You are on page 1of 107

DI

KTAT
DTK 201
5
BI
OProses

Akademi
sIMTK201
5

#T
anggapBer
manf
aat
DAFTAR ISI

I. Kimia Analitik

II. Kimia Fisika

III. Neraca Massa dan Energi

IV. Peristiwa Perpindahan

JANGAN TERPAKU PADA DIKTAT INI.

Diktat ini dijawab oleh mahasiswa.

Pemikiran dosen mungkin berbeda. Untuk

penggunaan diktat yang efektif,

berkonsultasilah dengan asisten dosen.

Contact Person : Dimas Nurwansyah TK 14


( 081934165726 )

Rickson Mauricio TK 14
( 085692962606 )
SOAL KIMIA ANALITIK

1. Limbah organik dari industri banyak yang bersifat karsinogen. Pada salah satu
industri kimia yang anda tangani anda mengetahui bahwa limbah yang dikeluarkan
mengandung tiga senyawa utama, yaitu benzena, toluena, dan xylena. Anda beserta
kelompok kerja yang ditunjuk telah menetapkan untuk menggunakan teknik analisis
kromatografi gas.
Bila digunakan kolom sepanjang 12 ft dengan diameter kolom 1/8 inchi, dan laju alir
fasa gerak sebesar 26.4 ml/menit, diperoleh data sbb, dalam kromatogram :

Senyawa Tr, menit Luas puncak, unit luas Lebar puncak, W, menit
Benzena 2,12 18,1 0.6
Toluena 4,32 43,6 0,78
Xylena 8,63 29,9 0,88

a. Bagaimana anda menjelaskan prinsip dasar pemisahan dalam kromatografi secara


umum dan kegunaan utama dari metoda kromatografi?
b. Apakah panjang kolom yang digunakan sudah cukup efisien? Jelaskan jawaban
anda dengan perhitungan.
c. Bagaimana anda menetapkan komposisi limbah yang dianalisis?
d. Apa saja yang dapa dilakukan untuk memperbaiki kinerja pemisahan komponen
dengan kromatografi gas ini.

2. Pada analisis Mn dalam sampel larutan yang berasal dari 10 gram kopi dalam 200 ml,
aqua-DM, anda memipet 10 ml larutan sampel ke dalam labu takar berukuran 100 ml.
Anda mengencerkan hingga tercapai tepat volume 100 ml. Dengan menggunakan
larutan KMnO4 standar pada berbagai konsentrasi anda mendapatkan kurva kalibrasi
seperti berikut.
1. Bagaimana anda menetapkan konsentrasi Mn dalam sampel bila anda memperoleh
sinyal sebesar 0.85 satuan. Bagaimana menentukan jumlah asupan Mn yang
berasal dari secangkir kopi?
2. Dapatkah anda menjelaskan analisis di atas menggunakan jenis spektrometri apa?
Mengapa metode ini yan dipilih?

3. Suatu senyawa organik dianalisis dengan menggunakan spektroskopi infra merah


(IR). Spektra senyawa sampel tersebut seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.

a. Jika diketahui senyawa di atas adalah aspirin. Bagaimana anda menentukan


puncak spesiffik yang dihasilkan dari spektroskopi IR di atas terhadap senyawa
tersebut?
b. Mengapa senyawa aspirin ini dapat dideteksi menggunakan spektroskopi IR?
PEMBAHASAN SOAL KIMIA ANALITIK

1. a. Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan


distribusi dari komponen campuran tersebut diantaranya dua fase, yaitu fase diam (stationary)
dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase
bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase bergerak dapat berupa gas
atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair

d. untuk memperbaiki kinerja pemisahan komponen dapat dilakukan dengan :


Meningkatkan laju alir fasa gerak. Apabila laju alir fasa gerak ditingkatkan maka
efisiensi kolom akan meningkat, hal ini dikarenakan kepolaran akan semakin kecil.
Dengan fasa diam, maka rantai hidrokarbon semakin panjang dan waktu retensi
semakin kecil.
mengurangi ukuran partikel isi kolom. Dengan mengurangi ukuran partikel isi kolom,
efisiensi kolom akan ikut meningkat pula dikarenakan laju alir fasa meningkat.

2.
b. analisis yang cocok untuk mendeteksi kandungan logam Mn adalah spektroskopi serapan
atom (AAS) karena metode ini cocok digunakan untuk menganalisis senyawa logam. Pada
AAS ini absrbansi yang dihitung adalah serapan cahaya oleh atom dimana senyawa yang
dapat berubah menjadi atom-atom adalah senyawa logam.

3. a. Ada info yang kurang


b. Senyawa aspirin dapat dideteksi dengan menggunakan spektroskopi IR karena senyawa
aspirin merupakan senyawa organik. Spektroskopi IR adalah sebuah metode analisis
instrumentasi pada senyawa kimia yang menggunakan radiasi sinar inframerah. Spektroskopi
IR berguna untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat pada senyawa organik. Bila suatu
senyawa diradiasi menggunakan sinar infra merah, maka sebagian sinar akan diserap oleh
senyawa, sedangkan yang lainnya akan diteruskan. Serapan ini diakibatkan karena molekul
senyawa organik mempunyai ikatan yang dapat bervibrasi.
UJIAN AKHIR SEMESTER KIMIA ANALITIK 2013/2014

