You are on page 1of 13

Relief Daratan

Relief muka bumi daratan adalah relief permukaan bumi yang terjadi di daratan (Baca: Pengertian Relief
Daratan Beserta Contohnya).. Permukaan bumi di daratan mengalami tonjolan maupun cekungan, yang
membentuk daerah baru, dan melahirkan ekosistem yang lain. Relief muka bumi di daratan adalah relief
yang paling tampak dan dapat langsung di lihat.

Relief daratan memiliki banyak ekosistem. Hal ini diakibatkan bentuk bumi daratan memiliki bentuk dan
daerah yang berbeda- beda. Ekosistem di darat seperti ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem
gurun, atau ekosistem hutan seperti hutan hujan tropis maupun hutan musim. Terdapat 7 penampakan
relief muka bumi di darat akibat tenaga pembentuk muka bumi. Semua bentuk penampakan ini dapat
mengalami perubahan dengan seiring berjalannya waktu. Perubahan tersebut juga akibat dari adanya
tenaga eksogen maupun endogen. Relief penampakan tersebut adalah gunung, pegunungan, dataran
tinggi, dataran rendah, sungai, rawa atau danau, dan pantai.

1. Gunung adalah salah satu relief permukaan bumi yang paling menonjol. Gunung memiliki tinggi lebih dari
1000 m di atas permukaan laut. Gunung dapat terbentuk akibat adanya lipatan dan patahan yang
menekan kulit bumi ke atas melalui tenaga di dalam bumi. selain itu akibat dari vulkanisme, dapat
membentuk gunung baru yang lebih rendah dari gunung pertama. Di dalam peta, gunung disimbolkan
dengan lambang segitiga. Lambang segitiga merah melambangkan gunung aktif, dan lambang segitiga
hitam melambangkan gunung mati.
2. Pegunungan adalah jejeran gunung yang saling membentuk barisan sejajar yang panjang. Pegunungan
memiliki tinggi lebih dari 1000 m di atas permukaan laut. Berbeda dengan pegunungan, perbukitan
memiliki tinggi yang lebih rendah. Tinggi dari perbukitan berkisar antara 200 hingga 300 m di atas
permukaan laut.
3. Dataran tinggi adalah dataran luas yang berada pada ketinggian 200 hingga 1000 m di atas permukaan
laut. Dataran tinggi dapat terjadi akibat adanya penumpukan materi sedimen, atau pengikisan gunung
oleh air maupun angin. dataran tinggi juga terjadi akibat dari sisa- sisa gunung api yang meletus, lalu
membentuk kaldera. Dataran tinggi pada peta digambarkan dengan warna kuning atau coklat muda.
4. Dataran rendah adalah dataran luas yang berada pada ketinggian kurang dari 200 m di atas permukaan
laut. Dataran rendah dapat terjadi akibat proses sedimentasi yang di lakukan oleh alir sungai. Dataran ini
juga bisa disebut sebagai dataran aluvial. Dataran rendah juga bisa terjadi karena adanya patahan atau
lipatan yang menarik kulit bumi ke bawah.
5. Sungai adalah aliran air yang mengalir dari hulu ke hilir. Hulu biasanya berada di gunung atau
pegunungan yang mengalir ke bawah. Hulu berawal dari mata air. Sedangkan hilir adalah tujjuan akhir
dari sungai. Hilir biasanya menuju ke laut. Sungai dapat mengalami penyempitan atau mengalami
pemotongan sungai terpotong akibat materi sedimen yang menumpuk.
6. Rawa aau danau adalah dataran yang tergenang oleh air. Dataran ini mengalami penurunan atau
mengalami cekungan ke bawah akibat patahan atau lipatan yang dilakukan oleh bumi. saat deratan yang
cekung ini terisi oleh air hujan, maka terbentuklah rawa atau danay. Danau juga dapat terjadi akibat sisa-
sisa gunung api, danau ini di sebut sebagai danau kaldera.
7. Pantai adalah daratan yang berada paling dekat dengan laut. Garis pantai adalah batasan antara daratan
dan lautan. Pantai sendiri memiliki 4 jenis yaitu teluk, tanjung, delta, dan gosong.

