Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
organisasi berskala internasional1 yang didirikan pada tahun 19982 dan merupakan
organisasi yang melakukan kerjasama dibidang sosial dan ekonomi untuk negara-
Organisasi PASIAD ini merupakan bagian dari sebuah gerakan sosial yang
Gulen sendiri adalah aktivis pendidikan sekaligus ulama besar di Turki. 5 Fethulah
idenya tersebut. Dimana ia mengusung ide tentang menjalin hubungan kreatif dan
positif antara Barat dan Dunia Muslim serta mengartikulasi isu-isu konstruktif
1
yang di tulis oleh Fethullah Gulen telah mampu mengisprirasi jutaan orang untuk
Turki gerakan ini dikenal dengan nama Hizmet yang dalam bahasa Turki
8
memiliki arti layanan. Oleh karena itu gerakan yang dibentuk oleh Fethullah
Gulen ini juga sering kali disebut dengan gerakan Hizmet. Dimana gerakan ini
menekankan pada konsep pelayanan dan relawan yang memiliki arti layanan
untuk orang lain, serta relawan bagi orang lain yang berhubungan dengan nilai-
nilai kemanusiaan.9
gerakan radikal Islam yang membawa dampak buruk bagi nama Islam sendiri.
kesalahan fatal bagi pemahaman sebagian umat dimuka bumi tentang pemahaman
bahwa muslim adalah teroris10. Kemudian pada hari setelah penyerangan teroris
tersebut, Gulen secara pribadi menulis di New York Times bahwa aksi teroris
7
Dr Margaret A, Glocalization of Glen Education Model: An Analysis of Gulen-Inspired Schools
in Indonesia, 2010. Tersedia di <http://en.fgulen.com/conference-papers/323-gulen-conference-in-
indonesia/3711-glocalization-of-the-gulen-education-model-an-analysis-of-the-guelen-inspired-
schools-in-indonesia> [Diakses 12 Maret 2014]
8
Ibid.
9
Komecoglu U, A sociological interpretative approach to the Fethullah Glen community
Movement, M.A. thesis (unpublished), Istanbul : Sociology Department, Bogazici University,
1997. Dalam Helen Rose Ebaugh, The Glen Movement :A Sociological Analysis of a Civic
Movement Rooted in Moderate Islam, New York: Springer, 2010, hal. 43.
10
For survey data on attitudes of Americans regarding Muslims see Wuthnow (2005); Eck (2001);
CAIR. Dalam Helen Rose Ebaugh, The Glen Movement :A Sociological Analysis of a Civic
Movement Rooted in Moderate Islam, New York: Springer, 2010, hal. 1.
2
penyelesaian suatu masalah yang menyangkut agama, sehingga menjadi jembatan
negara bekas Uni Soviet, Eropa, Australia, Kanada, Afrika dan baru-baru di
telah sampai keberbagai belahan dunia, walaupun secara perlahan, akan tetapi
terlihat jelas perkembangannya. Hal ini terbukti dengan telah dibangun kurang
lebih 2000 sekolah di 52 negara dalam lima benua.13 Gerakan ini mempercayai
bahwa sekolah atau pendidikan merupakan tahap awal untuk melakukan kegiatan
dikatakan moderat, mirip halnya dengan organisasi Hizmet tadi, yang tidak
November 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan dengan konsentrasi pada pergerakan
11
Helen, op. cit., hal. 2.
12
Helen loc. cit.
13
Savira, op. cit., hal. 50.
14
Dr Margaret A. Johnson, loc. cit
15
Herry Mohammad dkk., Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Pada Abad 20., Jakarta : Gema
Insani Press, 2006, Hal. 124.
