Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Ns. Frana Andrianur, S. Kep
1
24-Nov-14
DARAH
Darah merupakan unit
fungsional seluler pada manusia
yang berperan untuk membantu
proses fisiologis dalam tubuh
2
24-Nov-14
Fungsi Darah
Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh
tubuh
Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ
yang berfungsi untuk pembuangan
Mempertahankan tubuh dari serangan bibit
penyakit
Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu
proses fisiologis
Menjaga stabilitas suhu tubuh
Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan
tubuh untuk menghindari kerusakan
Mencegah pendarahan
Komponen darah
Secara umum
darah digolongkan
Plasma 55%
dalam dua
komponen
Sel-sel
Plasma darah
45%
darah Sel-sel darah
3
24-Nov-14
Komponen darah
Plasma Darah
91 % AIR
8 % SUBSTANSI LAIN terdiri dari
albumin, fibrinogen, globulin
0,9 % ENZIM diantaranya asam
amino, lemak, glukosa, urea,
garam, sodium bikarbonat
0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS
4
24-Nov-14
Sel-sel Darah
Terdiri dari
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping-keping darah)
Animasi
Eritrosit
Erythros = merah
Kytos = ruang sel
5
24-Nov-14
Karakteristik Erythrocyte
Terdapat Di pembuluh darah
Haemolobin yang
Komponen dasar
mengandung unsur besi (Fe)
Bayi : hati
Dihasilkan Orang dewasa: sumsum
tulang belakang
bikonkaf, tidak mempunyai
bentuk
inti
umur 120 hari
inti Tidak ada
Hb(aq)+O2(g)HbO2(aq)
Haem Zat
Sel darah merah dianggap warna empedu
Hati &
tua ketika berumur 120
limpa Fe(besi)
hari,
Membentuk sel
darah merah
baru
6
24-Nov-14
Karakteristik leukosit
7
24-Nov-14
leukosit
Bergerak Bergerak
cepat lambat netral asam basa
Agranulosit
Limfosit
Monosit
Berinti satu
Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan
ukuran diameter 12-20 mikron
Bersifat fagosit
8
24-Nov-14
Granulosit
Neutrofil
Memiliki inti
Berukuran sekitar 8 mikron
Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan
yang terinfeksi
Aktif selama 6-20 jam
Eusinofil
memiliki inti
Bersifat fagosit lemah
Berbentuk hampir seperti bola
Berukuran sekitar 9 mikron
Basofil
Bentuknya bulat atau oval
Meninggalkan sistem sirkulasi dan
terakulmulasi dalam cairan
interstitial pada tempat infeksi atau
peradangan, melepas toksin yang
membunuh mikroorganisme
penyusup dan parasit.
9
24-Nov-14
Trombosit
Karakteristik Trombosit
10
24-Nov-14
HOMEOSTASIS
11
24-Nov-14
MEKANISME HOMEOSTASIS
1.Spasme Vaskuler
2.Pembentukan Sumbatan
Trombosit
3.Bekuan Darah
MEKANISME HOMEOSTASIS
12
24-Nov-14
MEKANISME HOMEOSTASIS
MEKANISME HOMEOSTASIS
Ad.3 Bekuan Darah
Bila terjadi trauma dinding vaskuler bekuan
darah timbul dalam waktu 15 20 detik.
13
24-Nov-14
Vit. K
Trombin
Protrombin Ion Ca2+ (Enzim)
Fibronogen Fibrin
(Protein Plasma) (Benang-benang jala)
animasi
KEADAAN MENYEBABKAN
PERDARAHAN HEBAT
1. Defisiensi Vitamin K
2. Hemofilia
3. Trombositopenia
14
24-Nov-14
KEADAAN MENYEBABKAN
PERDARAHAN HEBAT
KEADAAN MENYEBABKAN
PERDARAHAN HEBAT
Ad2. Hemofilia
Beberapa defisiensi pembentukan herediter,
penyebab tersering defesiensi faktor VIII
dimana pasien meninggal dalam usia muda
terjadi kerusakan sendi karena perdarahan
sendi yang berulang atau trauma sendi
15
24-Nov-14
KEADAAN MENYEBABKAN
PERDARAHAN HEBAT
Ad3. Trombositopenia
Jika jumlah trombosit dalam sirkulasi lebih
sedikit perdarahan seperti hemofili,
perdarahan berasal dari kapiler kecil bukan
dari PD besar sehingga terdapat titik-titik
perdarahan kecil diseluruh jaringan kulit
penderita sehingga terlihat bercak-bercak
keunguan (purpura trombositopenik)
Golongan Darah
Sistem penggolongan darah
16
24-Nov-14
Sistem ABO
Berdasarkan system ABO, darah manusia
dikelompokkan manjadi empat macam
golongan darah berdasarkan senyawa
Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah.
