Professional Documents
Culture Documents
PADA NY J Gv P40004
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
TANGGAL 30 NOFEMBER 2007
DI SUSUN OLEH
I . PENGERTIAN KEHAMILAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai dari
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri
dari :
- Ovulasi pelepasan ovum
- Terjadi mutasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi konspsi dan pertumbuhan zigot
- Terjadi nidasi / implementasi pada uterus
- Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembanh hasil konsepsi sampai aterm
I. Pengkajian
Didalam langkah pertama ini bidan dibenarkan menduga duga masalah yang
terdapat pada pasien atau klienny. Bidan harus mencari dan menggali data atau
fakta baik dari pasien / klien, keluarga maupun anggota tim kesehatan lainnya dan
juga hasil pemeriksaan yang dilakukan bidan sendiri.
1. Biodata
- Nama
Nama yang jelas dan lengkap bila diperlukan tanyakan nama panggilan sehari
hari.
(Depkes RI, 1995 : 13 )
Nama penderita dan suaminya ditanyakan untuk dapat mengenal atau
memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita yang lain.
( Ibrahim Cristina, 1993 : 83 )
Nama untuk memudahkan pengenalan dicatat nama lengkap dibeberapa negara
nama tertentu dipergunakan dan dapat menimbulkan kebingungan.
( Kartini Agnes : 65 )
Untuk identitas penderita.
( Sulaiman Sastra : 155 )
- Umur
Menentukan resiko kehamilan bila usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari
35 tahun
(Depkes RI, 1995 : 30 )
Umur penting ditanyakan karena ikut prognosa kehamilan, kalau umur terlalu
Lanjut atau terlalu tua maka kehamilan lebih banyak resikonya.
( Bagian Obstetri & Ginekologi, FK UNPAD 1983 : 84 )
Untuk mengetahui keadaan ibu terutama pada kehamilan yang pertama atau
primi para. Apakah ibu termasuk primi para biasa atau primi para tua.
Menurut para ahli, kehamilan yang pertama kali yang baik itu antara umur 19
25 tahun, dimana otot masih bersifat elastis, mudah direnggang. Primi tua
dikatakan mulai umur 35 tanun dimana otot sudah karu, kurang elastis dan
sudah direnggang. Terapi menurut pengalaman umur 25 35 tahun masih
mudah melahirkan. Sehingga ada yana mengubah pendapat diatas.
Jadi melahirkan tidak saja usia 19 25 tahun tetapi 19 35 tahin primi tua
mulai 35 tahun.
( Christina Ibrahim, 1993 : 84 )
Untuk menentukan prognosa kehamilan kalau umur terlalu lanjut / terlalu muda,
maka persalinan lebih banyak resikonya.
( Sulaiman : 54 )
- Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien / klien akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan didalam melaksanakan asuhan
kebidanan.
( Depkes RI, Pusdiknakes 1995 : 14 )
Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan dengan
ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan yang gawat ketika memberi
pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus berhubungan,
misalnya agama khatolik Roma memanggil pastor dan sebagainya.
( Christina Ibrahim, 1993 : 84 )
- Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
( Depkes RI, Pusdiknakes 1995 : 14 )
Makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi makin tinggi sehingga ibu perlu
diberi penyuluhan.
(Depkes RI, 1995 : 30 )
- Pekerjaan
Pekerjaan ibu yang berat baik fisik maupun tekanan mental membahayakan
kehamilan.
(Depkes RI, 1995 : 30 )
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlalu berat, lakukanlah istirahat
sebanyak mungkin. Menurut undang undangan perburuan, wanita berhak cuti
hamil satu setangah bulan sebelum bersalin dan satu setengah bulan setelah
bersalin.
( Saswono Prawiro Hardjo, 1999 : 162 )
Ditanyakan untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
penderita / klien agar nasehat kita sesuai, kecuali itu untuk mengetahuio apakah
pekerjaan itu akan mengganggu kehamilan atau tidak.
