You are on page 1of 17

BAB II

ISI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNOLOGI DAN HEMATOLOGI
1. SISTEM IMUNOLOGI
1.1. Pengertian
Imunologi adalah suatu ilmu yang mempelajari antigen, antibodi, dan fungsi pertahanan
tubuh penjamu yang diperantarai oleh sel, terutama berhubungan imunitas terhadap penyakit,
reaksi biologis hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan.
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.
Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain
seperti yg terjadi pada autoimunitas dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
1.2 Fungsi Sistem Imun
a. Sumsum Tulang
Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang. Sumsum
tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih, (termasuk limfosit dan makrofag) dan
platelet. Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.
b. Thymus
Glandula thymus memproduksi dan mematurasi/mematangkan T limfosit yang kemudian
bergerak ke jaringan limfatik yang lain,dimana T limfosit dapat berespon terhadap benda asing.
Thymus mensekresi 2 hormon thymopoetin dan thymosin yang menstimulasi perkembangan dan
aktivitas T limfosit.
1) Limfosit T sitotoksik
limfosit yang berperan dan imunitas yang diperantarai sel. Sel T sitotoksik memonitor sel di
dalam tubuh dan menjadi aktif bila menjumpai sel dengan antigen permukaan yang abnormal.
Bila telah aktif sel T sitotoksik menghancurkan sel abnormal.
2) Limfosit T helper
Limfosit yang dapat meningkatkan respon sistem imun normal. Ketika distimulasi oleh
antigen presenting sel sepeti makrofag, T helper melepas faktor yang yang menstimulasi
proliferasi sel B limfosit.
3) Limfosit B
Tipe sel darah putih ,atau leukosit penting untuk imunitas yang diperantarai antibodi/humoral.
Ketika di stimulasi oleh antigen spesifik limfosit B akan berubah menjadi sel memori dan sel
plasma yang memproduksi antibodi.
4) Sel plasma
Klon limfosit dari sel B yang terstimulasi. Plasma sel berbeda dari limfosit lain ,memiliki
retikulum endoplamik kasar dalam jumlah yang banyak ,aktif memproduksi antibodi
c. Getah Bening
Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan limfatik.
Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan, dan para- aorta daerah.
d. Nodus limfatikus
Nodus limfatikus (limfonodi) terletak sepanjang sistem limfatik. Nodus limfatikus
mengandung limfosit dalam jumlah banyak dan makrofag yang berperan melawan
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Limfe bergerak melalui sinus,sel fagosit
menghilangkan benda asing. Pusat germinal merupakan produksi limfosit.
e. Tonsil
Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terletak pada rongga mulut dan nasofaring. Tiga
kelompok tonsil adalah tonsil palatine, tonsil lingual dan tonsil pharyngeal.
f. Limpa
Limpa mendeteksi dan merespon terhadap benda asing dalam darah ,merusak eritrosit tua
dan sebagai penyimpan darah. Parenkim limpa terdiri dari 2 tipe jaringan: pulpa merah dan pulpa
putih
1) Pulpa merah terdiri dari sinus dan di dalamnya terisi eritrosit
2) Pulpa putih terdiri limfosit dan makrofag
Benda asing di dalam darah yang melalui pulpa putih dapat menstimulasi limfosit .

