan masyarakat
termasuk swasta. Upaya tersebut tentunya didukung pula oleh sistem
surveilans kesehatan dan monitoring informasi kesehatan secara dua
arah, dari pusat dan daerah.
Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi tersebut, dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD Pemerintah
Kabupaten Bogor 2009-2013), prioritas pembangunan Kesehatan
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor diarahkan pada :
1. Peningkatan layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit
Jiwa;
2. Peningkatan aksesibilitas dan mutu kesehatan.
26
Kabupaten Bogor dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta
misi sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berdasarkan
pendekatan seperti diuraikan dalami UU 25/2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional , maka isu-isu strategis yang
menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan kegiatan
yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan (2013-2018) adalah
peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui
program Jampesehat yang secara bertahap terintegrasi dalam program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan oleh BPJS
Analisa isi-isu strategis untuk mendukung kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai berikut :
1. Strategi S-O
a. Dengan adanya peraturan yang mengatur RSUD Cibinong
sebagai sebuah SKPD yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD), maka
RSUD Cibinong diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan di Kabupaten Bogor ;
b. Dengan Kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan Dearah
terhadap RSUD Cibinong maka diharapkan mampu untuk
dipertahankan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanannya.
2. Strategi W-O
a. Segera disusun Keputusan Bupati tentang Penerapan PPK
BLUD sehingga menjadi acuan pelaksanaan manajemen
kesehatan yang akuntabel.
b. Pendidikan dan Pelatihan secara intensif bagi tenaga medis
dan non medis untuk meningkatkan profesionalisme dan jenis
pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
3. Strategi S-T
a. Meningkatkan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah
Sakit.
b. Melaksanakan akreditasi pelayanan Rumah Sakit (16
pelayanan)
27
4. Strategi W-T
a. Mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana Rumah Sakit
b. Meningkatkan profesionalisme SDM Rumah Sakit.
28
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
29
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018 dan Visi RSUD Cibinong, tugas pokok dan fungsi RSUD
Cibinong serta masukan-masukan dari pihak yang
berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi RSUD
Cibinong Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Misi ertama : Meningkatkan Performa Rumah Sakit
Misi Kedua : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Misi Ketiga : Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Misi eempat : Menciptakan Rumah Sakit berwawasan
Lingkungan
Misi Pertama :
Meningkatkan performa rumah sakit
Misi Kedua :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Misi Ketiga :
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
30
Misi Keempat :
Menciptakan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan
Misi I :
Meningkatkan performa rumah sakit
Tujuan :
1. Peningkatan Manajemen administrasi umum dan keuangan
yang akuntabel
2. Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan sesuai Standar
Pelayanan dan akreditasi Rumah Sakit
3. Peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit
Sasaran :
1. Terlaksananya tata kelola manajemen administrasi Rumah
Sakit sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tercapainya stabilitas kinerja pelayanan kesehatan yang sesuai
standar pelayanan minimal Rumah Sakit.
31
3. Bertambahnya jenis pelayanan ruang rawat jalan (poliklinik),
jumlah gedung rawat inap dan jenis instalasi di Rumah Sakit.
Misi II :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Tujuan :
1. Peningkatan Keterampilan SDM medis dan non medis
2. Peningkatan profesionalisme SDM medis dan non medis
Sasaran :
1. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi SDM medis dan
non medis,
2. Terlaksananya seminar-seminar sesuai kebutuhan SDM
Rumah Sakit.
3. Terlaksananya Bimbingan Teknis Ilmu Kedokteran dan Ilmu
Keperawatan di Rumah Sakit.
Misi III :
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Tujuan :
1. Meningkatkan sarana kedokteran sesuai standar dan
perkembangan teknologi
2. Meningkatkan jumlah dan jenis dokter spesialis sesuai standar
dan kebutuhan pelayanan medik
3. Meningkatkan jumlah dan keterampilan perawat sesuai
standar asuhan keperawatan
Sasaran :
1. Bertambahnya alat-alat kedokteran canggih
2. Terpenuhinya tenaga dan jenis pelayanan medik fungsional
sesuai standar
3. Terlaksananya pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan
Misi IV :
Menciptakan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan
Tujuan :
1. Meningkatkan lingkungan yang aman dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
32
2. Meningkatkan lingkungan yang nyaman dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Sasaran :
1. Meningkatnya lahan terbuka hijau sebagai taman pemulihan
(Healing Point).
2. Meningkatnya penggunaan alat dan bahan medis yang ramah
lingkungan
IV.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu
tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus
pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat
dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat
diukur.
Sasaran-sasaran RSUD Cibinong Kabupaten Bogor adalah
sesuatu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga
merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus
dicapai, dan untuk itulah RSUD Cibinong Kabupaten Bogor telah
merumuskan sasasan-sasaran berikut indikator keberhasilannya.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/
pegangan/ petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan
program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah.
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Kebijakan adalah
arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk
mencapai tujuan.
Berikut disajikan Strategi dan Kebijakan RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dalam rangka mengarahkan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi dan Kebijakan :
1. Meningkatkan manajemen administrasi Rumah Sakit dengan
kebijakan (1) meningkatkan stabilitas kinerja administrasi
33
pelayanan yang sesuai standar (2) mengadakan kerja sama dalam
pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga.
2. Meningkatkan efektivitas tingkat hunian tempat tidur (BOR)
dengan kebijakan meningkatkan jumlah ketersediaan tempat
tidur Rumah Sakit dan melengkapinya dengan sarana dan
prasarana kesehatan yang memadai.
3. Meningkatkan kualitas SDM Rumah Sakit dengan kebijakan
mengikuti diklat atau seminar yang diadakan oleh lembaga yang
terpercaya.
4. Meningkatkan mutu pelayanan medis dengan kebijakan
(1)meningkatkan jumlah, jenis dan keterampilan SDM medis dan
non medis, (2) meningkatkan jenis instalasi dan layanan
spesialis di Rumah Sakit.
5. Meningkatkan jumlah dan jenis tenaga dokter spesialis dasar dan
perawat terhadap jenis pelayanan medik dan jumlah tempat
tidur dengan kebijakan meningkatkan status standarisasi
pelayanan menjadi RSUD dengan akreditasi pelayanan kesehatan
yang berlaku.
6. Meniciptakan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan dengan
kebijakan (1)meningkatkan kenyamanan dan keamanan
Lingkungan, (2) menggunakan alat dan bahan medis ramah
lingkungan.
34
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
35
36
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD CIBINONG YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
35