( Christina Ibrahim, 1993 : 84 )
Wanita karier yang hamil mendapat cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat
diambil sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalina. Selama
hasil perhatikan hal hal yang dapat membahayakan kelamgsungan hamil dan
segera memeriksa diri.
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 : 193 )
- Suku Bangsa
Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran dan untuk mengetahui
kebudayaan yang dianut mungkin juga untuk menentukan prognosa persalinan
dengan melihat keadaan pinggul wanita asia & afrika. Biasanya mempunyai
panggul bundar dan normal dan wanita barat panggulnya ukuran melintang
lebih panjang tetapi ukuran belakang lebih kecil.
( Christina Ibrahim, 1993 : 84 85 )
- Alamat
Untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan, bila keadaan
mendesak bidan dapat mengetahui tempat tinggal klien dalam lingkungan.
( Depkes RI, Pusdiknakes 1995 : 14 )
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang
namanya bersamaan, selain itu alamat juga diperlukan bila mengadakan
kunjungan.
( Christina Ibrahim, 1993 : 84 )
Tulis nama lengkap dengan tanda tanda penting yang sudah dikenali, dan
nomor rumah (jika ada) untuk merangsang kunjungan rumah, surat menyurat /
pesan. Jika ada perubahan alamat. Alamat baru sangat penting dicatat.
( Kartini Agnes : 65 )
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Untuk mengetahui hal yang mendorong klien datang ke bidan.
( Depkes RI, Pusdiknakes 1995 : 14 )
Apakah klien datang untuk pemeriksaan kehamilan atau ada pengaduan lain
yang penting.
( FK UNPAD Bandung, 1983 : 154 )
Keluhan keluhan utama yang sering didapatkan pada wanita hamil trimester
III, yaitu :
- Sering kecing
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim dan oleh kepala janin.
( Rustam Mochtar 1998 : 49 )
Pada hamil tua kandung kecing terdorong bagian terendah anak yang turun
masuk rongga panggul. Pengaruh hormon meningkat vaskularisasi darah
menimbulkan perubahan kandung kemih dan saluran menjadi lebar.
( Pusdiknakes, 1993 : 55 )
- Nyeri pinggang
Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan yang
lanjut karena titik berat badan pindah ke depan.
( Depkes RI, 1995 : 20 )
Sebagian besar karena disebabkan lanjut, karena letak berat badan pindah ke
depan disebabkan perut membesar. Ini diimbangi dengan lordose yang
berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus daro otot otot pinggang.
( Pusdiknakes 1990 : 54 )
- Obsitipasi
Akibat progesteron dan usus yang terdesak, dapat diberikan pencahar ringan.
Nasehat tentang makanan berserat, buah, sayuran dan ekstra cairan.
( Hellen Ferrer 1990 : 70 )
Tingkat progesteron yang meningkat menyebabkan melempemnya usus,
kemampuan gerak otot menurun akibat relaksasi otot rata / halus penyerapan air
dalam kolon meningkat. Tekanan uterus yang membesar atas usus.
( Pusdiknakes 2000 : 7 - 10 )
2. Riwayat Penyakit.
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang dialami,penyakit
yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat
kemungkinan adanya penyakit penyakit yang menyertai dan yang dapat
mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah
pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan.
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 272 )
Selama kehamilan semua pasien jantung harus diobservasi teliti untuk
mengurangi mencegah, atau menghilangkan setiap penambahan beban jantung.
Misalnya infeksi, aktivitas yang berlebihan, aritmia, hipervolemia dan obesitas.
( Ben Zion Taber, 1994 : 116 )
- Penyakit jantung
Penyakit jantung disertai kehamilan, pertambahan denyut jantung dapat
menguras cadangan kekuatan jantung sehingga keadaan payah jantung.