3
mendirikan masjid, sekolah, tempat peribadatan, klinik kesehatan, rumah yatim
piatu, persatuan buruh, pabrik, penerbitan buku, dan istitusi kesejahteraan sosial16.
massa yang bernaungan islam lainnya yang berada di Indonesia juga yaitu
Nahdatul Ulama yang memasuki kancah politik. Oleh karena itu dalam
serta tidak memiliki kepandaian dalam hal politik17. Hal tersebut semakin
yang kuat serta mandiri dan dapat mengontrol kegiatan negara karena karakter
4
melalui gerakan sosial dan kultural bukan melalui jalur struktural dan politik 20.
lain, serta bercirikan terbuka dan toleran dengan siapapun umat manusia
yang berasal dari Turki seperti yang dijelaskan diatas. Selain itu keberadaan
negara dan bahkan menjadi mitra sekaligus pengontrol kekuasaan negara, kembali
ditengah kehidupan global saat ini adalah melalui pendidikan. 21 Dan Gerakan ini
memulai membuka sekolah pertama di Indonesia pada tahun 1995 22 yaitu dengan
sembilan sekolah dari tahun 1995 sampai 2012, yakni sekolah : Sekolah Pribadi
Depok dan Pribadi Bandung di Jawa Barat, Kharisma Bangsa di Ciputat, Banten,
Tengah, Fatih Bilingual Scholl dan Teuku Nyak Arif Bilingual Scholl di Banda
Aceh, Kesatuan Bangsa di Yogyakarta, dan yang terakhir adalah sekolah Banua di
5
Akan tetapi terdapat perbedaan diantara Muhammadiyah dan NGO
masyarakat Indonesia yang sebangsa dan setanah air. Sedangkan gerakan Hizmet
melalui NGO PASIAD yang merupakan NGO berskala internasional dan tidak
bangsa dan tanah air Indonesia juga memberikan kontribusi nyata didalam dunia
motivasi dari gerakan Hizmet melalui NGO PASIAD melakukan kerjasama dalam
gerakan ini pendidikan merupakan tahap awal dari kegiatan pelayanan untuk
kemanusian.
cara-cara yang digunakan untuk masuk kedalam suatu negara yang dilakukan oleh
anggota dari gerakan Hizmet ini berbeda-beda. Misalnya untuk masuk kedalam
25
Muslim World In Transition : Contributions of The Gulen Movement. Tersedia di
<http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32920515/Muslim-World-Conference-
Proceedings-libre.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1395049164
&Signature=fSG%2Fs%2B6rmERI%2FlquZVEhBkxigis%3D>, [diakses 17 Maret 2014]
6
ini masuk ke wilaya Asia Tenggara dikarenakan rasa kewajiban untuk melayani di
Indonesia pertama sekali pada tahun 1993, ketika tiga orang siswa turki datang ke
negara ini untuk belajar. 27 Dengan bermodalkan teman dari Indonesia yang pernah
belajar di Turki yaitu Haji Alwi, ketiga siswa Turki ini memulai belajar berbahasa
daerah-daerah di Indonesia. Pada awalnya Islamoglu (salah satu dari ketiga siswa
lain diantaranya, Dr. Aip Syarifuddin, Dr. Syarifuddin dan Firman Kartiman mulai
membentuk sebuah yayasan resmi sebagai syarat untuk mendirikan sekolah, yakni
orang yang bernama Pribadi Bilingual Boarding School Depok pada tahun
yang bergerak dibidang promosi pendidikan dan budaya melalui kegiatan belajar-
26
Ibid.
27
Ibid.
28
Ibid.
29
Ibid.
7
penerbitan kamus Indonesia Turki.30 Dimana PASIAD mulai beroperasi pada
tahun 2000 dibawah MoU dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang berlaku
pada dukungan dalam kegiatan pendidikan yang dapat berupa pelatihan guru,
pengadaan tenaga keja guru, serta melakukan beberapa kegiatan sosial seperti
anak yatim, dengan sumber dana yang berasal dari donatur langsung PASIAD.32
PASIAD yang merupakan bagian dari gerakan Fethullan Gulen atau yang
PASIAD ini memiliki ciri-ciri dan peraturan khusus yang tidak sama dengan
pelayanan yang terdapat pada gerakan hizmet tetap diterapkan di sekolah akan
tetapi budaya lokal setempat juga tetap digunakan dengan aturan yang sesuai
30
OINP, loc, cit.