Waktu : 90 menit

Pengajar : Dr. Ir. Dianursanti, MT

1. Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus
bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan dari kualitas anak anak saat ini.
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada
anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna,. Masalah yang sering kali
muncul adalah pemberian makanan yang tidak selalu dapat dilaksanakan dengan
sempurna. Masalah yang sering terjadi adalah pemberian makanan yang tidak
memenuhi kebutuhan gizi maupun tidak memperhatikan higienitas makanan tersebut.
Jajajanan yang dkonsumsi anak-anak, terutama di indonesia mengandung zat0zat
berbahaya untuk dikonsumsu karena dapay menimbulkan penyakit, diantaranya
mengandung logam Cu dan Zn.
a. Menurut anda mengapa jajanan yang dokonsumsi tersebut berpotensi mengandung
logam-logam berat seperti Cu dan Zn? Bagaiaman hal ini dapat terjadi?
b. Metoda anlisis apa yang anda pilih untuk menganalisis kandungan logam
tersebut? Mengapa? (jelaskan kelebihannya)
c. Bagaimana prinsip kerjanya?

2. Peristiwa tummpahnya ribuat ton minyak bumi ke perairan telah terjadi dimana-mana.
Akibat langsung yang teramati adalah tercemarnya laut dan pantai. Pada banyak
peristiwa perusaka perairan dan pantai kerena tumpahan minyak bumi pelakunya
tidak dapat diketahui. Kelompok pemerhati lingkungan berusaha keras untuk
mencegah terjadinya peristiwa tumpahan minyak bumi dan mengusut pihak pihak
yang bertanggung jawab. Utnuk tujuan tersebut salah satu kelompok pemerhati
lingkungan meninta grup anda untuk membantu mereka mencari solusinya dengan
menentukan spesifikasi tumpahan minyak bumi sehingga mereka dapat
mengidentifikasi sumber minyak bumi tersebut dan siapa yang bertanggung jawab.
a. Berikan beberapa alternatif merode analisis unutk menyelesaikan masalah diatas
dan jelaskan mengapa metode tersebut terpilih.
b. Konsentrasu suatu senyawa antibiotik dianalisis dengan menggunakan
spektroskopi infranerah (IR) pada daerah 2200/cm. Sampel yang tidak diketahui
mempunyai absorbansi sebesar 0,180; sedang pembacaan absorbansi untuk
beberapa konsentrasi larutan standar adalah sbb :
[Standar] ppm Absorbansi

0 0.040

0.8 0.110

1.4 0.160

2.2 0.220

3.0 0.290

Bagaimana anda menentukan besarnya konsentrai sampel antibiotik tersebut?

3. Limbah organik dari industri banyak yang bersifat karsinogen. Pada salah satu
industri kimia yang anda tangani anda mengetahui bahwa limbah yang dikeluarkan
mengandung tiga senyawa utama, yaitu eter, heksana dan etilbenzena. Anda beserta
kelompok kerja yang ditunjuk telah menetapkan untuk menggunakan teknik analisis
kromatografi gas. bila dgunakan kolom sepanjang 10 ft dengan diameter kolom 1/8
inchi, dan laju alir fasa gerak sebesar 26.4 mL/menit, diperoleh data sbb. Dalam
kromatogram :
Luas puncak, unit Lebar puncak, W,
senyawa tr, menit
luas menit

Eter 1.78 1.2 0.31

Heksana 6.78 3.6 0.84

etilbenzena 18.14 0.8 1.64

a. Bila diinjeksikan sampel dalam jumlah yang sama dengan sampel limbah tapi
berisikan larutan standar eter dengan konsentrasi 25 ppm, kemudian diperoleh
luas dibawah puncak sebesar 2.4 satuan luas, bagaimana anda menetapkan
komposisi limbah yang dianalisis.
b. Menurut anda apakah panjang kolom di atas belum optimum, berapa panjang
kolom yang seharusnya diperlukan?
JAWABAN UAS KITIK

1. A. Jawab dengan analisis sendiri. Pelajari logam Cu dan Zn secara umum, sumbernya, sifatnya, dan
lain-lain lalu dikaitkan dengan jajanan anak.
B. Jawab dengan analisis sendiri.
C. Jelaskan prinsip kerja analisis yang dipilih. secara singkat dan tepat

2. A. Jawab dengan analisis sendiri. Jelaskan beberapa alternatif metode analisis dengan singkat, jelas,
dan tepat prinsip kerjanya.
B.
[standar] ppm absorbansi
0.040
0
0.110
0.8
0.160
1.4
0.220
2.2
0.290
3.0

Kurva larutan standar:

Kurva Standar
3.5
y = 12.122x - 0.508
3

2.5

2
absorbansi
1.5
Linear (absorbansi)
1

0.5

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
-0.5

Persamaan garis lurus dari kurva larutan standar:


= 12.122 0.508
Diketahui absorbansi sampel sebesar 0.180, maka besarnya konsentrasi sampel (dalam ppm):
= 12.122(0.180) 0.508
= 1.67396 1.67
3. A. Tanya asisten.
B. Resolusi kolom:
2(2 1)
=
1 + 2
dimana W1 dan W2 adalah lebar dasar puncak.
2(6.78 1.78)
=
0.31 + 0.84
= 8.7
Panjang kolom belum menghasilkan resolusi terbaik untuk analisis kandungan eter dan heksana
karena nilai resolusi kolom lebih dari 1.5. Hal ini menyebabkan kedua campuran dapat terpisah
dengan baik namun dalam waktu yang lama.

