You are on page 1of 32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari uraian teoritis yang dijelaskan di BAB II, dapat digunakan sebagai

pedoman dalam memberikan analisa dan penilaian terhadap penerapan PSAK No. 27

Tahun 2007 pada Koperasi Unit Desa Marga Bhakti. Dan untuk sistematisnya,

analisa dilakukan terhadap masing-masing unsur laporan keuangan.

A. Penilaian dan Penyajian Neraca

Neraca Koperasi Unit Desa Marga Bhakti disajikan secara komparatif antara

tahun buku 2007 dan 2008 dan disusun dalam bentuk skontro atau T Accaunt dimana

semua pos aktiva disajikan di sebelah kiri dan pos kewajiban dan modal disajikan di

sebelah kanan. Bentuk ini merupakan bentuk umum dan telah sesuai dengan PSAK

dan penyajian secara komparatif dapat lebih membantu para pemakai laporan

keuangan untuk melihat perkembangan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti.

Penyajian neraca Koperasi Unit Desa Marga Bhakti telah mencantumkan

aktiva, kewajiban dan kekayaan bersih koperasi pada tanggal neraca. Unsur aktiva

terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva lancar disajikan berdasarkan likuiditasnya. Kas adalah aktiva lancar

yang paling likuid, seterusnya Bank, piutang dan persediaan. Penilaian kas yang

dicantumkan di neraca merupakan jumlah kas yang dapat digunakan sewaktu-waktu

dan tidak terikat wewenang penggunaannya. Oleh karena tidak ada pembatasan

tersebut maka semua kas tersebut dapat dilaporkan dalam perkiraan kas. Sesuai

dengan sifat kas yang paling likuid, kas telah disajikan pada urutan paling atas dari

aktiva lancar. Namun demikian, dalam hal penyajian laporan keuangan masih terdapat

beberapa kesalahan, diantaranya yaitu :


1. Piutang

Piutang yang dilaporkan di neraca tahun 2008 berasal dari penjualan barang

dagang dan kegiatan usaha berupa jasa kepada anggota dan non anggota. Penilaian

piutang yang dicantumkan di neraca berdasarkan jumlah tagihan yang berasal dari

penjualan barang dagang dan jasa. Menurut PSAK ( Pedoman Standar Akuntansi

Keuangan ), penilaian piutang berdasarkan jumlah nilai bruto piutang dikurangi

dengan taksiran piutang yang tidak dapat ditagih. Di neraca tahun 2008 Koperasi Unit

Desa Marga Bhakti menyajikan piutang USP sebesar Rp. 1.089.563.900,00, piutang

pupuk sebesar Rp. 94.015.000,00, dan piutang racun dan saprodi sebesar Rp.

18.746.667,00, dimana nilai yang disajikan di piutang berdasarkan nilai bruto piutang

dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Adapun jurnal yang dibuat oleh koperasi

untuk piutang USP yang tidak dapat ditagih dan piutang racun dan saprodi yang tidak

dapat ditagih adalah sebagai berikut :

a. Kerugian piutang USP Rp. 436.572,67

Cadangan kerugian piutang USP Rp. 436.572,67

b. Kerugian piutang racun dan saprodi Rp. 857.420,00

Cadangan kerugian piutang racun dan saprodi Rp. 857.420,00

Dalam hal menjurnal dan penempatan nama perkiraan yang dibuat oleh

koperasi masih terdapat kesalahan, sesuai dengan teori yang penulis pelajari,

sebaiknya perkiraan yang dibuat oleh koperasi untuk jurnal piutang USP dan piutang

racun dan saprodi yang tidak dapat ditagih adalah sebagai berikut :

a. Beban piutang USP tak tertagih Rp. 436.572,67

Penyisihan piutang USP tak tertagih Rp. 436.572,67

b. Beban piutang racun dan saprodi tak tertagih Rp. 857.420,00

Penyisihan piutang racun dan saprodi tak tertagih Rp. 857.420,00


untuk perkiraan beban piutang USP tak tertagih dan perkiraan beban piutang racun

dan saprodi tak tertagih dilaporkan pada Perhitungan Sisa Hasil Usaha sebagai beban

usaha dan untuk perkiraan penyisihan piutang USP tak tertagih dan perkiraan

penyisihan piutang racun dan saprodi tak tertagih dilaporkan di neraca.

Pada saat penyusunan neraca tahun 2008, koperasi membuat nama perkiraan

untuk cadangan kerugian piutang USP dan cadangan kerugian piutang racun dan

saprodi menjadi akumulasi penyusutan. Dalam hal ini, koperasi menganggap bahwa

kesalahan penempatan nama perkiraan tidak berpengaruh terhadap pengguna laporan

keuangan. Akibat dari kesalahan ini, laporan keuangan yang disajikan oleh koperasi

tidak dapat memberikan informasi yang benar dan menyesatkan pengguna laporan

keuangan itu sendiri. Dari hasil wawancara penulis dengan pengurus koperasi,

Kesalahan ini terjadi karena kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh

pengurus koperasi dalam menyusun laporan keuangannya.

Penyajian piutang di neraca Koperasi Unit Desa Marga Bhakti tahun 2008

dilaporkan berdasarkan jenis usaha yang menimbulkan piutang tersebut. Penyajian

piutang di neraca terdiri atas :

1. Piutang USP ( Unit Simpan Pinjam ) Rp. 1.089.563.900,00

2. Piutang Pupuk Rp. 94.015.000,00

3. Piutang Racun dan Saprodi Rp. 65.889.000,00

4. Piutang Alat Rumah Tangga Rp. 2.380.000,00

5. Piutang PLN Rp. 26.684.325,00

Menurut PSAK, penyajian piutang yang berasal dari penjualan barang dan

jasa, dineraca hanya dibuat satu perkiraan yaitu piutang usaha. Adapun piutang usaha
Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari penjualan barang dagang adalah

sebagai berikut :

Tahun 2007 1. Piutang pupuk Rp. 80.627.940,00

2. Piutang racun Rp. 14.453.880,00

3. Piutang cap Rp. 980.600,00

4. Piutang angkong Rp. 1.462.500,00

5. Piutang fiber Rp. 350.000,00

6. Piutang PLN Rp. 24.761.640,00

7. Piutang elektronik Rp. 4.646.500,00

Total piutang usaha Rp. 127.283.060,00

Tahun 2008 1. Piutang pupuk Rp. 94.015.000,00

2. Piutang racun dan Saprodi Rp. 18.746.667,00

3. Piutang Alat Rumah Tangga Rp. 2.380.000,00

4. Piutang PLN Rp. 26.684.325,00

Total piutang usaha Rp. 141.825.992,00

Menurut PSAK No. 27 Tahun 2007, penyajian piutang di neraca harus

dipisahkan antara piutang usaha, piutang pinjaman kepada anggota dan piutang

pinjaman kepada non anggota. Dari hasil wawancara dan dari daftar lampiran laporan

pertanggungjawaban pengurus, diperoleh informasi bahwa pada beberapa piutang unit

simpan pinjam terdapat persentase piutang pinjaman anggota dan piutang pinjaman

non anggota, diantaranya yaitu :

Tahun 2007 1. Piutang pinjaman anggota Rp. 633.813.626,00

2. Piutang pinjaman non anggota Rp. 220.215.257,00


Total piutang Rp. 854.028.883,00

Tahun 2008 1. Piutang pinjaman anggota Rp. 855.846.410,00

2. Piutang pinjaman non anggota Rp. 233.717.490,00

Total piutang Rp. 1.089.563.900,00

Tidak adanya pemisahan piutang pinjaman kepada anggota dan piutang

pinjaman kepada non anggota ini menyebabkan laporan keuangan tidak dapat

memberikan informasi seberapa besar manfaat yang diberikan kepada anggota

koperasi serta tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dan

keterkaitan antara anggota dengan koperasi.

