You are on page 1of 4

Skenario 4

Nyeri perut

Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang dengan keluhan nyeri perut


kanan atas. Nyeri bersifat pleuritik, menjalar ke bahu dan ke area ulu hati disertai
dengan deman tinggi dan kuning diseluruh badan selama 7 hari. Sebelumnya
pasien pernah berobat ke puskesmas dikarenakan amubiasis dan mendapatkan
antibiotik tetapi tidak diminum sampai habis. Pada pemeriksaan ditemukan pasien
tampak kesakitan, suhu badan 38,7 oC, hepar teraba 3 cm dibawah arcus costa,
nyeri tekan kanan bawah, first percussion test (+). Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan leukositosis, hipoalbuminemia, peningkatan enzim transaminase,
HbsAg reaktif dan Anti HCV reaktif. Pada pemeriksaan rontgen didapatkan
bulging diafragma kanan. Hasil USG abdomen menunjukkan adanya abses hepar.

STEP 1
1. Nyeri pleuritik adalah nyeri tajam yang dapat dengan mudah dilokalisir
2. Amubiasis merupakan infeksi pada usus besar/hati yang disebabkan oleh
Entamoeba histolytica.
3. Hipoalbuminemia adalah penurunan kadar albumin serum akibat infeksi.
4. Bulgin diafragma merupakan keadaan dimana diafragma mengalami elevasi
karena adanya massa pada hepar.
5. HbsAg merupakan suatu protein pada permukaan virus hepatitis B.
6. Enzim transaminase merupakan enzim yang mengkatalis reaksi transaminasi.
7. Anti HCV reaktif merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi
adanya penyakit hepatitis C.

STEP 2
1. Apa saja faktor resiko dan etiologi dihubungkan dengan gejala klinis?
2. Bagaimana patomekanisme gejala klinis pada skenario?
3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang dengan manifestasi klinis?
4. Apakah ada hubungan RPD dengan RPS pasien?
STEP 3
1. Etiologi: Entamoeba histolytica
Faktor resiko: - Kurangnya menjaga kebersihan
- Menetap pada daerah endemik
- Sanitasi lingkungan yang buruk
- Anal seks
2. - Makanan yang mengandung kista E. histoytica usus besar trofozoid
menyebabkan tukak pada mukosa v. porta hepatica abses pada
hepar.
- Nyeri perut karena adanya tukak pada mukosa yang disebabkan oleh infeksi
parasit.
- Nyeri pleuritik karena adanya gesekan oleh hepar yang meradang pada
peritoneum.
- Ikterus : - over produksi
- gangguan konjugasi
- gangguan ekskresi
- karena adanya proses inflamasi
- Demam karean adanya proses inflamasi
3. - Leukositosis : untuk melawan mikroorganisme yang menyerang
- Bulging diafragma: hepar membesar dan mendorong diafragma
- Hipoalbuminemia: adanya kerusakan hepar.
- HbsAg reaktif: adanya infeksi hepatitis B
- Anti HCV reaktif: pernah terinfeksi hepatitis C.

STEP 4
1. Hepatitis B Hepatitis C
Transmisi melalui sex Penggunaan jarum suntik
Tranfusi darah

2. - Makanan yang mengandung kista E. histolytica lambung kista pecah


cystic usus trofozoid invasi usus halus inflamasi menyebar
melalui mukosa pembuluh darah hepar pengeluaran enzim proteoliti
oleh parasit kerusakan hepar inflamasi lebih lanjut abses.
- Gejala klinis amebiasis: - neri perut kanan atas
- Nyeri tekan perut kanan bawah karena invasi
parasit pada ileum terminal
- Demam intermitten karena pengaruh dari
aktivitas parasit.
- Ikterus karena adanya kerusakan fungsional sel
hepar dapat mempengaruhi pembentukan
bilirubin.
- Adanya peningkatan friction rub terdengar di
hati.
- Peningkatan fosfatase serum.

MIND MAP

Penatalaksanaan Etiologi dan faktor


resiko

Gangguan
hepatobilier

Penegakkan diagnosis

Patomekanisme
gejala klinis
STEP 5

1. Macam macam penyakit pada sistem hepatobilier


a. Etiologi dan faktor resiko
b. Patomekanisme
c. Penegakan diagnosis
d. Penatalaksanaan

You might also like