Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebugaran
kebugaran jantung dan paru, kebugaran peredaran darah kekuatan otot dan
kelenturan sendi (Maryam 2011). Olahraga adalah bentuk latihan fisik yang
seseorang, bila dilakukan secara baik dan benar (Depkes RI, 2001).
aktivitas fisik (Haskell and Kiernan, 2000). Dalam buku Sports and
kehidupan sehari-hari tanpa melampaui batas daya tahan stres pada tubuh dan
memiliki tubuh yang sehat serta tidak berisiko mengalami penyakit yang
2003).
6
7
dengan lanjutnya usia, dimana penurunan akan 2 kali lebih cepat pada
oleh otot-otot yang terlatih. Latihan daya tahan atau kebugaran yang
dalam jangka waktu lama, seperti jalan cepat, jogging, senam . Daya
kebugaran fisik.
2. Kekuatan otot, kemampuan otot melawan beban dalam satu usaha. Otot-
gerak sendi (ROM) banyak terjadi pada usia lanjut, yang sering sebagai
sendi.
tubuh tanpa lemak (otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital) yang
berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan bertahanan, antara
lain yang mengenai kecepatan gerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range
9
pemanjangan otot).
yang tergantung atas aktivitas atau latihan yang terus menerus dilakukan.
usia, yang bukan hanya sebagai akibat menurunnya kekuatan otot atau
baik, kekuatan otot, ketahanan otot, kelenturan otot dan komposisi badan
oleh status mental yang normal tidak terjadi perubahan patologis yang signifikan
lengkap pada performa aktivitas fisik dengan menggunakan teknologi yang tinggi
dan mahal, sedangkan yang lain memberikan hasil yang mendasar dengan
mensuplay oxygen dan nutrisi secara efektif untuk kerja otot dan mengeluarkan
oxygen yang dikonsumsi selama latihan, atau V2 max. Bentuk tesnya untuk lansia
banyak, diantaranya : Groningen Walk Test, Mile Walk, 6 minute walk, dan 2
Tes jalan 6 menit merupakan bagian dari protokol test fitnes lansia dan
dirancang untuk menguji kebugaran fungsional para lansia. Ini adalah sebuah
adaptasi dari tes lari 12 menit Cooper. Tes ini bertujuan untuk mengukur
latihan berjalan di area yang luasnya 30 m dengan kon yang ditempatkan pada
Gambar 2.1 Tes Jalan 6 Menit (Guidelines Six Minutes WalkingTest dalam
Tujuan dari tes ini adalah berjalan secepat mungkin dalam waktu 6 menit
awal berguna untuk berlatih kecepatan) dan mampu berhenti beristirahat jika
11
mereka mau. Tes ini selain mudah dilakukan juga peralatan dan biaya minimal
dibebankan. Kekurangan dari tes ini terlalu mudah bagi orang yang bugar. Salah
seorang yang melakukan test berlari akan lebih cocok. Test tersebut sebaiknya
dihentikan jika orang yang diuji merasakan pusing, nausea, rasa letih yang
berlebihan, rasa sakit atau pengetes menemukan gejala lainnya. Pengetes harus
diuji dalam mengenali setiap gejala tersebut dan rencana tindakan harus dilakukan
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Dalam
Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang mengalami proses penuaan yang secara terus menerus yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistim organ.
Secara ekonomi penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
kehidupan masa tua sering kali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
12
keluarga dari masyarakat (Darmojo, 2006). Dari aspek sosial, penduduk lansia
merupakan satu kelompok sosial sendiri. Di negara barat, penduduk lanjut usia
menduduki strata sosial di bawah kaum muda. Hal ini dilihat dari keterlibatan
keputusan serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun. Akan tetapi di
Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas sosial yang tinggi yang harus
Menurut Darmajo (2006), masa tua adalah suatu dimana orang dapat
merasa puas dengan keberhasilan lainnya. Tetapi bagi orang lain, periode ini
masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan
ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang
yang homogen. Usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang
berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi
manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan untuk
tumbuh berkembang dan bertekad berbakti. Ada juga lanjut usia yang memandang
usia tua dengan sikap-sikap yang berkisar antara kepasrahan yang pasip dan
Lansia ini menjadi terkunci dalam diri mereka sendiri dan dengan
demikian semakin cepat proses kemerosotan jasmani dan mental mereka sendiri.
