You are on page 1of 37

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR

NOMOR :
TANGGAL :

RENSTRA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIBINONG


KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai
keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai
dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah
melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana
tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan
oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun
rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra
SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya,
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementara itu,
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra
SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima)
tahun.
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan
langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta
memuat kebijakan, program dan kegiatan.

1
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka RSUD
Cibinong Kabupaten Bogor perlu menyusun dan menetapkan Rencana
Strategis (Renstra) RSUD Cibinong Tahun 2013-2018 sebagai
penjabaran dari Rancangan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018. Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor ini merupakan
dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang
dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin timbul.

1.2 LANDASAN HUKUM


Penyusunan Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor
tahun 2013-2018 didasarkan pada :
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);

2
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741):
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
13. Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Repblik Indonesia Nomor 4817);

3
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Tahun 2011 Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Tahun 2010 Nomor 517);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 64);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);

4
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12
Tahun 2008);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2008 Nomor 27);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun
2013-2018 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka
menengah yang menjabarkan Rancangan RPJMD Kabupaten Bogor
tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
diamanatkan kepada RSUD Cibinong Kabupaten Bogor sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Pembentukan RSUD Cibinong.
Tujuan Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun
2013-2018 untuk dijadikan landasan/ pedoman dalam penyusunan
Renja RSUD Cibinong, penguatan peran para stakeholders dalam
pelaksanaan Renja RSUD Cibinong, serta sebagai dasar evaluasi dan
laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan RSUD
Cibinong Kabupaten Bogor.

5
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor dilakukan
oleh Tim Penyusun Perubahan Renstra RSUD Cibinong. Dalam proses
penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh anggota organisasi dalam
rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders RSUD Cibinong
dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal
maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan
dalam penyusun Renstra.
Sistematika penulisan Perubahan Renstra RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar
belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum,
dan sitematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pada bab ini menjelaskan mengenai
Struktur Organisasi, Tugas pokok dan fungsi,
Sumber Daya RSUD Cibinong, Kinerja Pelayanan
RSUD Cibinong dan Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan Kesehatan RSUD
Cibinong.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI
Pada bab ini menjelaskan mengenai
Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas
Pokok dan Fungsi Pelayanan Kesehatan RSUD
Cibinong, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,
Telaahan Renstra K/L dan Penentuan Isu-isu
Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN


KEBIJAKAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai
pernyataan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran

6
Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan
RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2013-
2018.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab ini menjelaskan mengenai program
dan kegiatan lokalitas RSUD Cibinong, program
lintas SKPD dan program kewilayahan disertai
indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif yang ada di RSUD Cibinong
untuk periode tahun 2013-2018.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator
kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
BAB VII PENUTUP

7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD CIBINONG

II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD


CIBINONG
RSUD Cibinong Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam menyelenggarakan tugas-tugas Pemerintahan
Daerah di bidang pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan :
1. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan medik;
2. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan penunjang
medik dan non medik;
3. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan dan
asuhan keperawatan;
4. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan
administrasi umum dan keuangan;
5. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan rujukan ;
6. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan pendidikan
dan pelatihan; dan
7. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan penelitian
dan pengembangan;
Adapun tugas pokok dan fungsi dari bagian dan bidang sebagai
berikut :
1. Wakil Direktur Administrasi
Wakil Direktur Administrasi secara umum mempunyai
tugas membantu Direktur RSUD dalam pengelolaan
ketatausahaan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud , Wakil Direktur Administrasi mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan administrasi ketatausahaan ;
b. Pengelolaan administrasi keuangan.
Fungsi fungsi Wakil Direktur Administrasi dibantu oleh
Kepala bagian tata usaha dan Kepala bagian keuangan.
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu
Wakil Direktur Administrasi dalam melaksanakan pengelolaan

