Berdasarkan perkiraan kebutuhan Akrolein di Indonesia dan dunia pada
tahun 2015, direncanakan akan didirikan pabrik Akrolein komersial dengan kapasitas 30.000 ton/tahun atau 3.787,8788 kg/jam yang mulai beroperasi pada 2020 dengan rencana lokasi di kawasan industry kota Cilegon, Serang. Bahan baku propilen diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten dengan kapasitas 240.000 ton/tahun sebanyak 30.303,0303 kg/jam, sedangkan udara didapat dari udara atmosfer. Akrolein diproses dengan cara memasukan bahan baku kedalam reaktor dengan tambahan steam saturated 180oC sebagai diluents bagi campuran propilen dan udara yang bersifat eksplosif. Ditambahkan diluents steam untuk membuat komposisi udara berada diluar daerah eksplosifnya. Produk yang dihasilkan di dinginkan dengan cooler dengan media pendingin dowtherm A sehingga dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya yaitu absorber. Komponen akrolein dan asam akrilat di serap oleh air proses dengan kondisi operasi absorber 60 oC. Hasil dari penyerapan di panaskan kembali oleh heater dengan media pemanas steam dengan suhu 180oC. Umpan masuk ke distilasi dengan suhu 94,8oC sehingga suhu keluar top produk 68,854oC dan bottom produk 91,642oC. Kebutuhan utilitas, seperti kebutuhan steam sebanyak 6.664,4454 kg/jam, Supply air dari unit pengolahan sebanyak 5.505,0525 m3 per hari, air pendingin sebanyak 607,4452 m3 per hari, air umpan boiler sebanyak 28,6357 m3 per hari, air tersirkulasi sebanyak 616,0361 m3 per hari dan air sanitasi sebanyak 18,00 m3 per hari diperoleh dari aliran sungai. Kebutuhan listrik untuk ruangan dan lain-lain dengan kapasitas 42,2334 kW serta disediakan 1 buah generator sebagai cadangan. Bentuk Perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan 168 orang. Adapun hasil evaluasi ekonomi dengan metode SOYD adalah sebagai berikut: Biaya Investasi Total = Rp. 177.557.546.979 Break Even Point = 27,8% Break Even Sales = Rp. 11.144.902.747 Pay Out Time = 6,73 tahun Return on Investment =19,49% DCF Rate of Return = 21,08%