Professional Documents
Culture Documents
Muhammadi
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Sei Dareh
Topik : Asma Bronkial Persisten Berat (Kasus Medik)
Tanggal (kasus) :
Nama Pasien : An. Cy
Tanggal Presentasi : Pendamping : Dr. Martining Saswati
Tempat Presentasi : Aula RSUD Sei Dareh
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Pasien wanita 17 tahun datang ke IGD diantar oleh orang tua dengan keluhan sesak
nafas sejak 5 jam yang lalu. Sesak nafas dengan bunyi menciut hampir setiap hari
sejak 3 bulan yang lalu. Sesak dipengaruhi oleh cuaca, kambuh terutama pada cuaca
Deskripsi :
yang dingin. Bila sesak nafas, pasien tidak dapat beraktifitas. Kadang sesak disertai
batuk. Karena sesak hampir setiap hari, pasien minum kapsul asma setiap hari 1x
sehari sejak 3 bln ini. Badan terasa panas sejak 2 hari ini.
Mengobati Asma Bronkial dengan alur pengobatan yang benar dengan
Tujuan :
mempertimbangkan efek samping.
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Bahasan :
Cara
Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
Membahas :
1
disertai batuk. Karena sesak hampir setiap hari, pasien minum kapsul asma setiap hari 1x
sehari sejak 3 bln ini. Badan terasa panas sejak 2 hari ini.
2. Riwayat Pengobatan :
Capsul Asma (Aminofilin 150 mg, Salbutamol 2 mg, CTM 2 mg, Prednison 2,5 mg)
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Pasien menderita asma sejak masa kanak-kanak, dan semakin progresif sejak 1 tahun
terakhir.
4. Riwayat Keluarga :
Ayah dan 1 orang kakak pasien menderita asma bronkial.
5. Riwayat Pekerjaan :
Pelajar
6. Pemeriksaan Fisik
- Vital Sign :
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : sedang
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 78x/menit
Nafas : 36 x/menit
Suhu : 38o C
- Muka : oedem (-)
- Leher : oedem (-), JVP 5-2 cmH2O (tidak meningkat)
- Paru :
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, retraksi sela iga (-)
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, wheezing (+/+) , rhonki (-/-).
- Ekstremitas : akral hangat, oedem (-), RCT < 2 detik
2
Nebul dengan ventolin 3 kali di IGD lanjut /4 jam
Inj. Dexametasone 3x1 amp (iv)
Ambroxol tab 3x1 (po)
Cetirizine tab 2x1 (po)
Daftar Pustaka :
1. Sibuea H,Pangabean M,Gultom SP. Asma Bronkial dalam: Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta:Rineka Cipta,1992;53-65.
2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.Pulmonologi dalam: Ilmu Kesehatan Anak jilid 3,
Jakarta. Balai Penerbit FKUI.1995;1203-1210.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Asma Bronkial Persisten berat.
2. Penatalaksanaan asma bronkial berdasarkan derajat asma.
3. Penurunan dosis obat dalam pengobatan jangka panjang.
4. Edukasi untuk menghindari faktor pencerus.
5. Edukasi penatalaksanaan asma di rumah.
6. Mengetahui dan mewaspadai efek samping pengobatan jangka panjang.
3
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
1. Subjektif :
Pasien wanita 17 tahun datang ke IGD diantar oleh orang tua dengan keluhan sesak
nafas sejak 5 jam yang lalu. Sesak nafas dengan bunyi menciut hampir setiap hari
sejak 3 bulan yang lalu. Sesak dipengaruhi oleh cuaca, kambuh terutama pada cuaca
yang dingin. Bila sesak nafas, pasien tidak dapat beraktifitas. Kadang sesak disertai
batuk. Karena sesak hampir setiap hari, pasien minum kapsul asma setiap hari 1x
sehari sejak 3 bln ini. Badan terasa panas sejak 2 hari ini.
2. Objektif :
Hasil pemeriksaan fisik, ditemukan wheezing tanpa retraksi sela iga. Berdasarkan
anamnesa, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat pengobatan juga sangat mendukung
diagnosis Asma Bronkial. Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan :
- Anamnesis dan deskripsi keluhan saat terjadinya serangan.
- Riwayat penyakit dahulu.
- Riwayat penyakit keluarga.
- Riwayat pengobatan.
- Tidak ditemukannya tanda-tanda infeksi, tanda-tanda gagal jantung kanan dan
kiri, serta tanda-tanda adanya gangguan saluran cerna bagian atas.
- Wheezing (+) pada auskultasi paru
4
napas.
Pada pasien ini pelepasan mediator dipicu oleh udara dingin setiap hari di
lingkungan tempat tinggalnya. Kepekaan mediator semakin meningkat karena
terjadinya sensitisasi terus menerus yang mengakibatkan peningkatan derajat asma
dalam 1 tahun terakhir.
Pasien rutin meminum kapsul asma sejak 10 bulan yang lalu. Namun muncul efek
samping setelah 6 bulan pengobatan berupa muka dan leher yang sembab. Hal ini
dimungkinkan karena efek samping dari kortikosteroid yang ada di dalam kapsul
asma. Sehingga perlu dilakukan penurunan dosis dalam pengobatan jangka panjang
ini, dengan mempertimbangkan efek samping pengobatan serta derajat asma.
Kepada pasien dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang
tidak dapat sembuh total. Namun muculnya penyakit ini dapat dihindari dengan
menghindari alergen serta faktor pencetus lainnya. Perlu dijelaskan pula bahwa
penyakit ini dapat diturunkan kepada anak pasien, sehingga pasien perlu mewaspadai
adanya tanda-tanda atopi yang mucul pada anak-anaknya.
4. Plan :
Diagnosis : Kecil kemungkinan penyakit ini tidak merupakan penyakit atopi yaitu
asma bronkial. Upaya diagnosis telah optimal.
5
derajat asma dan efek samping yang mungkin timbul.
Rujukan : Rujukan direncanakan bila terjadi efek samping dari pengobatan jangka
panjang, seperti sindrom chusing.
Kontrol :
Kegiatan Periode Hasil yang Diharapkan
Pemantauan efek Setiap kali kunjungan atau Segera diketahui bila terjadi
samping bila terjadi perburukan serta efek samping pengobatan.
munculnya efek samping.
Pemeriksaan APE (arus Setiap 3 bulan dalam 1 tahun Pengontrolan serta monitor
puncak ekspirasi) pertama, setiap 6 bulan untuk kemajuan dan perburukan
selanjutnya pengobatan.
6
Pada hari ini tanggal Januari 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:
1 dr. Muhammadi 1
2 dr. Syafarudin 2
Pendamping
(dr. )