Disamping itu untuk mendefinisikan lanjut usia dapat ditinjau dari pendekatan
kronologi. Usia kronologi merupakan usia seseorang ditinjau dari hitungan umur
dalam angka. Dari berbagai aspek pengelompokan lanjut usia yang paling mudah
13
digunakan adalah usia kronologi, karena batasan usia ini mudah untuk
empat yaitu; usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lanjut usia tua
75-90 tahun, dan usia sangat tua 90 tahun. Batasan lanjut usia yang tercantum
orang jompo, bahwa yang berhak mendapatkan bantuan adalah mereka yang
menyatakan bahwa lanjut usia adalah yang berusia 56 tahun ke atas. Namun
untuk dapat dikelompokkan ke dalam penduduk lanjut usia. Dalam penelitian ini
digunakan batasan umur antara 60 tahun keatas untuk menyatakan orang lanjut
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Proses
menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri dari tiga fase yaitu fase
progresif, fase stabil, fase regresi. Dalam fase regresif mekanisme lebih kearah
kemunduran yang dimulai dalam sel, komponen terkecil manusia. Sel-sel menjadi
terlihat sebagai kemunduran di dalam sel. Proses ini berlangsung secara alamiah,
14
perubahan anatomi, fisiologis dan biokimia pada jaringan tubuh dan akhirnya
1. Usia biologis yaitu jangka waktu seseorang sejak lahir berada dalam
1. Kulit mulai mengendur dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis
yang menetap.
5. Mudah lelah.
2. Hal-hal dimasa muda lebih banyak diingat dari pada hal-hal yang baru
3. Orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang juga mundur,
erat hubungannya dengan daya ingat yang sudah mundur dan juga karena
bantuan dapat bangun, mandi, ke WC, kerja ringan, olahraga, berpakaian rapi,
membersihkan kamar, tempat tidur, mengunci pintu dan jendela, pergi kepasar,
dan lain-lain. Yang normal dilakukan pada masa muda. Menurut tingkat
sebagai berikut :
Salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat kemandirian pada usia
lanjut adalah keadaan mental , karena pada usia lanjut sering mengalami apa yang
dimulai dengan sukar mengingat apa yang didengar atau dibaca sampai dengan
bicara tanpa ada ujung pangkalnya. Gangguan kesehatan pada usia lanjut
seringkali disebabkan oleh proses degeneratif yang dialami oleh usia lanjut. Hasil
survey menunjukkan angka kesakitan dan disabilitas sebesar 11,5% pada usia 45-
59 tahun dan 9,2% pada usia lebih dari 60 tahun dengan berbagai jenis penyakit
infeksi.
Meskipun perubahan dari tingkat sel sampai kesemua system organ tubuh,
Masalah-masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lanjut usia menurut
1. Mudah jatuh
2. Mudah lelah
air kencing.
Perubahan fungsi organ yang terjadi akibat proses penuaan, tidak sama
antara satu dengan yang lainnya, secara umum dijumpai penurunan fungsi secara
menyeluruh. Perubahan fungsi organ yang terjadi pada lansia adalah sebagai
berikut :
1. Sistem integumen
Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan kurang
kulit dan menurunnya selsel yang memproduksi pigmen kuku pada jari
tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh, rambut menipis dan botak,
2. Temperatur tubuh
3. Sistem muskuloskletal
5. Sistem perkemihan
Ginjal mengecil, nefron menjadi atropi, aliran darah menurun sampai 50%
6. Sistem pernapasan
7. Sistem gastroentestinal
8. Sistem penglihatan
9. Sistem pendengaran
Selaput lendir va\gina kering atau menurun, menciutnya ovarium dan uterus,
70 tahun, asal kondisi kesehatan baik, penghentian produksi ovum pada saat
Jantung normal yang menua pada lanjut usia masih mampu menghasilkan
terdapatnya jaringan ikat pada sistem hantaran khusus jantung (nodus SA,
perifer yang meningkatkan tahanan perifer total (Smeltzer & Bare, 2002).