31
Ibid.
32
Ibid.
8
I.3.1 Tujuan Penelitian
Kata teori berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti melihat atau
memperhatikan. Dimana Teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa
yang terjadi.33 Keberadaan teori ini sangat penting dalam suatu penelitian karena
menggunakan teori yang disesuaikan dengan perspektif dan tingkat analisis yang
9
Perspektif yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Perspektif
kerangka yang sistematika yang memili kelompok atau bagian dari sistem lainnya
serta saling berhubungan dengan basis saling menghargai dan saling menghormati
34
Diana L. Eck. What is Pluralism., < http://pluralism.org./pages/pluralism/what_is_pluralism.
>dalam Ricky Antoni. Respon Terhadap Praktek Kejahatan Organ Tubuh Manusia di China(2008-
2010). Pekanbaru : Universitas Riau. 2011. hal.10.
35
Paul R. & Mark V. Kauppi, International Relations and World Politics Security, Economy,
Identity 3rd Edtion. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2007.
10
secara fisik, tetapi juga melalui aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan
budaya.
Dari penjelasan empat aspek tersebut terlihat jelas bahwa menurut kaum
pluralis peran negara telah menurun atau bahkan tidak lagi dianggap penting
dalam politik global jika dibandingkan dengan peran aktor non negara. Seperti
yang dikatakan oleh Joseph A. Camilleri dan Jim Falk bahwa dunia dengan
seperti Organisai Internasional, MNC, dan NGO telah memainkan peran penentu
Tingkat analisa yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah perilaku
kelompok. Dimana salah satu asumsi dari level analisa perilaku kelompok
yang satu melakukan kerjasama dengaan kelompok individu lainnya. Maka dalam
asumsi bahwa setiap negara tidak akan mampu berdiri sendiri dan mencukupi
36
Asrudin & Mirza Jaka Suryana, Refleksi Teori Hubungan Internasional dan Tradisional ke
kotemporer., Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009.
37
Mochtar Masoed, Loc cit, hlm. 41
11
kebutuhan nasionalnya secara mandiri. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama
dengan negara lain, agar kebutuhan suatu negara yang tidak dapat dipenuhi
sendiri, mendapat bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
terjalin dalam berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, politik, pendidikan, budaya,
muncul dan memerlukan perhatian lebih dari satu negara. 38 Terkait dengan
Pendekatan ini sifatnya lebih cair dengan mengumpulkan pihak-pihak yang terkait
yang dapat mencakup negara bangsa, LSM, yayasan privat, perusahaan dan
38
K.J Holsti, Politik Internasional Kerangka Untuk Analisis. Terj MT Azhari., Jakarta : Erlangga.
1998.
39
William Savedoff, Global goverment, Mixed Coalitions, and the future of International
Cooperation. Center For Global development,2012, Hlm.1-2.
12
tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan latarbelakang terbinanya kerjasama
bidang politik, sosial dan ekonomi yang aktifitasnya terus meningkat tanpa batas
secara global diseluruh dunia, mulai dari ilmu pelayanan kesehatan, budaya,
umum istilah NGO dapat diterapkan untuk semua organisasi non-profit yang
40
KEMENPORA, Menpora Disambut Muda-Mudi Pasiad Turki. Tersedia di.
<http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/1579> [diakses 1 juni 2013]
41
Charles W. Kegley Jr dan Eugene R. Wittkopf. World Politics : Trend and Transformation.
Belmont : Wadsworth,2006, Hal. 140.
13
individu sukarelawan yang berasal dari berbagai negara untuk mempromosikan
dalam NGO-NGO yang tersedia maka muncul anggapan bahwa NGO merupakan
suatu kekuatan yang demokratik dalam politik internasional dan dapat menguasai
sebagai asosiasi sipil yang ditandai dengan tiga ciri utama 44, yaitu : Pertama,
dalam suatu negara atau antar negara. Kedua, aktivitas yang dilakukan atau di
usung oleh NGO sebagian besar didorong oleh kepentingan kesejahteraan, bukan
dari anggota yang terasosiasi, tetapi dari non-anggota yang kadang tidak
42
Ibid. Hal 162
43
Hasti Wahyuni, Peran Internasional Crisis Court dalam Pencitraan terorisme di Indonesia
Tahun 2002-2008(Studi Kasus Jemaah Islamiah)., Pekanbaru : Universitas Riau, 2010, Hal. 12-
13.
