You are on page 1of 13

ADMINISTRASI PERKANTORAN

PROSEDUR PERKANTORAN

Disusun oleh :

1. Dwi Rachmawati (104674220)


2. Choir (124674030)
3. Fitri Nurhidayati (124674049)
4. Nusrinda Putri (124674053)
5. Hendri Rindra (124674055)
6. Shinta Ayu N (124674227)
7. Faridatul Muslimah (124674235)
8. Ramadhan Cahyandika (124674236)
9. Puji Ratna Dewi (124674239)
10. Rohmatin Nur Faini (124674243)

S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2012 B


JURUSAN PMP-KN
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNESA

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat serta hidayah
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tentang Prosedur Perkantoran ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa untuk menyelesaikan makalah ini tidaklah mudah. Namun,
berkat dorongan serta upaya dan tanggung jawab, penulis mampu menyelesaikan makalah ini
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Sosial Indonesia.
Dengan segala keterbatasan yang ada pada diri penulis, maka dalam penulisan makalah ini pun
tidak terlepas dari kesalahan dan khilaf. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis kan
menerima dan memperhatikan segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun.
Dan pada akhirnya, betapapun kecilnya sumbangan pemikiran yang dapat penulis kemukakan
dalam laporan ini. Dan diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Penulis

DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab 2 Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Prosedur Perkantoran
2.2 Pentingnya Sistem Perkantoran
2.3 Fungsi Prosedur Pekerjaan
2.4 Prinsip-Prinsip Sistem Perkantoran
2
2.5 Buku Pedoman Kantor (atau buku pedoman prosedur)
2.6 Keuntungan Buku Pedoman Kantor
2.7 Kerugian Buku Pedoman Kantor
2.8 Teknik Membuat dan Memperbaiki Sistem Perkantoran
2.9 Bagan Pekerjaan
2.10 Tujuan Bagan
Bab 3 Pembahasan
3.1 Alur Pengorderan Material
3.2 Alur Koordinasi
3.3 Solusi Permasalahan
3.4 Target Perusahaan
3.5 Reward dan Punishment
Bab 4
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Prosedur perkantoran merupakan salah satu hal yang vital bagi sebuah perusahaan. Dengan
adanya prosedur perkantoran suatu perusahaan dapat menambah efektivitas pekerjaannya dengan
tujuan mengurangi biaya pekerjaan kantor. Prosedur perkantoran ialah serangkaian langkah
pekerjaan tulis menulis yang berhubungan, biasanya dilaksanakan oleh lebih dari satu orang yang
membentuk suatu cara tertentu dan dianggap baik untuk melakukan satu kegiatan penting. Jadi
setiap perusahaan pasti memiliki prosedur dalam setiap bidang pekerjaan yang akan dijalankan,
sehingga pekerjaan yang ada dalam sebuah kantor dapat berjalan dengan lancar. Selain itu
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan (khususnya tentang siapa dan apa yang dilakukan)
lebih mudah dilakukan. Dan apabila ada kemacetan dalam pekerjaan dapat diuraikan dari mana
kesalahan tersebut bisa terjadi. Dengan adanya prosedur perkantoran juga dapat mengurangi biaya
pekerjaan kantor tanpa merugikan efektivitas pekerjaan disamping membantu manajemen mencapai
tujuannya. Koordinasi antar bagian karyawan yang berlainan pun menjadi lebih mudah sekaligus
memudahkan proses pelatihan terhadap pegawai baru.
Seperti halnya dengan CV. Hitana Abadi juga memiliki prosedur perkantoran yang
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam hal ini prosedur yang kami bahas ialah prosedur