Sistem ABO
Golongan darah manusia ditentukan oleh
sejenis protein dalam eritrosit yang disebut
AGLUTiNOGEN dan antibodi (aglutinin) dalam
plasma
17
24-Nov-14
Transfusi darah
18
24-Nov-14
SISTEM IMUN
Oleh:
Ns. Frana Andrianur, S. Kep
19
24-Nov-14
Sistem Imun
Limpa
Sumsum tulang belakang
Nodus limfa
Kelenjar timus
Tonsil
20
24-Nov-14
SISTEM IMUN
Semua mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat
ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup
Fs : - Pertahanan
- Homeostasis
- Pengawasan
Dalam pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme timbul respon
imun.
Ada 2 macam RI, yaitu :
1. RI Spesifik : deskriminasi self dan non self, memori, spesifisitas.
2. RI non Spesifik : efektif untuk semua mikroorganisme
Imunitas
Lisozim diperantai sel
dalam (sel-sel)
keringat
21
24-Nov-14
22
24-Nov-14
2. Limfosit T
- Terdapat pada darah perifer (60 70 %), parakortek kel
limfe, periarterioler lien.
- Punya reseptor : T cell receptor (TCR), untuk mengikat Ag
spesifik.
- Mengekspresikan mol CD4, CD8
3. Sel natural killer.
- ~ sell null (non B non T) ok TCR (-), dan tak menghasilkan
AB.
- 10 20 % limfosit perifer.
- Mampu membuat lisis sel tumor.
- Mengekspresikan CD16, CD56 pada permukaan .
- Bentuk > besar dibanding sel B dan T, mempunyai granula
azurofilik dalam sitoplasma : large granula limphocyt.
23
24-Nov-14
Tahapan aktivitas
sel PertahananTubuh dlm menghadapi
zat asing
1. Pengenalan antigen
2. Komunikasi antar sel
3. Mengalahkan penyerang
24
24-Nov-14
1. Pengenalan antigen
Sel-sel darah putih akan mengenali
antigen / zat asing
25
24-Nov-14
3. Mengalahkan penyerang.
Sel penyerang / antigen akan
dilemahkan dengan protein spesifik yang
diproduksi oleh sel pertahanan tubuh yang
disebut antibodi
26
24-Nov-14
IMUNOPATOLOGI
Kegagalan dari sistem imun :
1. Rx hipersensitivitas : respon imun berlebihan.
2. Imunodefisiensi : respon imun berkurang
3. Autoimun : hilangnya toleransi diri : rx
sistem imun terhadap Ag jar sendiri
Rx Hipersensitivitas
1. Tipe I
Rx hipersensitivitas tipe cepat.
Ig yang berperan : Ig E.
Co : asma, rinitis, dermatitis atopi, urtikaria, anafilaksis.
Ag merangsang sel B untuk membentuk Ig E dengan
bantuan sel Th. Ig E kemudian diikat oleh mastosit
melalui reseptor Fc.
Bila terpajan ulang dengan Ag yang sama, maka Ag
tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada pada
permukaan mastosit. Ikatan ag Ig E degranulasi
mastosit. Mengeluarkan mediator, Co : histamin.
27
24-Nov-14
2. Tipe II
- Rx. sitotoksik
. Co : Rx transfusi, AHA, Rx
obat, Sindrom Good posture,
miastenia gravis, pemvigus.
- Adanya Ag yang merupakan
bagian sel pejamu,menyebab
kan dibentuknya AB Ig G /
Ig M mengaktifkan sel K
yang memiliki reseptor Fc
sebagai efektor ADCC.
-Ikatan Ag-Ab aktifkan
komplemen lisis.
.
28
24-Nov-14
2. Tipe III
- Rx. Komplex imun
Co : SLE(Autoimun),
Farmers lung, demam
reumatik, artritis
reumatoid.
Komplex Ag.AB (Ig G /
Ig M) yang tertimbun
dalam jaringan
mengaktifkan
komplemen
melepaskan MCF
makrofag ke daerah tsb
melepaskan enzim
merusak jaringan.
2. Tipe IV
- Rx. Hipersensitivitas
lambat : > 24 jam
Co : Rx Jones Mote,
hipersensitivitas
kontak, Rx tuberkulin,
Rx granuloma.
Akibat respon sel T
yang sdh disensitisasi
Ag dilepaskan
limfokin ( MIF, MAF)
makrofag yg diaktifkan
merusak jaringan.
29
24-Nov-14
30