Dimasukkan ke dalam botol kaca dan disimpan dalam desikator melalui gel silika sampai

digunakan. Ekstrak 500 mg / mL digunakan untuk melawan semua mikroorganisme.

2.3. Spesies bakteri dan jamur

Tujuh spesies bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah, spesies gram negatif:
Escherichia coli, Klebsiella pnemoniae, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi dan
spesies gram positif : Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis dan dua spesies
fugal (buram) yaitu, Aspergillus fumigates dan Aspergillus flavus. Mereka diidentifikasi sesuai
dengan tes fenotip standar.

2.4. Penentuan aktivitas antimikroba

Aktivitas antibakteri masing-masing ekstrak ekstrak organik sampel tanaman (500 mg / mL)
dievaluasi dengan metode difusi cakram kertas. Kultur stok bakteri uji diuji pada media kaldu
nutrisi pada suhu 37 selama 24 jam. Jumlah bakteri akhir disesuaikan dengan 0,5 Mc Farland
turbidometry. Kultur rumput kemudian disiapkan agar Muller-Hinton menggunakan kapas
steril. Semua kultur jamur diinokulasi ke piring Sabouraud Dextrose Agar. Sampel kertas filter
steril (6 mm untuk bakteri dan jamur) ditempatkan pada kultur ini dan diresapi dengan ekstrak
yang dilarutkan dalam jumlah minimum pelarut pada konsentrasi 500 mg / mL ditempatkan
pada lempeng kultur yang sebelumnya diunggulkan dengan 0,5 McFarland dan masing-masing
106 cfu / Kultur mL bakteri dan jamur. Kertas yang diimpregnasi dengan 20 micro L larutan
10 mg / mL kloramfenikol (untuk bakteri) dan streptomisin (untuk jamur) karena antimikroba
standar digunakan untuk perbandingan. Aktivitas antimikroba ditentukan oleh Pengukuran
zona penghambatan di sekitar masing-masing cakram kertas. Untuk setiap ekstrak tiga uji coba
ulang dilakukan terhadap masing-masing organisme.

2.5. Penentuan konsentrasi hambat minimum

Untuk menentukan MBC, satu perulangan kaldu dikumpulkan dari tabung yang tidak
menunjukkan pertumbuhan dan diinokulasi pada agar nutrien steril (untuk bakteri) dan
sabouraud dextrose agar (untuk jamur) oleh goresan. Agar nutrien dan agar sabouraud hanya
dilapisi dengan organisme uji, masing-masing, untuk dijadikan kontrol. Pelat yang diinokulasi
dengan bakteri kemudian diinkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam, sedangkan yang
diinokulasi dengan jamur diinkubasi pada suhu kamar (28 0C) selama 48 jam. Setelah inkubasi,
konsentrasi terendah di mana tidak ada pertumbuhan yang terlihat sebagai bakteri konsentrasi
minimum.

2.6. Penentuan konsentrasi bakterisida minimal

Untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (MBC), satu lingkaran dari kaldu dari tabung
yang tidak menunjukkan pertumbuhan yang terlihat dalam uji MIC dikultur pada agar Muller-
Hinton yang baru disiapkan dan kemudian diinkubasi pada suhu 37 0C selama 18 - 24 jam.
Setelah inkubasi pengenceran tertinggi (konsentrasi paling rendah) yang menghambat
pembentukan koloni pada media padat dianggap sebagai MBC.

3. Hasil

Hasil ekstrak pelarut Enicostemma littorale yang berbeda disajikan pada Tabel 1.
Table 1.

