You are on page 1of 11

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Isolasi Senyawa Terpenoid


Tugas
Proposal Penelitian

ISOLASI SENYAWA TERPENOID


DARI DAUN TANAMAN NILAM (pogostemon heyneanus, benth)

Oleh :

BUYUNG SUWARDI UMAR


021304107

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2006

KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmanirrahim

Dengan ucapan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, penulis memanjatkan syukur kehadirat Allah
subhanahu Wataalah karena dengan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga penulisan karya tulis
ini dapat selesai dengan baik walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Di samping itu
bahwa keberadaan karya tulis ini adalah merupakan salah satu syarat mutlak untuk mengikuti
mata kuliah kimia organik bahan alam
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan yang memerlukan berbagai penyempurnaan baik dari segi materi maupun dalam segi
teknik penulisannya. Maka untuk penyempurnaannya maka penulis senantiasa menerima saran
dan kritikan-kritikan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam penulisan selanjutnya serta dapat dijadikan bekal manakala penulis terjun ke
masyarakat untuk mengabdikan diri dikemudian hari.
Makassar, Juni 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..1
B. Rumusan Masalah2
C. Tujuan Penelitian..2
D. Manfaat Penelitian2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Tumbuhan Nilam..3
B. Tinjauan Senyawa Terpenoid 4
C. Klasifikasi Terpenoid .5
D. Isolasi Senyawa Bahan Alam..6

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Obyek Penelitian .7
B. Prosedur Penelitian..7
C. Diagram Alir9

DAFTAR
PUSTAKA..10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebagai penghasil senyawa-senyawa kimia yang unik dan potensial
potensial secara ekonomi selalu menarik perhatian ahli kimia bahan alam. Mengingat jumlah dan
varietasnya yang demikian banyak, dan belum banyak diketahui kadungan kimianya, maka
penelitian terhadap kandungan kimia secara sistematis pada tumbuhan perlu dilakukan .
Indonesia sebagai negara agraris, kaya akan berbagai jenis tanaman mulai dari tanaman tingkat
rendah sampai tanaman tingkat tinggi. Tanaman tersebut merupakan sumber daya kumiawi yang
bernilai ekspor tinggi. Salah satu dari tanaman tersebut adalah tanaman nilam yang dari padanya
dapat diperoleh minyak atsiri.
Tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 200 spesies,
antara lain termasuk famili Pinaceae, Labiateae, Compositeae, Lauraceae, Myrtaceae dan
Umbelliferaceae. Selain merupakan penghasil minyak atsiri tanaman nilam juga mengandung
senyawa terpenoid.
Tanaman nilam yang sering juga disebut pogostemon heyneanus, benth atau dilem wangi (jawa),
merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat menghasilkan senyawa terpenoid. Tanaman ini
telah lama berkembang didaerrah aceh, namun daerah asal tanaman nilam belum diketahui
secara pasti ada yang menduga berasal dari india, srilangka, bahakan filipina. Yang jelas
semenjak 1653 tanaman ini digunakan orang untuk mandi karena aromanya yang khas dan
harum.
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan secara sederhana untuk tujuan
pengobatan, yaitu obat influenza, obatk kulit, damam, radang saluran nafas, hipertensi, batu
empedu, disentri, easir, dan sebagainya. Mengingat potensi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut
dan senyawa terpenoid merupakan senyawa yang menarik untuk dikaji, maka penelitian
mengenai kandungan senyawa terpeniod pada daun tumbuhan nilam ini perlu dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka untuk lebih mengetahui apakah didalam tanaman nilam
terdapat senyawa terpenoid maka perlu penelitian tentang bagaimana proses isolasi Terpenoid
dari daun tanaman nilam (pengostemon heyneanus, benth).

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses isolasi Terpeniod dari daun tanaman nilam
(pogostemon heyneanus, benth).