8
administrasi ketatausahaan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi
:
a. Pengelolaan administrasi umum;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian ;
c. Pengelolaan rekam medik dan pelaporan;
Sub bagian Umum mempunyai tugas membantu Kepala
Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan
adminitrasi umum, surat menyurat,kearsipan,perjalanan
dinas, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan,
inventarisasi perlengkapan pasien, serta menyiapkan materi
hukum dan hubungan masyarakat.
Sub bagian Kepegawaian mempunyai tugas membantu
Kepala Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi kepegawaian.
Sub Bagian Rekam Medik mempunyai tugas membantu
Kepala Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi rekam medik.
Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu
Wakil Direktur Administrasi dalam melaksanakan pengelolaan
keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengelolaan anggaran ;
b. Pengelolaan Verfikasi dan pelaporan ;
c. Pengelolaan perbendaharaan;
Kepala Sub Bagian Anggaran dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Keuangan. Sub Bagian Anggaran
mempunyai tugas membantu Kepala Bagian Keuangan dalam
melaksanakan penyusunan dan pengelolaan anggaran.
Sub Bagian Verifikasi dan pelaporan mempunyai tugas
membantu Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan
pengelolaan kegiatan verifikasi keuangan dan penyusunan
pelaporan keuangan.
Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas
membantu Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan
pengelolaan administrasi perbendaharaan.

9
2. Wakil Direktur Pelayanan
Wakil Direktur Pelayanan secara umum mempunyai tugas
membantu Direktur RSUD dalam pengelolaan pengelolaan
pelayanan dan penunjang medik sert perawatan. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil
Direktur Pelayanan mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan pelayanan medik ;
b. Pengelolaan pelayanan keperawatan.
Fungsi fungsi Wakil Direktur Pelayanan dibantu oleh
Kepala bidang Medik dan Kepala bidang Keperawatan.
Kepala Bidang Medik mempunyai tugas membantu Wakil
Direktur Pelayanan dalam melaksanakan pengelolaan
pengelolaan pelayanan medik. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang Medik mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan program pelayanan medik;
b. Pengelolaan pelayanan penunjang medik.
Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Medik dalam melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis pelayanan dan pengembangan
medik serta pelaksanaan pengelolaan monitoring, evaluasi dan
penyusunan pelaporan tugas-tugas pelayanan dan
pengembangan medik.
Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Medik dalam melaksanakan penyusunan
petunjuk teknis pelayanan penunjang medik serta pelaksanaan
pengelolaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan
tugas-tugas pelayanan penunjang medik.
Kepala Bidang keperawatan mempunyai tugas membantu
Wakil Direktur Pelayanan dalam melaksanakan pengelolaan
pelayanan keperawatan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang keperawatan mempunyai
fungsi :
a. Pengelolaan pelayanan asuhan dan mutu keperawatan
b. Pengelolaan pelayanan penunjang keperawatan

10
Seksi asuhan dan mutu keperawatan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang keperawatan dalam melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis pelayanan asuhan dan mutu
keperawatan serta pengelolaan monitoring, evaluasi dan
penyusunan pelaporan tugas-tugas pelayanan asuhan dan
mutu keperawatan.
Seksi Penunjang Keperawatan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang keperawatan dalam melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis pelayanan penunjang
keperawatan serta pelaksanaan pengelolaan monitoring,
evaluasi dan penyusunan pelaporan tugas-tugas pelayanan
penunjang keperawatan.
Secara lengkap Struktur Organisasi RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi RSUD Cibinong

DIREKTUR
D

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
WADIR ADMINISTRASI WADIR PELAYANAN

KA.BAG. TATA USAHA KA.BAG KEUANGAN KA BID . MEDIK KA. BID KEPERAWATAN

KA. SUB BAG ANGGARAN KA.SIE. PELAYANAN & KA.SIE. ASUHAN & MUTU
KA.SUB BAG UMUM
PENGEMBANGAN MEDIK KEPERAWATAN

KA. SUB BAG KEPEGAWAIAN KA.SUB BAG PERBENDAHARAAN KA.SIE. PENUNJANG MEDIS KA.SIE.. PENUNJANG
KEPERAWATAN

KA.SUB BAG REKAM MEDIK KA.SUB BAG VERIFIKASI


& PELAPORAN

INSTALASI

II.2. SUMBER DAYA PADA RSUD CIBINONG


1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor sebanyak 753 orang yang terdiri dari PNS,
CPNS, Tenaga honorer. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel
berikut :

