You are on page 1of 10

Anatomi dan Fisiologi Darah

Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total.
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah merupakan bagian
penting dari system transport karena darah mengalir keseluruh tubuh kita dan
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh kita.Warna merah itu keadaannya tidak tetap
tergantung pada banyaknya oksigen dan karbondioksida didalamnya. Adanya oksigen
dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran atau metabolisme di dalam tubuh.

Karakteristik fisik darah meliputi:

Viskositas atau kekentalan darah 4,5-5,5


Temperature 38 C
PH 7,37- 7,45
Salinitas 0,9%
Berat 8 % dari berat badan
Volume 5-6 liter (pria) 4-5 liter (wanita)

Darah selamanya beredar didalam tubuh oleh karena adanya atau pompa jantung. Selama
darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari
pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan kedalam darah tersebut sedikit obat anti pembekuan atau sitras natrikus

A. Fungsi darah
1. Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru.
2. Mengangkut sari makanan yang diserap dari usus halus keseluruh tubuh.
3. Mengangkut sisa metabolisme menuju alat ekskresi.
4. Berhubungan dengan kekebalan tubuh karena didalamnya terkandung
lekosit,antibodi, dan subtansi protektif lainnya.
5. Mengangkut ekskresi hormon dari organ satu ke organ lainnya.
6. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
7. Mengatur suhu tubuh.
8. Mengatur keseimbangan tekanan osmotic
9. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
10. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh

B. Komponen Darah
1. TROMBOSIT

Trombosit adalah sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya)
dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 m yang merupakan
fragmentasi dari megakariosit.

Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat
sel dalam prosespembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping
darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm, nilai dibawah rentang
tersebut dapat menyebabkanpendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat
meningkatkan risiko trombosis.

Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran
lebih kecil darieritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Keping
darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel yang
menimbulkan pembekuan darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yang
sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat
meningkatkan risiko trombosis. trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak
berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kesil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah
bila tersentuh benda kasar.

Trombosit berjumlah 250.000 samapai 4000.000 per milimeterkibik. Bagian ini


merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berhasal dari megakariosit dalam sumsum
tulang.

Fungsi

Trombosit berfungsi dalam hemostasis ( penghentian perdarahan) dan perbaikan


pembuluh darah yang robek.
Faktor Pembekuan Darah

2. PLASMA DARAH

Plasma adalah bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warnanya bening kekuning-
kuningan. Hamper 90% dari plasma darah terdiri atas air.

Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah adalah sebagai berikut:


1. Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah.
2. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium, dan lain-lain) yang
berguna dalam metabolism dan juga mengadakan osmotic.
3. Protein darah (albumin, globulin) meningkatkan viskositas darah juga
menimbulkan tekanan osmotic untuk memelihara keseimbangan cairan dalam
tubuh.
4. Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin).
5. Hormone, yaitu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh.
6. Antibody.

Plasma diperoleh dengan memutar sel darah, plasma diberikan secara intravena untuk
mengembalikan volume darah dan menyediakan substansi yang hilang dari darah klien.
Misalnya factor pembekuan darah I, VIII, dan XI untuk klien yang tidak
mendapatkannya.

3. ERITROSIT.

Sel darah merah, eritrosit (bahasa Inggris: red blood cell (RBC), erythrocyte) adalah
jenis sel darahyang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh lewat darah dalamhewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri
dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan
mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler.
Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur
pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang
belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak
terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan. Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel).

Jumlah Normal :

Dewasa laki-laki : 4.50 6.50 (x106/L)


Dewasa perempuan : 3.80 4.80 (x106/L)
Bayi baru lahir : 4.30 6.30 (x106/L)
Anak usia 1-3 tahun : 3.60 5.20 (x106/L)
Anak usia 4-5 tahun : 3.70 5.70 (x106/L)
Anak usia 6-10 tahun : 3.80 5.80 (x106/L)

Orang dewasa memiliki 23 1013 eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta
eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta. Sedangkan orang yang tinggal di
dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki
sel darah merah yang lebih banyak). Eritrosit terkandung di darah dalam jumlah yang
tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain, seperti misalnya sel darah putih
yang hanya memiliki sekitar 4000-11000 sel darah putih dan platelet yang hanya
memiliki 150000-400000 di setiap mikroliter dalam darah manusia.

Pada manusia, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai peran untuk mengantarkan
lebih dari 98% oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya terlarut dalam plasma darah.

Eritrosit dalam tubuh manusia menyimpan sekitar 2.5 gram besi, mewakili sekitar 65%
kandungan besi di dalam tubuh manusia.
4. Haemoglobin.

Haemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah,suatu
protein yang mempunyai berat molekul 64.450. Sintesis haemoglobin dimulai dalam
proeritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena ketika
retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka
retikulosit tetap membentuk sedikit mungkin haemoglobin selama beberapa hari
berikutnya. Tahap dasar kimiawi pembentukan haemoglobin. Pertama, suksinil KoA,
yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul
pirol. Kemudian, empatpirol bergabung untuk membentuk protoporfirin IX yang
kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekul heme. Akhirnya, setiap
molekul heme bergabung dengan rantai polipeptidapanjang yang disebut globin, yang
disintetis oleh ribosom, membentuk suatu sub unithemoglobulin yang disebut rantai
hemoglobin.Terdapat beberapa variasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin yang
berbeda,bergantung pada susunan asam amino di bagian polipeptida.

5. LEUKOSIT.

Bahasan mengenai sel darah putih yang akan dibahas mencakup struktur leukosit, fungsi
sel darah putih, jenis-jenis sel darah putih, dan jumlah sel darah putih.

a. Struktur leukosit.
Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kako palsu
(pseudopodia), mempunyai bermacam-macam inti sel, sehingga ia dapat dibedakan
menurut inti sel nya serta warnanya bening (tidak berwarna)

Sel darah putih dibentuk di sumsum tulang dari sel-sel bakal. Jenis-jenis dari golongan
sel ini adalah golongan yang tidak bergranula, yaitu limfosit T dan B; monosit dan
makrofag;serta golongan yang bergranulaa,yaitu; eosinofil, basofil, dan neutrofil.

b. Fungsi sel darah putih.

Fungsi sel darah putih adalah sebagai berikut.

1. Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit/bakteri


yang masuk kedalam tubuh jaringan RES (system retikulo endotel)
2. Sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari dinsing usus
melalui limpa terus ke pembuluh darah.

c. Jenis jenis sel darah putih

Sel darah putih terdiri atas beberapa jenis sel darah sebagai berikut:

1. Agranulosit.

Memiliki granula kecil di dalam protoplasmanya, memiliki diameter sekitar 10-12


mikron. Berdasarkan pewarnaan granula, granulosit terbagi menjadi:

a. Neutrofil
Granula yang tidak berwarna, mempunyai inti sel yang terangkai, kadang seperti
terpisah-pisah, protoplasmanya benyak berbintik-bintik halus/granula, serta banyaknya
sekitar 60-70 %

b. Eosinofil.

Granula berwarna merah dengan pewarnaan asam, ukuran dan bentuknya hampir sama
dengan neutrofil, tetapi granula dalam sitoplasmanya lebi besar, banyaknya kira-kira
24%.

c. Basofil

Granula berwarna biru dengan pewarnaan basa, sel ini lebih kecil daripada eosinofil,
tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-
granula yang besar, banyaknya kira-kira 0,5% di sumsum merah.

Neutrofil, eosinofil, dan basofil berfungsi sebagai fagosit untuk mencerna dan
menghancurkan mikroorgnisme dan sisa sisa sel. Selain itu, basofil bekerja sebagai sel
mast dan mengeluarkan peptide vasoaktif.

2. Granulosit.
Granulosit terdiri atas limfosit dan monosit.

a. Limfosit.

Limfosit memiliki nucleus besar bulat dengean menempati sebagian besar sel limfosit
berkembang dalam jaringan limfe. Ukuran bervariasi dari 7 sampai 15 mikron.
Banyaknya 20-25% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk
kedalam jaringan tubuh.

Limfosit ada 2 macam, yaitu limfosit T dan limfosit B.

Limfosit T.

Limfosit T meninggalkan sumsum tulang dan berkembang lama, kemudian bermigrasi


menuju ke timus. Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai
mereka bertemu dengan antigen-antigen di mana mereka telah diprogramkan untuk
mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahan
kimia yang menghancurkan mikroorganisme yang memberitahu sel-sel darah puti lainnya
bahwa telah terjadi infeksii.

Limfosit B.

Terbentuk di sumsum tulang lalu bersirkulasi dalam darah sampai menjumpai antigen
dimana mereka telah diprogramkan untuk mengenalinya. Pada tahap iini, limfosit B
mengalami pematangan lebih lanjut dan menjadi sel plasma serta menghasilkan antibody.

a. Monosit.

Ukurannya lebh besar dari limfosit, protoplasmanya besar, warna biru sedikit abu-abu,
serta mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat atau panjang. Monosit
dibentuk di dalam sumsum tulang, masuk kedalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan
mengalami proses pematangan menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan. Fungsinya
sebagai fagosit. Jumlahnya 34% dari total komponen yang ada di sel darah putih.
d. Jumlah sel darah putih.

Pada orang dewasa, jumlah sel darah putih total 4,0-11,0 x 109/l yang terbagi sebagai
berikut:

Granulosit:

Neutrofil 2,5-7,5 x 109


Eosinofil 0,04-0,44 x 109
Basofil 0-0,10 x 109

You might also like