You are on page 1of 5

I.

JUDUL
PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAQUL
KARIMAH SISWA MI AL ISHLAH TEMBALANG

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam kehidupan sehari-hari akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam bertingkah laku.
Dengan akhlak yang baik seseorang tidak akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Dalam agama
islam telah diajarkan kepada semua pemeluknya agar dirinya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya
serta berguna bagi orang lain. Manusia yang berakhlak akan dapat menghiasi dirinya dengan sifat
kemanusiaan yang sempurna, menjadi manusia shaleh dalam arti yang sebenarnya, selalu menjaga
kualitas kepribadiannya sesuai dengan tuntunan Allah swt. dan Rasul-Nya. Hal serupa
diungkapkan oleh Noer Aly bahwa orientasi akhlak keagamaan merupakan sesuatu yang asasi di dalam
pendidikan Islam. Seruan agar berakhlak mulia, menjunjung tinggi hidayah dan berbudi pekerti luhur
sebagaimana dimuat dalam Al-Quran, hadits Rasulullah saw., dan sumber- sumber primer warisan
budaya Islam melegitimasi keutamaan orientasi tersebut. Sementara itu, di MI
AL Ishlah Tembalang sebagai sekolah yang berasaskan agama Islam juga mempunyai problema dalam hal
akhlaq murid misalnya, mulai nampak tindakan mencuri milik temannya, membohongi gurunya dan lain
sebagainya. Dengan demikian pendidikan akhlak sejak dini pada anak sangatlah penting sekali agar anak
terbiasa bersikap sopan dan selalu berbuat hal-hal terpuji lainnya dalam kehidupan bermasyarakat baik
pada saat masih usia sekolah maupun pada saat mereka besar nanti. Dari segi ini sudah jelas bahwa ilmu
akhlak itu sangat penting karena dapat menuntun para anak didik untuk menemukan dunianya dalam
menyalurkan bakatnya kepada tindakan sublimatif dan konstruktif. Hal ini perlu dilakukan sejak dini
karena seiring dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak faktor yang
menyebabkan perilaku menyimpang dari kalangan remaja. Seperti krisis moral/dekadensi moral,
tawuran antar siswa serta semakin banyaknya pemakaian
narkoba. KarenaAkhlaqul karimah ini merupakan
sesuatu yang sangat penting maka harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berjiwa suci dan memiliki budi pekerti yang
baik.
Sekolah merupakan salah satu tempat membina, mempersiapkan anak didik dan tempat anak
bergaul dengan teman sebaya serta tempat berkumpul para guru. Oleh karena itu, sangat perlu sekali jika
pembinaan akhlak tersebut dilakukan melalui pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah, di samping
dalam kehidupan keluarga, karena dalam pembelajaran aqidah akhlak banyak memuat materi-materi
yang mengarahkan siswa untuk selalu bersikap terpuji serta menjauhi perbuatan yang
tercela. Dalam melaksanakan pembelajaran Aqidah Akhlak hendaknya bertujuan membentuk
kepribadian yang baik dan yang paling penting adalah usaha mencari ridla Allah SWT, jauh dari
pekerjaan tercela, mencuri, berbohong, jarang sholat, sehingga dalam pembelajaran Aqidah Ahklaq siswa
mampu menangkap pesan- pesan yang dapat membawa dirinya pada kemuliaan tinggi yang sesuai
dengan ajaran syariat Islam serta dapat menjadi panutan bagi masyarakatnya kelak ketika sudah dewasa
nanti Sedangkan di MI Al Ishlah Tembalang Pembelajaran Aqidah Akhlak sudah mulai
diajarkan pada anak didik dari Kelas I sampai VI Pembelajaran aqidah akhlak tersebut diupayakan agar
pembentukan akhlaqul karimah pada anak didik dapat terbentuk serta terbina secara baik sesuai dengan
ajaran agama Islam. Atas dasar segala permasalahan dan pemikiran itu, penulis
amat tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul Pengaruh Pembelajaran Aqidah
Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Siswa MI Al Ishlah Tembalang
III. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka kami ajukan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul karimah siswa MI Al
Ishlah Tembalang ?
2. Seberapa besar pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul karimah siswa
MI Al Ishlah Tembalang ?

IV. TUJUAN PENELITIAN


Setiap gerak langkah/usaha/kegiatan yang dilakukan seseorang mempunyai tujuan tertentu. Begitu juga
dengan penelitian ini, memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan akhlaqul
karimah siswa MI AL Ishlah Tembalang.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan
akhlaqul karimah siswa MI Al Ishlah Tembalang.
V. HIPOTESIS
Hipotesis adalah kesimpulan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
a. Hipotesis Kerja
Ada pengaruh pembelajaran aqidah Akhlak terhadap pembentukan pembentukan Akhlaqul karimah
siswa MI Al Ishlah Tembalang.
b. Hipotesis Nihil Tidak ada pengaruh pembelajaran
Aqidah Akhlak terhadap Akhlaqul Karimah
siswa MI Al Ishlah Tembalang.

