Professional Documents
Culture Documents
3.1.1 Alat-alat
- Stopwacth
- Timbangan AND
- Corong Pyrex
- Bola karet
3.1.2. Bahan-bahan
- Aquadest
Ditimbang 49,04 gram K2Cr2O7 p.a ke dalam gelas piala 1 liter. Dilarutkan
dengan air destilasi hingga tanda garis dan dikocok hingga merata.
- Larutan difenilamine
perlahan-lahan, aduk hingga larut. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml,
ditambahkan air destilasi hingga tanda garis dan dikocok hingga merata,
Ditimbang 72,8 gram FeSO4.7H2O ke dalam gelas piala 250 ml, tambahkan
hingga larut. Masukan ke dalam labu ukur 250 ml, tambahkan air destilasi
hingga tanda garis dan dikocok hingga merata, kemudian disaring dengan
kertas saring.
Larutan dibuat setiap hari sebanyak yang diperlukan sebab tidak tahan
disimpan lama.
- Contoh tanah yang diterima diberi nomor laboratorium secara teratur, kemudian di
- Tampah yang berisi contoh tanah disusun secara teratur di atas rak pengering yang
- Setiap hari contoh tanah diremas-remas agar cepat kering. Setelah contoh tanah
- Tanah yang sudah ditumbuk sebagian diayak dengan ayakan berukuran 2 mm dan
dimasukkan ke dalam mangkuk plastik bertutup dengan ukuran 100 ml, sebagian
lagi diayak dengan ayakan berukuran 0,5 mm dan dimasukkan ke dalam mangkuk
- Contoh tanah yang ada dalam mangkuk plastik dilengkapi dengan nomor
dilengkapi dengan label aslinya dan dicatat nomor laboratoriumnya, lalu disimpan
dengan teratur di atas rak-rak penyimpan contoh tanah dengan tujuan apabila ada
- Timbangan AND
- Cawan Alumunium
- Eksikator
Prosedur
- Contoh tanah < 2 mm ditimbang 5 gram dan < 0,5 mm ditimbang 2 gram,
ditimbang kembali maka diperoleh berat contoh kering 105oC atau sebelum
- Ditimbang 1 gram contoh tanah halus < 0,5 mm kering udara, dimasukkan ke
pekat (85%) dan 1 ml larutan dipenilamin. Blanko dan contoh dititrasi dengan
larutan ferosulfat 1 N hingga warna hijau, ditambah lagi 0,5 ml larutan K2Cr2O7
1 N dan dititrasi kembali kembali dengan larutan FeSO4 1 N sampai dengan warna
Dari analisa C-Organik yang dilakukan diperoleh hasil Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan
Tabel 4.3
Tabel 4.1 Kadar Air untuk Contoh Tanah Halus < 0,5 mm
Berat contoh ker ing udara berat contoh ker ing 105o C
Kadar Air (%) = x 100
Berat contoh ker ing udara
2,0011 1,9506
Kadar Air (%) = x 100
2,0011
= 2,52 %
ml K 2 Cr2 O7 x N K 2 Cr2 O7
Normalitas ( N ) FeSO4 =
ml FeSO4 (titrasi ) blanko
(10,5) x (1)
=
10,35
= 1,0145 N
Pada analisa C-organik didapatkan hasil yang rendah yaitu <2,00%. Dimana
Dimana kadar C-organik normal di dalam tanah adalah 2,1-3,0%. Dari hasil
analis C- organik maka akan di peroleh hubungan C/N di dalam tanah yang juga
mempunyai arti penting. Misalnya apakah terjadi kompetisi antara jasad renik dan
tanaman terhadap kebutuhan unsur hara nitrogen. Selanjutnya C/N berguna untuk
mempengaruhi laju dekomposisi ini meliputi faktor bahan organik dan faktor tanah.
Faktor vahan organik meliputi komposisi kimiawi, nisbah C/N, kadar lignin dan
ukuran bahan, sedangkan faktor tanah meliputi temperatur. Kelembaban. Tekstur. Dan
organik yang dapat diserap tanaman meskipun dalam jumlah sedikit, seperti alanin,
glisin dan asam-asam amino lainnya, juga hormon/ zat perangsang tumbuh dan
vitamin. (Hanafiah,2005)
besar vahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, sumber karbon dapat dikatakan
akan berbeda.
terdapat CO2 yang lebih besar dari 0,03%.Landegardh (1924) menyatakan bahwa
CO2:
- Satu meter di atas permukaan tanah terdapat sekitar 0,07% (Mul Mulyani,1999)
Dalam percobaan yang dilakukan terjadi reaksi oksidasi reduksi sebagai berikiut:
Koloid tanah adalah bagian tanah yang sangat berperan dalam penyediaan unsur
hara bagi tanaman. Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga dapat menarik dan
memegang ion-ion bermuatan positif (kation), seperti Ca2+, H+, Mg2+, K+, Na+, Al3+,
dan NH4+. Daya tarik menarik ini dapat dianalogikan seperti kutub negatif magnet
menarik dan memegang kutub positif magnet lainnya. Koloid yang telah melekat pada
koloid tanh tidak mudah tercuci oleh aliran air. Namun, kation atau anion yang berada
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa tanah yang digunakan untuk lahan
perkebunan PT. Minanga Ogan yang dianalisa di Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS) Medan adalah kadar Karbon (C) Organik tanah yang dianalisa yaitu < 2 %,
5.2. Saran
Sebaiknya dilakukan juga analisa unsur hara makro dan mikro yang terdapat di
dalam tanah untuk mengetahui tingkat kesuburan dari tanah sehingga tanah tersebut