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 272 )
- Diabetes Melitus
Dalam kehamilan sering memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan,
sebab :
a.) Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap penyakit gula :
- Menimbulkan gejala pada kehamilan, persalinan dan kala nifas
- DM makin kuat.
- Saat persalinan, karena memerlukan tenaga yang besar, dapat terjadi koma
di aberikan.
b.) Pengaruh penyakit gula terhadap janin.
- Dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas, IUFD dan lahir mati.
- Bayi dengan dismaturitas.
- Bayi dengan cacat bawaan.
- Bayi yang potensial mengalami kelainan syaraf dan jiwa.
- Bayi potensi mengidap penyakit gula.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis
Untuk mengetahui bagaiman keadaan umum ibu. Bila keadaan umumnya baik
agar dipertahankan jangan sampai daya tahan tubuh menurun karena adanya
kehamilan. Untuk mengetahui adanya kelainan yang mempengaruhi kehamilan.
Bila ada kelainan lekas diobati dan disembuhkan agar tidak mempengaruhi
kehamilan dan perkembangan janin.
( Christina S Ibrahim, 1993 : 90 )
2. Tanda tanda vital
- Tekanan darah
Tekana darah harus selalu diukur setiap kali pemeriksaan kehamilan. Adanya
kenaikan sistolik melebihi 30 mmHg dan kenaikan diastolik 15 mmHg atau
tekanan darah melebihi 140/90 mmHg harus diwaspadai karena keadaan itu
gejala pre-eklampsi
( Depkes RI Pusdiknakes, 1993 : 68 )
- Denyut nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari 100x/menit
maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
( Depkes RI Pusdiknakes, 1994 : 11 )
- Pernapasan
Pernapasan noraml 16 24x/menit. Bila pernapasan lebih dari 24x/menit
maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
(Robert Prihardjo, 1996 : 76 )
- Suhu Tubuh
Pertanda sehat : suhu tubuh 37 C atau 98,6 F
Pertanda buruk : suhu tubuh diatas 37 C atau 98,6 F. menandakan demam
tubuh ibu merasa demam ( panas )
( Depkes RI Pusdiknakes, 2000 : 67 )
3. Antropometri
- Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi
( Depkes RI Pusdiknakes, 1993 : 66 )
- Berat Badan
penambahan berat badan sekitar 6,5 15 kg selam hamil. Kenaikan badan
tidak boleh lebih dari 0,5 kg / mgg
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 : 136 )
- Lingkar lengan atas
lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat bagi ibu yang kurang /
buruk, sehingga ia berisiko melahirkan BBLR. Dengan demikian bila hal ini
diketemukan sejak awal kehamilan petugas dapat memotivasi ibu agar lebih
memperhatikan kesehatannya serta jumlah dan kualitas makannya.
( Depkes RI Pusdiknakes, 1994 : 10 )
4. Pemeriksaan fisik
- Inspeksi
Tujuan dari pemeriksaan pandang ( inspeksi ) adalah untuk melihat keadaan
umum penderita, melihat gejala gejala kehamilan dan melihat mungkin
adanya kelainan.
( Christina S Ibrahim, 1993 : 117 )
Rambut : bersih, pertumbuhan rambut merata, warna hitam, tidak rontok,
tidak ada kelainan
Kepala : simetris
Wajah : tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema, tidak
cianocis
Mata : conjungtiva tidak anemis, tidak icterus, simetris
( Christina S Ibrahim, 1993 : 117 )
Hidung : normal, tidak ada polip, bersih, tidak ada kelainan bentuk /
deviasi
Mulut : tidak sianosis, tidak pucat, tidak stomatitis
( Christina S Ibrahim, 1993 : 117 )
Gigi : tidak ada caries, tidak keropos yang emnandakan ibu
kekurangan kalsium, tidak ada kerusakan gigi yang menjadi infeksi
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 : 140 )
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak OMP
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 : 140 )
Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, daerah leher akan
menjadi lebih hitam akibat deposit pigmen yang berlebihan.