VI. METODE PENELITIAN


A. Populasi dan Sample
Penelitian ini mengunakan kualitatis sampling dirancang menjadi dua variabel yaitu variabel bebas
X adalah Pembelajaran aqidah akhlak. Dan variabel terikat Y adalah Pembentukan akhlaqul karimah
siswa. Penelitian ini mencari pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul
Karimah siswa di MI Al Ishlah Tembalang.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari lembaga MI Al Ishlah Tembalang, jumlah populasi dari
lembaga tersebut ialah 242 orang dan penulis urai dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Keadaan Siswa MI Al Ishlah Tembalang
No Kelas Jumlah Siswa
1 Kelas I 58 Siswa
2 Kelas II 30 Siswa
3 Kelas III 49 Siswa
4 Kelas IV 38 Siswa
5 Kelas V 40 Siswa
6 Kelas VI 27 Siswa
Jumlah 242 Siswa
Sumber data : Data Populasi MI Al Ishlah Tembalang
Mengingat Jumlah Populasi Dalam penelitian ini sangat besar yaitu sebanyak 242 siswa maka, untuk
menghemat waktu peneliti mengadakan penelitian secara sample, maka sample di ambil dari sebagian
atau perwakilan yanga diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan Purposive Sampel atau sampel bertujuan, dikarenakan dari
populasi yang diambil yaitu dari siswa kelas III, IV, V dan VI telah memenuhi cirri-ciri yang terdapat
pada seluruh populasi kelas I sampai kelas VI. Namun dikarenakan sobyek masih besar lebih dari 100
maka peneliti mengambil 30 % dari populasi yang diambil. Untuk mengetahui besarnya sampel
responden yang di ambil dapat dilihat tabel dibawah ini :
Tabel Sampel Responden
No Kelas Populasi Sampel
1 Kelas III 49 Siswa 15 Siswa
2 Kelas IV 38 Siswa 12 Siswa
3 Kelas V 40 Siswa 12 Siswa
4 Kelas VI 27 Siswa 8 Siswa
Jumlah 154 Siswa 57 Siswa
Sumber data : Data Populasi MI Al Ishlah Tembalang

B. Variable Variable Penelitian


1. Sub Sub Variable
a. Variable X ( Independent Variable ) yaitu pembelajaran Aqidah Akhlak

Variable X Indikator
pembelajaran Aqidah1. Rencana pembelajaran Aqidah Akhlak
Akhlak 2. Materi pembelajaran Aqidah Akhlak
3. Metode pembelajaran Aqidah Akhlak
4. Evaluasi pembelajaran Aqidah Akhlak

b. Variable Y (Dependent Variable) yaitu Pembentukan Akhlakul Karimah

Variable Y Indikator
Pembentukan Akhlakul
1. Kebiasaan menghargai orang lain
Karimah 2. berusaha tidak melakukan prilaku tercela
3. berusaha tidak lalai dalam melaksanakan
ibadah lima waktu
4. berusaha tidak berbohong

2. Hubungan Antara Variable


Hubungan antara variable diatas yaitu pembelajaran Aqidah Akhlak dapat diharapkan akan menjadikan
seseorang siswa mempunyai sifat yang terpuji, akhlak yang mulia dan lebih-lebih tidak merugikan orang
lain.

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data


a. Wawancara ( interview ) Dalam hal ini peneliti
menggunakan bentuk wawancara Unstructured, yaitu dengan menanyakan serentetan pertanyaan
yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut.
Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan yang lebih
lengkap dan mendalam. Metode ini digunakan untuk memperkuat hasil dari metode angket. Dengan
metode ini peneliti dapat langsung mengetahui reaksiyang muncul dari responden dalam waktu yang
cukup singkat, walaupun dengan metode ini kemungkinan adanya jawaban yang kurang objektif dari
responden terhadap materi interview yang diajukan oleh peneliti.

b. Observasi Partisipan ( Participant Observation )


Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan situasi sekolah siswa. Adapun
yang menjadi sasaran dalam observasi ini adalah kegiatan mengajar guru bidang studi Aqidah Akhlak
serta akhlaqul karimah siswa MI Al Ishlah Tembalang. Penelitian observasi dilakukan dengan melibatkan
diri secara aktif pada aktifitas yang berlangsung agar dapat mengamati penuh interaksi di antara guru
dan siswa.

c. Angket atau Kuesioner (Questionnaires)


Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden, dalam hal ini tentang pembelajaran aqidah akhlak dan
pembentukan akhlaqul karimah siswa. dalam penelitian ini penulis menggunakan
bentuk angket tertutup dengan jawaban langsung berdasarkan alasan sebagai berikut:
1. Bagi responden, mudah untuk memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan, tinggal
memilih salah satunya.
2. Bagi penulis, mudah dalam menganalisa data.
3. Dari segi waktu, relatif singkat dalam memperoleh data harian siswa.

d. Dokumentasi
Salah satu pengumpulan data adalah dengan mengambil dari dokumentasi yang berarti barang-barang
tertulis. Di dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Dalam hal ini metode tersebut berfungsi untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan masalah
penelitian seperti jumlah siswa, catatan nilai afektif guru, nama-nama siswa, data pelanggaran siswa dan
nilai kelakuan harian siswa di MI Al Ishlah Tembalang.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Baqir. 1994. Mengobati Penyakit Hati, Membentuk Akhlak mulia. Jakarta: Karisma
Al-Munir, Mahmud Samir. 2004. Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah. Jakarta :
Gema Insani
Aly, Hery Noer dan Munzier. 2008. Watak Pendidikan Islam, Jakarta Utara: Friska
Agung Insani, cet. III.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Preaktek edisi
revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Asmaran. 2002. Pengantar Studi Akhlak (edisi Revisi). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Asy-Syalhub, Fuad bin Abdul Aziz. 2008. Begini seharusnya menjadi guru. Jakarta :
Darul Haq
Departemen Agama RI. 1989.Al-Quran dan terjemahannya edisi Revisi, Surabaya:
Mahkota.
Sjarkawi, 2008. Pembentukan kepribadian anak. Jakarta. PT Bumi Aksara
Ulwan, Abdullah Nashih. 1981. Pendidikan Anak dalam Islam. Semarang: CV. Asy-Syifa.

You might also like