44
Volker Heins, Non-Govermental Organization in International Society: Struggles Over
Recognition., New York : Palgrave Macmillan, 2008, Hal. 17-19.
14
hanya membatasi diri pada wilayah tertentu, akan tetapi NGO masuk pada skala
PASIAD yang merupakan salah satu NGO yang bergerak dibidang pendidikan,
sosial dan kemanusiaan, merupakan bagaian dari gerakan Fethullah Gulen yang
1.5 Hipotesa
15
dari salah seorang gurunya dan itu dilakukan secara berulang oleh guru
Indonesia.
berasal dari negara-negara yang berbeda yang membentuk suatu kerjasama untuk
16
membantu pemerintah dunia dalam menangani berbagai masalah yang ada di
dunia. Secara umum, istilah NGO dapat diterapkan untuk semua organisasi non-
masyarakat yang memberikan kontribusi dalam suatu negara, serta negosiasi bagi
atau yang lebih dikenal dengan Hizmet yang bermarkas di Turki dan dipeloporo
oleh ulama besar yang juga seorang aktifis bernama Fethullah Gullen47.
didirikan pada 18 November 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan dengan konsentrasi
45
Kegley dan Wittkopf. op.cit. hal. 140
46
OINP, loc, cit.
47
Savira, loc, cit.
48
Depatemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia., Jakarta : Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 751.
17
kesehatan, rumah yatim piatu, persatuan buruh, pabrik, penerbitan buku, dan
2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Fethullah gulen yang berpusat di Turki telah banyak memberikan kontribusi pada
dunia pendidikan, ranah sosial dan juga kemanusiaan. Dan dalam menjalankan
bidang pendidikan pada tahun 1995 yaitu dengan didirikannnya sekolah Pribadi
49
DR. Zuly Qodir loc. cit.
50
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan
Nasional. Tersedia di <http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf>, [Diakses 12
Maret 2014]
51
Muslim World In Transition, loc,cit.
18
Bilingual Depok.52 Dan sampai saat ini telah membangun 9 sekolah serta
sekolah atau madrasah-madrasah di Indonesia. Hal ini juga dilakukan oleh NGO
PASIAD dengan kesamaan konsep yakni pelayanan. Akan tetapi PASIAD terlihat
lebih berhasil dalam mengharmonisasi antara iman dan ilmu yang merupakan ide
dari Fethullah Gullen. Ini terbukti dari catatan-catatan prestasi yang telah diraih
oleh sekolah Mitra PASIAD dan kebiasaan hidup yang diaplikasikan siswa-siswi
telah mampu mengisprisi jutaan individu untuk melakukan seperti apa yang
lembut dan sopan ini mendirikan sekolah dengan mutu dan kualitas yang terjamin.
oleh organisasi PASIAD ini tidak hanya menekankan pada pemahaman tentang
ilmu pengetahuan, akan tetapi juga mengajarkan tentang moral dan harmonisasi
antara sains dan iman. Organisasi in juga tidak hanya mendirikan sekolah yang
independen, akan tetapi juga mulai menjalin kerjasama dengan organisasi islam
52
Savira, loc,cit.
19
berbasis massa yang terdapat di Indonesia, yakni Muhammadiyah. Kesamaan
peran yang dijalankan oleh PASIAD dan Muhammadiyah ini, mampu memobilisai
massa secara besar menunjukkan kebenaran konsep dan teori tentang peran dan
misalnya perilaku, persepsi motivasi dan tindakan secara holistik dan dengan
cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
53
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( edisi revisi)., Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2004, Hal.6.
54
Manase Malo, Mata Pokok Metode Penelitian Sosial., Jakarta : Universitas Terbuka, 1985,
Hlm.5.