C.
2
1 = 16 ()

1.78 2
1 = 16 ( )
0.31
1 = 527.16
2
2 = 16 ()

6.78 2
2 = 16 ( )
0.84
1 = 65.13
527.16+65.13
= = 296.145
2
1 1
=
2 2

8.7 65.13
=
1.5 2
8.07
5.8 =
2
2 = 1.93
1 1
2
= 2
10 65.13
=
2 1.93
10
= 33.75
2
2 = 0.29
Ujian Akhir Semester Kimia Analitik, Semester Gasal 2005
Senin, 28 Desember 2005, Waktu (90 menit), Sifat Ujian: Buku terbuka
Soal No. 1(nilai 40)
Anda adalah senior engineer di refinery plant. Fraksi tertentu dari hasil kilang minyak
bumi ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk suatu produk kimia atau digunakan
sebagai pelarut, media, pembawa/ carrier bahan lain dalam suatu proses industri. Anda
diminta menjelaskan suatu fraksi tertentu dan mengidentifikasi struktur senyawa tersebut.
Setelah struktur senyawa itu teridentifikasi dan aplikasinya diketahui, anda diminta
mencampurnya dengan suatu aditif sehingga senyawa tersebut memiliki aplikasi khusus dan
nilainya bertambah. Senyawa yang anda pisahkan tersebut ternyata memiliki daya melarutkan
senyawa organik yang tinggi tapi dengan nilai konstanta dielektrik yang rendah, sehingga
tergolong senyawa tidak polar. Di laboratorium anda mengidentifikasi senyawa tersebut
menggunakan Mass Spectrometer, IR Spectrometer dan NMR Spectrometer. Hasil
pengamatan sampel sbb:
Spektroskopi Massa : diperoleh informasi bahwa senyawa ini memiliki m/e sebesar
120, dan analisis komponen sebagai berikut : 90.01% C, dan 9.99% H
Spektroskopi IR dan NMR: terlihat pada spektra terlampir.

Tugas :
a. Jelaskan tentang rumus molekul senyawa tersebut yang diperoleh dari spektroskopi massa.
Apakah anda dapat menentukan jumlah ketidakjenuhannya dan memperkirakan golongan
senyawa ini?
b. Informasi apa saja yang diperoleh dari spektra Spektroskopi Inframerah untuk puncak
absorpsi A,B,C,D, dan E?
c. Jelaskan berdasarkan spektroskopi NMR untuk hal berikut :
1. Mengapa terjadi pergeseran kimia (chemical shift) pada inti (proton) suatu gugus
molekul dan faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya pergeseran kimia tersebut.
2. Informasi apa yang diperoleh dari posisi pergeseran kimia (chemical shift) serta
adanya split pada puncak spektra NMR?
d. Gunakan informasi semua data spektroskopi yang dipakai untuk menentukan struktur
senyawa.
Berikan argumentasi dalam menentukan struktur yang tepat.

Soal no. 2(nilai 40)


Salah satu hasil suatu pabrik kimia adalah senyawa ester. Penelitian mengenai produknya
menunjukkan terdapat tiga jenis ester yang terbentuk, yaitu metil asetat, metil propionat, dan
metil butirat.
Dari hasil analisa GC terhadap sampel yang dianalisa pada suhu 350 oC, menunjukkan hal
berikut :
Area (unit luas) (RT), menit Respon faktor, area/mol
Metil asetat 20517 0,96 5433,11
Metil propionat 54853,5 1,38 18166,67
Metil butirat 29340,5 1,62 8359,94
Diketahui jenis kolom yang digunakan adalah kolom gas kuropack dengan diameter kolom
sebesar 5 mm dan panjang kolom sebesar 2 m. Dalam kalibrasi dengan menggunakan larutan
standar masing-masing diperoleh Respon faktor seperti tertulis pada tabel.
Tugas :
a. Bagaimana anda dapat menentukan jumlah mol masing-masing ester tersebut.
b. Bagaimana anda menetapkan faktor selektivitas kolom terhadap pemisahan metil propionat
dan metil butirat? Diketahui puncak fasa gerak muncul pada 0.45 menit.
c. Bagaimana anda menentukan nilai resolusi kolom untuk pemisahan metil propionat dan
metil butirat jika diketahui lebar dasar puncak masing-masing adalah 0.21 menit dan 0.31
menit?
d. Apakah resolusi kolom tersebut sudah optimum? Jelaskan.
e. Tentukanlah waktu elusi agar pemisahan metil butirat optimum?

Soal no. 3 (nilai 20)


Anda sedang melakukan penelitian tentang kandungan logam arsen dalam sungai ciliwung.
Spektroskopi serapan atom dapat digunakan untuk mengamati kandungan arsen tsb.
Penelitian di laboratorium yang anda lakukan adalah sebagai berikut :
Anda memasukkan masing-masing 500 mL cuplikan air sungai ke dalam lima buah labu ukur
1000 mL. Larutan standar arsen dengan konsentrai 25 ppb ditambahkan ke dalam labu
tersebut dengan berbagai variasi volume dari 0-200 mL kemudian diencerkan. 5 mL larutan
diambil dari setiap labu ukur untuk dianalisis dengan AAS. Diketahui Vs, Vx dan Vt adalah
berturut-turut volume larutan standar arsen, volume cuplikan air sungai dan volume total
larutan dalam labu ukur. Sedangkan Cx dan Cs adalah konsentrasi arsen dalam larutan
cuplikan dan dalam larutan standar. Dengan membuat plot antara absorbansi (A) dan volum
larutan standar arsen diperoleh suatu garis linier dengan persamaan Y=a+bX, di mana a
sebagai intersep dan b adalah kemiringan garis linier.

