Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Keyword Collagen is a type of protein that is contained in the body of an animal with a proportion
Skin and bone fish
Skipjack of about 30 % of the total protein in the body as a whole . Skin and bones of fish can be
Katsuwonus pelamis used as an alternative source of collagen to replace the collagen from animals such as cattle.
Collagen Concerning the issue about Bovine Spongiform Encephalopathy ( BSE ) disease, the swine flu
as well as halal standard product. The main objective of this study was to isolate collagen and
determine the amount of collagen derived from skin and bones skipjack tuna fish. Skipjack
tuna fish skin and bones extracted by immersion using 0.5 M acetic acid solution to obtain a
filtrate futhermore precipitated and dried with a spray dryer to obtain a dry collagen . The
results showed that the collagen can be isolated from skipjack tuna with a percentage value
amounted to ranging from 14.48% collagen of skin and 16.71 % collagen of skipjack tuna.
Koresponden author
Stephanie TW Ata
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Indonesia
Email : stephanieata99@yahoo.co.id
27
Stephanie TW Ata et. al., / JPMR 2016 1(1): 27-30
28
Stephanie TW Ata et. al., / JPMS 2016 1(1): 27-30
Analisa Karakteristik Kolagen pada kulit dan tulang sehingga dapat mengikat air.
Uji yang dilakukan menggunakan metode Murray, Hal ini ditandai dengan struktur yang semula tipis
2003., Wilcox., et al 1998, dan Helmkampet al 1964 menjadi tebal dan warna menjadi bening. Perubahan
1. Uji Ninhidrin wujud materi yang terjadi berupa perubahan fisika
Sampel hasil isolat di masukkan dalam tabung terjadi perubahan bentuk dan wujud tetapi tidak
reaksi, kemudian dilakukan penambahan basa diikuti perubahan jenis [21].
NaOH 1M, lalu dengan pereaksi Ninhidrin 1 % Tahap ekstraksi dengan asam asetat menyebabkan
dipanaskan, dan diamati perubahan yang terjadi. terjadinya perubahan materi protein kolagen (asam
Hasil positif yang ditujukan adalah berwarna amino glisin) yang bereaksi dengan CH3COOH
ungu, biru, dan kuning pucat berdasarkan jenis seperti yang terlihat pada persamaan berikut [21]:
asam amino yang terkandung.
2. Uji Hopkins-Cole CH3COONH2 + CH3COOH CH3COONH3 + CH3COO-
Sampel hasil isolat di masukkan dalam tabung
Setelah proses ekstraksi selesai, dilakukan
reaksi, dan dengan penambahan asam oksalat 1%
penyaringan untuk memisahkan filtrat atau
lalu dengan serbuk Mg dalam larutan.Kemudian
residu, kemudian supernatan/filtrat selanjutnya
dengan penambahan asam kuat H2SO4 pekat. Di
dipurifikasi kolagennya dengan cara salting-out
amati perubahan yang terjadi. Hasil positif yang
menggunakan garam NaCl. Penggunaan garam
ditujukan adalah pembentukan cincin ungu
dengan konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan
pada pisahan dua lapisan.
ditariknya air yang mengelilingi molekul protein,
Analisis Spektroskopi UV-Vis Kolagen sehingga protein mengendap sebagai residu kolagen
Kolagen kering ditimbang sebanyak 50,0 mg basah. Selanjutnya dilakukan sentrifugasi pada 8.000
dan dilarutkan dalam 25 ml asam asetat 0,5 M rpm selama 30 menit, supernatan yang diperoleh
distirer hingga larut, dilakukan penyaringan dan didiamkan dalam lemari pendingin selama 1x24
dimasukkan ke dalam labu 50 ml, dicukupkan jam untuk dilakukan liofilisasi. Selanjutnya dengan
volumenya sampai tanda dengan asam asetat 0,5 M. menggunakan spray dryer diperoleh kolagen kering.
setelah itu diambil 3 ml untuk dilakukan pengukuran Kolagen kering tersebut selanjutnya dihitung
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis kadar rendamennya dengan membandingkan berat
pada rentang panjang gelombang 200 400 nm. kolagen kering dengan berat dari sampel awal hingga
diperoleh angka rendamen sebesar 14,48% untuk
ANALISIS DATA
kulit ikan dan 16,67% untuk tulang ikan cakalang.
Data yang akan diperoleh berdasarkan hasil
pengamatan dan pengukuran dibandingkan dengan Identifikasi Asam Amino Dan Protein Kolagen
literatur Kolagen kering yang diperoleh kemudian
dilakukan uji pendahuluan dengan menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN beberapa pereaksi.