11
TABEL II.1.
Jumlah Pegawai Tahun 2013
RSUD Cibinong Kabupaten Bogor
No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) %
1. PNS & CPNS 373 49.53
2. KONTRAK/HONORER 380 50.47
JUMLAH 753 100

a. Jumlah Pegawai yang menduduki jabatan dan staf


Sesuai dengan Perda nomor 12 tahun 2008 tentang
pembentukan lemtekda Kabupaten Bogor, maka pengisian
formasi jabatan struktural di RSUD Cibinong terdiri dari
eselon II,III dan IV yaitu sebanyak 16 orang. Sedangkan
jabatan fungsional yang ada yaitu fungsional perencana
dan arsiparis berjumlah 15 orang. Selengkapnya dapat
dilihat tabel dibawah ini.
Tabel II.2.
Jumlah pegawai RSUD Cibinong
yang menduduki Jabatan dan Staf Tahun 2013
N0 Jabatan/Staf Jumlah %
(orang )
1. Eselon II 1 0,13
2. Eselon III 6 0,80
3. Eselon IV 10 1,33
4 Fungsional 463 61,49
5 Staf 273 36,25
Jumlah 753 100.00

b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat


Dari 373 jumlah PNS yang ada di RSUD Cibinong terdapat
41% pegawai yang berstatus golongan III, 45% pegawai
golongan II, sedangkan golongan IV sebanyak 13%. Namun
masih ada pegawai yang berstatus golongan I yaitu 1%.
Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut ;

12
Tabel II.3
Jumlah pegawai RSUD Cibinong
berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2013
N0 Golongan Jumlah (orang ) %
1. IV 43 13
2. III 136 41
3. II 147 45
4 I 4 1
Jumlah 330 100

c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan


Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai RSUD
Cibinong yang ada, maka status pendidikan dengan Diploma
3 lebih mendominasi yaitu sebesar 56,05 %, sedangkan
yang paling rendah yaitu tingkat SLTP masing-masing
sebesar 1,99 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah
ini.
Tabel II.4
Jumlah pegawai RSUD Cibinong
berdasarkan Pendidikan tahun 2013
N0 Pendidikan Jumlah %
(orang )
1. Strata-2 ( S2 ) 9 1,19
2. Strata-2 (S2) 36 4,78
FK/Spesialis
3. Strata-1 ( S1 ) 97 12,89
4 Sarjana Muda/ D3/D1 422 56,05
5 SLTA/SMK 150 19,92
6 SLTP 15 1,99
7 SD 24 3,18
Jumlah 753 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa tenaga di RSUD Cibinong


74,91% tenaga dengan klasifikasi sarmud, sarjana dan
magister. Hal ini sebenarnya sudah merupakan hal yang
baik bahwa sumber daya manusia yang ada di RSUD
Cibinong umumnya tingkat perguruan tinggi, sehingga
produk pelayanan kesehatan yang dihasilkan menjadi lebih
baik.

13
d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan
Tabel dibawah menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan
ilmu pegawai yang ada di RSUD Cibinong menunjukkan hal
yang bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam
perumusan perencanaan pembangunan di Kabupaten
Bogor. Dengan demikian diharapkan kompetensi
kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Bogor semakin berkualitas.

Tabel II.5. Jumlah pegawai RSUD Cibinong berdasarkan


kesarjanaan
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN JUMLAH
ILMU (orang )
1 S2 FK / Dokter Spesialis 36
2 S2 MARS 1
3 S2 Ilmu Pemerintahan 1
4 S2 Manajemen Kesehatan 2
5 S2 Manajemen 3
6 S1 Kedokteran Gigi 2
7 S1 Kedokteran Umum 37
8 S1 Keperawatan 12
9 S1 Kesehatan Masyarakat 14
10 S1 Ilmu Ekonomi 5
11 S1 Il mu Gizi 1
12 S1 Ilmu Agama 4
13 S1 Ilmu Sosial 6
14 S1 Apoteker 5
15 D3 Keperawatan 256
16 D3 Kebidanan 79
17 D3 Radiografer 6
18 D3 Teknik Elektromedik 1
19 D3 Fisioterapi 4
20 D3 Ilmu Ekonomi 4
21 S1/D3 Lain-lain 52
22 SMAK 11
23 D1 Kebidanan 9
24 D1 Transfusi Darah 1
25 SLTA sederajat 162
26 SLTP sederajat 15
27 SD 24
Jumlah 753
Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan
ilmu pegawai yang ada di RSUD Cibinong menunjukkan hal
yang bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam
perumusan perencanaan pembangunan di Kabupaten

14
Bogor. Dengan demikian diharapkan kompetensi
kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Bogor semakin berkualitas.

e. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat penjenjangan


Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di
RSUD Cibinong, pegawai juga mendapat pelatihan
penjenjangan maupun non penjenjangan. Dari 331 pegawai
RSUD Cibinong terdapat 0,3 % yang telah mengikuti
penjenjangan Diklat PIM II, 1,81 % yang telah mengikuti
penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya, sedangkan jenis
penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar 3.93 %.
Selengkapnya dapat dilihat tabel III.6.