Menurut penulis, sebagaimana diatur dalam PSAK No. 27 Tahun 2007,

sebaiknya Koperasi Unit Desa Marga Bhakti memisahkan penyajian piutang pinjaman

anggota dan piutang pinjaman non anggota, pemisahan ini dapat dilakukan dengan

cara membuat buku besar pembantu untuk piutang pinjaman kepada anggota dan

piutang pinjaman kepada non anggota.

2. Persediaan

Di neraca koperasi tahun 2008, terdapat perkiraan akumulasi penyusutan

persediaan racun dan saprodi dan akumulasi penyusutan persediaan pupuk. Dari hasil

wawancara penulis dengan pengurus koperasi, akumulasi penyusutan untuk pupuk,

racun dan saprodi muncul karena adanya persediaan pupuk, racun dan saprodi yang

hilang. Adapun jurnal yang dibuat oleh koperasi untuk persediaan pupuk, racun dan

saprodi yang hilang adalah sebagai berikut :

a. Penyusutan racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00

Akumulasi penyusutan racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00

b. Penyusutan pupuk Rp. 692.000,00

Akumulasi penyusutan pupuk Rp. 692.000,00


Dalam hal ini, penggunaan nama perkiraan untuk jurnal penurunan nilai persediaan

yang hilang tidak tepat, karena akumulasi penyusutan biasanya digunakan untuk

perkiraan aktiva tetap. Sesuai dengan teori yang penulis pelajari, untuk perkiraan

penurunan nilai persediaan yang hilang, sebaiknya koperasi membuat jurnal dengan

perkiraan sebagai berikut :

a. Kerugian hilangnya racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00

Cadangan hilangnya racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00

b. Kerugian hilangnya pupuk Rp. 692.000,00

Cadangan hilangnya pupuk Rp. 692.000,00

untuk perkiraan kerugian hilangnya racun dan saprodi dan perkiraan kerugian

hilangnya pupuk dilaporkan di perhitungan Sisa Hasil Usaha sebagai beban luar biasa

dan untuk perkiraan cadangan hilangnya racun dan saprodi dan perkiraan cadangan

hilangnya pupuk dilaporkan di neraca.

Dari hasil wawancara penulis dengan pengurus koperasi, Diketahui bahwa

koperasi menggunakan sistem persediaan perpetual, tetapi dalam penyajian

perhitungan Sisa Hasil Usaha tahun 2008, koperasi menggunakan sistem persediaan

periodik, menurut sistem persediaan periodik, harga pokok penjualan ditentukan

dengan menambahkan persediaan awal ke pembelian bersih dan kemudian

menguranginya dengan persediaan akhir, jika koperasi mengggunakan sistem

persediaan perpetual, ketika terjadi pembelian dan penjualan dicatat secara langsung

pada akun persediaan pada saat terjadi transaksi, maka jurnal yang harus dibuat oleh

koperasi untuk persediaan barang dagang yang hilang dengan menggunakan sistem

persediaan perpetual adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan dan kekurangan persediaan


racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00
Persediaan racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00
b. Kelebihan dan kekurangan persediaan pupuk Rp. 692.000,00

Persediaan pupuk Rp. 692.00,00

Dari daftar neraca Koperasi Unit Desa Marga Bhakti, dapat dilihat bahwa

jumlah persediaan barang dagang adalah sebesar Rp. 118.842.500,00 setelah

dikurangi kerugian persediaan sebesar Rp. 5.309.500,00 untuk tahun 2007 dan

persediaan barang dagang untuk tahun 2008 sebesar Rp. 152.905.000,00 setelah

dikurangi kerugian persediaan sebesar Rp. 2.449.000,00. Adapun perincian

persediaan barang dagang terdiri atas :

Tahun 2007 1. Persediaan cap Rp. 752.000,00

2. Persediaan racun Rp. 33.706.500,00

1. Persediaan pupuk Rp. 82.914.000,00

2. Persediaan angkong Rp. 1.470.000,00

Total persediaan Rp. 118.842.500,00

Tahun 2008 1. Persediaan Racun dan Saprodi Rp. 64.132.000,00

2. Persediaan Pupuk Rp. 88.773.000,00

3. Persediaan Alat Rumah Tangga Rp. 0

Total persediaan Rp. 152.905.000,00

3. Kewajiban

Dalam kelompok kewajiban, Koperasi Unit Desa Marga Bhakti telah

memisahkan antara kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, hal ini

telah sesuai dengan PSAK No. 27 Tahun 2007.

Kewajiban lancar yang tercantum pada akhir periode di neraca Koperasi Unit

Desa Marga Bhakti tahun 2008 terdiri atas :

1. Hutang pada Toko Maju Jaya Rp. 1.316.475,00

2. Hutang pada PUSKUD Rp. 500.000,00


3. Simpanan sukarela Rp. 5.745.000,00

4. Bunga simpanan sukarela Rp. 4.866.461,00

5. SHU bagian anggota Rp. 345.729.489,46

6. Dana pembagian SHU Rp. 288.309,00

7. Dana pendidikan Rp. 41.749.215,12

8. Dana sosial Rp. 3.685.975,16

9. Dana PEMDAKER Rp. 11.821.975,16

10. Biaya YMH dibayar Rp. 34.049.699,83

Dalam hal penyajian kewajiban di neraca tahun 2008, diketahui bahwa

koperasi belum menggabungkan perkiraan untuk simpanan sukarela, bunga simpanan

sukarela, dan SHU bagian anggota. Menurut PSAK No. 27 Tahun 2007 , bahwa

Hutang yang berasal dari anggota hanya dibuat satu perkiraan menjadi utang

simpanan anggota. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembaca laporan keuangan

dan mempermudah pengurus koperasi dalam menyusun laporan keuangannya. Dari

perincian perkiraan kewajiban diatas, kewajiban yang dapat dikelompokkan dalam

satu perkiraan menjadi hutang simpanan anggota diantaranya yaitu :