Tugas :
a. Bagaimana memperoleh persamaan garis linier yang mengkaitkan absorbansi dengan
volume larutan standar, larutan cuplikan, dan volum total serta konsentrasi larutan
standar maupun cuplikan.
b. Bila kemiringan garis/ intersep menghasilkan nilai sebesar 300 satuan volum (mL)
bagaimana anda menentukan konsentrasi arsen dalam air sungai (satuan ppb)
Jawaban
Soal no. 1
a. Dari MS diketahui BM sample adalah 120 dengan 90.01%C; 9.99%H; maka

90.01 9.99
:
12 1
9: 12
Maka rumus molekul dari senyawa tersebut adalah C9H12
Jumlah ketidakjenuhan dari senyawa tersebut adalah
Jumlah ketidakjenuhan =
[( 2)] + 2
=
2
[9(4 2) + 10(1 2)] + 2
= =4
2
Ketidakjenuhan senyawa ini adalah 4. Dilihat dari rumus molekul dan jumlah
ketidakjenuhan dari senyawa ini, dapat diperkirakan bahwa senyawa ini termasuk ke
dalam golongan senyawa aromatik.
b. Dari spektroskopi IR diperoleh
Puncak Ikatan Gugus fungsi
A C-H Alkena/aromatik
B C-H Alkana
C C=C Aromatik
D C-C Alkana
E -(CH2)n Alkana

c. Spektroskopi NMR
1. Pergerseran kimia : posisi frekuensi resonansi sebuah proton tertentu dalam
pengaruh medan magnet luar berkekuatan tertentu. Timbul akibat sirkulasi
elektron mengelilingi inti di bawah pengaruh medan magnet. Perbedaan frekuensi
absorbsi proton akibat perbedaan lokasi letak atom H terikat menimbulkan efek
pergeseran kimia ini. Faktor yang mempengaruhi : faktor induksi, aniosotropi
ikatan kimia, tidak terlindungi van der walls. (baca aja di underwood atau skoog)
2. Dari posisi pergeseran kimia dari spectrum NMR dapat dilihat bahwa terdapat 5
lingkungan atau lokasi letak atom H terikat yang berbeda dengan perbandingan
5:2:2:3 perbandingan ini adalah perbandingan real dari atom H.
5: singlet : atom tersebut tidak memiliki proton tetangga yang memiliki
lingkungan yang berbeda.
2:triplet : atom ini memiliki 2 proton tetangga dengan lingkungan berbeda.
2: sekstet : memiliki 5 proton tetangga dengan lingkungan berbeda
3: triplet : memiliki 2 proton tetangga dengan lingkungan berbeda
d. Struktur senyawa sampel dengan rumus molekul C 9H12.
Dari spektrum IR diketahui bahwa senyawa ini memiliki gugus aromatik dan alkana.
Pemilihan aromatik dikarenakan cincin benzena memiliki ketidakjenuhan sama
dengan senyawa ini yaitu 4 dan juga rumus molekul senyawa yang perbandingan C :
H nya kecil

a : 3 triplet : memiliki proton tetangga b yang berjumlah 2


b : 2 sekstet : memiliki 5 proton tetangga dengan lingkungan yang berbeda. 3 dari
proton a dan 2 dari proton c
c : 2 triplet : memiliki 2 proton tetangga dari lingkungan b
d : 5 singlot : tidak dipengaruhi oleh proton tetangga manapun karena tidak ada
yang berdekatan.
Soal no. 2
a. Jumlah mol masing-masing ester
Area RT Respon faktor Faktor kalibrasi (F) Jumlah mol
(F x Area)
Metil asetat 20517 0.96 5433.11 0.00018 3.78
Metil propionate 54853.5 1.38 18166.67 0.000055 3.02
Metil butirat 29340.5 1.62 8359.94 0.00012 3.51
b. (tR)metil propionat = 1.38 menit
(tR)metil butirat = 1.62 menit
Tm = 0.45 menit
( ) 1.62 0.45
( ) = = = 1.258
( ) 1.38 0.45
c. Wmetil propionat = 0.21 menit
Wmetil butirat = 0.31 menit
2{( ) ( ) } 2(1.62 1.38)
() = =
0.21 + 0.31
= 0.92

d. Bisa diliat dari properties kolomnya. Trus diitung oleh resolusi kolom idealnya n
dibandingin ama resolusi kolom hasil perhitungan sebelumnya, udah optimum atau
belum ... (baca ada di buku analytical chemistry, skoog).
e. idem... kalo udah dapet Rs yang optimum tinggal diitung t Rnya, rumusnya juga ada
disitu koq....

Soal no. 3
a. Persamaan garis linier
( + )
=

. = +
= +
Dari data yang ada diketahui volume dan konsentrasi larutan standar, volume dan
absorbansi total. Dengan persamaan di atas diplot AT.VT sebagai sumbu x dan Vscs
sebagai sumbu y. Sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi dengan persamaan garis
linier Y=A+bX.
b. Intersep merupakan titik potong garis linier terhadap sumbu y atau saat x=0 dari titik
pada kurva kalibrasi yang telah dibuat dengan persamaan di atas kita dapat mencari
nilai dari k. Sehingga saat intersep menghasilkan nilai sebesar 300 satuan volum (ml)
dan volume sampel diketahui saat pembuatan larutan analit maka dapat diperoleh nilai
konsentrasi sampel dalam air sungai (satuan ppb) dengan memasukkan nilai-nilai
tersebut ke dalam persamaan garis linier kurva kalibrasi.
UJIAN AKHIR SEMESTER KIMIA ANALITIK 2010/2011
HARI: KAMIS, 30 DESEMBER 2010; JAM: 13.00-14.30 (90 MENIT)
Pengajar: Ir. Dianursanti, MT