20
melakukan pengumpulan dan analisis data berlandaskan pada pemahaman
data dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan sumber lainnya
terhadap penelitian ini, yakni dari tahun 2008 hingga tahun 2013. Karena 5tahun
terakhir kerjasama yang terbina antara PASIAD dan Indonesia kian erat sehingga
BAB I : PENDAHULUAN
55
Hamid Patiluna, Metode Penelitian Kualitatif., Bandung : CV. Alfabeta, 2005, Hlm. 5.
21
Dalam hal ini penulis menjelaskan tentang : latar belakang penelitian,
islam berbasis massa yang memiliki arti penting bagi Organisasi PASIAD
BAB V : KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
22
Buku :
Asrudin & Suryana, Mirza Jaka. Refleksi Teori Hubungan Internasional dan
Tradisional ke kotemporer. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.
Budiarjo, Miriam. Dasar- Dasar Ilmu Politik. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2002.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.
Ebaugh, Helen Rose. The Glen Movement : A Sociological Analysis of a Civic
Movement Rooted in Moderate Islam. Springer, New York, 2010.
Fuad, Munawar . Awakenning the Giant : Membangun Negeri Raksasa yang
Tertidur.,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
Heins, Volker. Non-Govermental Organization in International Society: Struggles
Over Recognition. Palgrave Macmillan, New York, 2008.
Holsti,K.J. Politik Internasional Kerangka Untuk Analisis. Terj MT Azhari.
Erlangga, Jakarta, 1998.
Kegley, Charles W. Jr dan Eugene R. Wittkopf. Worl Politics : Trend and
Transformation. Wadsworth, Belmont, 2006.
Malo, Manase. Mata Pokok Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka,
Jakarta. 1985.
Masoed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.
LP3ES, Jakarta, 1990.
Masoed, Mochtar dan Mac Andrew Colin. Perbandingan Sistem Politik. Gajah
Mada University , Yogyakarta, 1985.
Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif ( edisi revisi)., PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2004.
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. Analisis Data Kuantitatif :
Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. UI Press, Jakarta 1992.
Mohammad, Herry dkk., Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Pada Abad 20.
Gema Insani Press, Jakarta, 2006.
Nasir, Haedar. Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah. UPTP UMM,
Malang, 2006.
Noer, Deliar. Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942. LP3ES, Jakarta,
1996.
Patiluna, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta, Bandung, 2005.
Qodir, Zuly. Muhammadiyah Studies : Reorientasi Gerakan dan Pemikiran
Memasuki Abad kedua. Kanisius, Yogyakart, 2010.
R, Paul & Mark V. Kauppi. International Relations and World Politics Security,
Economy, Identity 3rd Edtion. Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007.
Savedoff, William. Global goverment, Mixed Coalitions, and the future of
International Cooperation. Center For Global development,2012.
23
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta, Bandung, 2010.
Yavuz M. Hakam dan Espito, Johan L. Turkish Islam and the Secular State : The
Gulen Movement. Syracuse University Press, New York, 2003.
Jurnal :
Skripsi :
Wahyuni, Hasti . Peran Internasional Crisis Court dalam Pencitraan terorisme di
Indonesia Tahun 2002-2008(Studi Kasus Jemaah Islamiah). Universitas
Riau, Pekanbaru, 2010.
Website :
24
Solihat, Ade. The Gule-Inspired in Indonesia As A Model Multicultural Based
Education, < http://multikulturalui.files.wordpress.com/2013/05/prosiding-
simg-ui-2012-jilid-1-05.pdf>, [diakses 1 juni 2013]
Tokan, Ferdinand B. Partsisipasi Warga Sekolah dalam Pelaksanaan Program
Pendidikan Inklusif di SD Gejayan., Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta, 2012. Tersedia di <http://eprints.uny.ac.id/7720/2/bab
%201%20-%20%2007110241010.pdf> [ Diakses 12 Maret 2014]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Tersedia di <http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-
2003Sisdiknas.pdf> [Diakses 12 Maret 2014]
25