You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

Pertusis adalah infeksi akibat bakteri Gram-negatif Bordetella pertussis


pada saluran napas sehingga menimbulkan batuk hebat yang khas. Pertusis atau
batuk rejan sudah diketahui adanya sejak tahun 1500-an dan hanya ditemukan
pada manusia. Manifestasi klinis dari penyakit ini adalah batuk yang sangat parah
hingga dapat menyebabkan kematian.
Diperkirakan pada tahun 2008 terjadi 16 juta kasus di seluruh dunia,
95% diantaranya terjadi di negara sedang berkembang. Angka kematian akibat
pertusis mencapai 195.000 anak. Di seluruh dunia insidensi pertusis banyak
didapatkan pada bayi dan anak kurang dari 5 tahun, meskipun anak yang lebih
besar dan orang dewasa masih mungkin terinfeksi oleh B. pertusis. Insidensi
terutama didapatkan pada bayi yang belum mendapatkan vaksinasi pertusis
secarara lengkap.
Dahulu pertusis adalah penyakit yang sangat epidemik karena
menyerang bukan hanya negara-negara berkembang namun juga beberapa bagian
dari negara maju. Namun setelah digalakkannya vaksinasi untuk pertusis, angka
kematian dapat ditekan, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi pertusis diharapkan tidak ditemukan lagi, meskipun ada kasusnya
namun tidak signifikan.
Pertusis akhir-akhir ini dikenal sebagai salah satu penyakit yang
tergolong sebagai reemerging disease. Fenomena ini terjadi di negara maju seperti
Canada, Australia, dan Amerika Serikat.913 Beberapa negara berkembang
seperti Singapura, Slovenia, dan Cekoslowakia juga menemukan fenomena
serupa.14-17 Secara global diperkirakan sebanyak 17,6 juta kasus pertusis timbul
di dunia, 90% di antaranya terjadi di negara berkembang dan 279.000 pasien
meninggal pada tahun 2003.
Penularan penyakit ini melalui droplet pasien pertusis atau individu
yang belum diimunisasi/imunisasi tidak adekuat, dengan attack rate mencapai
angka 100%. Orang dengan pertusis biasanya menyebarkan penyakitnya dengan
batuk atau bersin, atau saat menghabiskan waktu cukup banyak dengan orang di
dekatnya. Banyak bayi yang tertular pertusis terinfeksi dari saudaranya yang lebih
tua, orang tua, atau perawatnya, di mana mereka sendiri tidak tahu kalau mereka
mengidap penyakit tersebut.
Dalam beberapa dekade terakhir, program imunisasi pertusis pada bayi
menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam menurunkan kejadian pertusis
berat di seluruh dunia. Pada tahun 2008, sekitar 82% bayi menerima 3 dosis
vaksin pertusis dan diharapkan mampu menekan angka kematian.
Dengan mendiagnosa secara dini kasus pertusis, dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, manifestasi klinis, foto rontgen, dan pemeriksaan penunjang
lainnya, diharapkan para klinisi mampu memberikan penanganan yang tepat dan
cepat sehingga derajat penyakit pertusis tidak menimbulkan komplikasi yang
lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Pertusis (batuk rejan) yang berarti batuk yang sangat berat atau batuk
yang intensif, merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut yang dapat
menyerang setiap orang yang rentan seperti anak yang belum diimunisasi atau
orang dewasa dengan kekebalan yang menurun. Penyakit ini di tandai oleh
suatu sindrom yang terdiri dari batuk yang sangat spasmodik dan paroksimal
disertai nada yang meninggi, karena penderita berupaya keras untuk menarik
nafas sehingga pada akhir batuk sering di sertai bunyi yang khas (whoop),
sehingga penyakit ini disebut Whooping Cough.

Pertusis adalah infeksi akibat bakteri Gram-negatif Bordetella


pertussis pada saluran napas sehingga menimbulkan batuk hebat yang.
Pertusis (batuk rejan) disebut juga whooping cough, tussis quinta, violent
cough, dan di Cina disebut batuk seratus hari. Sydenham yang pertama kali
menggunakan istilah pertussis (batuk kuat) pada tahun 1670. Istilah ini lebih
disukai dari batuk rejan (whooping cough) karena kebanyakan individu yang
terinfeksi tidak berteriak (whoop artinya berteriak).

Pertusis yang berarti batuk yang sangat berat atau batuk yang intensif,
merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut yang dapat menyerang setiap
orang yang rentan seperti anak yang belum diimunisasi atau orang dewasa
dengan kekebalan yang menurun

You might also like