1.3 Mekanisme Pertahanan


a. Mekanisme Pertahanan Non Spesifik
Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons imun
alamiah. Terdiri dari kulit dan kelenjarnya, lapisan mukosa dan enzimnya, serta kelenjar lain
beserta enzimnya, contoh kelenjar air mata. Kulit dan silia merupakan system pertahan tubuh
terluar.
Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen merupakan
komponen mekanisme pertahahan.
b. Mekanisme Pertahanan Spesifik
Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme, maka imunitas
spesifik akan terangsang. Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yg
diperankan oleh limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel
makrofag dan komplemen. Dilihat dari cara diperolehnya, mekanisme pertahanan spesifik disebut
juga sebagai respons imun didapat.
1) Imunitas humoral adalah imunitas yg diperankan oleh limfosit B dengan atau tanpa
bantuan dari imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yg
disekresi oleh plasma. Terdapat 5 kelas imunoglobulin yg kita kenal, yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan
IgE.
Pembagian Antibody (Imunoglobulin)
Antibodi (antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi
dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen
tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian Immunglobulin.
a) Antibodi A (Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan peran penting dalam
imunitas mukosis.
b) Antibodi D (Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer dengan fragmen yang dapat
mengikat 2 epitop.
c) Antibodi E (antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang hanya dapat
ditemukan pada mamalia.
d) Antibodi G (Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomeris yang terbentuk dari dua rantai
berat dan rantai ringan, yang saling mengikat dengan ikatan disulfida, dan mempunyai dua fragmen
antigen-binding.
e) Antibodi M (Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin) adalah antibodi dasar yang berada pada
plasma B.
2) Imunitas seluler didefinisikan sbg suatu respon imun terhadap suatu antigen yg
diperankan oleh limfosit T dg atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.
2. SISTEM HEMATOLOGI
A. Pengertian
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah. Darah adalah suatu
suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu
medium pertukaran antar sel yang terfikasi dalam tubuh dan lingkungan luar (Silvia A. Price dan
Lorraine M. Wilson : 2005 ). Jumlahnya mencapai 6 8 % dari berat badan total tau sekitar 5 liter.
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental.
Sistem hematologi terdiri dari semu sel-sel darah, sumsum tulang tempat sel-sel tumbuh
matang dan jaringan limfoid tempat sel darah disimpan jika tidak bersirkulasi. sistem hematologi
dirancang untuk membawa oksigen dan nutrisi, mengangkut hormon, membuang produk sampah,
menghantarkan sel-sel untuk mencegah infeksi, menghentikan perdarahan dan memfasilitasi
proses pnyembuhan. darah juga memungkinkan tubuh memberi makanan dan menyembuhkan
dirinya serta menghubungkan antara bagian-bagian tubuh (Elisabet. C. 2009).
B. Fungsi Darah
1. Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru.
2. Mengangkut sari makanan yang diserap dari usus halus ke seluruh tubuh.
3. Mengangkut sisa metabolisme menuju alat ekskresi.
4. Berhubungan dengan kekebalan tubuh karena didalamnya terkandung lekosit, antibody dan
substansi protektif lainnya.
5. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya.
6. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
7. Mengatur suhu tubuh.
8. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik.
9. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
10. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh
C. Komponen/komposisi Darah
Darah terdiri dari sekitar 45% komponen sel dan 55 % plasma. komponen sel tersebut adalah sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). sel darah merah 99%
dari total komponen sel dan sisanya 1 % adalah leukosit platelet. plasma terdiri dari air 90 %dan
sisanya 10 % adalah protein plasma, elektrolit, gas terlarut, berbagai produk sampah metabolism,
nutrient, vitamin, dan kolesterol.
1. Plasma
Plasma adalah suatu caiaran kompleks yang berfungsi sebagai medium transportasi untuk zat-zat