Tahun 2007 1. Simpanan sukarela Rp 5.745.000,00

1. Bunga simpanan sukarela Rp. 4.866.461,00

2. SHU bagian anggota Rp. 231.103.292,66

Total Utang Simpanan Anggota Rp. 241.714.753,66

Tahun 2008 1. Simpanan sukarela Rp. 5.745.000,00

2. Bunga simpanan sukarela Rp. 4.866.461,00


3. SHU bagian anggota Rp. 345.729.489,46

Total Utang Simpanan Anggota Rp. 356.340.950,46

Sama halnya dengan perkiraan dana pendidikan, dana sosial, dan dana

PEMDAKER, untuk mempermudah penyusunannya dineraca, sebaiknya koperasi

hanya membuat satu perkiraan menjadi hutang dana-dana, dan perinciannya dapat

dijelaskan di catatan atas laporan keuangan. Berikut ini penulis sajikan perincian

hutang dana-dana untuk tahun 2007 dan tahun 2008 terdiri atas :

Tahun 2007 1. Dana pendidikan Rp. 28.420.940,52

2. Dana sosial Rp. 8.752.837,86

3. Dana PEMDAKER Rp. 12.307.837,86

Total Hutang Dana-dana Rp. 49.481.616,24

Tahun 2008 1. Dana pendidikan Rp. 41.749.215,12

2. Dana sosial Rp. 3.685.975,16

3. Dana PEMDAKER Rp. 11.821.975,16

Total Hutang Dana-dana Rp. 57.257.165,44

3. Aktiva Tetap

Dineraca koperasi tahun 2008, koperasi menyajikan aktiva tetap untuk

bangunan sebesar Rp. 63.839.777,44 dan peralatan kantor sebesar Rp. 32.812.587,56.

dalam hal ini, koperasi tidak melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap tersebut,

padahal bangunan sebesar Rp. 63.839.777,44 sudah dimiliki sejak bulan Agustus

2007 dan peralatan sebesar Rp. 32.812.587,56 dimiliki sejak bulan Mei tahun 2008.

sesuai dengan teori yang penulis pelajari bahwa aktiva tetap seperti peralatan dan

bangunan akan kehilangan kemampuan mereka seiring dengan berlalunya waktu

untuk memberikan manfaat kepada perusahaan. Dengan tidak disusutkannya aktiva


tetap tersebut, mengakibatkan beban yang dilaporkan terlalu rendah dan Sisa Hasil

Usaha menjadi tinggi.

Berpedoman dengan teori yang penulis pelajari, sebaiknya koperasi

melakukan penyusutan terhadap bangunan dan peralatan kantor. Dari hasil wawancara

penulis dengan pengurus koperasi, diperoleh beberapa informasi mengenai aktiva

tetap tersebut diantaranya yaitu :

1. Metode yang digunakan koperasi untuk menyusutkan aktiva tetapnya adalah

dengan menggunakan metode garis lurus ( Straight Line Method ).

2. Adapun umur manfaat untuk bangunan adalah 10 tahun dan peralatan 5

tahun.

3. Pada bulan Agustus 2007 ada penambahan bangunan gudang dan jembatan

sebesar Rp. 7.133.912,44. Sedangkan tahun 2008 tidak ada penambahan

bangunan. Sama halnya untuk peralatan, ada penambahan peralatan sebesar

Rp. 11.355.000 pada tahun 2008.

4. Daftar Aktiva Tetap Koperasi Unit Desa Marga Bhakti Per, 31 Desember

2008

Harga Tambahan Harga


Tahun
No Aktiva Tetap Perolehan hingga perolehan per
perolehan
per,31-12-07 Desember 2007 31-12-07
1 Bangunan kantor dan toko 1-01-07 56.705.865,00 0 56.705.865,00
2 Gudang 18-08-07 0 5.633.912,44 5.633.912,44
3 Jembatan 18-08-07 0 1.500.000,00 1.500.000,00
56.705.865,00 7.133.912,44 63.839.777.44

No Harga Tambahan Harga


Tahun
Aktiva Tetap Perolehan hingga Perolehan per
perolehan
per,31 -12-07 Desember 2008 31-12-08
1 Peralatan kantor 1-01-07 21.457.587,56 0 21.457.587,56
2 Laptop 19-03-08 0 6.900.000,00 6.900.000,00
3 Printer 19-03-08 0 1.690.000,00 1.690.000,00
4 Komputer 13-05-08 0 2.765.000,00 2.765.000,00
21.457.587,56 11.355.000,00 32.812.587,00

Nilai penyusutan bangunan dan peralatan kantor untuk tahun 2007 dan tahun

2008 dapat dilihat melalui perhitungan sebagai berikut :


Peny. bangunan kantor dan toko tahun 2007 = 56.705.865,00 = Rp. 5.670.586,50
10 tahun
Peny.gudang dan jembatan tahun 2007 = 7.133.912,44 = Rp. 713.391,24
10 tahun

= 4 x 713.391,24
12

= Rp. 237.797,08
Total Penyusutan bangunan tahun 2007 = Rp. 5.670.586,50 + Rp. 237.797,08
= Rp. 5.908.383,58
Penyusutan bangunan tahun 2008 = 56.705.865,00 = Rp. 5.670.586,50
10 tahun
Penyusutan bangunan tahun 2008 = 7.133.912,44 = Rp. 713.391,24
10 tahun
Total penyusutan bangunan tahun 2008 = Rp. 5.670.586,50 + Rp. 713.391,24
= Rp. 6.383.977,74
Penyusutan hingga 31 Desember 2008 = Rp. 5.908.383,58 + Rp. 6.383.977,74
= Rp. 12.292.361,32
Penyusutan peralatan tahun 2007 = 21.457.587,56 = Rp. 4.291.517,51
5 tahun
Penyusutan laptop dan printer tahun 2008 = 8.590.000,00 = Rp. 1.718.000,00
5 tahun

= 9 x 1.718.000 = Rp. 1.288.500,00


12
Penyusutan komputer tahun 2008 = 2.765.000,00 = Rp. 553.000,00
5 tahun

= 7 x 553.000 = Rp. 322.583,33


12
Total penyusutan peralatan tahun 2008 = Rp. 1.288.500 + Rp. 322.583,33
= Rp. 1.611.083,33
Penyusutan hingga 31 Desember 2008 = Rp. 4.291.517,51 + Rp. 1.611.083,33
= Rp. 5.902.600,84

Adapun jurnal yang harus dibuat oleh koperasi untuk penyusutan bangunan

dan peralatan tahun 2007 dan tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Tahun 2007 a. Beban penyusutan bangunan Rp. 5.908.383,58

Akumulasi peny. bangunan Rp. 5.908.383,58

b. Beban penyusutan peralatan Rp. 4.291.517,51

Akumulasi peny. peralatan Rp. 4.291.517,51

Tahun 2008 a. Beban penyusutan bangunan Rp. 6.383.977,74


Akumulasi peny. bangunan Rp. 6.383.977,74
b. Beban penyusutan peralatan Rp. 1.611.083,33

Akumulasi peny. peralatan Rp. 1.611.083,33

Kekayaan bersih yang merupakan hak dari anggota koperasi dinilai

berdasarkan jumlah setoran dari anggota. Penyajian kekayaan bersih di neraca

Koperasi Unit Desa Marga Bhakti terdiri atas : simpanan pokok, simpanan wajib,

donasi, cadangan dan sisa hasil usaha tahun berjalan. Sedangkan simpanan lain yang

tidak berkarasteristik sebagai modal disajikan sebagai kewajiban lancar jika jangka

waktu pengambilannya kurang dari satu tahun dan sebagai kewajiban jangka panjang

jika lebih dari satu tahun.

Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, berikut penulis sajikan neraca

yang disusun dengan berpedoman pada PSAK No. 27 Tahun 2007 untuk neraca tahun

2007 dan 2008 pada Tabel IV.I.


Tabel IV.I
KOPERASI UNIT DESA MARGA BHAKTI
NERACA
PER, 31 DESEMBER 2008
( Dengan Angka-Angka Tahun 2007 Sebagai Pembanding )

KEWAJIBAN DAN
AKTIVA 31-12-2007 31-12-2008
KEKAYAAN BERSIH 31-12-2007 31-12-2008

AKTIVA LANCAR Rp Rp KEWAJIBAN LANCAR Rp Rp

Kas 68.705.503,00 20.062.496,00 Hutang Usaha 1.316.475,00 1.316.475,00


Bank 80.633.109,00 139.433.109,00 Hutang PUSKUD 6.850.000,00 500.000,00
Piutang usaha 127.283.060,00 141.825.992,00 Hutang Simpanan
Piutang pinjaman anggota 241.714.753,66 356.340.950,46
Anggota 633.813.626,00 855.846.410,00 Hutang dana
Piutang pinjaman pembagian SHU 288.309,00 288.309,00
Non anggota 220.215.257,00 233.717.490,00 Hutang dana-dana 49.481.616,24 57.257.165,44
Penyisihan piutang Biaya YMH dibayar 3.249.699,83 34.049.699,83
Tak tertagih (16.443.333,00) (1.293.992,67)
Persediaan 118.842.500,00 152.905.000,00

Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban


Lancar 1.233.049.722,00 1.542.496.504,33 Lancar 302.900.853,73 449.752.599,73

Jumlah Penyertaan 5.623.020,79 6.143.020,79 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang APEGTI 5.000.000,00 5.000.000,00


Hutang dinas Kop
AKTIVA TETAP dan UKM Riau 150.000.000,00 145.000.000,00
Jumlah Kewajiban
Bangunan 63.839.777,44 63.839.777,44 Jangka Panjang 155.000.000,00 150.000.000,00
Akm. Peny bangunan (5.908.383,58) (12.292.361,32)
57.931.393,86 51.547.416,12

Peralatan kantor 21.457.587,56 32.812.587,56


Akm. Peny peralatan (4.291.517,51) (5.902.600,84) KEKAYAAN BERSIH
17.166.070,05 26.909.986,72
Simpanan pokok 1.540.000,00 1.540.000,00
Jumlah aktiva Simpanan wajib 68.309.310,00 71.909.310,00
Tetap 75.097.463,91 78.457.402,84 Donasi 20.240.000,00 20.240.000,00
Cadangan 294.625.095,00 437.907.841,06
SHU Tahun lalu 286.565.492,00 184.589.455,91
SHU Tahun Berjalan 184.589.455,91 311.157.721,26
Jumlah Kekayaan
Bersih 855.869.352,91 1.027.344.328,23

Total Kewajiban dan


TOTAL AKTIVA 1.313.770.206,70 1.627.096.927,96 Kekayaan Bersih 1.313.770.206,70 1.627.096.927,96

Sumber : Data Olahan

B. Penilaian dan Penyajian Perhitungan Hasil Usaha

Sesuai dengan unsur yang mempengaruhi hasil usaha yaitu pendapatan dan

beban, maka penilaian dan penyajian perhitungan hasil usaha berkaitan dengan kedua
unsur tersebut. Perhitungan hasil usaha Koperasi Unit Desa Marga Bhakti disajikan

secara komperatif sebagaimana ditentukan dalam PSAK.

Pendapatan dan beban pokok dalam perhitungan hasil usaha Koperasi Unit

Desa Marga Bhakti tidak memisahkan pencatatan pendapatan dan beban pokok untuk

anggota dan non anggota. Hal ini belum sesuai dengan PSAK yang mengharuskan

pemisahan ini karena jumlah nilai transaksi ini merupakan salah satu petunjuk penting

untuk mengetahui manfaat yang diterima anggota. Pendapatan yang timbul dari

transaksi dengan anggota diakui sebagai partisipasi anggota yang dikurangi dengan

beban pokok yang terjadi. Sedangkan pendapatan koperasi yang berasal dari non

anggota diakui sebagai pendapatan non anggota ( penjualan ) yang sudah dikurangi

dengan beban pokok yang terjadi.

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang bersumber dari

penjualan barang dagang kepada anggota pada tahun 2007 meliputi :

1. Penjualan pupuk Rp. 1.358.049.900,00

2. Penjualan racun Rp. 125.673.490,00

3. Penjualan lain-lain Rp. 15.282.620,00

Total pendapatan Rp. 1.499.066.010,00

Beban pokok Rp. 1.350.934.861,76

SHU kotor atas penjualan Rp. 148.071.148,24

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang bersumber dari jasa

kepada anggota tahun 2007 meliputi :

1. Jasa simpan pinjam Rp. 119.000.740,00

2. Jasa Tandan Buah Segar (TBS) Rp. 63.383.741,00

3. Jasa PLN Rp. 5.218.086,00

4. Fee Tandan Buah Segar Rp. 23.048.572,00


5. Setoran uang PAM Rp. 3.980.000,00

Total pendapatan jasa Rp 214.631.139,00

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari penjualan

barang dagang kepada non anggota tahun 2007 meliputi :

1. Penjualan pupuk Rp. 9.739.800,00

2. Penjualan racun Rp. 531.520,00

3. Penjualan lain-lain Rp. 515.000,00

Total pendapatan Rp. 10.786.320,00

Beban pokok Rp. 9.701.038,24

SHU kotor atas penjualan Rp. 1.085.281,76

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari jasa kepada

non anggota tahun 2007 meliputi:

1. Jasa angkutan TBS Rp. 3.456.524,00

Total pendapatan jasa Rp. 3.456.524,00

Beban usaha koperasi tahun 2007 meliputi :

1. Biaya angkut pupuk Rp. 3.060.000,00

2. Biaya kelancaran usaha Rp. 30.115.750,00

3. Biaya kerugian piutang USP Rp. 16.443.333,00

Total beban usaha Rp. 49.619.083,00

Beban perkoperasian koperasi tahun 2007 meliputi :