1. Bila dalam suatu percobaan anda menggunakan gas chromatograph. Sampel standar anda
terdiri dari campuran hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene sebagai standar dalam.
Sampel setelah diinjeksikan pada gas chromatograph (GC) yang dilengkapi dengan
electron capture detector (EC). Tinggi puncak akan digunakan sebagai kuantitas senyawa
yang terdeteksi, yang juga terdapat dalam sampel. Hasil yang diperoleh:
Dari 5 L larutan standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene masing-masing
menunjukkan puncak pada 2.7 dan 8.2 menit.
Sebanyak 5 L dari campuran sampel standar menghasilkan data sbb:
Tinggi puncak Konsentrasi (ml/ml)
Hexachlorobenze Pentachlorobenze
# hexachloroben hexachlorobenzene
ne (mL) ne (mL)
zene (mm) dalam sampel standar
1 0.1 1.9 3.75 5%
2 0.2 1.8 7.50 10 %
3 0.3 1.7 11.25 15 %
4 0.4 1.6 15 20 %
5 0.5 1.5 18.75 25 %
Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 L sample air
minum diperoleh punak pada 2.7 menit dengan tinggi senilai 9.25 mm
Pada salah satu campuran standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene yang
digunakan menunjukkan data sbb: lebar dasar puncak pada hexachlorobenzene dan
pentachlorobenzene berturut-turut adalah 1.56 menit dan 2.85 menit.
Pertanyaan:
a. Bagaimana anda menentukan kandungan hexachlorobenzene dalam sampel air minum
tersebut?
b. Jika diketahui panjang kolom yang digunakan adalah 30,0 cm, menurut anda apakah
panjang kolom tersebut sudah menghasilkan resolusi terbaik?
c. Jika menurut anda panjang kolom di atas belum optimum, berapa panjang kolom yang
seharusnya diperlukan?
d. Bagaimana anda menjelaskan prinsip dasar pemisahan dalam kromatografi secara
umum?

2. Suatu larutan yang mengandung Cr akan ditentukan konsentrasinya dengan memipet 10


ml masing-masing ke dalam 2 labu yang berukuran 50 ml. Larutan standar yang
mengandung 15.5 ppm Cr ditambahkan ke dalam labu dan kemudian larutan diencerkan
sesuai dengan volume labu ukur. Larutan tersebut dianalisis menggunakan AAS sehingga
diketahui kandungan Crnya. Dari data absorbansi semua sampel, Anda membuat plot
antara absorbansi (A) dengan volume standar (Vs) sehingga diperoleh persamaan
A=a+bVs dengan a adalah intersep dan b adalah kemiringan kurva linier. Diketahui nilai
a/b=15 unit. Dan volume sampel=Vx, konsentrasi analit dalam sampel=Cx, serta
konsentrasi Cr dalam larutan standar= Cs.
a. Bagaimana anda menentukan konsentrasi Cr dalam sampel?
b. Apakah perbedaan spektroskopi emisi nyala dan spektroskopi atom?
Jawaban
1a. plot konsentrasi hexaclorobenzene (ml/ml) versus tinggi puncak
30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
3.75 7.5 11.25 15 18.75

Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan dari konsentrasi dengan tinggi
puncak adalah sbb:

( )=
75
9.25
( ) =
75

( ) = 0.13 = 13%

Karena volume sampel adalah 5 L, maka
= 5 13%
= 0.65

2(2 1 )
b. = 1+2

2(8.2 2.7)
= = 2.49
1.56 + 2.85
Panjang kolom tersebut belum menghasilkan resolusi kolom terbaik. Sebab, resolusi kolom
yang dihasilkan bernilai lebih dari 1.5. Hal itu menyebabkan kedua campuran dapat terpisah
dengan baik, namun proses berlangsung terlalu lama sehingga biaya yang digunakan dalam
pemisahan menjadi mahal.
1 2 2.7 2
1 = 16 ( ) = 16 ( )
1 1.56
1 = 47.9
2 2 8.2 2
2 = 16 ( ) = 16 ( )
2 2.85
2 = 132.4
47.9 + 132.4
= = 90.15
2

1 1
=
2 2

2.49 90.15
=
1.5 2

2 = 5.72
2 = 32.72

1 1
=
2 2
30 90.15
=
2 35.72
2 = 11.89
c. Kromatografi adalah metode pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya
berdasarkan perbedaan sifat fisiknya. Senyawa yang terlibat dalam pemisahan secara
kromatografi antara lain adalah gas pembawa(fasa stasioner) dan fasa diam. Fasa
stasioner bertugas membawa sampel melalui kolom. Waktu yang diperlukan
komponen untuk melalui kolom (waktu retensi) dipengaruhi oleh kelarutan komponen
dalam fasa stasioner. Fasa diam bertugas sebagai penahan laju komponen di dalam
kolom. Pemisahan tercapai karena adanya interaksi komponen-komponen dalam
campuran dengan fasa stasioner dan fasa diam. Interaksi tersebut menyebabkan waktu
retensi dari tiap-tiap komponen dalam campuran berbeda sehingga dapat dipisahkan.