Tabel II.6. Jumlah pegawai RSUD Cibinong yang mengikuti


penjenjangan
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang %
)
1. Spamen/Diklat PIM II 1 0,3
2. Spama/Diklat PIM III 6 1.81
3. Adum/Adumla/Diklat 13 3,93
PIM IV
Jumlah 20 6,04

2. Kondisi Umum Anggaran


Anggaran Belanja Daerah RSUD Cibinong Kabupaten
Bogor tahun 2009-2013 telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Bogor, dan dituangkan lebih lanjut dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Besarnya anggaran
belanja langsung yang telah ditetapkan setiap tahunnya
mengalami peningkatan, semula pada tahun 2009 sebesar
Rp. 49.410.908.000,- dan pada tahun 2013, menjadi
Rp.100.762.304.000 atau naik sebesar 49,03%. Demikian pula
bila dilihat dari realisasi pendapatan, pada tahun 2009 sebesar
Rp. 23.981.887.768 kemudian menjadi Rp. 70.722.003.610
pada tahun 2013, atau naik sebesar 33,91 %. Perkembangan

15
anggaran dan realisasi belanja daerah menurut kelompok
belanja dari tahun 2009-2013, sebagai bagai berikut :

TABEL II.7. ANGGARAN DAN REALISASI TAHUN 2009-2013


TAHUN ANGGARAN ( RP .) REALISASI
2009 60.989.857.000 52.0188.631.829
2010 68.292.177.000 65.994.017.283
2011 76.780.152.000 74.776.749.271
2012 105.585.247.000 103.040.776.204
2013 117.827.020.000 115.550.249.815

3. Kondisi Umum Sarana Kerja


Sarana kerja yang ada di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor
tergolong cukup memadai ini bisa terlihat dalam tabel di Bawah
ini :
TABEL.II.8, SARANA KERJA RSUD CIBINONG
NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN
1 TANAH 50.789 M2
2 GEDUNG 17.706 M2
3 LISTRIK 5 JARINGAN
4 AIR 1 JARINGAN
TELEPON 4 LINE
5
(1 FAX)
6 AREA PARKIR 3 AREA
7 RUANG RAPAT 2 RUANG
8 RUANG ARSIP 3 RUANG
9 KOPERASI 1 BUAH
10 TAMAN DALAM 3 AREA
11 KANTIN 1 BUAH
12 MUSOLLA 1 BUAH
KENDARAAN RODA 7 UNIT
13
4
KENDARAAN RODA 4 UNIT
14
2
15 MEJA RAPAT 10 SET
16 AC 133 UNIT
17 KOMPUTER PC 60 UNIT
KOMPUTER 8 UNIT
18
NOTEBOOK
19 MEJA KERJA 100 UNIT
20 KURSI KERJA 280 UNIT
21 FILLING KABINET 80 UNIT
22 RAK ARSIP 40 UNIT
23 INFOKUS 2 UNIT
JARINGAN 3 JARINGAN
24
INTERNET
25 BUKU 200 BUAH

16
26 AREA TAMAN LUAR 1 AREA
27 LEMARI ARSIP 35 UNIT

Dari tabel II.8 dapat dilihat bahwa perbandingan antara


luas gedung dan jumlah pegawai (termasuk tenaga
kontrak/honorer) di RSUD Cibinong sebesar 23,5 M2 : 1, hal ini
mengidikasikan bahwa setiap satu orang pegawai memiliki ruang
sebanyak 23,5 M2.
II.3. KINERJA PELAYANAN RSUD CIBINONG
Indikator Kinerja pelayanan RSUD Cibinong sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya dilampirkan pada tabel di halaman
berikut :