1. Biaya honor personil Rp. 59.394.396,00

2. Biaya rekap buku kas Rp. 300.000,00

3. Biaya ATK Rp. 6.050.925,00

4. Biaya Konsumsi Rp. 612.000,00


5. Biaya SPJ Rp. 6.979.000,00

6. Biaya bunga DISKOP Rp. 16.625.000,00

7. Biaya lebaran Rp. 27.750.000,00

8. Pajak retribusi daerah Rp. 979.500,00

9. Biaya beban PLN KUD Rp. 753.065,00

10. Biaya penyusutan bangunan Rp. 5.908.383,58

11. Biaya penyusutan peralatan kantor Rp. 4.291.517,51

Total Beban Perkoperasian Rp. 129.643.787,09

Beban luar biasa koperasi tahun 2007 meliputi :

1. Beban hilangnya persediaan pupuk Rp. 5.309.500,00

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari penjualan

barang dagang kepada anggota pada tahun 2008 meliputi :

1. Penjualan pupuk Rp. 1.324.041.980,00

2. Penjualan racun dan saprodi Rp. 170.606.784,00

3. Penjualan alat rumah tangga Rp. 30.913.600,00

Total pendapatan Rp. 1.525.562.364,00

Beban pokok Rp. (1.428.741.922,60)


SHU kotor atas penjualan Rp. 96.820.441,40

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari jasa

kepada anggota tahun 2008 meliputi :

1. Jasa simpan pinjam Rp. 308.208.400,00

2. Jasa Tandan Buah Segar (TBS) Rp. 121.151.391,00

3. Jasa PLN Rp. 6.501.885,00

4. Fee Tandan Buah Segar Rp. 21.386.566,00


5. Setoran uang PAM Rp. 12.000.000,00
Total pendapatan jasa Rp. 469.248.242,00

Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari penjualan

barang dagang kepada non anggota tahun 2008 meliputi :

1. Penjualan pupuk Rp. 4.938.000,00

2. Penjualan racun Rp. 3.690.780,00

Total pendapatan Rp. 8.628.780,00


Beban pokok Rp. 7.969.577,40
SHU kotor atas penjualan Rp. 659.202,60
Pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal dari jasa kepada

non anggota tahun 2008 meliputi:

1. Jasa angkutan TBS Rp. 5.721.018,00

2. Jasa Simpanan Bank Rp. 15.562.465,00

Total pendapatan jasa Rp. 21.283.483,00

Beban usaha koperasi tahun 2008 meliputi :

1. Biaya pembelian dan penjualan pupuk Rp. 7.811.500,00

2. Biaya kelancaran usaha Rp. 15.739.000,00

3. Biaya kerugian piutang barang dagang Rp. 857.420,00

4. Biaya kerugian piutang USP Rp. 436.572,67

Total beban usaha Rp. 24.844.492,67

Beban perkoperasian koperasi tahun 2008 meliputi :

1. Biaya honor personil Rp. 109.454.824,00

2. Biaya alat tulis kantor Rp. 6.307.400,00

3. Biaya Listrik Rp. 798.470,00

4. Biaya SPJ Rp. 9.952.000,00

5. Biaya Konsumsi Rp. 1.907.000,00


6. Biaya Hari Besar Rp. 24.928.000,00

7. Biaya Angsuran ke DISKOP dan UKM Rp. 16.000.000,00

8. Biaya Perawatan Kantor Rp. 3.501.000,00

9. Biaya Ambil Gaji Rp. 18.410.000,00

10. Penyisihan RAT Tahun 2007 Rp. 21.362.750,00

11. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 23.650,00

12. Biaya YMH dibayar Rp. 30.800.000,00

13. Biaya penyusutan bangunan Rp. 6.383.977,74

14. Biaya penyusutan peralatan kantor Rp. 1.611.083,33

Total Beban Perkoperasian Rp. 251.440.155,07

Beban Luar Biasa Koperasi tahun 2008 meliputi :

1. Biaya hilangnya persediaan pupuk Rp. 692.000,00

2. Biaya hilangnya persediaan racun


dan saprodi Rp. 1.757.000,00

3. Biaya kekurangan gajian Rp. 4.470.000,00

Total beban luar biasa Rp. 6.919.000,00

Pada laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha tahun 2008, pada biaya

operasional umum terdapat perkiraan Biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp.

30.800.000,00, dari hasil wawancara penulis dengan pengurus koperasi, perkiraan

biaya yang masih harus di bayar merupakan perkiraan untuk biaya RAT Tahun 2008

sebesar Rp. 12.650.000,00, biaya AUDIT sebesar Rp. 5.000.000,00, biaya cetak buku

RAT sebesar Rp. 1.500.000,00, biaya bayar FEE pupuk sebesar Rp. 11.500.000,00,

dan biaya tak terduga sebesar Rp. 150.000,00. Untuk memudahkan pembaca laporan

keuangan, sebaiknya koperasi menyajikan masing-masing item tersebut secara

terpisah, karena, perkiraan biaya yang masih harus dibayar merupakan suatu beban
yang semakin bertambah dengan berlalunya waktu dan yang dicatat pada akhir

periode akuntansi dengan ayat jurnal penyesuaian.

Dari laporan laba rugi Koperasi Unit Desa Marga Bhakti, diketahui bahwa

Koperasi tidak memisahkan antara pendapatan dan jasa yang berasal dari anggota

dengan non anggota. Dengan tidak dipisahkanya pendapatan dan jasa yang berasal

dari anggota dan non anggota, maka koperasi tidak dapat melihat seberapa besar

partisipasi anggota dalam memajukan koperasi, disamping itu juga laporan

perhitungan sisa hasil usaha tidak dapat mencerminkan tujuan koperasi yang lebih

mementingkan transaksi atau pelayanan kepada anggota.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang partisipasi anggota

dan kepentingan koperasi dalam melayani anggotanya , berikut penulis sajikan

laporan perhitungan sisa hasil usaha yang berpedoman pada PSAK No. 27 Tahun

2007 untuk tahun buku 2007 dan tahun buku 2008 pada tabel IV.2

Dari tabel IV.2 dapat dilihat besarnya partisipasi anggota koperasi terhadap

sisa hasil usaha kotor adalah sebesar 98.76 persen untuk tahun 2007 dan 96,26 persen

untuk tahun 2008. Besarnya persentase tersebut dapat dilihat melalui perhitungan

sebagai berikut :

Tahun 2007 = 362.702.287,24 x 100% = 98.76 %


367.244.093,00
Tahun 2008 = 566.068.684,00 x 100% = 96.26 %
588.011.369,60

Tabel IV.2
KOPERASI UNIT DESA MARGA BHAKTI
PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 Dan 2008

2007 2008
( Rp ) ( Rp )
PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota 1.499.006.010,00 1.525.562.364,00


Beban Pokok (1.350.934.861,76) (1.428.741.922,60)
Pendapatan jasa 214.631.139,00 469.248.242,00
Partisipasi Netto Anggota 362.702.287,24 566.068.684,00

PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA

Penjualan 10.786.320,00 8.628.780,00


Harga Pokok (9.701.038,24) (7.969.577,40)
Pendapatan Jasa 3.456.524,00 21.283.483,00
Laba Kotor dengan non Anggota 4.541.805,76 21.942.685,60
Sisa Hasil Usaha Kotor 367.244.093,00 588.011.369,60

BEBAN OPERASI

Beban Usaha (49.619.083,00) (24.844.492,67)


Sisa Hasil Usaha Koperasi 317.625.010,00 563.166.876,33
Beban Perkoperasian (129.643.787,09) (251.440.155,07)
Sisa Hasil Usaha setelah
Beban Koperasi 187.981.222,91 311.762.721,26
Pendapatan dan Beban Lain-lain
Pendapatan Lain-lain 2.457.733,00 6.350.000,00
Beban Lain-lain (540.000,00) 0
Sisa Hasil Usaha Sebelum
Pos-Pos Luar Biasa 1.917.733,00 6.350.000,00
Pendapatan dan Beban Luar Biasa
Beban Luar Biasa (5.309.500,00) (6.919.000,00)
SHU Sebelum Pajak 184.589.455,91 311.157.721,26
Pajak Penghasilan 0 0

SHU Setelah Pajak 184.589.455,91 311.157.721,26


Sumber : Data Olahan

C. Penilaian dan Penyajian Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Penyusunan laporan promosi ekonomi anggota memperlihatkan seberapa

besar manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu

dengan mencatat selisih antara harga pelayanan/penjualan oleh koperasi dengan harga

pasar wajar setiap unit kegiatan koperasi, yang mencakup empat unsur :

1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama

2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama


3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi

4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha

Dalam hal penyajian laporan keuangan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti

tidak mencatumkan laporan promosi ekonomi anggota sebagai bagian dari laporan

keuangan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti. Sedangkan dalam PSAK No. 27 Tahun

2007 laporan promosi ekonomi anggota ini harus disajikan.

Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa Koperasi Unit Desa Marga

Bhakti tidak melakukan kegiatan ekonomi dan pemasaran produk anggota karena

anggota Koperasi Unit Desa Marga Bhakti tidak memiliki barang atau produk yang

diproduksinya sendiri. Anggota Koperasi Unit Desa Marga Bhakti hanya melakukan

kegiatan pengadaan barang untuk anggota dan melakukan kegiatan ekonomi simpan

pinjam

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas berikut penulis sajikan

contoh laporan promosi ekonomi anggota untuk Koperasi Unit Desa Marga Bhakti

untuk tahun 2007 dan tahun 2008

Harga pokok produksi untuk tahun 2007 sebesar Rp. 1.356.206.664,31,

keuntungan yang ditetapkan koperasi sebesar 6 persen dari harga pokok penjualan

yaitu menjadi Rp. 81.372.399,85. Sedangkan jika harga pokok produksi sebesar Rp.

1.356.206.664,31 pasar mengambil keuntungan sebesar 12 persen yaitu menjadi

sebesar Rp. 162.744.799,71. dari selisih harga inilah manfaat ekonomi dari transaksi

pengadaan barang untuk anggota tahun 2007 sebesar Rp. 81.372.399,86.

Sedangkan untuk tahun 2008 harga pokok produksi dari koperasi sebesar Rp.

1.428.741.922,60 keuntungan yang ditetapkan oleh koperasi sebesar 6 persen yaitu

sebesar Rp. 85.724.515,35, sedangkan jika dengan harga pokok produksi sebesar Rp.

1.428.741.922,60 pasar mengambil keuntungan sebesar 12 persen yaitu menjadi


sebesar Rp. 171.449.030,712 dari selisih harga inilah akan didapat manfaat ekonomi

dari transaksi pengadaan barang untuk anggota tahun 2008 sebesar Rp.

85.724.515,36.

Untuk manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi, penulis

mengambil contoh perhitungan sebagai berikut : Pada tahun 2007, salah seorang

anggota koperasi meminjam uang tunai di koperasi sebesar Rp. 15.000.000,00 selama

setahun, dengan suku bunga yang diberikan koperasi adalah sebesar 18 persen selama

setahun menjadi sebesar Rp. 2.700.000,00. Sedangkan jika anggota meminjam uang

ke Bank sebesar Rp. 15.000.000,00 selama setahun, dan suku bunga yang diberikan

Bank adalah sebesar 48 persen setahun menjadi sebesar Rp. 7.200.000,00. Maka

selisih antara pendapatan bunga koperasi dengan bank sebesar Rp. 4.500.000,00 inilah

yang menjadi beban penghematan pinjaman anggota untuk tahun 2007.

Dan tahun 2008, salah seorang anggota koperasi meminjam uang tunai di

koperasi sebesar Rp. 12.000.000,00 selama setahun, dengan suku bunga yang

diberikan koperasi adalah sebesar 18 persen selama setahun menjadi sebesar Rp.

2.160.000,00. Sedangkan jika anggota meminjam uang ke Bank sebesar Rp.

12.000.000,00 selama setahun, dan suku bunga yang diberikan Bank adalah sebesar

50 persen setahun menjadi sebesar Rp. 6.000.000,00. Maka selisih antara pendapatan

bunga koperasi dengan bank sebesar Rp. 3.840.000,00 inilah yang menjadi beban

penghematan pinjaman anggota untuk tahun 2008. Dari contoh- contoh tersebut dapat

di tarik kesimpulan bahwa, penghematan beban pinjaman anggota adalah

perbandingan pendapatan bunga pinjaman antara koperasi dengan bank.

Untuk kelebihan balas jasa simpan pinjam, penulis membuat contoh sebagai

berikut: Pada tahun 2007, salah seorang anggota koperasi menyimpan uangnya di

koperasi sebesar Rp. 5.000.000,00 dengan bunga yang diberikan koperasi sebesar 3
persen menjadi sebesar Rp. 150.000,00, Sedangkan jika anggota menyimpan di Bank

sebesar Rp 5.000.000,00 dengan bunga yang diberikan bank sebesar 2 persen menjadi

sebesar Rp. 100.000,00. Jadi selisih antara suku bunga koperasi dengan bank adalah

sebesar Rp. 50.000,00 inilah yang menjadi kelebihan balas jasa simpanan anggota

untuk tahun 2007

Dan Pada tahun 2008, salah seorang anggota koperasi menyimpan uangnya di

koperasi sebesar Rp. 7.000.000,00 dengan bunga yang diberikan koperasi sebesar 3

persen menjadi sebesar Rp. 210.000,00, Sedangkan jika anggota menyimpan di Bank

sebesar Rp 7.000.000,00 dengan bunga yang diberikan bank sebesar 1.8 persen

menjadi sebesar Rp. 126.000,00. Jadi selisih antara suku bunga koperasi dengan bank

adalah sebesar Rp. 84.000,00 inilah yang menjadi kelebihan balas jasa simpanan

anggota untuk tahun 2008.