Antimicrobial activity of different parts of Enicostemma littorale using different

solvents (mm).
Diameter of zone of inhibition
Stem extracts (500 mg/mL) Root extracts Antibioti
N Organism Leaf extracts (500
(500 mg/mL)
o Escherichia coli cs Ch St
1 10 mg/m
9 L) 8 CL
1 ME
1 AC
10 CL
12 ME
14 AC
9 1 1
2. Klebsiella pneumoniae 10
CL 11
ME 11
AC 1
4 1
5 11 12 13 13 1
5 1
5
3. Pseudomonas aeruginosa 16 14 14 2
1 6
1 16 18 16 11 7
1 7
1
4. Salmonella typhi 10 13 9 7
1 7
1 16 12 16 11 8
1 7
1
5. Staphylococcus aureus 11 14 11 2
1 8
1 12 9 11 12 54 58
6. Bacillus cereus 16 13 16 2
1 5
1 17 13 11 10 2 1
7. Bacillus subtilis 18 18 9 8
2 8
1 11 18 15 10 0
2 8
2
0 9 2 4
CL: Chloroform extract, ME: Methanol extract, AC: Acetone extract, Ch: chloramphenicol,
St: streptomycin

Aktivitas antimikroba ditentukan oleh ada tidaknya zona penghambatan di sekitar cakram.
Hasilnya menunjukkan bahwa Aspergillus fumigates dan Aspergillus flavus adalah rantai yang
paling resisten. Semua ekstrak yang digunakan menunjukkan aktivitas antibakteri yang
signifikan terhadap strain bakteri. Diantara semua ektrak, ekstrak kloroform menunjukkan
aktivitas antibakteri maksimal dari pada ekstrak metanol dan aseton. Diantara ekstrak daun,
batang dan akar ini, ekstrak batang menunjukkan aktivitas antibakteri maksimal. Semua ekstrak
yang digunakan tidak memiliki aktivitas antijamur yang signifikan terhadap Aspergillus
fumigates dan Aspergillus flavus. Ekstraksi batang kloroform menunjukkan aktivitas tertinggi
(sekitar zona penghambatan 20 mm) terhadap Bacillus subtilis (pada 500 mg / mL) diikuti oleh
ekstrak batang methanolik yang menunjukkan aktivitas tertinggi terhadap organisme yang
sama. Aktivitas antibakteri terendah diamati oleh ekstrak daun aseton (zona penghambat 8
mm) terhadap Escherichia coli. Hasil konsentrasi hambat minimum (MIC) dan konsentrasi
bakteri minimum (MBC) untuk ekstrak umum ditunjukkan pada Tabel 2.
 Table 2

Minimum inhibitory concentration (MIC) and minimum bactericidal concentration (MBC) of

different parts of E. littorale using different solvents (mg/mL).
Leaf extracts Stem extracts Root extracts
N Organism MIC MBC MIC MBC MIC MBC

o Escherichia coli CL ME AC CL ME AC CL ME AC CL ME AC CL ME AC CL ME AC
1 18 18 18 18 18 18 15 15 1515 15 18 1 20 2 20 2 22
2. Klebsiella pneumoniae 15 15 18 18 18 20 15 15 1518 18 18 1
8 18 2
0 20 2
2 20
3. Pseudomonas aeruginosa 8.5 8.5 10 8.5 8.5 10 8.5 8.5 8.5 10 10 10 8
1 15 0
1 15 0
1 18
4. Salmonella typhi 10 10 10 15 15 18 8.5 8.5 8.5 15 15 18 5
1 10 5
1 18 5
1 18
5. Staphylococcus aureus 18 18 18 20 20 20 15 15 15 20 20 20 0
1 18 0
1 18 8
1 18
6. Bacillus cereus 15 15 15 15 15 18 8.5 8.5 8.5 8.5 8.5 10 8
1 15 8
1 15 8
1 18
7. Bacillus subtilis 8.5 8.5 8.5 10 10 10 8 8 8 8 8 10 5
1 15 5
1 15 5
1 18
5 5 5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Escherichia coli memiliki MIC tertinggi (20 mg / mL)
dan MBC (22 mg / mL) untuk akar Ekstrak sedangkan nilai terendah MIC dan MBC (8 mg /
mL) ditunjukkan oleh Bacillus subtilis untuk ekstrak batang. Nilai MIC dan MBC umumnya
lebih tinggi untuk ekstrak akar terhadap organisme uji dibandingkan dengan ekstrak daun dan
batang.