Relief Muka Bumi Lautan

Relief Lautan

Relief muka bumi lautan adalah bentuk meninjol dan cekungan bumi yang terjadi di laut. Proses
terbentuknya relief di laut sama dengan yang terjadi di daratan. Akibat dari tenaga eksogen dan endogen
yang menyebabkan dasar laut memiliki berbagai macam bentuk. Berbeda dengan di darat, permukaan di
dasar laut dilihat memalalui tingkat kedalaman dasar laut terhadap permukaan laut.

Relief permukaan laut juga memililki gunung dan pegunungan yang ada di dasar laut. Yang membedakan
adalah ekosistem yang ada di laut dan darat. Di laut ekosistemnya di bedakan berdasarkan kedalaman
dari permukaan laut. Laut yang dangkal akan mendapatkan banyak matahari, sehingga jenis hewan di
perairan ini cenderung variatif. Sedangkan di laut dalam yang tidak mendapatkan cahaya matahari,
jumlah mahkluk hidupnya lebih sedikit. Relief permukaan bumi laut memiliki 5 bentuk. Kelima bentuk
tersebut adalah landasan kontinen, lereng benua, tanjakan kontenantal, dasar laut dan gunung laut.
1. Landasan kontinental adalah landasan yang berada pada ketinggian kurang dari 200 meter dari
permukaan laut. Landasan ini juga bisa disebut sebagai laut dangkal atau dangkalan.
2. Lereng benua adalah kelanjutan dari landasan kontinental. Lereng ini berada pada kedalaman lebih dari
200 m dari atas permukaan laut. Lereng benua dapat memiliki kedalaman hingga 2 km. Di bumi sendiri,
13 persen dari total permukaan bumi adalah lereng benua.
3. Tanjakan kontinental adalah transisi dari benua ke samudra. Pada tanjakan ini, tempat akhir
berkumpulnya materi sedimen yang terbawa oleh arus air laut dari daratan. Akibabtnya, tenjakan ini
memiliki tanjakan yang cukup curam.
4. Dasar laut adalah dataran di dasar laut yang berada pada kedalaman lebih dari 1000 m dari atas
permukaan laut. Dataran ini juga bisa di sebut sebagai palung laut. Dataran ini terjadi akibat tenaga bumi
yang menarik kulit bumi ke bawah, sehingga menghasilkan cekungan di dasar laut yang dalam. Bagian
dari relief bumi ini tidak mendaptkan sinar matahari, akibat dari lokasinya yang sangat dalam.
5. Gunung laut adalah gunung yang berada di dalam laut. Gunung laut biasanya berjenis gunung api.
Gunung laut berada di dasar laut dan puncaknya terkedang berada di atas permukaan laut. Gunung laut
yang meletus di dalam laut dengan kekuatan yang besar, dapat berpotensi timbulnya tsunami. Selain itu
terdapat pegunungan di dasar laut. Pegunungan ini adalah jejeran dari gunung- gunung yang ada di
dalam laut.

12 Bentuk Muka Bumi Lautan dan


Penjelasannya

Laut mempunyai berbagai macam bentuk muka atau relief. Relief permukaan bumi di lautan ini
disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. (baca
: Akibat Tenaga Eksogen)

Berikut adalah penjelasan dan contoh dari keragaman bentuk muka bumi di lautan yang merupakan
bentuk muka bumi lautan :

1. Paparan benua/ Landasan Benua/ Dangkalan

Paparan benua disebut juga continental shelf merupakan wilayah laut dangkal yang masih termasuk
bagian dari daratan pulau (kepanjangan dari benua) dengan kedalaman rata- rata 200 meter. Continental
shelf termasuk dalam relief datar atau landai dengan kemiringan 0 sampai 1 derajat, dan mempunyai
lebar antara 0 sampai 1.200 kilo meter dihitung dari garis pantai (baca : Pengertian Landasan Kontinen).

Contoh dari paparan benua yakni Dangkalan Sahul di bagian timur Indonesia dan Dangkalan Sunda di
Indonesia bagian barat, Dangkalan Korea di Laut Kuning, Dangkalan Laut Barents di Pantai Arktik Eropa,
Paparan Siberia di Samudera Arktik dan Dangkalan Laut Utara yang terletak di antara Inggris dengan
Benua Eropa. (baca :Benua di Dunia)

2. Lereng benua

Lereng benua memiliki sebutan continental slope yaitu lereng yang berada di antara paparan benua dan
laut dalam. Lereng benua memiliki kedalaman lebih dari 200 meter dan kurang dari 1.500 meter. Contoh
dari lereng benua ialah Laut Cina Selatan. (baca :Benua Terbesar di Dunia)