2 a. = ( )+( ) ( )

= +

= , =



=



=

15.5
= ( ) ( ) = ( ) 15 = 23.25
10

2 b. Spektroskopi emisi nyala merupakan metode analisis untuk penentuan unsur-unsur yang
berada pada jumlah kecil dengan berdasarkan emisi spontan dari atom bebas atau ion ketika
terjadi eksitasi akibat energy panas atau listrik. Sedangkan AAS adalah metode analisis untuk
penentuan unsur-unsur yang berada dalam jumlah kecil, berdasarkan pada absorbs atau
penyerapan radiasi oleh atom bebas.
Metode AES dapat mendeteksi berbagai unsur pada saat yang bersamaan sementara AAs
cenderung hanya satu unsur.
AES menggunakan polikromator untuk memisahkan spectral pada garis emisi atom
sedangkan AAS menggunakan monokromator.
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA FISIKA

SOAL NO. 1:
Udara yang semula berada pada temperatur 30C dan tekanan 6 bar akan
diekspansikan menjadi keadaan akhir dengan temperatur 30C dan tekanan 2 bar.
Ekspansi dilakukan dengan cara pendinginan pada volume konstan diikuti dengan
pemanasan pada tekanan konstan sampai dicapai keadaan akhir. Udara dianggap
mengikuti perilaku gas ideal:
PV = RT
dengan R = 83,14 cm3 bar mol-1 K-1. Hitung Q, W, U dan H untuk tiap alur proses
dan keseluruhan proses. Kapasitas panas CV = 2,5 R dan CP = 3,5 R.
Gambar proses tersebut dalam diagram PV.

PENYELESAIAN:
a. Diagram PV

P1 = 6

P3 = 2

V1 V3
V

RT1 83,14303,15
V1 = 4.200,93 cm3/mol
P1 6
V2 = V1 = 4.200,93 cm3/mol
P2V2 24.200,93
T2 = 101,06 K
R 83,14
RT3 83,14303,15
V3 = 12.602,78 cm3/mol
P3 2
b. Proses pendinginan pada V konstan
V2

W P dV 0
V1
T2

U CV dT CV T1 T2 2,5 83,14101,06 303,15


T1

= 42.005,1 cm3 bar mol1


Q = U W = 42.005,1 0 = 42.005,1 cm3 bar mol1
T2

H CP dT CP T1 T2 3,5 83,14101,06 303,15


T1

= 58.807,1 cm3 bar mol1

c. Proses pemanasan pada P konstan


V3
1
W P dV 2 (12.602,78 4.200,93) = 16.802,04 cm bar mol
3

V2
T3

Q H CP dT CP T3 T2
T2

= 3,5 (83,14) (303,15 101,06) = 58.807,1 cm3 bar mol1


U = Q + W = 58.807,14 16.802,04 = 42.005,1 cm3 bar mol1

d. Keseluruhan proses
Q = 42.005,1 + 58. 807,14 = 16.802,04 cm3 bar mol1
W = 0 16.802,04 = 16.802,04 cm3 bar mol1
U = 42.005,1 + 42.005,1 = 0
H = 58.807,1 + 58.807,1 = 0
SOAL NO. 2
Udara sebanyak 0,03 kg mengalami proses siklis seperti pada gambar di bawah.
Hitung kerja/usaha yang dapat dihasilkan dari sistem tersebut, Udara dianggap
mengikuti perilaku gas ideal, CV = 2,5 R dan CP = 3,5 R. Berat molekul udara rata-
rata adalah 28,84.

100 kPa

V
0,002 m3 0,02 m3

PENYELESAIAN
30
n 1,04 mol
28,84
20 L
V3 V2 19,24 l mol
1,04 mol
2L
V1 1,924 l mol
1,04 mol

Titik 3:
P3V3 nRT3
PV
T3 3 3
1 bar19,24 l mol 231,3 K
R 0,08314 l bar K mol

Hubungan antara titik 1 dan 3


C P 3,5
1,4
CV 2,5
P1V1 P3 V3

V
1, 4
19,24
P1 P3 3 1 = 25,12 bar
V1 1,924
P1V1 nRT1
P1V1 25,12 bar1,924 l mol
T1 581K
nR 0,08314 l bar K mol

Titik 2
T2 = T1 = 581 K

Usaha yang dihasilkan:


V2 V2
W12 n P dV 1,04 mol RT 1,04 mol RT1 ln 2
dV V
1V V
1
V V1
1,04 mol0,083141 l bar K mol581 K ln
19,24
= 115,7 l bar
1,924
V3
W23 n P dV 0
V2

W31 U31 CV T1 T3 2,5 0,083141 l bar K mol581 231,1K 72,7 l bar

Wtotal W12 W23 W31 115,7 0 72,7 40,1 l bar


SOAL NO. 3
Udara yang semula berada pada temperatur 30C dan tekanan 1 bar akan dikompresi
menjadi keadaan akhir dengan tekanan 5 bar melalui proses kompresi adiabatis. Udara
dianggap mengikuti perilaku gas ideal:
PV = RT
dengan R = 83,14 cm3 bar mol-1 K-1. Hitung Q, W, U dan H. Kapasitas panas CV =
2,5 R dan CP = 3,5 R. Hitung Q, W, U, dan H.

