Professional Documents
Culture Documents
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : cukup baik
Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
Suhu : 36,0 C
RR : 20 kali/menit
STATUS GENERALIS
- Kepala : mesosefal
- Kulit : turgor kulit cukup
- Mata : Conjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik,
air mata (+), pupil isokor 3 mm/3 mm, reflek cahaya +/+ (normal)
- Telinga : tidak ada discharge
- Hidung : tidak ada discharge, tidak ada nafas cuping
- Mulut : tidak sianosis
- Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-/-)
- Leher : simetris, tidak ada pembesaran limfe nodi, kaku kuduk (-)
- Dada : bentuk normal, retraksi (-)
- Pulmo
Inspeksi : simetris statis dinamis, tidak ada retraksi
Palpasi : fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru.
Auskultasi : suara dasar vesikuler
suara tambahan -/-
ronkhi basah halus -/-
wheezing -/-
- Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm medial linea
medioclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar.
Perkusi :
Batas kiri : SIC IV 2 cm linea midclavicularis sinistra.
Batas atas : SIC II linea parasternalis dextra.
Batas kanan : SIC IV linea parasternalis dextra.
Auskultasi : Bunyi Jantung I - II normal, tidak ada bising, tidak ada gallop.
- Abdomen :
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus normal.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani
- Genitourinaria : ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang (-).
- Ekstremitas :
superior inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/- -/-
Capillary refill <2 <2
Reflek fisiologis +N/+N +N/+N
Reflek patologis -/ - -/-
Tonus N/N N/N
Klonus -/- -/-
Kekuatan 5-5-5/5-5-5 5-5-5/5-5-5
STATUS LOKALIS
Regio Inguinal Dextra
- Inspeksi: tanpa mengedan atau batuk, teraba massa berbentuk bulat lonjong, ukuran
diameter 2 cm, warna sama dengan kulit sekitar, tidak terdapat tanda radang
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, massa tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam cavum
abdominalis. Pada pemeriksaan finger tip, teraba massa di lateral jari.
- Auskultasi: BU (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium
DIAGNOSIS
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Ireponible
PENATALAKSANAAN
1. IGD
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Ranitidin 2x1 amp
- Inj Ketorolac 2x1 amp
- Konsul Sp.B
2. Konsul Sp.B
- Rawat bangsal
- Inj. Ceftriaxon 2 gr IV pre-OP
- Jadwalkan operasi herniotomi dan hernioplasti besok
DAFTAR PUSTAKA
Rasjad C. Hernia. Dalam : Sjamsuhidajat R, Jong WD, editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2010; hal. 619-29
Townsend, Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston Textbook of Surgery. 17th Edition. Philadelphia.
Elsevier Saunders. 1199-217.
Norton,Jeffrey A. 2001. Hernias And Abdominal Wall Defects. Surgery Basic Science and
Clinical Evidence. New York. Springer. 787-803.
Inguinal Hernia: Anatomy and Management Accesed on 14 June 2012 Available at
http://www.medscape.com/viewarticle/420354_4
HASIL PEMBELAJARAN
1. Alasan diagnosis HIL Dextra Ireponible
2. Faktor risiko HIL Dextra
3. Penatalaksanaan dan pencegahan
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN
Subyektif:
- Pasien mengeluh muncul benjolan pada pangkal kanan, hilang timbul sejak 6 bulan yang
lalu. Benjolan mulai muncul menetap sejak 1 minggu terakhir dan tidak dapat dimasukkan.
- Benjolan tidak terasa nyeri
- Gangguan BAB dan berkemih, serta keluhan muntah disangkal,
- Usia pasien saat ini adalah 65 tahun.
- Pasien aktif mengikuti kegiatan sosial dan mengaku sering mengangkat benda-benda
berat
Obyektif:
Penemuan obyektif penting yang mendukung diagnosis Hernia adalah:
- Abdomen: Inspeksi: datar; Auskultasi: BU (+) N; Palpasi: tidak ada nyeri tekan, supel;
Perkusi: Timpani
- Status lokasi: teraba benjolan di regio inguinal dextra, tidak dapat dimasukkan dengan
jari, nyeri (-)
Assement:
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik maupun penunjang, usia lanjut, dan
kebiasaan aktivitas fisik, merupakan faktor risiko penting terkait kejadian hernia inguinal
pada pasien ini. Munculnya benjolan pada pangkal paha kanan yang menetap dan tidak dapat
dimasukkan dengan jari, didukung dengan hasil finger test di mana benjolan teraba di ujung
jari merupakan alasan diagnosis dari hernia lateralis ireponibel.
Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui
daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Hernia inguinalis indirek disebut juga
hernia inguinalis lateralis karena keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis
internus yang teletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior. Hernia kemudian masuk ke
dalam kanalis inguinalis (kanalis inguinalis berisi funikulus spermatikus pada laki-laki dan
ligamentum rotundum pada perempuan) dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus
inguinalis eksternus. Penyebab terjadinya hernia pada pasien ini adalah kebiasaan
mengangkat barang yang berat dan dugaan kelemahan otot dinding perut akibat usia.
Plan:
- Diagnosis: tidak memerlukan pemeriksaan khusus untuk menegakkan diagnosis hernia.
Pertimbangkan USG atau BNO bila muncul keluhan nyeri dan distensi abdomen yang
disertai gangguan defekasi.
- Pengobatan:
1) Terapi inisial di IGD hanya bertujuan untuk mengurangi keluhan dan persiapan
operasi,
2) Tindakan operasi herniotomi dan hernioplasti merupakan tatalaksana definitif pada
kasus ini. Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke
lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan, kemudian direposisi. Kantong
hernia dijahit ikat setinggi mungkin kemudian dipotong. Pada hernioplasti dilakukan
tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang
kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya
residif dibandingkan herniotomi.
- Pendidikan:
Edukasi terkait faktor risiko hernia kepada pasien. Menganjurkan agar pasien
menghindari untuk mengangkat beban maupun melakukan aktivitas fisik yang terlalu
berat. Menjelaskan secara sederhana terkait prosedur operasi yang akan dilakukan.
- Konsultasi:
Menyarankan pasien untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah terkait
penatalaksanaan jangka panjang untuk hernia.
Peserta Pendamping
Pendamping