3
pemesanan. CV ini bergerak di bidang kontraktor, yakni di dalamnya melayani permintaan
konsumen untuk mendesain dan membangun suatu bangunan seperti, rumah, sekolah, laboratorium,
dsb.
Kami tertarik untuk mengangkat CV Hitana sebagai objek pembahasan karena CV ini
merupakan CV yang tidak memiliki cukup SDM untuk menduduki setiap bagiannya sehingga
terdapat beberapa orang yang mempunyai lebih dari satu jabatan. Selain itu, adanya reward bagi
karyawan yang telah bekerja selama 5 tahun di CV tersebut akan mendapatkan fasilitas umroh
gratis dari pemiliknya. Kami melakukan wawancara langsung terhadap narasumber yang
menduduki jabatan sebagai administrasi umum dan juga sebagai adminisrasi divisi almini.
CV ini masih baru tapi memiliki target yang besar, yaitu 1 milyar rupiah per bulannya. Ini
menunjukkan bahwa CV ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam pencapaian target pasar.
Dalam hal ini prosedur perkantoran sangat diperlukan karena dapat memudahkan jalannya prosedur
pemesanan yang akan dilakukan. Prosedur perkantoran merupakan metode - metode yang
dibutuhkan untuk menangani aktivitas-aktivitas yang akan datang. Aktivitas tersebut terkait dengan
tujuan yang akan dicapai dalam suatu perusahaan sehingga prosedur perkantoran digunakan sebagai
pedoman untuk bertindak agar tidak salah arah dalam proses pencapaian tujuan.
Dalam pembuatan prosedur perkantoran diharuskan adanya prinsip prinsip yang
mempermudah pemahaman prosedur tersebut. Dengan kata lain, prosedur perkantoran harus
sederhana dan mudah dimengerti. Prosedur juga harus bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan
dengan kondisi yang berubah sehingga dapat meminimalisir adanya pekerjaan yang tidak perlu dan
dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik baiknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana prosedur perkantoran ( prosedur pemesanan ) di CV Hitana Abadi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur perkantoran ( prosesur pemesanan ) di CV Hitana Abadi

4
BAB II
Kajian Pustaka
5
2.1 Pengertian Prosedur Perkantoran
Prosedur perkantoran atau sistem perkantoran adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-palaksanaan pekerjaan), dimana didalam pekerjaan dilakukan dan berhubungan
dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
(Moekijat : 1989, 52)

2.2 Pentingnya Sistem Perkantoran


Sistem perkantoran adalah penting, karena sistem perkantoran yang baik:
a. Mengakibatkan pekerjaan kantor menjadi lebih lancar (artinya arus pekerjaan yang lebih
baik).
b. Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana
pekerjaan tersebut dilakukan.
c. Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.
d. Mengakibatkan koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang berlainan.
e. Membantu dalam latihan pegawai-pegawai baru.
f. Dihubungkan dengan formulir perkantoran, alat pekerjaan tata usaha yang penting.
(Moekijat : 1989, 52)

2.3 Fungsi Prosedur Pekerjaan


a. Pedoman kerja dan alat pendidikan, terutama, bagi pegawai baru.
b. Alat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja
c. Alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang tepat.
d. Alat untuk mengatur tata ruang kantor.
e. Alat untuk menghindarkan pekerjaan yang menumpuk.
f. Alat untuk perencaan kerja dan pengembangannya di kemudian hari.
g. Alat untuk mengadakan klasifikasi, uraian, dan analisis jabatan.
h. Alat untuk menghemat waktu bagi pimpinan untuk mengetahui seluruh proses kerja.
i. Alat untuk mempersiapkan mekanisasi prosedur.

2.4 Prinsip-Prinsip Sistem Perkantoran


Prinsip-prinsip sistem perkantoran adalah:
a. Sistem perkantoran hendaknya sederhana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
b. Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
c. Pencegahan penulisan, gerakan, atau kegiatan yang tidak perlu.
d. Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya dan mencegah adanya
rintangan-rintangan.
e. Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan (terutama formulir-formulir).
f. Hendaknya ada pengecualian yang seminimun-minimumnya terhadap peraturan.
g. Cegah pemeriksaan yang tidak perlu.
h. Sistem hendaknya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondidi yang berubah.
i. Pembagian tugas yang tepat.
j. Sistem perkantoran hendaknya memberikan pengawasan yang terus-menerus
terhadap pekerjaan yang dilakukan.
k. Penggunaan mesin kantor yang sebaik-baiknya.
6
l. Gunakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang sebaik-baiknya.
m. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan
tujuan.
n. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai seminimum-minimumnya.
o. Pergunakan sebaik-baiknya prinsip pengecualian.
(Moekijat : 1989, 52-53)

2.5 Buku Pedoman Kantor (buku pedoman prosedur)


Buku pedoman kantor berupa sebuah buku kecil (biasanya lembaran lepas) yang memuat:
a. Garis besar organisasi (tugas-tugas tiap jabatan tanpa nama).
b. Sistem atau metode yang berhubungan dengan pekerjaan.
c. Formulir-formulir yang dipergunakan dan bagaimana menggunakannya.
d. Tanggal dikeluarkannya dan dibawah otoritas siapa buku pedoman tersebut diterbitkan.
e. Instruksi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut.
(Moekijat : 1989, 53)