3. Palung laut

Disebut juga trog/trench merupakan dasar laut berbentuk seperti huruf V yang sangat sempit, curam dan
memiliki kedalaman lebih dari 5.000 meter. Begitu dalamnya palung laut sehingga sangat sedikit atau
bahkan tidak ada sinar matahari yang dapat masuk kezona laut ini. Penyebab terbentuknya relief ini
adalah karena adanya patahan atau gerak lipatan kulit bumi. Contoh palung laut yakni Palung Sunda
(kedalaman 7.450 meter) di selatan Pulau Jawa, Palung Laut Puerto Rico (kedalaman 9.175 meter),
Palung Mindanau (kedalaman 10.500 meter) di sebelah timur Philipina dan Palung Mariana (kedalaman
10.911 meter) di Teritori Guam.

4. Lubuk laut

Lubuk laut (basin) atau ledok laut merupakan daerah berupa cekungan besar berbentuk huruf U yang
dalam dan luas. Contoh dari lubuk laut adalah Cekungan Sulawesi dengan kedalaman 6.220 meter,
Lubuk Laut Aru dengan kedalaman 3.680 meter, Lubuk Laut Halmahera dengan kedalaman 2.030 meter,
Lubuk Laut Sulu dengan kedalaman 5.000 meter dan Lubuk Laut Sangihe dengan kedalaman 3.820
meter.

5. Ambang laut

Ambang laut atau drempel yaitu dasar laut yang mencuat sehingga memisahkan satu perairan dengan
perairan yang lain. Contohnya adalah Ambang Laut Sulu, Ambang Laut Halmahera, Ambang Laut Aru,
Ambang Laut Gibraltar dan Ambang Laut Sulawesi

6. Punggung laut

Punggung laut yaitu bagian dasar laut atau bukit di dasar laut yang menjulang ke atas tetapi puncaknya
belum menyembul ke atas permukaan laut. Punggung laut ini terletak di antara dua lempeng litosfer yang
bergerak saling menjauh. Punggung laut yang berlereng landai disebut dengan rise, sedangkan
punggung laut dengan lereng yang curam disebut ridge. Jika puncak dari punggung laut menyembul ke
permukaan laut maka akan membentuk menjadi pulau. Contoh punggung laut di Indonesia yang
membentuk pulau diantaranya adalah Kepulauan Selatan Daya (punggung laut yang membentuk dari
Kepulauan Leti sampai Pulau Seram).

7. Gunung laut

Gunung laut atau sea mount adalah gunung yang terbentuk di dasar laut akibat adanya aktivitas
vulkasnisme. Samudera Pasifik merupakan semudera dengan gunung laut terbanyak dari pada dengan
samudera lainnya. (baca : Perbedaan Laut dan Samudera)

Gunung laut mempunyai kaki gunung di dasar laut dan puncak gunugnya bisa muncul ke permukaan
laut. Contoh gunung laut yang puncaknya masih berada di bawah permukaan laut adalah gunung api di
Laut Banda, sedangkan gunung laut yang puncaknya sampai ke permukaan laut, contohnya Gunung
Krakatau di Selat Sunda dan Gunung Manua Loa di Hawai. (baca : Bahaya Gunung Api Bawah Laut)

8. Laut dangkal

Laut dangkal dalah laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Conyohnya Laut Jawa, Laut
Arafuru Selat Karimata dan Laut Cina Selatan. (baca : Macam Macam Laut)

9. Laut dalam

Laut dalam merupakan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 200 meter. Contohnya Laut Banda
dengan kedalaman 7.440 meter, Laut Flores dengan kedalaman 5.140 meter dan Laut Sulawesi dengan
kedalaman 5.590 meter. (baca :Pembagian Laut)

10. Pulau karang

Pulau karang adalah pulau yang terdiri dari batuan karang baik sebagian atau pun seluruhnya.
Munculnya pulau karang ini adalah akibat dari terumbu karang yang telah mati dan kemudian bertumpuk-
tumpuk. Ada bermacam- macam jenis pulau karang, diantaranya adalah:

1. Pulau karang atol, yakni pulau karang yang berbentuk melingkar seperti gelang dengan bagian tengah
yang di sebut laguna.
2. Pulau karang pantai, adalah sebuah pulau yang dikelilingi oleh rumah karang, dimana antara daratan dan
karang terdapat laut sempit yang dangkal.
3. Pulau karang datar, yaitu pulau yang muncul akibat binatang karang yang membuat rumah karang pada
beting- beting di dalam laut.
4. Pulau karang barriere, merupakan batu karang panjang yang berjarak 100 sampai 2000 meter dari pantai
dan berfungsi sebagai penghalang laut. (baca : Manfaat Pantai)

Contoh dari pulau karang di Indonesia adalah Pulau Tukang Besi di Sulawesi Tenggara, Pulau Karang
Barriere di Selat Makasar dan pulau karang yang terletak di sebelah selatan Pulau Aru di Kabupaten
Maluku Tenggara.

11. Submarine Canyon

Submarine canyon atau ngarai bawah laut ialah bekas daratan yang berupa sungai dan lembah yang
kemudian tenggelam karena dampak dari kenaikan air laut. Pada umumnya ngarai ini berada pada 2000
meter di bawah permukaan laut. Alur ngarai yang terletak pada permukaan paparan benua ini dapat
ditemui di laut Jawa dan selat Karimata yang berada di paparan Sunda dan merupakan bekas daratan
dari benua Asia.

12. Pegunungan tengah samudera

Igir atau pegunungan di tengah samudera adalah jalur gunung api di tengah- tengah samudera dengan
arah memanjang. Jalur gunung api bawah laut ini lebih dikenal dengan ring of fire atau cincin api.
Igir memiliki bentuk panjang atau memanjang di daerah pemisah dua lempeng samudera yang disebut
zona divergensi.

Bentuknya hampir sama dengan ambang laut, akan tetapi pegunungan tengah laut memiliki ciri khusus
yaitu dapat mengeluarkan magma sehingga membentuk deretan gunung api bawah laut. Hal tersebut
menyebabkan daerah cincin api sering mengalami gempa bumi. Pegunungan tengah samudera yang
terkenal adalah Cincin Api Pasifik yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik. (baca : Samudera di
Dunia).

Keragaman Bentuk Muka Bumi di Daratan dan


Lautan

Adanya tenaga pembentuk muka bumi yaitu endogen dan eksogen membuat bentuk permukaan bumi
yang kita tinggali ini berbeda- beda. Perbedaan atau keragaman bentuk bumi ini disebut dengan relief.
Secara garis besar relief permukaan bumi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu relief daratan dan relief lautan.
Berikut adalah penjelasan dan contoh keragaman bentuk muka bumi di Indonesia. (baca : Akibat Tenaga
Eksogen)
Relief Daratan
Secara umum relief daratan adalah perbedaan tinggi dan rendahnya permukaan bumi di daratan. (baca
: Struktur Lapisan Bumi)

Relief daratan di Indonesia terdiri dari :

1. Gunung

Adalah permukaan bumi yan menjulang ke atas sehingga lebih tinggi dari daerah di sekitarnya, memiliki
puncak, kaki gunung dan dibatasi oleh lereng di sekelilingnya. Indonesia termasuk negara yang memiliki
banyak gunung, diantaranya adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Rinjani di Lombok,
Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Kerinci di Sumatra. (baca : Daftar Gunung di Jawa Barat)

2. Pegunungan

Merupakan gugusan atau kumpulan gunung- gunung besar ataupun kecil. Terjadinya pegunungan
disebabkan oleh gerak oroganetik yang memberikan tekanan secara horizontal maupun vertikal sehingga
terjadi perpindahan letak lapisan kulit bumi atau distorsi. Pegunungan dibagi menjadi 2 yaitu:

Pegunungan tinggi pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut.
Pegunungan rendah pegunungan dengan ketinggian antara 500 1.500 meter di atas permukaan
laut.

Contoh dari pegunungan di Indonesia adalah Pegunungan Jaya Wijaya di Papua, Pegunungan Meratus
di Kalimantan dan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Sedangkan pegunungan terpanjang adalah
Pegunungan Andes di Amerika Serikat. (baca : Gunung Tertinggi di Indonesia)

3. Lereng

Adalah suatu daerah yang letak permukaan tanahnya miring. Lereng dibagi menjadi 4 jenis berdassarkan
derajat kemiringannya.

lereng landai dengan derajat kemiringan 0-5


lereng curam dengan derajat kemiringan 5- 45
lereng terjal dengan derajat kemiringan 45-70
lereng tegak dengan derajat kemiringan 70-90

Beberapa contoh lereng gunung di Indonesia adalah Lereng Gunung Sindoro dan Lereng Gunung
Merbabu.