yang diangkut dalam darah. (Lauralee Sherwood : 2001). Sebanyak 90% terdiri dari air yang bertugas
sebagai sebagai medium untuk mengangkut berbagai bahan dalam tubuh, menyerap dan
mendistribusikan banyak panas yang dihasilkan oleh metabolisme di dalanm jaringan dan tempat
larutnya sejumlah besar zat organik dan anorganik. sisanya 10 % adalah protein plasma. protein
plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen .
Fungsi protein plasma adalah untuk menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler ke
dalam cairan intertisium dan dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma,
menyangga perubahan pH darah, menentukan viskositas darah dan menghasilkan energi bagi sel.
a. Albumin
Albumin merupakan protein plasma paling banyak dan membantu mempertahankan tekanan
osmotik plasma dan volume darah.Albumin darah di hasilkan oleh hati, albumin plasma merupakan
molekul protein besar yang berada dalam pembuluh darah. Cairan albumin biasanya digunakan untuk
mengatasi hipovolemik.
b. Globulin
globulin berfungsi mengikat hormon yang tidak larut dan sisa plasma lainnya agar dapat larut.
proses ini memungkinkan zat-zat tersebut dapat diangkut dari tempat asalnya menju tempat
targetnya. globulin terdiri dari globulin , dan . Globulin , spesifik mengikat dan mengankut
sejumlah zat dalam plasma dan sebagai faktor pembekuan darah sedangkan Globulin (gama)
berperan sebagi anti bodi.
c. Fibrinogen ( faktor pembeku darah/ Prokoagullan )
Proses pembekuan darah dapat terjadi karna terjadi interaksi enzimatik antara
prokoagullan,fosfolipid,dan ion Cl. Prokoagulan berada dalam sirkualasi darah dengan bentuk isi aktif
dan aktifasinya, biasanya di awali oleh luka pada pembuluh darah ada 15 prokoagulan dimana yang 13
diantaranya telah diberi simbol angka romawi I sampai dengan XIII.
1) Faktor I disebut dgn fibrinogen. Disintesis di hati pada mekanisme pembekuan darah factor ini
terlibat pada jalur intrinsic dan jalur ekstrinsik
2) Faktor II (Prothrombin): sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah
menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor X (Xa) di jalur
umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin. Kekurangan
faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.
3) Faktor III disebut dengan trombopiastine jaringan. Disintesis di jaringan (otak,paru-
paru,plasenta) disebut juga faktor jaringan.
4) Faktor IV disebut dengan ion kalsium (Ca). Berasal dari makanan,terlibat pada jalur intrinsic dan
ekstrinsik
5) Faktor V disebut dengan Proaccelerin (factor labil). Disintesis dihati jalur yang terlibat intrinsic
dan ekstrinsik
6) Faktor VI tidak pernah diguna kan bentuk aktif dari intrinsic (accselerasi)
7) Faktor VII yang disebut dengan SPCA (serum protombine conversion acceleratif). Disebut factor
stabil,disintesis dihati termasuk prokogualin vit k dependen,terlibat pada jalur ekstrinsik
8) Faktor VIII
Antihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi
dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor von Willebrand) sebagai
kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A.
Disebut juga antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.
9) Faktor IX disebut dengan chismas. Disintesis dihati terlibat pada intrinsic dan vit k dependen
10) Faktor X
Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan berpartisipasi dalam baik
intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari
pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang
disebut prothrombinase. Faktor XI disebut PTA(plasma thromboplastiarik acenden). Disintesis di hati
terlibat unsure intrinsic
11) Faktor XII disebut Hageman. Disintesis dihati dan terlibat unsure ektrinsik dan intrinsic
12) Faktor XIII : Fibrin stabilizing factor (FSF). Disintesis di hati dan megakarosit
13) Faktor XIV (belum dapat angka romawi). Disebut dengan prekalikreisi atau factor fletcher pada
intrinsic
14) Faktor XV (High molecular weigh kininogen=HMWIK). Kininogen berat molekul tinggi. Disebut
factor fitgerait=factor Williams=Washington factor disintesis di hati terlibat dalam jalur intrinsic, 20%
terdapat dalam plasma.
Mekanisme pembekuan darah (Koagulasi)
a. Jalur intrinsik
Jalur instrinsik dimulai dengan aktivasi faktor koagulasi dalam darah, faktor XII diakatifkan jika
faktor ini bertemu dengan jaringan vaskuler yang rusak. pada akhirya aktivasi faktor XII memicu