2.6 Keuntungan Buku Pedoman Kantor


Keuntungan buku pedoman kantor ( buku pedoman prosedur) adalah:
a. Menulis prosedur mengakibatkan penelitian kembali sistem-sistem.
b. Buku pedoman kantor membantu pembagian pekerjaan yang adil.
c. Buku pedoman kantor meringankan (membantu, mempermudah) pengawasan.
d. Buku pedoman kantor membantu dalam latihan pegawai.
(Moekijat : 1989, 54)

2.7 Kerugian Buku Pedoman Kantor


Kerugian buku pedoman kantor adalah:
a. Prosedur-prosedur tidak lebih baik ketimbang cara prosedur-prosedur tersebut ditulis
(dicatat).
b. Isi pekerjaan jabatan tidak selalu tetap (statis).
c. Menyiapkan suatu buku pedoman memakan waktu yang lama dan sering menjadi tidak
berlaku lagi (out of date).
d. Buku pedoman kantor dapat mematikan inisiatif pegawai.
e. Banyak kantor berjalan lancar tanpa adanya buku prosedur tertulis.
(Moekijat : 1989, 54)

2.8 Teknik Membuat dan Memperbaiki Sistem Perkantoran


Teknik membuat dan memperbaiki sistem perkantoran adalah sebagai berikut:
a. Pelajari dan analisis secara terinci pekerjaan yang akan dilakukan (menggunakan bahan-
bahan yang sesuai).
b. Tentukan bagian-bagian pekerjaan manakah yang penting dengan mengingat tujuan
kantor.
c. Hapuskan pekerjaan-pekerjaan yang tidak pelu.
d. Pertimbangkan semua metode alternatif untuk pekerjaan lainnya.
e. Pilihlah metode yang terbaik untuk tiap pekerjaan dengan memperhatikan pengawasan,
biaya, dan penyusunan tenaga kerja.
f. Tentukan standar pekerjaan yang adil bagi tiap pekerjaan untuk tujuan pengawasan dan
penyusunan tenaga kerja.

7
g. Hitung pegawai yang diperlukan dan usahakan mendapatkan urutan pekerjaan yang tepat
untuk memberikan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya.
h. Rencanakan tata ruang kantor dengan memberikan arus pekerjaan.
i. Latih pegawai-pegawai dan pergunakan prosedur baru.
(Moekijat : 1989, 54-55)

2.9 Bagan Pekerjaan


Tujuan bagan pekerjaan adalah untuk melukiskan (menggambarkan) suatu sistem atau arus
pekerjaan dan sebagainya dalam suatu cara yang sederhana, sehingga hal ini dapat dengan
mudah dimengerti. Selanjutnya studi bagan pekerjaan menunjukkan dimana subjek
memerlukan perbaikan.
Ada bermacam-macam bagan antara lain:
a. Bagan analisis posedur.
b. Bagan arus prosedur.
c. Bagan distribusi pekerjaan.
d. Bagan studi produksi.
e. Diagram gerakan
f. Bagan operasi.
(Moekijat : 1989, 55)

2.10 Tujuan Bagan.


a. Tujuan bagan analisis prosedur adalah untuk membuat ikhtisar tentang pelaksanaan yang
berlainan, menganalisis macam pelaksanaan pekerjaan, memberikan urutan dan waktu
yang dipergunakan untuk masing-masing pelaksanaan pekerjaan dan tempat yang dilalui
oleh dokumen. Bagan analisis prosedur merupakan bagan yang terpenting yang
dipergunakan dalam analisis sistem dan menggunakan simbol studi pekerjaan yang
berlainan.
b. Tujuan bagan arus prosedur adalah untuk menunjukkan bagaimana formulir-formulir
perkantoran dan salinan-salinannya berpindah dari suatu bagian ke bagian yang lain.
c. Tujuan bagan distribusi pekerjaan adalah untuk nenunjukkan bagaimana bermacam-
macam pekerjaan yang berlainan dibagikan diantara anggota-anggota tenaga kerja yang
berlainan.
d. Tujuan bagan studi produksi adalah untuk menunjukkan penggunaan mesin dan orang
yang menggunakan mesin tersebut.
e. Tujuan diagram gerakan adalah untuk menunjukkan bagaimana dokumen-dokumen
berpindah atau bergerah dari sebuah meja ke sebuah meja yang lain pada rencana lantai
kantor.
f. Tujuan bagan operasi adalah untuk menunjukkan tempat yang dipindahkan dan waktu,
baik dari tangan kiri maupun dari tangan kanan, untuk mempelajari pekerjaan seseorang
secara mendalam (terinci).
(Moekijat : 1989, 56)