( Sarwono Prawiro Hardjo, 1999 : 526 )
Dada :
- Paru paru ; auskultasi respirasi normal, tidak ada wheezing, tidak ada
ronchi.
( Robert Prihardjo, 1996 : 15 )
- Jantung : irama normal, tidak terdengar dysaritmia
( Ida bagus Gede Manuaba, 1998 : 272 )
- Payudara : hiperpigmentasi pada areola dan papila mamae, simetris,
putting susu menonjol
( FK UNPAD Bandung. 1993 : 160 )
- Palpasi
Memeriksa klien dengan meraba
Leher : tidak ada kelenjar gondok yang membesar, tidak ada stroma,
tidak ada kelenjar lain yang membesar
( Christina S Ibrahim, 1993 : 117 )
Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada benjolan
( Christina S Ibrahim, 1993 : 117 )
Perut : untuk menetukan besarnya rahim, tuanya kehamilan, letak anak
dalam rahim, bagian bagian anak dalam rahim, sampai dimana bagian
terendah janin masuk dalam panggul. Ada / tidak keseimbangan antara
ukuran kepala janin dan panggul, janin tunggal / kembar.
( Depkes RI Pusdiknakes, 1993 : 71 )
o Leopold I
Tujuan untuk menentukan tuanya kehamilan (TFU) dan bagian apa yang
terdapat dalam fundus uteri
( FK UNPAD Bandung. 1993 : 165 )
Menurut spiegelberg, dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari
simpisis, maka diperoleh :
22 28 mgg : 24 25 cm di atas simpisis
28 mgg : 26,2 cm di atas simpisis
30 mgg : 29,5 30 cm di atas simpisis
32 mgg : 29,5 30 cm di atas simpisis
34 mgg : 31cm di atas simpisis
36 mgg : 32 cm di atas simpisis
38 mgg : 33 cm di atas simpisis
40 mgg : 37,7 cm di atas simpisis
( Rustam Muhtar, 1998 : 53 )
Sebelum bulan ke III fundus uteri belum teraba dari luar
- Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri 3 jari atas pusat
- Pada kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri pertengahan antara pusat
dan prosesus xifoideus
- Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawh
prosesus xifoideus dalam hal ini kepala bayi belum masuk pap
- Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri turun sekitar 3 jari bawah
prosesus xifoideus
( FK UNPAD Bandung. 1993 : 162 )
o Leopold II
Tujuan untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letak bagian bagian kecil anak
o Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian
ini sudah masuk / belum terpegang oleh PAP
o Leopold IV
Tujuan untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah masuk PAP
( FK UNPAD Bandung. 1993 : 165 )
5. Pemeriksaan panggul
Panggul luar
- Distansia spinarum : normal 23 -26 cm
- Distansia cristarum : normal 26-29cm
- Distansia tuberum : normal 10,5-11 cm
- Distansia eksterna : normal 18-20 cm
- Lingkar Panggul : normal 80 cm
( Depkes RI Pusdiknakes, 1993 : 31 )
Panggul dalam
- Conjugata vera : conjugata diagonalis 1,5 cm
- Conjugata diagonalis
o Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah, melalui
konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba
promontorium
o Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah
simpisis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri
( FK UNPAD Bandung. 1993 : 31 )
6. Pemeriksaan penunjang
- HB
pemeriksaan HB yang dilakukan pada ibu hamil untuk mendeteksi faktor
resiko kehamilan. Bila kadar HB kurang dari 10gr% berarti ibu dalam keadaan
anemia, terlebih lagi jika kadar Hb tersebut kurang dari 8gr% berarti ibu
anemia berat
( Depkes RI Pusdiknakes, 1993 : 81 )
- Urine
Pemeriksaan urine dilakukan pada tiap penderita yang datang untuk periksa
penderita baru, pemeriksaan ulang, dan penderita yang akan bersalin.
Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada urine dan
untuk menetukan diagnosa.
( Christina S Ibrahim, 1993 : 100 )
-
o Pemeriksaan albumin
Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya albumin dalam air kemih
dan untuk mengetahui berapa tinggi albumin dalam urine
( Christina S Ibrahim, 1993 : 100 )
Negatif : tetap jernih
Positif (+) : terlihat kekruhan minimal 0.01 0,05 gr%
Positif (++) : kekeruhan nyata dengan butir butir halus 0,05 0,2gr%
Positif (+++) : terlihat gumpalan gumpalan nyata 0,2 0,5gr%
Positif (++++) : gumpalan gumpalan nyata > 0,5gr%
o Pemeriksaan glokosa
Untuk mngetahui apakah air kemih itu mengandung glukosa / tidak
( Christina S Ibrahim, 1993 : 104 )
Negatif : tetap biru / hijau jernih
Positif (+) : keruh warna hijau agak kuning
Positif (++) : Keruh kehijauan dengan endapan kuning
Positif (+++) : Kuning kemerahan dengan endapan kuning
Positif (++++) : Merah jingga sampai merah bata
7 Kram otot Rasa nyilu pada daerah tungkai dan - He tentang penyebab
kaki - He tentang cara mengatasi
a. Makan makanan tinggi kalsium
b. Senam hamil secara teratur
c. Hindari aktifitas yang berat dan cukup
istirahat
d. Tidak duduk dan berdiri terlalu lama
V INTERVENSI
Merupakan perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani
keadaan pasien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data
subjektif dan data objektif dan bisa mencerinkan rasional yang benar
Diagnosa Intervensi Rasional
G.P, usia kehamilan - Jelaskan tentang penyebab dan - Supaya ibu mengerti tentang
minggu, hidup / mati, cara mengatasi masalah yang keadaanya bahwa hal yang
tunggal / kembar, letak dihadapi oleh ibu dialami ibu normal sehingga
kepala, intra / ekstra uterin, kecemasan berkurang.
keadaan jalan lahir - Jelaskan perawatan payudara - Untuk persiapan laktasi
keadaan umum ibu. - Jelaskan tentang tanda tanda - Agar ibu dan keluarga mengerti
persalinan kapan ia akan bersalin dan
menghubungi bidan sehingga
persalinan dapat berjalan lancar
- Jelaskan tentang tanda tanda - Agar wawasan ibu bertambah dan
bahaya persalinan segera menghubungi bidan /
dokter bila ditemui tanda tanda
bahaya sehingga bila terjadi
kelainan dapat segera diatasi
- Jelaskan tentang nutrisi ibu - Untuk persiapan tenaga ibu saat
persalinan
Masalah
1. Nyeri pinggang - He tentang mekanisme tubuh yang - untuk mengurangi ketegangan
baik otot sehingga nyeri pinggang
berkurang
- Anjurkan ibu untuk - Aktivitas yang terlalu berat
menghindari kelelahan / akan menyebabkan peningkatan
aktivitas yang teralalu berat energi dalam jaringan sehingga
suplai O2 berkurang dan nyeri
pinggang akan bertambah
- Anjurkan ibu untuk tidak memakai - Semakin menambah sikap
sepatu / sandal hak tinggi tubuh menjadi hiperlordose
sehingga nyeri pinggang
bertambah
2. Sesak nafas - Posisi tidur kepala lebih tinggi - Agar pembuluh darah di daerah
dari pada kaki punggung tidak terhambat oleh
pembesaran uterus
3. Sering kencing - Perbanyak minum pada pagi hari - Agar istirahat ibu tidak
dan kurangi minum pada malam terganggu terutama pada malam
hari hari
- Kurangi minum bahan diuretik
seperti teh, kopi,cola - Agar produksi urin tidak
bertambah
VI IMPELENTASI
Tindakan yang dilaksanankan sesuai dengan intervensi yang diberikan ibu
dalam memberikan asuhan
VII EVALUASI
Tanggal : Jam :