Untuk mandapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang laporan promosi

ekonomi anggota, penulis mengusulkan cara penyajian laporan promosi ekonomi

anggota yang berpedoman pada PSAK No. 27 tahun 2007 untuk tahun 2007 dan tahun

2008 pada tabel IV.3.


Tabel IV.3

KOPERASI UNIT DESA MARGA BHAKTI


LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2008

2007 2008

PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN


BERJALAN

MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN


PRODUK ANGGOTA
Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Koperasi Rp. - Rp. -
Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar ( -) ( - )
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk
Anggota Rp - Rp. -

MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN


BARANG UNTUK ANGGOTA
Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Rp. 162.744.799,71 Rp. 171.449.030,71
Pengadaan Barang atas Dasar Harga Koperasi ( 81.372.399,85) Rp. 85.724.515,35
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang
untuk Anggota Rp. 81.372.399,86 Rp. 85.724.515,36

MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM


LEWAT KOPERASI
Penghematan Beban Pinjaman Anggota Rp. 4.500.000,00 Rp. 3.840.000,00
Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota (50.000,00) Rp. (84.000,00)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyedia Jasa
Untuk Anggota Rp. 4.450.000,00 Rp. 3.756.000,00

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan Rp. 85.822.399,86 Rp. 89.480.515,36

PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN


Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan Untuk
Anggota Rp. 184.589.455,91 Rp. 311.157.721,26
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp. 270.411.855,71 Rp. 400.638.236,62

Sumber : Data Olahan

D. Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang

meliputi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas

dari aktivitas pendanaan.

Dalam laporan keuangannya, Koperasi Unit Desa Marga Bhakti tidak

mencatumkan laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan. Dengan tidak

dibuatnya laporan arus kas ini Koperasi Unit Desa Marga Bhakti tidak dapat

menentukan dan menilai kemampuan koperasi dalam menghasilkan kas atau setara

kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, melihat kemampuan koperasi dan

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan luar.


Menurut penulis, sebagaimana telah penulis uraikan dalam bab telaah pustaka

yang diatur dalam PSAK No. 27, laporan arus kas ini harus disajikan pada laporan

keuangan koperasi, karena laporan arus kas merupakan salah satu bagian dari laporan

keuangan yang harus disajikan.

Berikut penulis sajikan laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak

langsung yang berpedoman pada PSAK No.2 tahun 2007 pada tabel IV.4.

Tabel IV.4
KOPERASI UNIT DESA MARGA BHAKTI
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Dalam Rupiah

Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa 311.157.721,26

Laba operasi sebelum perubahan modal kerja


Beban penyusutan 7.995.061,07
Kenaikan piutang usaha (14.542.932,00)
Kenaikan piutang pinjaman anggota (222.032.784,00)
Kenaikan piutang pinjaman non anggota (13.502.233,00)
Penurunan penyisihan piutang tak tertagih (15.149.340,33)
Kenaikan persediaan (34.062.500,00)
Kenaikan SHU bagian anggota 114.626.196,80
Kenaikan hutang dana-dana 7.775.549,20
Penurunan hutang PUSKUD (6.350.000,00)
Penurunan hutang dinas Koperasi dan UKM (5.000.000,00)
Kenaikan Biaya YMH dibayar 30.800.000,00
Kenaikan modal penyertaan (520.000,00)
Arus kas dari aktivitas operasi (149.962.982,26)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 161.194.739,00

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Kenaikan peralatan kantor (11.355.000,00)
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi (11.355.000,00)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Kenaikan simpanan wajib 3.600.000,00
Kenaikan cadangan 143.282.745,06
Penurunan SHU tahun lalu (101.976.036,09)
SHU tahun berjalan (184.589.455,91)
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan (139.682.746,94)

Kenaikan Kas dan Bank 10.156.992,06


Kas dan Bank awal periode 149.338.612,00
Kas dan Bank per, 31 Desember 2008 159.495.605,06

Sumber : Data Olahan


E. Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan

Sesuai dengan fungsinya memberikan informasi tambahan mengenai pos-pos

neraca dan pos-pos perhitungan sisa hasil usaha, maka catatan atas laporan keuangan

dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebijakan akuntansi dan penjelasan unsur-

unsur laporan keuangan. Menurut PSAK No. 27 Tahun 2007, catatan atas laporan

keuangan menyajikan kebijakan akuntansi antara lain :

1. Perlakuan akuntansi mengenai :


a. Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi
dengan anggota dan non anggota
b. Kebijaksanaan akuntansi tentang asset tetap, penilaian persediaan, piutang,
dan sebagainya.
c. Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota.

2. Pengungkapan informasi mengenai :


a. Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang
tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun
dalam praktik, atau yang telah dicapai oleh koperasi
b. Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan
perkoperasian, usaha manajemen yang diselenggarakan untuk anggota, dan
penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota
c. Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi
dengan anggota dan non anggota.
d. Pengklasifikasian piutang dan utang yang timbul dari transaksi koperasi
dengan anggota dan non anggota.
e. Pembatasan penggunaan dan resiko atas asset tetap yang diperoleh atas
dasar hibah atau sumbangan.
f. Asset yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi
g. Asset yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari
perusahaan swasta.
h. Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan.
i. Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan.
j. Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan- keputusan penting yang
berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan.

1. Kebijakan Akuntansi

a. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui berdasarkan asas akrual yaitu dikaitkan dengan

pengurangan aktiva dan kewajiban serta perubahan-perubahan pada saat terjadinya

tidak hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis

c. Piutang

Piutang disajikan berdasarkan nilai nominalnya dan dikurangi dengan

penyisihan piutang tidak tertagih.

d. Persediaan

Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan

metode First In First Out (FIFO).

e. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinilai berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi dengan

akumulasi penyusutan aktiva tetap. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan

metode garis lurus ( Straight Line Method).

2. Penjelasan Unsur-Unsur Neraca

a. Kas berupa uang tunai per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 20.062.496,00

b. Bank per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 139.433.109,00


c. Piutang usaha sebesar Rp 141.825.992,00 per 31 Desember 2008 terdiri atas

Piutang pupuk sebesar Rp. 94.015.000,00, Piutang racun dan Saprodi

sebesarRp.18.746.667,00, Piutang Alat Rumah Tangga sebesar Rp.