PENYELESAIAN

P2

P1

V2 V1 V

T1 = 303 K
P1 = 1 bar
P2 = 5 bar
C 3,5 R
P 1,4
CV 2,5 R
Proses adiabatis:
TP(1 - )/ = konstan
T1 P1(1 - )/ = T2 P2(1 - )/
1 11, 4 1, 4
P 1
T2 T1 1 303 479,9 K
P2 5
Q=0
T2 479,9
H CP dT 3,5RdT 3,5R 479,9 393 = 304,15 R
T1 303
T2 479,9
U CV dT 2,5RdT 2,5R 479,9 393 = 217,25 R
T1 303

W = U Q = 217,25 R
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA

CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONFIDENTIAL BY
REZA FADHILA
CONTINUED TO RINGKASAN THERMO KE 2
SOAL NERACA MASSA DAN ENERGI

SOAL 1 (50%)

Asam sitrat adalah senyawa yang terdapat di dalam sel makhluk hidup seperti tanaman dan
hewan. Siklus asam sitrat merupakan serangkaian reaksi kimia di dalam sel hidup yang
esensial untuk oksidasi glukosa, yang merupakan sumber utama energi untuk sel. Skema
reaksi yang terjadi sangat rumit, namun dari sudut pandang makroskopis, untuk produksi
komersial asam sitrat dalam proses tumpak (batch), terjadi 3 fase yang berbeda dengan
perbandingan stoikiometris yang sedikit berbeda :

Fase reaksi awal (terjadi antara 80 - 120 jam)

1 gmol glukosa + 1,5 gmol O2 (g) 3,81 gmol biomassa + 0,62 gmol asam sitrat + 0,76 gmol
CO2 (g) + 0,37 gmol poliol

Fase reaksi tengah (terjadi antara 180 220 jam)

1 gmol glukosa + 2,4 gmol O2 (g) 1,54 gmol biomassa + 0,74 gmol asam sitrat + 1,33 gmol
CO2 (g) + 0,05 gmol poliol

Fase reaksi akhir (terjadi antara 180 220 jam)

1 gmol glukosa + 3,91 gmol O2 (g) + 0,42 gmol poliol 0,86 gmol asam sitrat + 2,41 gmol
CO2(g)

Dalam suatu proses aerob tumpak, suatu larutan 30% glukosa pada 25 0C diumpankan ke
dalam fermentor. Asam sitrat dihasilkan menggunakan jamur Aspergillus niger. Udara steril
stoikiometris dicampur dengan larutan kultur dengan aerator 100 hp. Hanya 60% dari glukosa
yang diumpankan overall diharapkan terkonversi menjadi asam sitrat. Fase awal berlangsung
pada 320C, fase tengah 350C dan fase akhir 250C.

Berapakah panas yang harus ditambahkan ke atau dibuang dari fermentor selama produksi
10.000 kg asam sitrat. Abaikan efek pelarutan pada nilai panas pembentukan. Gunakan data
berikut :
Senyawa Berat Molekul HP (kJ/gmol)
d, glukosa (C6H12O6) 180,16 -1266,0
Asam sitrat (C6H8O7) 192,12 -1544,8
Sel kering (biomassa) 28,6 -91,4

SOAL 2 (20%)

Lemak adalah molekul gliserol yang terikat pada kombinasi asam-asam lemak atau rantai
hidrokarbon. Biasanya, gliserol berikatan dengan 3 asam lemak, membentuk sebuah
trigliserida. Bagaimana lemak diproses oleh sistem pencernaan manusia? Pertama, mereka
dipecah secara enzimatik menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana, asam lemak dan
gliserol. Proses ini disebut pencernaan dan terjadi di dalam intestine atau secara selular dalam
lisosom. Kemudian enzim menarik 2 karbon secara bersamaan dari karboksil dari ujung
rantai menghasilkan molekul-molekul asetil Co-A, NADH dan FADH2. Asetil CoA adalah
molekul berenergi tinggi yang kemudian diproses melalui siklus asam sitrat yang
mengoksidasinya menjadi CO2 dan H2O.

Hitunglah panas reaksi yang terjadi jika tristearin digunakan di dalam tubuh kita.
PEMBAHASAN SOAL NME

SOAL 1

1. Overall net reaction :

3 glucose + 7,81 O2 5,35 Biomass + 2,22 Citric Acid + 4,50 CO2

2. Neraca massa dari Asam Sitrat

Basis : 10.000 kg Asam sitrat yang diproduksi


Kg mol asam sitrat yang diproduksi :
10.000 1
| = 52,05 kgmol Asam sitrat
191,2

Kg mol glukosa :
52,05 . 3 1
| |
2,2 . 0,6

= 117,23 kg mol glukosa

Kg solution :

117,23 180,16 1
| |
1 0,30

= 70.400 kg dari 30% larutan yang dibutuhkan pada reaksi mula-mula

3. Neraca massa keseluruhan

Komponen Mula-mula (kgmol) Final (kgmol)


0,3
Glukosa (70.400)(180,16 ) 117,23 46,92
5,35
Biomassa (52,05)(2,22) - 125,44

Asam sitrat - 52,05


7,8
O2 (117,23)( 3 ) 305,03 -
4,5
CO2 (117,23)( )(0,60) - 105,59
3
4. Asumsi :

O2 dan N2 masuk ke dalam solution


CO2 dan N2 meninggalkan sistem pada fase reaksi awal
Sistem tertutup

5. Neraca Energi

= +

100 745,7 220 3600 1


= | | | | = 5,906 107
1 ()() 1 100

U tidak diketahui, maka perlu diasumsikan bahwa :


= ( ) karena (pV) diabaikan

Berdasarkan data Hp yang diketahui, maka tabel neraca energinya adalah sebagai berikut

Komponen kgmol Hp (kJ/gmol) H (kJ)


In
Glukosa 117,23 -1266 -148.530 x 103
O2 305,03 0 0
Total -148.530 x 103
Out
Glukosa 46,93 -1266 -59.410 x 103
Biomassa 125,44 -91,4 -11.470 x 103
Asam sitrat 52,05 -1544,8 -80.410 x 103
CO2 105,59 -393,51 -41.550 x 103
Total -192.840 x 103

= [(192.840) (148.530)] 103

= .