D. Manfaat Penelitian.
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Untuk mahasiswa
a. Dapat memiliki pengalaman dan wawasan tambahan, sebagai calon sarjana pendidikan dan
dunia pekerjaan.
b. Memiliki kemampuan dalam memahami struktur, mekanisme atas senyawa-senyawa metabolit
sekunder yang terkandung didalam tumbuh tumbuhan.
c. Memiliki daya nalar, kreatifitas, dan rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian permasalahan
yang dihadapi.
2. Untuk Instansi
a. Mendapatkan pemecahan masalah yang ilmiah.
b. Sebagai bahan informasi kepada khalayak ramai

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tumbuhan Nilam (Pogostemon heyneanus, benth)


Tanaman nilam yang sering juga disebut pengostemon heyneanus, benth atau dilem wangi
(jawa), merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat menghasilkan senyawa terpenoid.
Tanaman ini telah lama berkembang didaerrah aceh, namun daerah asal tanaman nilam belum
diketahui secara pasti ada yang menduga berasal dari india, srilangka, bahakan filipina. Yang
jelas semenjak 1653 tanaman ini digunakan orang untuk mandi karena aromanya yang khas dan
harum.
Menurut Gebong Tjitrosoepomo (1988), sistematika tanaman nilam adalah sebagai beikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Maghnoliophyta
Class : Maghnoliospsida
Family : Labiateae
Genus : Pogostemon
Species : Pogostemon heyneanus, benth
Tanaman nilam ini termasuk dalam famili Labiateae yang merupakan tanaman tumbuhan semak
dengan ketinggian 0,3 1,3 m. Tanaman nilam berakar serabut, yang panjangnya 10 35 cm.
Berbatang lunak dan berbuku-buku, buku batangnya mengembang dan warnaya hijau
kecoklatan. Daunnya merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur atau lonjong, melebar
ditengah, meruncing keujung, dan tepi daun bergerigi serta bagian bawah daun berbulu halus.
Untuk lebih jelasnya dilihat pada gambar dihalaman 3

Tanaman nilam dapat tumbuh secara vegetatif, yakni dengan menggunakan potongan-potongan
cabangnya. Dapat ditanam secara langsung dilokasi kebun dan dapat disemaikan terlebih dahulu.
Dengan cara ini selain cukup praktis juga akan memperoleh hasil yang lebih cepat. Penanaman
nilam sebaiknya dilakukan diawal musim hujan dan diusahakan terhindar dari panas matahari
langsung.
Tujuan utama penaman nilam adalah untuk di ambil waktu panen daun pertama dilakukan pada
saat tanaman berumur 7 9 bulan . panen selanjutnya dilakukan setiap 3 4 bulan sekali . umur
produktif bagi tanaman nilam hanya sampai 3 tahun , setalah itu sebaiknya tanaman itu sebaik
tanaman di remajakan kembali
Dalam usaha budi daya tanaman nilam , pememeliharaan merupakan salah satu factor yang
penting . hal ini perlu diperhatikan agar usaha untuk mencapai hasil yang optimal dari tanaman
nilam dapat tercapai . adapun rangkaian pemeliharaan ini meluputi pemukan , penyulaman ,
penyiangan , pemangkasan , dan pembubukan dan perlu juga di perhatikan penyakit hama
penyakit dan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman

No Uraian Syarat
1.

2.
3.
4.
5. Tanah

Suhu
Ketinggian tempat
Curah hujan
Kelembaban Gembur, banyak mengandung bahan organis tidak tergenang air pH 6 7
Suhu antara 18 280 C
100 400 m di atas permukaan laut
2.300 3.000 mm/tahun
60 70 %

B. Tinjauan Senyawa Terpenoid


Sebagin besar kelas senyawa organik bahan alam adalah senyawa senyawa aromatic. senyawa
senyawa ini tersebar luas sebagai zat warna alam yang menyebabkan warna pada bunga
bungaan, kayu pohon tropis, bermacam macam kapag, lapuk, dan lumut termasuk diantaranya
zat warna alizarin.

C. Klasifikasi Terpenoid
Jml Atom C Kelompok Sumber
5
10
15
20
25
3
40
>40 Himiterpena
Monoterpena
Seskuiterpena
Diterpena
Sesterpena
Triterpena
Tetraterpena
politerpena Jarang
Minyak atsiri
Minyak atsiri
Resin
Jarang
Dammar
Karoten
Karet alam

Ciri khas terpenoid yaitu jumlah atom C terpenoid kelipatan C5 yang disebut unit isoprene.
Beberapa contoh terpenoid :

Hemiterpena Diterpena
OH

OH

Seskuiterpena

OH

Dan masih banyak lagi.