17
Pencapaian kinerja tersebut ditunjang oleh anggaran dan
realisasi pendanaan pada RSUD Cibinong yang juga diuraikan
oleh lampiran tabel di halaman berikut :

15
II.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PADA RSUD CIBINONG
RSUD Cibinong dalam menjalankan tugas dan fungsinya di
bidang pelayanan kesehatan tentunya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan
tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus
dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan di RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor. Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan
terkait dengan perencanaan adalah bahwa dinamika pembangunan
daerah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya
perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang
tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut,
telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula
terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah
Kabupaten Bogor agar adanya sinergi dan kesesuaian dalam
menjalankan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun
eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT
Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi
Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan ). Sedangkan
Lingkungan eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman
Threaths (ancaman). Adapun Masing-masing kondisi lingkungan
internal dan eksternal antara lain sebagai berikut :

20
1. Strategi S-O :

a. Dengan adanya peraturan yang mengatur RSUD


Cibinong sebagai sebuah SKPD yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK BLUD), maka RSUD Cibinong diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Bogor;
b. Dengan Kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan
Dearah terhadap RSUD Cibinong maka diharapkan
mampu untuk dipertahankan dan ditingkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanannya;

2. Strategi S-O :

a. Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran sebagai


perwujudan dari manajemen keuangan BLUD yang
akuntabel.
b. Pendidikan dan Pelatihan secara intensif bagi tenaga
medis dan non medis untuk meningkatkan
profesionalisme dan jenis pelayanan kesehatan Rumah
Sakit.

3. Strategi S-T

a. Meningkatkan ketersediaan tempat tidur Rumah Sakit.


b. Mengembangkan kapasitas instalasi-instalasi Revenue
Center di Rumah Sakit

21
4. Strategi W-T

a. Mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana Rumah


Sakit.
b. Meningkatkan profesionalisme SDM Rumah Sakit.

22
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

III.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI


RSUD CIBINONG
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang
dihadapi, pernasalahan tersebut antara lain :
1. Terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana Rumah Sakit yang
berhubungan dengan daya tampung pasien BPJS;
2. Keterbatasan obat dan alat kedokteran dalam pelayanan
kesehatan pasien khususnya kelas III;
3. Bertambahnya jenis pelayanan menyebabkan kurangnya
tenaga medis, paramedis dan petugas administrasi;

III.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN


WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
1. Telaahan Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi
dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana
organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan
bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Rancangan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018, bahwa Visi Kabupaten Bogor adalah
Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia .
Dalam upaya pencapaian penciri Termaju dalam visi tersebut,
kebijakan, visi, misi, sasaran, tujuan dan program kegiatan yang
dirumuskan oleh RSUD Cibinong adalah :
a. Angka Harapan Hidup termasuk tertinggi di Indonesia

23
b. RSUD dan Puskesmas Terakreditasi, dan
c. Menjadikan Cibinong sebagai Pusat Kegiatan Wilayah

Berdasarkan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun


2013-2018 diatas, maka RSUD Cibinong menetapkan visi yang
selaras dalam mendukung visi tersebut. Visi RSUD Cibinong
RSUD Cibinong sebagai Rumah Sakit yang Diandalkan dan
Dipercaya Masyarakat.

2. Telaahan Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan
seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan
peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki
oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi.
Pernyataan misi sesuai dengan tentang Rancangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Misi Kabupaten Bogor
adalah:
Misi Pertama :
Meningkatkan kesolehan sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
Misi Kedua :
Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan
pengembangan usaha berbasis sumber daya alam dan pariwisata;
Misi Ketiga :
Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas infrastruktur
wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;

24
Misi Keempat :
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan
pendidikan dan pelayanan kesehatan
Misi Kelima :
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan
yang baik

Untuk mendukung pencapaian misi tersebut, RSUD Cibinong


sesuai tugasnya yaitu sebagai membantu Bupati dalam
melaksanakan penyelenggaraan pelayanan di bidang kesehatan,
maka misi RSUD Cibinong berkontribusi langsung dalam upaya
pencapaian misi keempat.
Adapun misi RSUD Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan performa Rumah Sakit
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
4. Menciptakan Rumah Sakit berwawasan lingkungan