8
BAB III
Pembahasan
CV. Hitana Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, yakni di
dalamnya melayani permintaan konsumen untuk mendesain dan membangun suatu bangunan
seperti perumahan Menteng Regency, Pakuwon Indah, Taman Pondok Jati, Pakuwon City, Delta
Bromelia, dsb. Perusahaan ini terlelak di Jl. Klampis Semolo Timur No. 12 B Surabaya. Untuk
memenuhi permintaan tersebut, CV Hitana Abadi mempunyai prosedur pemesan yang harus
dipenuhi. Apabila pemesanan tidak sesuai prosedur, barang yang sudah dipesan akan diambil
kembali oleh pabrik. Perusahaan tidak bertanggung jawab atas resikonya karena hal tersebut
merupakan tanggung jawab pihak pabrik.
Awalnya, prosedur pemesanan di perusahaan ini tidak tertulis. Namun, setelah adanya
administrator baru dan perkembangan yang meningkat, CV Hitana lebih memperhatikan
efektivitasnya. Salah satunya dengan menuliskan prosedur pemesanan. Prosedur pemesanan ini
mempermudah koordinasi antar divisi untuk memenuhi pesanan meskipun beberapa karyawan
merangkap 2 jabatan sekaligus. Selain itu, hal ini juga dapat mempermudah proses pemback-upan
pesanan. Prosedur ini juga membantu dalam pembagian pekerjaan, mempermudah dalam
pengawasan dan membantu proses latihan bagi pegawai baru.
Berikut ini merupakan bagan prosedur pemesanan di CV Hitana Abadi.
3.1 ALUR PENGORDERAN MATERIAL

Administrasi
Order Perencanaan
Proyek

Pabrik Toko

Dihitung
Kirim
Proyek
Diamankan
Surat Jalan kembali
maksimal 1 hari dari
Keterangan pengiriman
1. Konsumen memesan barang dan jasa ke CV Hitana Abadi
2. Perusahaan ini merencanakan design dan merk barang yang digunakan
3. Barang yang telah dipesan, dihitung secara keseluruhan
9
4. Setelah itu, barang dipesan dari toko dan pabrik
5. Setelah barang datang, proyek mulai dikerjakan.
6. Barang dihitung -> Saat barang dari pabrik dikirim ke proyek itu harus sesuai dengan
hitungan perencanaannya. Tidak boleh ada yang kurang.
7. Diamankan -> barang proyek ditempatkan di tempat yang aman, karena sering kali barang
proyek hilang. Hal ini disebabkan karena dalam 1 perumahan itu terdapat banyak
kontraktor.
8. Surat jalan sebagai rincian barang apa saja yang dikirim ke proyek. Jika barang sudah
diterima, surat jalan yang asli harus dikembalikan ke kantor untuk direkap barang apa saja
yang sudah dikirim ke proyek.
9. Pembayaran : 25% saat barang di kirim. 50% saat kerangka jadi. 25% saat proyek selesai.
Kendala : Saat pengiriman material dari pabrik sering kali tidak ada yang menerima barang di
proyek. Biasanya itu terjadi jika saat pengiriman material, pabrik tidak menghubungi pihak kantor
sebelumnya dan bagian pengawas proyek sedang melakukan pengecekan proyek lain. Sehingga
sering kali penerima barang adalah tukang, bukan pengawas.
3.2 ALUR KOORDINASI
Sales Bertugas untuk mempromosikan barang

Teknis / Pelaksanaan Survey Cek Lokasi dan Gambar


Hitung
Order
Kerja
Administrasi Penawaran
PO / Kirim
Kasir
Support Sopir
Office Boy
Helper
3.3 SOLUSI PERMASALAHAN

1. Kesalahan Gambar : Bagian perencanaan harus segera dipenuhi Paling lambat


minggu I bulan Oktober
2. Perubahan Job desk
Penagihan :Mustakim dan wiwid
Proyek : Achmad( Stand by kantor jam 08.00 untuk bantu cek
kebutuhan material)
3. LakukanCek lapangan Sebelum Kirim material
4. Penulisan Board untuk proyek dilakukan oleh Admin proyek mulai difungsikan pada
bulan Oktober jika bagian perencanaan belum terisi
5. Jika tidak ada Helper maka digantikan sementara oleh :
Pak Sigit
Pak Takim
Pak Wiwid
6. Mobil pengiriman material harus siap muat pada jam 08.15 dan maksimal
keberangkatan pada jam 09.00
7. Jika ada perubahan dalam proses kerja, maka pengiriman material sesuai perhitungan
yang lama (jika urgent)
10
3.4 TARGET PERUSAHAAN

