Professional Documents
Culture Documents
PSIKOTIK ORGANIK
Pembimbing:
Disusun Oleh :
JAKARTA
2017
LAPORAN PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Usaha Mandiri
Status : Belum Kawin
d. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik: pernah ada
Halusinasi visual: pernah ada
Halusinasi olfaktori: tidak ada
Halusinasi gustatory: ada
Halusinasi taktil: ada
2. Depersonalisasi dan derealisasi
Depersonalisasi: tidak ada
Derealisasi: tidak ada
e. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas: baik
b. Kontinuitas: baik
2. Isi pikiran
a. Preokupasi: tidak ada
b. Gangguan pikiran
1. Delusion of control: pernah ada
2. Delusion of reference: pernah ada
3. Delusion of grandiosity: tidak ada
4. Delusion of persecution: tidak ada
5. Thought of broadcasting: tidak ada
f. Pengendalian Impuls
Terganggu, pasien tampak kesulitan menyampaikan jawaban yang
ditanyakan karena menangis menahan haru dan meluapkan kesedihan
yang cukup dalam.
g. Daya Nilai
1. Norma sosial
Baik, pasien dapat bergaul dengan lingkungan sekitar
2. Uji daya nilai
Baik, saat pasien diberikan pertanyaan apa yang akan bapak
lakukan jika melihat ktp yang tergeletak di Mall, pasien menjawab
bahwa ia akan menyerahkannya pada bagian security atau
informasi di Mall tersebut.
3. Penilaian realitas
Saat ini penilaian realitas pasien terganggu, keluhan waham dan
halusinasi masih sedikit dirasakan oleh pasien namun pasien dapat
menolak dan mencoba untuk tidak memikirkannya.
h. Persepsi Pemeriksa Tentang Diri dan Kehidupan Pasien
Pasien menyadari dirinya sakit dan ingin sembuh. Pasien juga datang
kontrol dan menyebutkan keluhan atas keinginan sendiri.
i. Tilikan
Tilikan derajat 6 yaitu menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya
disertai motivasi untuk mencapai perbaikan
j. Taraf Dapat Dipercaya
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban
pasien dapat dipercaya karena konsistensi jawaban pasien dari
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dari awal proses tanya jawab
hingga akhir tanya jawab
b. Diagnosis Aksis II
Menurut pengakuan ibu pasien tidak memiliki konflik, dapat bergaul
dan berkumpul bersama teman-temannya sehingga pasien tidak
terdapat gangguan kepribadian. Tidak ditemukan adanya kelainan
retardasi mental karena pasien termasuk siswa yang cerdas dan
berprestasi ketika bersekolah di SD, SMP, dan STM. P. Karena tidak
terdapat gangguan kepribadian dan retardasi mental, sehingga tidak
ada gangguan retardasi mental maka diagnosis pasien pada Axis II
adalah tidak ada diagnosis.
e. Diagnosis Aksis V
Gejala sementara dan dapat diatasi. disabilitas ringan dalam sosial,
pekerjaan, sekolah, dll. Maka pada axis V didapatkan GAF scale 80-
71.
IX. PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik:
Pasien datang untuk berobat atas keinginan sendiri
Pasien mau minum obat
Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
Prognosis ke arah buruk:
Bila obat habis, pasien kesulitan tidur dan keluhan akan kembali
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan prognosis pasien:
Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanationam: dubia at malam
X. TERAPI
Psikofarmaka:
Olanzapine 1 x 2.5 mg (diminum malam hari)
Psikoterapi:
Pemeriksa mengedukasi pasien tentang penyakitnya dan cara mengatasi
kesulitan mengingatnya
Meminta pasien untuk meminum obat teratur
Kontrol setiap bulan atau jika terdapat keluhan
Mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara rajin beribadah yakni
dzikir dan shalat lima waktu
DAFTAR PUSTAKA