Professional Documents
Culture Documents
Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air,
karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya
dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang
populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving
(dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut),
bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para
wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.
Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat
kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana
transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat
setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana
yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili
itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.
Sejarah:
Dahulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana.
Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu
itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini.
Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dijadikan tempat persinggahan
orang orang Bugis dari Sulawesi yang kemudian menetap turun
temurun disini bersama warga Sasak dan Bali.