Proses ekstraksi kolagen dilakukan dengan Pada uji ninhidrin menunjukkan terjadinya
metode Mocan et al (2011) dan Ogawa (2004) perubahan warna dari bening ke kuning, yang
dengan beberapa modifikasi. Tahap pertama secara teori hasil positif ninhidrin adalah berwarna
yaitu tahap degreasing, merupakan suatu tahapan biru,ungu dan kuning, bergantung dari jenis asam
untuk menghilangkan pengotor dan protein non amino penyusunnya. Uji ini bertujuan untuk
kolagen dengan perendaman menggunakan NaOH menentukan apakah dalam suatu larutan sampel
0,1 M selama 3x24 jam pada suhu kamar dan terdapat gugus asam amino bebas. Reaksi yang terjadi
dilakukan penggantian NaOH setiap hari untuk antara sampel dan pereaksi ninhidrin menyebabkan
memaksimalkan proses degreasing atau penghilangan terbentuknya senyawa kompleks diketohidrindilen-
lemak dan protein non kolagen [21]. diketohidrindamin. Semua asam amino alfa bereaksi
Pada tahap degreasing terjadi perubahan materi dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu
secara kimia. Materi yang bereaksi adalah protein atom C lebih rendah dan melepaskan NH3 dan CO2.
kolagen kulit dan tulang (satu dari tiga asam amino Selain itu terbentuk kompleks berwarna biru yang
yang terkandung dalam rantai peptidanya adalah disebabkan oleh 2 molekul ninhidrin yang bereaksi
glisin) dengan NaOH, seperti yang terlihat pada dengan NH3 (Riawan, 2010).
persamaan berikut [21] : Selanjutnya pengujian yang dilakukan adalah
uji Hopkins-cole yang bertujuan untuk pengujian
NH2(CH2)COOH + NaOH NH2(CH2)CHOONa + H2 asam amino triptofan. Triptofan akan berkondensasi
dengan aldehida dan asam pekat sehingga
Sebelum terjadi reaksi, asam amino yang membentuk kompleks berbentuk cincin ungu dari
terkandung di dalam kolagen (glisin dan prolin) jenis asam 2,3,4,5-tetrahidro-karbolin-4-karboksilat
memiliki daya regang yang kuat. Kolagen yang [14]). Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh
membentuk heliks disebut kelompok kolagen. Setelah hasil negatif karena berupa warna yang dihasilkan
direndam di dalam larutan NaOH, terjadi reaksi kuning bening dan berbusa setelah penambahan
yang mengakibatkan pilinan heliks menjadi regang serbuk magnesium dan asam sulfat pekat.
29
Stephanie TW Ata et. al., / JPMR 2016 1(1): 27-30
Hasil Analisis Spektroskopi UV-Vis Kolagen Snapper (Priacanthustayenus). Food Chem. 221:
Hasil pengukuran yang dilakukan pada kulit dan 363-372
tulang ikan cakalang menunjukkan positif adanya 11. Lee, C.H., Anuj S, and Yungyung L. 2001. Review:
kolagen. Hal ini ditandai dengan adanya absorbsi Biomedical Application of Collagen. Int.J. of Pharm.
pada panjang gelombang 232 nm dan 231,5 nm 221:1-22.
dimana serapan panjang gelombang untuk kolagen 12. Mulja, M. and Syahrani A. 1990. Aplikasi Analisis
terdapat pada rentang 200-250 nm (Erizal, 2014). Hal Spektrofotometri UV-Visible. Mecpiso Grafika,
yang sama juga dilaporkan oleh Li dkk (2007) serta Surabaya. Hal: 26
Zhang dkk (2011) yaitu kolagen yang diperoleh dari 13. Mulya M. 1995. Analisis Instrumental. Airlangga
ikan lele (catfish) absorbansi maksimumnya disekitar University Press, Surabaya. Hal : 40
232 nm dan kolagen sisik ikan gurame (carp fish) 14. Murray, RF., Granner OK., Rodwell V. 2003.
pada absorbansi maksimum 230 nm. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta: Buku
Kedokteran.
KESIMPULAN 15. Murniyati, A.S. 2003. Biologi 100 Ikan Ekonomis
Berdasarkan hasil penelitian isolasi kolagen dari Penting di Indonesia. Sekolah Usaha Perikanan
kulit dan tulang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) Menengah Negeri Tegal. Tegal. Hal: 20
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa 16. Naro, Putra A.B., 2010. Isolasi dan Karakterisasi
(1) Kulit dan tulang ikan cakalang mengandung Kolagen Kulit Nila Hitam dengan Metode Asam.
kolagen berdasarkan hasil uji kualitatif. (2) Nilai Skripsi. Laporan Akhir Penelitian. Fakultas
rendamen kolagen yang diperoleh dari kulit ikan Pertanian Universitas Gadjah Mada.
dan tulang ikan cakalang sebesar 14,48 dan 16,71% 17. Ogawa, M., R.J. Portier, M.W. Moody, J. Bell, M.A.