III.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI


Dalam kebijakan Renstra Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Barat
diuraikan bahwa memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang memberi
arahan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan pada dasarnya
menyangkut semua segi kehidupan, baik fisik, mental maupun sosial
ekonomi.
Dalam perkembangan pembangunan kesehatan selama ini, telah
terjadi perubahan orientasi, baik tata nilai maupun pemikiran terutama
mengenai upaya pemecahan masalah di bidang kesehatan yang
dipengaruhi oleh politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan orientasi
tersebut akan mempengaruhi proses penyelenggaraan pembangunan
kesehatan. Di samping hal tersebut dalam pelaksanaan pembangunan

25
kesehatan perlu memperhatikan jumlah penduduk Indonesia yang
besar, terdiri dari berbagai .suku dan adat istiadat, menghuni ribuan
pulau yang terpencar-pencar dengan tingkat pendidikan dan sosial
yang beragam.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya
kesehatan dan sumber dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya
kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan
penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan
upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, Sistem Kesehatan
Nasional memuat upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan, dan dilaksanakan bersama antara
Pemerintah dan masyarakat . Peran serta aktif masyarakat termasuk
swasta perlu di arahkan, dibina, dan dikembangkan sehingga dapat
melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra
Pemerintah. Peran Pemerintah lebih dititikberatkan pada pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan
kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara
upaya kesehatan yang dilaksanakan Pemerintah dan masyarakat
termasuk swasta. Upaya tersebut tentunya didukung pula oleh sistem
surveilans kesehatan dan monitoring informasi kesehatan secara dua
arah, dari pusat dan daerah.
Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi tersebut, dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD Pemerintah
Kabupaten Bogor 2009-2013), prioritas pembangunan Kesehatan
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor diarahkan pada :
1. Peningkatan layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit
Jiwa;
2. Peningkatan aksesibilitas dan mutu kesehatan.

III.4. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS


Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap
lingkungan internal dan eksternal yaitu peluang dan ancaman serta
memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada RSUD Cibinong

26
Kabupaten Bogor dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta
misi sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berdasarkan
pendekatan seperti diuraikan dalami UU 25/2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional , maka isu-isu strategis yang
menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan kegiatan
yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan (2013-2018) adalah
peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui
program Jampesehat yang secara bertahap terintegrasi dalam program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan oleh BPJS
Analisa isi-isu strategis untuk mendukung kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai berikut :

1. Strategi S-O
a. Dengan adanya peraturan yang mengatur RSUD Cibinong
sebagai sebuah SKPD yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD), maka
RSUD Cibinong diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan di Kabupaten Bogor ;
b. Dengan Kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan Dearah
terhadap RSUD Cibinong maka diharapkan mampu untuk
dipertahankan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanannya.

2. Strategi W-O
a. Segera disusun Keputusan Bupati tentang Penerapan PPK
BLUD sehingga menjadi acuan pelaksanaan manajemen
kesehatan yang akuntabel.
b. Pendidikan dan Pelatihan secara intensif bagi tenaga medis
dan non medis untuk meningkatkan profesionalisme dan jenis
pelayanan kesehatan Rumah Sakit.

3. Strategi S-T
a. Meningkatkan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah
Sakit.
b. Melaksanakan akreditasi pelayanan Rumah Sakit (16
pelayanan)

27
4. Strategi W-T
a. Mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana Rumah Sakit
b. Meningkatkan profesionalisme SDM Rumah Sakit.

28
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

IV.1. VISI DAN MISI RSUD CIBINONG


1. Pernyataan Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, atisipatif, inovatif dan produktif. Visi
dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana
organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan
bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Rancangan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018, Visi Kabupaten Bogor adalah
Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di
Indonesia.
Dalam rangka mendukung Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
yang akan disusun tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka RSUD
Cibinong Kabupaten Bogor menetapkan Visi :
RSUD Cibinong diandalkan dan dipercaya di Jawa
Barat

Visi ini dimaksudkan bahwa :


- RSUD Cibinong adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik
Pemerintah Kabupaten Bogor.
- Diandalkan berarti melayani seluruh lapisan masyarakat
dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
- Dipercaya berarti Profesional, Mengedepankan mutu dan
Memiliki Daya Saing.