perubahan protrombin menjadi thrombin. faktor XI dan IX merupakan langkah intermediet yang
penting dalam kaskade koagulasi, dan faktor V dan VIII merupakan kofaktor yang penting. kekurangan
faktor ini dapat mengganggu proses koagulasi.
b. Jalur ekstrinsik
jalur ekstrinsik merupakan proses yang menstimulasi terjadinya koagulasi, dimulai denga pelepasan
faktor III ke sirkulasi, yang juga disebut faktor jaringan atau tromboplastin, dari sel endothelial
vaskuler yang cedera. Ketika faktor jaringan bertemu degan faktor koagulasi lainnyayang bersirkulasi
didalam plasma, faktor VII (disebut faktor pengonversi protrombin serum), kaskade ekstrinsik
distimulasi yang akhirnya menghasilkan faktor X. jalur ekstrinsik juga dapat mengkatifasi jalur
instrinsik melalui faktor IX.
2. Komponen Sel
a. Sel Darah Merah ( RBC )
Sel darah merah (SDM) atau eritrosit adalah sel yang tidak berinti yang berumur kurang lebih
120 hari dengan proses pematangan sel darah merah 1 minggu dan tidak mempunyai organel. dan
ribosom. Normal SDM :4-5 juta sel/ml darah. Bentuk eritrosit adalah lempeng berkonkraf ,fungsinya
adalah menghasilkan luas permukaan yang lebih besar bagi difusi O2 menembus membrane dari pada
yang dihasilkan oleh sel bulat denagn volume yang sama. Tebalnya 1 cm bagian tengah dan tepi luar 2
cm fungsinya memeungkin O2 berdifusi lebih cepat antara bagian paling dalam sel dengan
ekteriumnya.
Garis depannya 8cm. Fungsinya agar mampu mengalami deformasi saat mereka menyelinap satu
persatu melalui kapiler. Hematokritnya 36 %- 48 % untuk untuk wanita dan 42%-52% untuk pria. sel
darah merah mempunyai Hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu pigmen (yaitu secara alamiah
berwarna. Karena kandungan besinya , hemoglobin tampak kemerahan apabila berikatan dengan O2
dan kebiruan apabila mengalami deoksigenasi.
Molekul hemoglobin terdiri dari 2 bagian yaitu bagian Globin,suatu protein yang terbentu dari
empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat dan gugus nitrogenosa nonprotein mengandung
besi yang dikenal sebagai gugus hem (heme) ,yang masing-masing terikat ke satu polipeptida.
Eritrotrosit matang mempunyai enzim yaitu enzim glikolitik untuk menghasilkan yang dibutuhkan
dalam menjalankan meknisme tranformasi aktif yang terlibat dalam pemeliharaan. Dan enzim
Karbonat Hidrase, berperan untuk pengangkutan CO2.Enzim ini mengkatalis sebuah reaksi kunci yang
akhirnya menyebabkan perubahan CO2 hasil metabolisme menjadi ion karbonat yaitu bentuk utama
tranportasi CO2 di dalam darah
Pembentukan sel darah merah
Proses pembentukan sel darah merah disebut dengan eritropoesis melalui sum sum tulamg
belakang, jaringan lunak seluler yang mengisi rongga internal tulang .Sum sum tulang belakng dapat
memproduksi sel darah merah dengan kecepatan 2 3 juta x / detik .
Pembentukan eritrosi pada usia prenatal yaitu selama masa perkembangan janin , eritosit di produksi
di kantong kuning ( yolk suc )---Usia janin 3 10 minggu , kemudian akan dilanjutkan di hati pada usia
janin 6 minggu sampai janin berusia 3-4 bulan dan masih berlansung beberapa minggu sebelum janin
lahir .Setelah itu limfa di mulai pada usia janin 10 minggu mencapai puncaknya usia 4 bulan dan
menurun sesudah usia 6 bulan . kemudian akan di ambil alih oleh sum sum tulang belakang sampai
seumur hidup .
Eritropoesis dikontrol oleh eritropoetin dari ginjal ,terjadinya penurunan oksigen ke ginjal akan
merangsang pengeluaran hormone eritropoitein yang masuk ke dalam darah dan kemudian akan
meransang sum sum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah .
Sel darah merah mengakhiri hidupnya di limfa (terletak di bagian kiri abdomen ,jarinagn kapiler yang
sempit dan berbelit-belit).Fungsinya karena bentuk jarinagn kapilernya yang sempit dan berbelit-belit
akan membuat sel-sel manjadi rapuh dan terjepit dan hancur,fungsi lainnya yaitu dapat menyimpan
trombosit dan limfosit.
b. Sel darah putih ( RBW )
Mempunyai nukeus dan tidak mempunyai hemoglobin dan merupakn unit yang mobiler dalam sistem
pertahanan tubuh (imunitas) yang mengacu pada kemampuan tubuh untuk menghancurkan benda
asing yang masuk ke dalam tubuh.
Nilai normal leukosit
Neonatus =10.000-25.000
10-7 tahun = 6.000-18.000
8-12 tahun = 4.500-13.500
Dewasa =5.000-10.000