D.Isolasi Senyawa Bahan Alam


Isolasi adalah proses pemisahan komponen komponen kimia yang terdapat suatu bahan
organisme . isolasi terdiri dari pemisahan , pemurnian , identifikasi dan penetapan . salah satu
cara isolasi umum digunakan adalah kromatografi . pemisahan dari kromatografi ini didasarkan
pada sifat adsorbsi atau partisi dari senyawa yang dipisahkan terhadap adsorben dan cairan
pengulasi .
Kromatografi adlah cara pemisahan komponen dalam sediaan secara penyarian berfraksi ,
penyerapan , penukar ion pada zat berpori , atau dengan menggunakan cairan atau gas pengalir .
pemisahan terjadi karena komponen cuplikan bergerak dengan jarak yang berbeda yang di
sebabka oleh perbedaan retensi komponen yang dipisahkan . terjadinya pemisaha komponen
yang disebabkan oleh adanya perbedaan distribusidi antara dua fasa , yaitu fasa diam dan fasa
bergerak.
Beberapa teknik kromatografi yang sering dilakukan adalah kromatografi kertas, kromatografi
lapis tipis, kromatografi kolom biasa, kromatografi kolom vakum cair, dan kromatografi gais-
cair.

BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fitokimia, yang meliputi
pengumpulan bahan tumbuhan dan isolasi. Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah daun
tanaman nilam (Pogostemon heyneanus, benth).

A. Obyek Penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek peneliti adalah daun tumbuhan nilam (Pogostemon
heyneanus, benth, yang sudah agak tua.

B. Prosedur penelitian
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah destilasi, kromatografi kolom, gelas ukur,
neraca analitik, tabung reaksi, alat penyemprot, pipet ukur, alat penetuan titik leleh pipa kapiler,
kaca arloji, gelas ukur, alat maserasi. Dan lain-lain.
2. bahan yang digunakan adalah serbuk daun nilam (Pogostemon heyneanus, benth., bahan-
bahan kimia adalah metanol, pereaksi liberman buchard, asam sulfat, kloroform, n-butanol, etil
asetat, n-heksan , silica gel dan plat KLT.
3. Cara kerja
penelilti ini meliputi empat tahap pengerjaan yaitu ekstraksi, fraksinasi, pemurnian dan
karakterisasi.
a. Ektraksi
sampel daun direndam (maserasi ) dengan menggunakan metanol + 3-4 hari. Setelah itu maserat
yang diperoleh dikumpulkan, disaring, dan dipekatkan dengan penguap bertekanan rendah
hingga diperoleh residu yang kering. Selanjutnya ekstrak yang diperoleh dipartisi dengan
menggunakan etil asetat : air = 1 :1 sebanyak 3 kali menghasilkan 2 fase yaitu fase etil asetat dan
fase air. Selanjutnya dilakukan uji reaksi liberan buchard terhadap kedua fase. Dari uji kedua
fase diketahui fase etil asetat yang lebih memberikan hasil positif atau yang mengandung
senyawa terpenid. Kemudian dilakukan evaporasi terhadap fase vetil asetat sehingga diperoleh
ekstrak kental.
b. Fraksinasi.
Pada tahap ini dilajutkan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan
beberapa campuran pelarut yang dilakukan terhadap ekstrak etil asetat untuk melihat komposisi
dan sistem pelarut yang tepat yang akan digunakan dalam fraksinasi pada kromatografi kolom.
Sistem pelarut antara lain : n-heksan : etil asetat = 2 : 1, metanol : air = 5 : 1, kloroform : metanol
: air= 7 : 3 : 1. setelah diuji hasil KLT dan diperoleh sistem pelarut- ekstrak yang tepat ,
selajutnya dilakukan pemisahan komponen-komponen dalam ekstrak dengan kromatografi
kolom. Sampel ekstrak yang mungkin selanjutnya dilarutkan dengan kloroform untuk
dihomogenkan dan setelah cukup kering dimasukkan kedalam kolom danm dielusi dengan
campuran n-heksan : etil asetat menurut kenaikan gradien poleritas pelarut, mulai dari
perbandingan 10 :1 sampai dengan 1 :1. selanjutnya dilakukan kromatohgrafi lapis tipis terhadap
masing-masing komponen sehingga dihasilkan beberapa macam fraksi. Fraksi-fraksi yang
mempunyai nilai Rf yang sama digabung menjadi satu fraksi.
c. Pemurnian
Fraksi yang telah dikumpulkan tadi, selajunya diuapkan kemudian dilakuakan rekristalisasi.
Padatan komponen tersebut dilarutkan dengan pelarut methanol pada suhu 50o C, kemudian
disaring dengan corong buchner selagi panas. Jika larutan berwarna, ditambahkan norit 1-2%
dari berat padatan komponen tadi, kemudian disaring kembali dan filtratnya didinginkan dalam
air es sampai terbentuk kristal.
d. Karakterisasi
kristal yang diperoleh uji kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis dalam eluen n-heksan :
etil asetat (2:1) dilanjutkan dengan pengujian titik leleh dan diidentifikasi dengan uji pereaksi
Liberman Buchard.