29
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018 dan Visi RSUD Cibinong, tugas pokok dan fungsi RSUD
Cibinong serta masukan-masukan dari pihak yang
berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi RSUD
Cibinong Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Misi ertama : Meningkatkan Performa Rumah Sakit
Misi Kedua : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Misi Ketiga : Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Misi eempat : Menciptakan Rumah Sakit berwawasan
Lingkungan

Misi Pertama :
Meningkatkan performa rumah sakit

Misi ini mengandung makna bahwa seluruh SDM rumah sakit


senantiasa berusaha untuk meningkatkan manajemen
administrasi umum dan pelayanan yang akuntabel sesuai
standar pelayanan dan akreditasi rumah sakit dan dengan
meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit.

Misi Kedua :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Misi ini mengandung makna bahwa seluruh SDM rumah sakit


berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan meningkatkan
profesionalisme sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Misi Ketiga :
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

Misi ini mengandung makna bahwa seluruh SDM rumah sakit


tidak membedakan mutu pelayanan karena status sosial pasien,
siapapun berhak mendapat pelayanan yang terbaik sesuai
dengan haknya.

30
Misi Keempat :
Menciptakan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan

Misi ini mengandung makna bahwa seluruh pasien Rumah Sakit


memiliki hak atas keamanan dan kenyamanan lingkungan dalam
upaya mendapatkan pelayanan kesehatan.

IV.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH


Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis.
Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan
tujuan yang ditetapkan, RSUD Cibinong Kabupaten Bogor akan
mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu
sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber
daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.
Perumusan tujuan strategis RSUD Cibinong Kabupaten Bogor
tahun 2013-2018 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:

Misi I :
Meningkatkan performa rumah sakit
Tujuan :
1. Peningkatan Manajemen administrasi umum dan keuangan
yang akuntabel
2. Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan sesuai Standar
Pelayanan dan akreditasi Rumah Sakit
3. Peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit
Sasaran :
1. Terlaksananya tata kelola manajemen administrasi Rumah
Sakit sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tercapainya stabilitas kinerja pelayanan kesehatan yang sesuai
standar pelayanan minimal Rumah Sakit.

31
3. Bertambahnya jenis pelayanan ruang rawat jalan (poliklinik),
jumlah gedung rawat inap dan jenis instalasi di Rumah Sakit.
Misi II :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Tujuan :
1. Peningkatan Keterampilan SDM medis dan non medis
2. Peningkatan profesionalisme SDM medis dan non medis
Sasaran :
1. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi SDM medis dan
non medis,
2. Terlaksananya seminar-seminar sesuai kebutuhan SDM
Rumah Sakit.
3. Terlaksananya Bimbingan Teknis Ilmu Kedokteran dan Ilmu
Keperawatan di Rumah Sakit.

Misi III :
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Tujuan :
1. Meningkatkan sarana kedokteran sesuai standar dan
perkembangan teknologi
2. Meningkatkan jumlah dan jenis dokter spesialis sesuai standar
dan kebutuhan pelayanan medik
3. Meningkatkan jumlah dan keterampilan perawat sesuai
standar asuhan keperawatan
Sasaran :
1. Bertambahnya alat-alat kedokteran canggih
2. Terpenuhinya tenaga dan jenis pelayanan medik fungsional
sesuai standar
3. Terlaksananya pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan

Misi IV :
Menciptakan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan
Tujuan :
1. Meningkatkan lingkungan yang aman dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

32
2. Meningkatkan lingkungan yang nyaman dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Sasaran :
1. Meningkatnya lahan terbuka hijau sebagai taman pemulihan
(Healing Point).
2. Meningkatnya penggunaan alat dan bahan medis yang ramah
lingkungan
IV.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu
tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus
pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat
dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat
diukur.
Sasaran-sasaran RSUD Cibinong Kabupaten Bogor adalah
sesuatu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga
merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus
dicapai, dan untuk itulah RSUD Cibinong Kabupaten Bogor telah
merumuskan sasasan-sasaran berikut indikator keberhasilannya.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/
pegangan/ petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan
program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah.
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Kebijakan adalah
arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk
mencapai tujuan.
Berikut disajikan Strategi dan Kebijakan RSUD Cibinong
Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dalam rangka mengarahkan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi dan Kebijakan :
1. Meningkatkan manajemen administrasi Rumah Sakit dengan
kebijakan (1) meningkatkan stabilitas kinerja administrasi