= 4,43 107 5,91 107


= 103 108 (panas dibuang)

SOAL 2

Reaksi :

2 C2H10O6 + 163 O2 114 CO2 + 110 H2O ; H = -75.520 kJ

Energi yang dilepas per gram mol tristearin memiliki massa 891 g, maka

- 75.520 kJ : (2 x 891 g/mol) = 42 kJ/ g

kkal tristearin yang terjadi :

1
42 kJ/g x (4,18 ) = 10 kkal/g
SOAL PERISTIWA PERPINDAHAN

1. Dalam buku ajar yang dipakai khususnya Modeling in Transport Phenomena, An


Conceptual Approach oleh Ismail Tosun, tinjauan / bahasan utama dalam proses
peristiwa perpindahan adalah melalui berbagai pendekatan konsep yakni tinjauan
konsep perhitungan makroskopik dan mikroskopik, kondisi proses unsteady state dan
Proses Without Generation and With Generation. Jelaskan berbagai terminologi yang
dimaksud?

2. Dalam mempelajari berbagai proses peristiwa perpindahan baik perubahan fisika


maupun kimia telah dikupas bahwasanya konsep dasar hukum kekekalan (momentum,
energi dan massa) harus tetap dibuat pedoman perhitungan engineering calculation.
Tuliskan berbagai persamaan umum yang bisa digunakan. Dan berikan penjelasan
secara lambing / kode-kode formula matematika yang dipakai.

3. Apa yang dimaksud dengan modeling dan conceptual approach dalam mempelajari
Peristiwa Perpindahan / Transport Phenomena?

4. Berilah suatu contoh perhitungan yang menggambarkan konsep perhitungan proses


perpindahan massa (disertai soal yang dimaksud) dilengkapi dengan berbagai
penjelasan matematis maupun fenomena / peristiwanya.

5. Dalam Teknologi Bioproses, umumnya menggunakan fasilitas reaktor berupa Constant


Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR). Dalam Example 6.2 telah dikupas dan
dihitung 4 buah CSTR disusun secara seri khususnya tentang perubahan konsentrasi
reaktan A. Tunjukkan persamaan akhirnya dan berapakah konsentrasi reaktan A pada
setiap bejana reaktor? Jelaskan beberapa indikasi bahwa reaktor beroperasi secara
steady-state dan adanya proses With Generation?

6. Sedangkan dalam Example 6.4, tidak dipastikan prosesnya dalam steady state atau
tidak, with generation atau tidak? Jelaskan dari aspek konsep neraca massa maupun
neraca energy, mungkinkah terjadi tidak sinkron antara keduanya yakni di satu sisi
steady disisi lain unsteady state condition. Berikan sketsa gambar untuk mendukung
penjelasannya.

7. Untuk bahasan hasil dan kupasan Example 6.6 tentang penggunaan CSTR, tunjukkan
bagaimanakah beberapa point yang menjelaskan bahwa prosesnya terjadi steady state
baik dari segi neraca massa (Mass Balance) maupun Energy Balance nya? Mengapa
persamaan (1) yang digunakan menggunakan kondisi With Generation? Panas yang
diakibatkan adanya reaksi diubah menjadi energi apa, padahal dalam asumsinya there
is no heat loss from the reactor, jelaskan.

8. Untuk bahasan hasil dan kupasan Example 7.3 tentang penggunaan CSTR, sesuai
persamaan 9 dan 15 dalam kupasan example tersebut : Tunjukkan bahwa reaktor
beroperasi secara unsteady-state, padahal diasumsikan reaktor beroperasi well-mixed
system, i.e the temperature and the concentration of the contents of the reactors are
uniform.

9. Untuk bahasan hasil dan kupasan Example 7.6 dan 7.7, bila dicermati maka persamaan
neraca massa (mass balance) menggunakan persamaan steady state, without generation,
bisakah anda memberikan pada langkah perhitungan yang mana? Sedangkan neraca
massa menggunakan persamaan dengan menggunakan kondisi unsteady state. Bisakah
menjelaskannya, pada langkah perhitungan yang mana dari kedua example tersebut.
Mengapa menggunakan persamaan korelasi Whittaker?

10. Untuk bahasan hasil dan kupasan Example 7.9 tentang penggunaan batch reactor,
beroperasi secara adiabatic (tidak ada pertukaran panas dengan lingkungan reaktor).
Kondisi ini menyebabkan perubahan suhu dalam reaktor akibat terjadinya reaksi
sebagai sumber panasnya. Perubahan suhu ini memberikan perubahan harga konstanta
laju reaksi k, sesuai hukum Arrhenius hubungan antara suhu dan k. Jelaskan dengan
menggunakan persamaan yang dipakai untuk menghitung terkait dengan perubahan
suhu dalam reaktor batch tersebut.

11. Berilah suatu konsep perhitungan yang menggambarkan konsep perhitungan neraca
massa ataupun energi dilengkapi dengan berbagai penjelasan matematis maupun
fenomena / peristiwanya untuk peristiwa steady state microscopic balance without
generation seperti terlihat pada Gambar 8.32

12. Berilah suatu konsep perhitungan yang menggambarkan konsep perhitungan neraca
massa ataupun energi dilengkapi dengan berbagai penjelasan matematis maupun
fenomena / peristiwanya untuk peristiwa steady state microscopic balance without
generation seperti terlihat pada Gambar 8.34.

You might also like