C. Diagram Alir

Sampel daun
Nilam
Maserasi

Ekstrak metanol
partisi etil asetat : air 1:1
Fase etil asetat uji LB fase air uji LB

Diuapkan
Ekstrak etil
Asetat
Uji KLT Dengan perbandingan beberapa pelarut
Kromatografi kolom

Fraksi I Fraksi II Fraksi III Fraksi IV

Dikolol kromatografi n-heksan : etil asetat


Dilanjutkan dengan KLT
Senyawa murni
Terpenoid
DAFTAR PUSTAKA

Dalimartho, setiawan. 2004. Atlas tumbuhan obat indonesia. Jilid 2. Trubus Agriwijaya. Jakarta.

Gritter, Roy J. 1991. Pengantar Kromatografi. Edisi II. ITB.Bandung.

Matsjeh, Sabirin.Dkk.1994.Kimia Organik II. Jurusan Kimia FMIPA. Yogyakarta

Robinson,Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. ITB. Bandung.


Santoso H.B. 1990. Pembudidayaan Nilam. ITB. Bandung.

Berikan Balasan

Halaman
o Halaman Utama Artikel kimia & kesehatan
ASAL USUL GORONTALO
pembuatan Nata de lontar
Vitamin D
EFEKTIVITAS PENGAJARAN DRAMA DENGAN MENG-
GUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI
SMU NEGERI 07 MAKASSAR
Makalah Krim Pemutih
Makalah Filsafat Pancasila
makalah Pembuatan Dodol
makalah pengrusakan Lapisan Atmosfir
epidemologi Malaria
BALANTIDIASIS
TB yang dulu dkenal TBC
o CONTOH PROPOSAL SEMINAR NASIONAL
o ANALISIS KADAR TANIN PADAKULIT BUAH KAKAO (Theobroma Cacao
L)* ABSTRAK Buyung Suwardi Umar**
o ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN DALAM PROSES PEMBUATAN
ABON IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L.). ABSTRAK CORNELIA
MANDA **
o ANALISIS KADAR BESI DALAM BAYAM (Amaranthus tricolor) DENGAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM. Abstrak
ENDANG FITRIAWATI**
o Contoh Laporan PKL
o Format Jamsostek
o Laporan PB I
o LIMBAH PADAT DAN PENGELOLAANNYA
o manajemen Sumber Daya Manusia
o Contoh Surat Kuasa
o Isolasi Senyawa Terpenoid
o Vitamin
o AIDS
o Pecahayaa 3cut
o Makalah Pengaruh getaran terhadap kesehatan
o 10 Wasiat Rasul Pada Putrinya, Fatimah Az-Zahra
o MAKALAH ETIKA PROFESI TENTANG TIPE TIPE
INDIVIDU (MANUSIA)
o pengawetan makanan
o LAPORAN HASIL PRAKTEK PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN
C INI TELAH DISETUJUI
o bahan pengemas kertas untuk makanan
o Upaya Hygiene Sanitasi Makanan
o teknik pengolahan dan pengawetan makanan
o Sistem Informasi Manajem Rumah Sakit
o Medical entomology
o NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA DI UDARA LINGKUNGAN
KERJA BERDASARKAN SE MENAKER No. 01/MEN/1997
o MSDS (Material Safety Data Sheet)
o nyamuk demam berdarah
o nyamuk DBD
o K E R A N G K A A C U A N K E R J A (K A K)
o BALANTIDIASIS
o demam berdarah
o Flu Burung
o PENYAKIT LEGIONELLOSIS
o DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS
o RABIES
o Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
o Tbc
o cara mencuci tangan dengan baik
o MANFAAT CUCI TANGAN
o CARA PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT YANG
PENULARANNYA BERKAITAN DENGAN AIR DAN LINGKUNGAN
o materi Logam KADMIUM
o contoh LAPORAN PERJALANAN DINAS
o HIV/AIDS Oleh Tri amalia saud
o Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 Nilai Ambang Batas (NAB) zat
kimia di udara tempat kerja
o SHALAT DAN THAHARAH
o Makalah stroke Oleh Tri Amalia Saud
o Makalah Perilaku seksual Oleh Tri Amalia Saud
o Contoh Laporan Panitia
o SHALAT DAN THAHARAH
o kandungan senyawa metabolit sekunder dari siput bakau (mangrove), Terebralia
sulcata yang berasal dari kelas Gastropoda, yang lokasi pengambilan sampelnya
adalah di sekitar perairan Pinrang, tepatnya Desa Suppa Kabupaten Pinrang
Sulawesi Selatan. oleh Rastiana Ningsih
o KAPASITAS ADSORPSI KHITOSAN TERHADAP RHODAMIN-B E N D
ANGFITRIAWATI
o Kapasitas Adsorpsi Pasir Silika Terhadap Zat Warna Rhodamin B oleh
Durra Hapid
o KAPASITAS ADSORPSI KARBON AKTIF AMPAS TEBU BZ 121
(Saccharum officinarum) TERHADAP ZAT WARNA RHODAMIN B oleh
KADEK ANGGARAWATI
o ANALISIS MUTU DAGING AYAM DENGAN MENGGUNAKAN
PENGAWET KITOSAN Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Guna Meroleh Gelar Sarjana Sains oleh RAHMAYANI
o PENGARUH JENIS AKTIVASI TERHADAP KAPASITAS ADSORPSI
ZEOLIT PADA ION KROMIUM (VI) oleh ST. ZAENAB AMIRUDDIN
o PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI
PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X6 MAN
PINRANG Oleh ST. ZUHAERAH THALHAH
o TURN-TAKING MECHANISM IN TVRI ENGLISH CORNER SHOW Oleh
ROSIDAH ANAS
o MAkNA SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLAH oleh Rosidah Anas
o Makna Syahadat Muhammadarrasulullah oleh Ust. Jahada Mangka,Lc
o Al Ibadah oleh Ust. Jahada Mangka, Lc
o Fadhilah Ilmu dan Penuntut Ilmu oleh Ust. Saiful Yusuf, Lc
o Al Wajiz fii Manhaj as Salaf oleh : Ust. Syaiful Yusuf, Lc
o Ahdaf Tarbiyah
o Hijab Wanita Muslimah oleh : Ust. Syaiful Yusuf, Lc
o Tabiin
o Surat Pengantar Ke Provinsi
o Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas VI Melalui Penggunaan
Media Audio (Tape-Recorder)
o KESEHATAN (ARTIKEL)
o Kimia Pangan
o SERTIFIKAT (PAMSIMAS) TAHUN ANGGARAN 2011
Kategori
o Uncategorized
Arsip
o November 2011
Cari

Blogroll
o buyung facebook
o WordPress.com
o WordPress.org
RSS Feeds
o Seluruh pos
o All comments
Meta
o Mendaftar
o Masuk log

Blog di WordPress.com. | Tema NotesIL.


Ikuti

Ikuti Buyungchem's Blog

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.

Buat situs dengan WordPress.com

You might also like