33
pelayanan yang sesuai standar (2) mengadakan kerja sama dalam
pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga.
2. Meningkatkan efektivitas tingkat hunian tempat tidur (BOR)
dengan kebijakan meningkatkan jumlah ketersediaan tempat
tidur Rumah Sakit dan melengkapinya dengan sarana dan
prasarana kesehatan yang memadai.
3. Meningkatkan kualitas SDM Rumah Sakit dengan kebijakan
mengikuti diklat atau seminar yang diadakan oleh lembaga yang
terpercaya.
4. Meningkatkan mutu pelayanan medis dengan kebijakan
(1)meningkatkan jumlah, jenis dan keterampilan SDM medis dan
non medis, (2) meningkatkan jenis instalasi dan layanan
spesialis di Rumah Sakit.
5. Meningkatkan jumlah dan jenis tenaga dokter spesialis dasar dan
perawat terhadap jenis pelayanan medik dan jumlah tempat
tidur dengan kebijakan meningkatkan status standarisasi
pelayanan menjadi RSUD dengan akreditasi pelayanan kesehatan
yang berlaku.
6. Meniciptakan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan dengan
kebijakan (1)meningkatkan kenyamanan dan keamanan
Lingkungan, (2) menggunakan alat dan bahan medis ramah
lingkungan.

Keselarasan mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan


RSUD Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 secara lengkap
disajikan dalam tabel pada halaman berikut :

34
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau


lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi
pemerintah.
Dalam Renstra RSUD Cibinong Kabupaten Bogor
tahun 2013-2018, program dan kegiatan dikategorikan kedalam
Program/Kegiatan lokalitas SKPD, Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan
Program/kegiatan Kewilayahan. Berikut disajikan Program dan
Kegiatan RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2013-2018. Program/
kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD. Program
Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana kerja beberapa SKPD.
Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan rencana
kerja terpadu antar-Kementerian/Lembaga dan SKPD mengenai suatu
atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan.
Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam Renstra RSUD
Cibinong Tahun 2013-2018 ditetapkan berdasarkan urusan kesehatan
yang direncanakan dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
Keseluruhan indikator kinerja kegiatan berkontribusi terhadap
indikator penciri Termaju yang dirumuskan dalam visi Kabupaten
Bogor Termaju. Indikator penciri yang dikontribusikan langsung oleh
RSUD Cibinong adalah Seluruh RSUD dan Puskesmas sudah
terakreditasi. Indikator penciri Angka Harapan Hidup Termasuk
Tertinggi di Indonesia dikontribusikan melalui pelayanan kesehatan
pada Instalasi Gawat Darurat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (IGD PONEK dan IGD Umum) dan indikator penciri
Cibinong sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dapat dicapai jika dukungan
RSUD Cibinong meningkat menjadi Rumah Sakit tipe A.
Tabel Penjelasan Rencana Program, Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif RSUD CIBINONG
Kabupaten Bogor 2013-2018, disajikan pada tabel berikut :

35
36
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD CIBINONG YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Peran perencanaan yang berkesinambungan dalam bidang


pembangunan sangatlah penting, untuk itu, sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya, RSUD Cibinong Kabupaten Bogor harus berkontribusi
secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 yang ditunjukan
dengan indikator kinerja sebagai berikut :
BAB VII
PENUTUP

Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong Kabupaten Bogor Tahun


2013-2018 merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah
Cibinong serta disusun dengan memperhitungkan seluruh potensi dan
kebutuhan (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan).
Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong Kabupaten Bogor tahun
2013-2018 merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
2013-2018 dan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja Rumah Sakit
Umum Daerah Cibinong yang menjadi dokumen perencanaan tahunan
sebagai penjabaran dari Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong.
Pelaksanaan Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong ini sangat
memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur
RSUD Cibinong, karena akan menentukan keberhasilan pencapaian kinerja
program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian, Renstra ini tidak
hanya menjadi dokumen administrasi saja, karena secara substansial
merupakan pencerminan aspirasi pembangunan yang memang dibutuhkan
oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIBINONG

drg. TRI WAHYU HARINI, MM, M.Kes


NIP.19590414198410 2 001

35

You might also like