21
Senam adalah suatu bentuk latihan fisik yang teratur yang merupakan
representasi dari ciri kehidupan. Senam merupakan suatu bentuk latihan fisik yang
dikemas secara sistimatis yang tersusun dalam suatu program yang bertujuan
jasmani pada usia lanjut yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun
1992-1993 menemukan bahwa sekitar 90% usia lanjut memiliki tingkat kesegaran
jasmani yang rendah, terutama pada komponen daya tahan kardio respiratori dan
kekuatan otot. Hal tersebut dapat dicegah dengan melakukan latihan fisik yang
baik dan benar. Manfaat latihan fisik bagi kesehatan adalah sebagai upaya
fisiologis, psikologis dan sosial (Nugroho, 2008). Menurut Widianti & Atikah
(2010) senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur, terarah serta
terencana dalam bentuk latihan fisik yang berpengaruh terhadap latihan fisik
lansia.
menjaga sistem kesegaran tubuh serta sistem pembuangan energi negatif dari
dalam tubuh. Senam lansia merupakan kombinasi dari gerakan otot dan teknik
Manfaat latihan aerobik pada lansia antara lain dapat memperpanjang usia,
menyehatkan jantung, otot, dan tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah
gerak sendi dan ROM), daya tahan, kelenturan dan keseimbangan (Darmojo,
2004)
yang akan menyebakan respons mekanik dan kimiawi. Menurut Ronny (2009),
respons mekanik pada saat otot berkontraksi dan berelaksasi menyebabkan kerja
katup vena menjadi optimal sehingga darah yang balik ke ventrikel kanan menjadi
regangan pada ventrikel kiri jantung sehingga curah jantung meningkat sampai
mencapai 4-5 kali dibandingkan curah jantung saat istirahat (Latief, 2002).
terakumulasinya asam laktat, adenosin dan K+ oleh metabolisme selama otot aktif
meningkatkan denyut jantung dan isi sekuncup sehingga tekanan darah meningkat
(Latief, 2002).
pusat baroresptor di arteri karotis dan aorta. Impuls ini akan menuju pusat
epinephrin), dan saraf parasimpatis yang akan melepaskan lebih banyak ACH
2001).
tubuh juga dapat berpengaruh dalam peningkatan imunitas dalam tubuh manusia
kecepatan denyup jantung waktu istirahat, yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu
istirahat. Penelitian menyebutkan bahwa agar tubuh menjadi lebih bugar, maka
kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun. Efek minimal yang
dapat diperoleh dengan mengikuti senam lansia adalah bahwa lansia merasa
penenangan (pendinginan).
a. Pemanasan.
fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat
pembebanan antara lain detak jantung telah mencapai 60% detak jantung
b. Kondisioning.
c. Penenangan.
Pemanasan
8x8 hitungan
26
8x8 hitungan.
hitungan.
Gerakan Inti
Gerakan peralihan
27
2x8 hitungan.
hitungan.
Gerakan pendingin
29
hitungan.
hitungan ke kiri.
30
hitungan.
dan menjadi tidak efisien, kemudian mulai timbul masalah seperti terganggunya
adanya waktu, tempat, dan kesempatan bagi lansia dalam melakukan aktivitas
untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia menjadi kehilangan self efficacy.
Latihan atau exercise sangat penting untuk menghindari perubahan yang tiba-tiba
dan gaya hidup aktif kegaya hidup sederhana. Kaum lansia akan mengalami stress
karena perubahan secara drastis dan kesedihan, serta kehinaan dari akibat
karakteristik fisik yang dimiliki atau dicapai seseorang yang berkaitan dengan
peredaran darah kekuatan otot dan kelenturan sendi (Maryam 2011). Adapun
'seseorang yang bugar' dalam Sports and Recreational Activities, diartikan sebagai
daya tahan stres pada tubuh dan memiliki tubuh yang sehat serta tidak berisiko
baik, kekuatan otot, ketahanan otot, kelenturan otot dan komposisi badan yang
gerak sebagai komponen kebugaran, lamanya latihan setiap kali dilakukan dalam
waktu tertentu. Intensitas latihan memenuhi frekuensi latihan setiap minggu yang
otot dan kelenturan sendi (Giam & Teh, 1993). Aktivitas fisik menyebabkan
kebutuhan O2 jaringan yang aktif, serta untuk dapat mengeluarkan CO2 dan panas
yang terbentuk selama latihan (Gallo & Andersen, 1995). Komponen aktivitas
bertahanan (kecepatan gerak sendi dan ROM), daya tahan, kelenturan dan