2.380.000,00 dan Piutang PLN sebesar Rp. 26.684.325,00.

d. Piutang Pinjaman anggota sebesar Rp. 855.846.410,00 per 31 Desember 2008

e. Piutang pinjaman non anggota sebesar Rp. 233.717.490,00 per 31 Desember

2008.

f. Persediaan sebesar Rp. 152.905.000,00 adalah stock persediaan yang ada pada

tanggal 31 Desember 2008 terdiri atas persediaan racun dan saprodi sebesar

Rp. 65.889.000,00, dan persediaan pupuk sebesar Rp. 89.465.000,00.

g. Penyertaan sebesar Rp. 6.143.020,79 per 31 Desember adalah saldo

penyertaan yang ada di PUSKUD.

h. Bangunan sebesar Rp. 63.839.777,44 adalah nilai perolehan per 31 Desember

2008.

i. Akumulasi penyusutan bangunan sebesar Rp. 12.292.361,32 adalah saldo

akumulasi penyusutan per 31 Desember 2008.

j. Peralatan kantor sebesar Rp. 32.812.587,56 adalah nilai perolehan per 31

Desember 2008.

k. Akumulasi penyusutan peralatan kantor sebesar Rp. 5.902.600,84 adalah saldo

akumulasi penyusutan per 31 Desember 2008.

l. Hutang usaha sebesar Rp. 1.316.175,00 adalah saldo hutang per 31 Desember

2008.

m. Hutang PUSKUD sebesar Rp. 500.000,00 adalah saldo hutang per 31

Desember 2008.
n. Hutang simpanan anggota sebesar Rp. 356.340.950,00 adalah hutang

simpanan anggota per 31 Desember 2008 yang terdiri atas simpanan sukarela

sebesar Rp. 5.745.000,00, bunga simpanan sukarela Rp. 4.866.461,00, dan

SHU bagian anggota sebesar Rp. 345.729.489,46.

o. Hutang dana pembagian SHU sebesar Rp. 288.309,00 adalah saldo hutang

dana pembagian SHU per 31 Desember 2008.

p. Hutang dana-dana sebesar Rp. 57.257.165,44 per 31 Desember 2008

merupakan hutang dana-dana yang terdiri atas dana pendidikan sebesar Rp.

41.749.215,12, dana sosial sebesar Rp. 3.685.975,16 dan dana PEMDAKER

sebesar Rp. 11.821.975,16.

q. Biaya YMH dibayar sebesar Rp. 34.049.699,83 merupakan saldo biaya yang

masih harus dibayar per 31 Desember 2008.

r. Hutang APEGTI sebesar Rp. 5.000.000,00 merupakan saldo hutang APEGTI

per 31 Desember 2008.

s. Hutang dinas Koperasi dan UKM Riau sebesar Rp.145.000.000,00 merupakan

saldo hutang dinas Koperasi dan UKM Riau per 31 Desember 2008.

t. Simpanan pokok sebesar Rp. 1.540.000,00 merupakan saldo simpanan pokok

per 31 Desember 2008.

u. Simpanan wajib sebesar Rp. 71.909.310,00 merupakan saldo simpanan wajib

per 31 Desember 2008.

v. Donasi sebesar Rp. 20.240.000,00 merupakan saldo donasi per 31 Desember

2008.

w. Cadangan sebesar Rp. 437.907.841,06 merupakan saldo cadangan per 31

Desember 2008.
x. SHU tahun berjalan sebesar Rp. 311.157.721,26 merupakan saldo SHU per 31

Desember 2008.

3. Penjelasan Perhitungan Sisa Hasil Usaha

a. Partisipasi bruto anggota sebesar Rp. 1.525.562.364,00 merupakan saldo

parsipasi bruto anggota per 31 Desember 2008 yang bersumber dari penjualan

pupuk sebesar Rp. 1.324.041.980,00, penjualan racun dan saprodi sebesar Rp.

170.606.784,00 dan penjualan alat rumah tangga sebesar Rp. 30.913.600,00.

b. Beban pokok sebesar Rp. 1.428.741.922,60 merupakan saldo Beban pokok

selama tahun 2008.

c. Pendapatan jasa sebesar Rp. 469.248.242,00 merupakan saldo per 31

Desember 2008 yang bersumber dari jasa simpan pinjam sebesar Rp.

308.208.400,00, jasa Tandan Buah Segar sebesar Rp. 121.151.391,00, jasa

PLN sebesar Rp. 6.501.885,00, Fee Tandan Buah Segar sebesar Rp.

21.386.566,00, setoran uang PAM sebesar Rp.12.000.000,00.

d. Penjualan sebesar Rp 8.628.780,00 merupakan saldo penjualan per 31

Desember 2008 yang berasal dari penjualan pupuk sebesar Rp. 4.938.000,00

dan penjualan racun dan saprodi sebesar Rp. 3.690.780,00.

e. Harga pokok sebesar Rp. 7.969.577,40 merupakan saldo Harga Pokok per 31

Desember 2008.

f. Pendapatan jasa sebesar Rp. 21.283.483,00 merupakan saldo pendapatan jasa

per 31 Desember 2008 yang bersumber dari jasa angkutan TBS sebesar Rp.

5.721.018,00 dan jasa simpan pinjam sebesar Rp. 15.562.465,00,

g. Beban usaha sebesar Rp. 24.844.492,67 merupakan saldo beban usaha per 31

Desember 2008 yang berasal dari biaya pembelian dan penjualan pupuk

sebesar Rp. 7.811.500,00 , biaya kelancaran usaha sebesar Rp. 15.739.000,00,


biaya kerugian piutang barang dagang sebesar Rp. 857.420,00, dan biaya

kerugian piutang USP sebesar Rp. 436.572,67.

h. Beban Perkoperasian Rp.253.365.882,01 merupakan saldo Beban

perkoperasian per 31 Desember 2008 yang bersumber dari biaya honor

personil sebesar Rp. 109.454.824,00, biaya alat tulis kantor sebesar Rp.

6.307.400,00, biaya listrik sebesar Rp. 798.470,00, biaya SPJ sebesar Rp.

9.952.000,00, biaya konsumsi sebesar Rp. 1.907.000,00, biaya Hari Besar

sebesar Rp. 24.928.000,00, biaya angsuran ke DISKOP dan UKM sebesar Rp.

16.000.000,00, biaya perwatan kantor sebesar Rp. 3.501.000,00, biaya ambil

gaji sebesar Rp. 18.410.000,00, biaya penyisihan RAT Tahun 2007 sebesar

Rp. 21 362.750,00, biaya pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp. 23.650,00,

biaya YMH dibayar sebesar Rp. 30.800.000,00, biaya penyusutan bangunan

sebesar Rp. 6.383.977,74 dan biaya penyusutan peralatan kantor sebesar Rp.

1.611.083,33.

i. Pendapatan lain-lain sebesar Rp. 6.350.000,00 merupakan saldo pendapatan

lain-lain per 31 Desember 2008.

j. Beban luar biasa sebesar Rp. 6.919.000,00 merupakan saldo beban luar biasa

per 31 Desember 2008 yang meliputi beban kerugian hilangnya persediaan

pupuk sebesar Rp. 692.000,00 , beban kerugian hilangnya persediaan racun

dan saprodi sebesar Rp.1.757.000,00, dan beban kerugian kekurangan gajian

sebesar Rp. 4.470.000,00.

k. SHU tahun berjalan setelah pajak sebesar Rp. 311.157.721,26.

You might also like