Fungsi leukosit adalah memakan invasi oleh patogen melalui prosesfagositosis, mengidentifikasi dan
menghancurkan selsek kanker yang muncul dalam tubuh dan berperan sebagai petugas pembersih
sampah tubuh dari debris yang berasal dari sel yang cidera atau mati.
Macam-macam Sel Darah Putih (Leukosit)
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi leukosit tidak
bergranula (agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).
1) Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Terdapat dua
jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan
memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran antara 814
mikrometer. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu 1419 mikrometer. Monosit
memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.
perkembangan limfoslt dalam proses immunadalah sebagai berikut
Seperti kita ketahui bahwa limfosit yang bersikulasi terutama berasal dari timus dan organ limfoid
perifer, limpa, limfonodus, tonsil dan sebagainya. Akan tetapi mungkin semua sel pregenitor limfosit
berasal dari sum-sum tulang, beberapa diantara limfositnya yang secara relatif tidak mengalami
diferensiasi ini bermigrasi ke timus, lalu memperbanyak diri, disini sel limfosit ini memperoleh sifat
limfosit T, kemudian dapat masuk kembali kedalam aliran darah, kembali kedalam sum-sum tulang
atau ke organ limfoid perifer dan dapat hidup beberapa bulan atau tahun.
2) Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat
granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil. Neutrofil
memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna netral. Basofil memiliki granul-granul yang
dapat menyerap zat warna bersifat basa. Adapun granul-granul pada eosinofil dapat menyerap zat
warna yang bersifat asam. Jumlah leukosit pada manusia sekitar 5.00010.000 dalam setiap milimeter
kubik darah. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah eritrosit. Limfosit biasa diproduksi di
jaringan limfa dan di sumsum tulang. Leukosit hanya berumur beberapa hari saja, bahkan beberapa
jam.
Trombosit ( platelet ).
Trombosit dalah fragmen sel sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang.trombosit
berperan penting dalam hemostasis,penghentian peredaran dari pembuluh yang cidera. Nilai normal
dari tombosit adalah 150 .000-450.000.mm3. Fungsi dari tombosit adalah :
1) Memelihara perdarahan agar tetap utuh setelah mikrotrauma yang terjadi sehari hari pada
endotel
2) Mengawali penyumbatan pembuluh darah yang terkena trauma
3) Menjaga stabilitas fibrin
Peran trombosit dalam hemostasis
pengendalian proses perdarahan disebut hemostasis. trombosit berperan penting dalam kedua
proses hemostasis. trombosit secara normal beredar dalam vaskuler tanpa melekat di sel-sel endotel
vaskuler. akan tetapi jika terjadi kerusakan pembuluh darah maka trombosit aka tertarik kedaerah
tersebut sebagai respon terhadap kolagen yang terpajan dilapisan sub endotel pembuluh darah.
Spasme vaskuler mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera, sementara agregasi
trombosit di tempat cidera pembuluh dengan cepat menambal defek yang terjadi.Trombosit mulai
berkumpul apabila berkontrak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusak.Pembentukan
pembekuan memperkuat sumbat trombosit yang mengubah darah di sekitar tempat yang cedera
menjadi suatu gel yang tidak mengalir. Sebagian besar faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah
selalu terdapat dalam plasma dalam bentuk prekusor inaktif. Sewaktu pembuluh mengalami
cidera,kolagen yang terdapat kemudian mengalami reaksi berjenjang yang melibatkan pengaktifan
suksesif faktor faktor pembekuan tersebut yang akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin
suatu molekul berbentuk benang yang tidak larut membentuk jaringan bekuan. Jaringan ini kemudian
menangkap sel sel darah dan menyempurnakan pembentukan pembekuan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.
Makanisme pertahan sistem imun mekanisme Pertahanan Non Spesifik dan mekanisme pertahanan
spesifik. Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ pembentuk darah dan
penyakitnya, darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 2. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba
Medika.
Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid Kesatu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Doongoes, E Marilynn.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Aman, Adi Kusuma. 2003. Klasifikasi etiologi dan aspek laboratorik pada anemi hematolik. Digitized
by USU digital library. Diakses 25 Maret 2007)
Doenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances & Geissler, Alice C. 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta:
EGC.
Speer, Kathleen Morgan.2007.Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik Edisi 3.Jakarta : EGC
Staf Pengajar IKA FK-UI. 2002. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta: Bagian Ilmu
Kesehatan Anak.
Muttaqin, Arif.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan
Hematologi.Jakarta : Salemba Merdeka.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena Berkat rahmat dan karunia-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan pada STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan. Maka dari
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang mendukung dari pembaca, untuk membangun
perbaikan makalah ini.
Dalam kesempatan yang baik ini, Saya mengucapkan terima kasih kepada Rekan-rekan,
dan semua pihak yang telah mau meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini besar manfaatnya bagi pembaca umumnya dan bagi
Saya khususnya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
a. LATARBELAKANG ........................................................................................................................
b. TUJUAN ....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNOLOGI DAN
HEMATOLOG...........................................................
a. Sistem imunologi ........................................................................................................................
b. Sistem hematologi ..............................................................................................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan .........................................................................................................................................
2. Daftar Pustaka ...............................................................................................................................

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNOLOGI DAN HEMATOLOGI


DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA : LEDYS AMELIA
NIM : 161211184
S1 KEPERAWATAN (KELAS 2A )

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian
Imunologi adalah suatu ilmu yang mempelajari antigen, antibodi, dan fungsi pertahanan tubuh
penjamu yang diperantarai oleh sel, terutama berhubungan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologis hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan.
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem
kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yg terjadi
pada autoimunitas dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah
dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah. Darah adalah suatu suspensi
partikel dalam suatu larutan kolid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium
pertukaran antar sel yang terfikasi dalam tubuh dan lingkungan luar (Silvia A. Price dan Lorraine M.
Wilson : 2005 ). Jumlahnya mencapai 6 8 % dari berat badan total tau sekitar 5 liter. Darah
berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan kami kemukakan adalah :
1. Anatomi fisiologi system imun
2.Anatomi fisiologi system hematologi
B. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan makalah adalah untuk melatih dan menambah
pengetahuan tentang anatomi fisiologi system imun dan hematologi. Di samping itu juga sebagai
syarat dari tugas mata kuliah sistem imun.

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, digunakan metode penulisan yang berdasarkan literatur atau
metode pustaka.

You might also like