Professional Documents
Culture Documents
diabetes dan hipertensi, penyakit jantung koroner ini tetap menjadi masalah utama
koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi secara bertahap yaitu penebalan
dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap sebagai proses pasif karena
sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada dinding arteri (Hata dan
Kiyohara, 2013).
maju dan dapat juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan duina
(WHO) telah mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan
epidemi modern dan tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa
jika insiden PJK mencapai nol maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9%
pekerjaan, dan pada saat masuk rumah sakit. Pada dekade sekarang sejak konferensi
klinis terakhir oleh New York Heart Association atau asosiasi kesehatan New York
menyatakan subjek ini, dari sejumlah loka karya telah mengeluarkan informasi baru
yang penting mengenai penyakit ini, cara pencegahan dan kontrol. Hal ini dinyatakan
dalam besarnya perubahan yang jelas secara klinis dari PJK dan banyaknya faktor
yang mungkin relevan, besarnya jumlah pasien yang ikut, kelompok yang akan
termasuk dalam semua kasus PJK yang timbul pada populasi umum dengan
karakteristik jelas.
terjadi pada individu dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dipengaruhi
oleh aktivitas fisik dan makanan yang menjadi faktor penting penentu kadar kolesterol
individu. Gaya hidup masyarakat kerja, dewasa ini lebih cenderung mengejar halhal
Makanan cepat saji (fast food) atau yang juga dikenal sebagai makanan sampah (junk
food) menjadi pilihan bagi individu yang mengutamakan kecepatan pelayanan karena
waktu menjadi sangat berharga di dunia kerja. Namun di sisi lain, makanan ini
Aktivitas fisik yang sedikit dan makanan cepat saji menjadi bagian dari
kehidupan pekerja kantor dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh beratnya tuntutan
pekerjaan sehingga tidak ada kesempatan untuk berolah raga dan merujuk kepada
perilaku hidup yang instan, misalnya makanan. Gaya hidup yang demikian akan
terjadinya PJK.
Di sisi lain, pekerja kasar umumnya memiliki aktivitas fisik yang berat namun
tidak diimbangi dengan makanan dengan kandungan gizi yang cukup. Keterbatasan
ekonomi pada pekerja kasar membuat mereka jarang memakan makanan hewani
seperti daging dan ikan, makanan cepat saji, atau makananmakanan lain yang
cenderung berkolesterol tinggi. Walaupun demikian, dewasa ini PJK bukan hanya
menjadi penyakit bagi golongan ekonomi menengah ke atas, namun juga sering
Diduga hal ini terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
minyak tak jenuh dan trans yang bisa terdapat pada minyak goreng kualitas rendah
Cipta, Jakarta.
Artham, (2009). Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in
Boswood, (2008). Long Working Hours and Coronary Heart Disease: A Systematic
Delima dkk. (2009). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar Kolesterol Darah Pada
Jakarta : EGC.
Culpeper, Frandson, Davidson Christopher. (2003). Penyakit Jantung Koroner.
Gavahan, Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, (2003). Panduan Mencegah &
Lutfah, (2013). Penelitian Tentang Studi Komparatif Aktivitas Fisik dengan Faktor
Salim dan Nurrohmah, (2013). Aktifitas Fisik dan Kesehatan Mental Terhadap
Thaler, Hariadi, Ali Arsad Rahim, (2009). Hubungan Obesitas dengan Beberapa
Cunningham. 2002. Associations of job strain and lifestyle risk factors with risk of
Schwartz et al.2002. Centers for Disease Control and Prevention. Powell American
Dewi, Sulistiani, W. (2013). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit
Garko, (2012). Kadar Lemak Darah pada Pekerja Bergilir di Suatu Instalasi
Sept 2017].