Langkah terakhir dari proses manegemen kebidanan adalah evaluasi. Evaluasi
adalah tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana bidan
melakukan evaluasi sesuai denagn kriteria yang telah ditetapkan dalam
rencana kegiatan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mungkin
mana keberhasilan tindakan tindakan kebidanan yang dilakukan. Hasil
evaluasi dapat dipergunakan untuk kegiatan asuhan kebih lanjut bila
diperlukan / sebagai bahan peninjauan terhadap langkah langkah di dalam
proses nmanagemen kebidanan sebelumnya oleh karena tindakan yang
dilakukan kurang berhasil
( Depkes RI Pusdiknakes, 1995 : 24 )
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny J GV P40004 USIA KEHAMILAN 31 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS TORJUN
I. PENGKAJIAN
BIODATA
Nama : Ny J Nama Suami : Tn A
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani Pekerjaan : petani
Alamat : Torjun Alamat : Torjun
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu datang ke puskesmas dengan keluhan sakit pinggang sejak tiga hari yang
lalu
2. Riwayat penyakit
1. Riwayat penyakit ibu
- Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS
- Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun seperti jantung, asma, DM
- Ibu tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung
hipertensi, dll
2. Riwayat penyakit keluarga
- Keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS
- Keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun seperti jantung, asma,
DM
- Dalam keluarga baik ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar
3. Riwayat meanstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus / lama : 28 hari / 7 hari
- Jumlah / warna : hari 1 -3 ganti softek 3x penuh, hari 3-7 ganti softek 2x
tidak penuh
- Dismenorhoe : tidak ada
- Flour albus : tidak ada
- HPHT : 15 April 2007
- HPL : 22 Januari 2008
4. Riwayat kehamilan sekarang
- GV P40004
- Usia kehamilan : 31 minggu
- ANC : Tempat :
Berapa kali : belum
Imunisasi TT : belum
Terapi : tidak ada
- Keluhan hamil muda : tidak ada
- Keluhan hamil tua : nyeri pinggang
- Gerakan janin dirasakan sejak : usia kehamilan 5 bulan
5. Riwayat perkawinan
- Status : menikah 1x
- Lama : 13 tahun
- Usia saat kawin : 14 tahun
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas KET
Suami kehamilan Umur Jenis Penolong Tempat JK As BB/ penyulit masalah laktasi
kehamilan Persalinan persalinan TB
I I Aterm Spontan dukun rumah Lk - - Tda Tda Ya 12thn
II Aterm Spontan dukun rumah Pr - - Tda Tda Ya 7 thn
III Aterm Spontan dukun rumah Pr - - Tda Tda Ya 3 thn
IV Aterm Spontan dukun rumah Lk - - Tda Tda Ya 2 thn
Hamil 31 mgg
ini
7. Riwayat KB
Ibu tidak pernah mengikuti kontrasepsi apapun
8. Riwayat kontrasepsi apapun
- Ibu merasa senang dengan kehamilannya
- Suami dan keluarga mendukung kehamilan ini
- Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
9. Pola aktivitas sehari hari
Sebelum Sesudah
Nutrisi Makan 3x/hari, porsi sedang, nafsu Makan 3x/hari, porsi sedang, nafsu
makan baik terdiri dari nasi, sayur, lauk makan meningkat terdiri dari nasi,
pauk, minum 8 gelas / hari sayur, lauk pauk, dan tidak ada
pantangan, minum 10 gelas / hari
Eliminasi BAB 1x/hr tidak ada keluhan, konsistensi BAB 1x/hr tidak ada keluhan,
lunak, warna kuning trenggilis. BAK 4 konsistensi lunak, warna agak hitam.