Schexnayder, and J.N. Losso. 2004. Biochemical
DAFTAR PUSTAKA
Properties of Bone and Scale Collagens Isolated from
1. Aberoumand, A. 2012. Comparative Study
The Subtropical Fish Black Drum (Pogonia cromis) and
Between Different Methods of Collagen
Sheepshead Seabream (Archosargus probatocephalus).
Extraction From Fish and Its Properties. World
Food Chemistry. 88: 495-501.
Applied Sciences Journal 16(3): 316-319.
18. Riawan, S. 2010. Kimia Organik untuk Mahasiswa
2. Chi, H.L., Anuj, S. and Yungyung, I. 2001, Review
Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Perawat.
Biomedical Application of Collagen. International
Penerbit Binarupa Aksara. Ciputat: Tangerang.
Journal of Pharmaceutics 221: 1-22.
Hal: 50
3. Choi, J.H., Behnam Sh, and Kim S.M. 2013.
19. Sahubawa, L. dan Putra A.B.Naro. 2011. Pengaruh
Physico-biochemical Characteristics of Scallop
Konsentrasi Asam Asetat dan Waktu Ekstraksi
Mantle Collagen Soluble In Pepsin. Journal
Terhadap Mutu Kolagen Limbah Kulit Ikan Nila
Agricultural Science and Technology 15: 293-302.
Hitam. Jurnal Tekno Sains. Jurusan Perikanan
4. Daniel, S., Reto, M., and Fred, Z. 2002. Collagen
Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada,
Glycation and Skin Aging. Cosmetic and Toiletries
Yogyakarta
Manufacture Worldwide. 1-6
20. Shoulders, M.D. and Raines, R.T. 2009. Collagen
5. Draelos, Z.D. and Thaman L.A. 2006. Cosmetic
Structure and Stability. Annual Review of
Science and Technology Series. Vol-30, Cosmetic
Biochemistry 78: 929-958
Formulation of Skin Care Products. New York:
21. Simanjuntak, B.R. 2013. Pengolahan Kolagen dari
Taylor and Francis Group.
kulit Ikan Nila Merah di Balai Besar Penelitian
6. Faizal, Fiqi. 2014. Isolasi dan Karakteristik
dan Pengembangan Pengolahan Produk
Kolagen dari Kulit Ikan Buntal Pisang (Tetraodon
dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
lunaris). Skripsi. Departemen Teknologi Hasil
Jakarta. Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian.
Perairan Fakutas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Institut Pertanian Bogor.
22. Sitti, M., Indri M.R., dan Achti F. H. 2010. Pengaruh
7. F. Zhang,A.Wang, Z. Li, S. He, L. Shan. 2011. Food
Konsentrasi CH3COOH dan HCl Sebagai Pelarut
and Nutrition Sciences,Vol. 2, pp. 818-823.
dan Waktu Perendaman Pada Pembuatan Gelatin
8. Herdianta, Priyanto, dan Sri Harsodjo. 2010.
Berbahan Baku Tulang dan Kulit Ayam. Jurnal
Efektifitas Senyawa Kolagen dari Tulang Ikan
Teknik Kimia No 1 Vol 17. Universitas Sriwijaya
Tuna (Thunnus albacares) Terhadap Penyembuhan
23. Wong DWS. 1989. Mechanism and Theory in Food
Luka Terbuka Pada Tikus Putih (Rattus
Chemistry. New York (US): Academic Pr
Novergicus). Skripsi. Fakultas Farmasi dan Sains
24. Zahrani, R.A. 2009. Extraction and Isolation of
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA,
Collagen Type I from Fish Skin. University of
Jakarta
Otago. Dunedin. New Zealand
9. H.Y. Liu, D. Li, S.D. Guou. 2007 Studies on
25. Zhang, F., Anning W., Zhihua L., Shengwen
collagen from the skin of channel catfish (Ictalurus
H. and Lijun Shao. 2011. Preparation and
punctaus). Food Chemistry,Vol. 101, pp. 621-625.
Characterisation of Collagen from Freshwater
10. Kittiphattanabawon P, Benjakul S, Visessanguan
Fish Scales. Food and Nutrition Sciences, 2011,
W, Nagai T, Tanaka M. 2005. Characterization of
2, 818-823 doi:10.4236/fns.2011. 28112 Published
Acid-Soluble Collagen from Skin and Bone of Bigeye
Online October 2011.
30