Atap dan Plafon : 1 Milyar per bulan


Toko Material : 500 Juta per bulan
Aluminium : Menuju 100 juta per bulan
Cabang Malang : Menuju 100 juta per bulan

3.5 REWARD DAN PUNISHMENT


Reward : Jasa Produksi atau Bonus, berlaku secara team jika target
perusahaan terpenuhi.
Punishment : Penalty atau hukuman atas kesalahan berlaku untuk setiap
Kesalahan yang dilakukan perorangan, bukan secara team.

BAB 4

4.1 SIMPULAN
Prosedur perkantoran merupakan salah satu hal yang vital bagi perusahaan, karena prosedur
perkantoran dapat mengurangi biaya pekerjaan kantor tanpa merugikan efektifitas pekerjaan serta
dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuannya.
Seperti halnya dengan CV. Hitana Abadi yang bergerak di bidang kontraktor, yang melayani
permintaan konsumen untuk mendesain dan membangun suatu bangunan seperti rumah, sekolah,
laboratorium, dll. CV ini juga memiliki prosedur perkantoran dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Salah satu prosedur perkantoran pada CV. Hitana Abadi adalah prosedur pemesanan.
Pada awalnya, prosedur pemesanan di CV. Hitana Abadi ini tidak tertulis. Namun, setelah
adanya administrator baru dan perkembangan yang meningkat, CV. Hitana Abadi lebih
memperhatikan efektifitasnya. Salah satunya dengan menuliskan prosedur pemesanan. Karena CV.
Hitana Abadi ini bergerak di bidang kontraktor maka prosedur pemesanan dianggap penting untuk
kelancaran dalam proses pengorderan hingga pengiriman.
Beberapa alur prosedur pemesanan di CV. Hitana Abadi:
1. ALUR PENGORDERAN MATERIAL 2.

11
ALUR KOORDINASI
3. SOLUSI PERMASALAHAN
4. TARGET PERUSAHAAN
5. REWARD dan PUNISHMENT
Dengan adanya alur pada prosedur pemesanan ini dapat memudahkan dalam pembagian pekerjaan
setiap divisi dan arus pekerjaan pada CV. Hitana Abadi menjadi lebih lancar.
Setelah CV. Hitana Abadi menuliskan prosedur pemesanan sebagai bagian dari prosedur
perkantorannnya, koordinasi antar divisi untuk memenuhi pesanan menjadi lebih mudah. Selain itu,
juga dapat mempermudah proses pemback-upan pesanan. Dan juga dengan adanya penulisan
prosedur pemesanan ini dapat mempermudah dalam pengawasan dan membantu proses latihan bagi
pegawai baru.

4.2 SARAN
Menurut kelompok kami, prosedur pemesanan sebagai bagian dari prosedur perkantoran CV.
Hitana Abadi sudah baik, karena CV. Hitana Abadi sudah sangat memperhatikan keefektifitasan
perusahaan. Hal itu terlihat pada alur prosedur pemesanan yang baik, mulai dari alur pengorderan
material, alur koordinasi, solusi permasalahan, target perusahaan, reward dan punishment. Bagan
alur prosedur pemesanan CV. Hitana Abadi juga ditulis dengan jelas agar dapat memudahkan
karyawan atau pegawai baru dalam melaksanakan pekerjaannya. Prosedur pemesanan yang sudah
baik ini perlu dipertahankan atau bila perlu dilakukan inovasi agar prosedur pemesanan dapat lebih
baik lagi.
Saran yang bisa kami berikan adalah CV. Hitana seharusnya menambah karyawan untuk
mengisi bagian yang selama ini dijabat rangkap. karena dengan adanya karyawan yang mempunyai
lebih dari satu jabatan menyebabkan konsentrasi karyawan tidak dapat benar-benar terfokus pada
bagian pekerjaan yang ditanganinya, untuk itu perlunya menambah SDM dirasa penting untuk
mengisi bagian yang masih kosong demi kelancaran pekerjaan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Moekijat. 1989. Administrasi Perkantoran. Bandung : Mandar Maju
Sedarmayanti. 2009. Dasar-dasar Pengetahuan Tenatang Manajemen Perkantoran. Bandung : CV
Mandar Maju.

13

You might also like