-6x/hr tidak ada keluhan, warna kuning BAK 7 8x/hr tidak ada keluhan,
jernih warna kuning jernih
Personal higiene Mandi 2x/hr, sikat gigi 2x/hr, keramas Mandi 2x/hr, sikat gigi 2x/hr, keramas
1x/2hr, ganti baju setiap hari, ganti celana 1x/2hr, ganti baju setiap hari, ganti
dalam 2x/hr celana dalam 2x/hr
Aktifitas Ibu bekerja di sawah dan mengerjakan Ibu tetap bekerja di sawah dan dirumah
semua pekerjaan rumah sehari hari akan tetapi aktivitasnya terganggu
seperti memasak, menyapu, mengepel dengan nyeri pinggangnya
Hubungan seksual Tidak ada keluhan Lebih jarang, tidak ada keluhan
Istirahat Ibu tidak pernah tidur siang, tidur malam Ibu tidur siang 1 jam. Tidur malam 7
7-8 jam dari pukul 21.00 s.d 04.30 jam dari pukul 21.00 s.d 04.30
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,2 C
d. Antropometri
sebelum sesudah
BB 43 kg 50kg
TB 148cm 148cm
Lila - 24 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala : bersih, pertumbuhan rambut merata, warna hitam,tidak rontok,
tidak ada kelainan, simetris
Muka : tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema, tidak
cyanosis
Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak icterus, simetris
Hidung : normal, tidak ada polip, bersih, tidak ada kelainan atau deviasi
Gigi : tidak ada caries, tidak keropos yang menandakan ibu kekurangan
kalsium, tidak ada kerusakan gigi yang bisa menjadi infeksi, tidak
ada epulis
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak OMP
Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, daerah leher menjadi
lebih hitam
Payudara : hiperpigmentasi areola dan papila mamae, simetris, putting
susu menonjol
Abdomen : membesar sesaui usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi
Genetali eksterna : tidak dilakukan
Ekstremitas : tidak oedema, tidak ada varices, tidak cyanosis
b. Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan Px pusat, 29,5 cm teraba bagian lunak
Leopold II : pada bagian kiri teraba nagian yang memanjang ( punggung
kiri)
Lepold III : teraba bagian bulat, keras melenting ( kepala belum masuk
PAP )
Leopold IV : tidak dilakukan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, maupun kelenjar limfe dan
tidak ada bendungan vena jugularis
Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara : pembesarannya simetris, tidak ada benjolan abmormal
c. Auskultasi
DJJ (+) 11-11-11 132 x/menit
d. perkusi
Reflek patela (+)
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11 gr%
V. IMPLEMENTASI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan meliputi keadaan ibu dan janinnya, HPL, dan usia
kehamilannya.
Rasional : mengurangi kecemasan ibu tentang keadaan diri dan janinnya
2. Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri pinggang yang dialaminya
Rasional : mengurangi kecemasan ibu terhadap nyeri pinggang yang
dialaminya
3. Jelaskan pada ibu tentang upaya mengatasi nyeri pinggang yang dialami
a. Beri kompres hangat pada bagian yang dirasa nyeri
Rasional : kompres hangat menyebabkan vasodilatasi vaskuler sehingga
nyeri berkurang
b. Pijat / urut saat nyeri timbul
Rasional : pemijatan dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan menjadikan
lebih rileks.
c. Tidak memakai sandal / sepatu hak tinggi
Rasional : semakin menambah sikap tubuh menjadi hiperlordose sehingga
nyeri pinggang bertambah
d. Jangan membungkuk saat mengambil barang
Rasional : menyebabkan pinggang semakin nyeri karena menempatkan
beban pada punggung
e. Anjurkan untuk menghindari aktivitas yang berat
Rasional : semakin berat aktivitas maka energi yang dibutuhkan semakin
banyak sehingga tubuh akan berusaha keras untuk memenuhi
energi tubuh. Hal ini menyebabkan suplai oksigen ke jaringan
semakin berkurang
f. Ganjal punggung dengan bantal saat tidur
Rasional : dengan tidur miring dan diganjal bantal ibu bisa merasa lebih
nyaman
4. Berikan He tentang tanda tanda persalinan dan tanda bahaya kehamilan
pada trimester ke III
Rasional : supaya ibu dapat mengetahui tentang tanda tanda persalinan
dan tanda tanda bahaya sehingga ibu tidak merasa cemas
5. Berikan calk dan Fe
Rasional : calk dapat mencegah kekurangan kalsium, Fe dapat mencegah
terjadinya anemia
6. Injeksi vaksin TT
Rasional : TT dapat mencegah terjadinya tetanus neonatorum
7. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang
Rasional : untuk mengetahui perkembangan kehamilannya, keadaan ibu dan
keadaan janinnya
VI. IMPLEMENTASI
Hari / Tanggal : Jumat / 30 11 2007
Pukul : 09.00WIB
1.Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan bahwa dari
pemeriksaan fisik, umum maupun khusus diperoleh kehamilan ibu normal.
Keadaan janin dan ibu baik. Memberi tahu HPL ( Hari Perkiraan Lahir ) yaitu
tanggal 22 Januari 2008 dan sekarang usia kehamilan ibu 31 minggu
2.Menjelaskan pada bahwa nyeri pinggang yang dialami ibu adalah normal hal
ini disebabkan oleh berat badan ibu yang bertumpu di depan sebagai akibat
perut yang semakin membesar
3.Menjelaskan tentang upaya mengatasi nyeri pinggang yaitu :
a. Memberikan kompres hangat pada bagian yang nyeri
b. Pijat / urut saat nyeri timbul karena rasa tidak nyaman akan teratasi
c. Tidak memakai sandal / sepatu hak tinggi agar ibu tidak terlalu lelah karena
dapat memperburuk keadaan ibu sehingga nyeri bertambah
d. Jangan membungkuk saat mengambil barang, hal ini menyebabkan rasa
nyeri untuk mengatasinya dengan cara berjongkok sehingga menempatkan
beban pada paha
e. Menganjurkan ibu untuk megurangi melakukan pekerjaan yang berat agar
ibu tidak menambah lelah, seperti mengangkat benda berat atau
melakukan perjalanan jauh
f. Mengganjal punggung saat tidur
4. Memberikan He tentang :
a. Tanda tanda persalinan :
1. keluarnya darah bercampur lendir
2. Adanya kontraksi yang semakin kuat dan teratur
3. Keluarnya air ketuban
b. tanda tanda bahaya :
1. Perdarahan dari vagina
2. Sakit kepala berat yang tidak sembuh dengan istirahat
3. Penglihatan kabur
4. Nyeri perut hebat
5. Gerakan janin berkurang
5.Memberikan Calk dan menganjurkan untuk diminum 3x/hari untuk mencegah
kekurangan kalsium pada si ibu. Dan memberikan tablet fe diminum 1x/hari
pada pagi hari setelah makan atau pada malam hari sebelum tidur dan
dianjurkan untuk diminum dengan air jeruk atau air mineral dan tidak
diminum dengan air the / kopi. Fe berguna untuk mencegah terjadinya anemia.
6.Melakukan injeksi TT pada sepertiga lengan atas bagian kanan dan
memberitahu ibu bahwa ini untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum
pada si bayi.
7.Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi yaitu pada tanggal
13 12 2007 atau sesegera mungkin bila keadaan ibu bertambah parah.
VII. EVALUASI
Hari / Tanggal : 30 11 2007
Pukul : 10.00 Wib
Keadaan ibu dan janinnya sehat, serat tidak ada komplikasi. Ibu merasa lebih
tenang dan tidak cemas lagi dengan keluhannya. Ibu bersedia untuk mengikuti
anjuran yang diberikan dan meminum obat yang diberikan. Ibu juga bersedia
untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika ada masalah