4. Bukit
Yaitu daerah di permukaan bumi atau gunung yang ketinggiannya tidak lebih dari 600 meter di atas
permukaan laut. Contohnya Bukit Tinggi di Sumatra dan Bukit Timah di Singapura.

5. Dataran

Adalah sebuah daerah luas yang relatif landai mendekati rata. Dataran terbagi menjadi 3 yakni :

Dataran tinggi, disebut juga plato merupakan tanah datar yang luas di daerah yang tinggi. Ketinggian
relief ini sekitar 200 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut. Terbentuknya dataran tinggi adalah
akibat dari hasil erosi dan sedimentasi, ataupun bekas dari kaldera luas yang tertimbun material gunung.
Contoh dari relief ini adalah Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Dataran
Tinggi Malang di Jawa Timur. (baca : Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah )
Dataran rendah, disebut juga dataran aluvial yakni tanah datar yang luas dengan ketinggian antara 0
sampai 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah umumnya muncul akibat sedimentasi sungai.
Contohnya dataran rendah Cianjur di Jawa Barat dan wilayah Pantai Utara Jawa.
Dataran pantai, adalah dataran yang terletak di tepi laut. Dataran pantai memiliki ketinggian kurang dari
200 meter dari permukaan air laut. Pada umumnya dataran pantai mengalami abrasi dan erosi. Dataran
pantai juga memiliki berbagai bentuk muka bumi, diantaranya :
o teluk laut yang menjorok ke daratan
o tanjung atau ujung daratan yang menjorok ke laut dengan ujung yang sangat panjang yang disebut
jazirah atau semenanjung
o delta tanah endapan di muara sungai, baik sungai yang bermuara ke laut ataupun ke danau. (baca
: Proses Sedimentasi)
o gosong pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika air laut surut. (baca
: Erosi Pantai)

6. Pematang

Yaitu bukit atau pegunungan yang puncaknya berderet- deret. Contohnya pegunungan di Pulau
Kalimantan.

7. Lembah

Lembah atau ngarai yakni bentuk muka bumi berupa cekungan yang ukurannya panjang dan dikelilingi
oleh gunung atau pegunungan. Relief ini terbentuk karena adanya pengikisan lapisan kerak bumi oleh air
atau es. Lembah yang terbentuk karena erosi oleh es disebut lembah gletser yang umumnya terbentuk
ribuan tahun yang lalu. Contoh dari lembah adalah Lembah Baliem di Papua, Ngarai Sianok di Sumatra
Barat, Grand Canyon dan Death Valley di Amerika Serikat, serta Lembah Indus di Pakistan.

Relief Lautan
Relief lautan merupakan perbedaan tinggi rendahnya bentuk dasar laut. Relief lautan di Indonesia
meliputi :

1. Palung laut

Disebut juga trench merupakan dasar laut berbentuk seperti huruf V yang sangat sempit, curam dan
memiliki kedalaman lebih dari 5.000 meter. Penyebab terbentuknya relief ini adalah karena adanya
patahan atau gerak lipatan kulit bumi. Contoh palung laut di Indonesia yakni Palung Jawa dengan
kedalaman 8.000 meter dan Palung Mindanau dengan kedalaman 10.500 meter.

2. Ambang laut

Ambang laut atau drempel yaitu dasar laut yang mencuat sehingga memisahkan satu perairan dengan
perairan yang lain. Contohnya adalah Ambang Laut Sulawesi. (baca : Danau yang terdapat di Pulau
Sulawesi)

3. Gunung laut

Adalah gunung yang terbentuk di dasar laut akibat adanya aktivitas vulkasnisme. Ada pula gunung laut
yang puncaknya sampai ke permukaan laut, contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.

4. Laut dangkal

Adalah laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Conyohnya Laut Jawa, Laut Arafuru dan
Selat Karimata. (baca : Pembagian Laut)

5. Laut dalam

Merupakan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 200 meter. Contohnya Laut Banda dengan
kedalaman 7.440 meter, Laut Banda dengan kedalaman 5.140 meter dan Laut Sulawesi dengan
kedalaman 5.590 meter. (baca : Macam Macam Laut)

6. Paparan benua/ Landasan Benua

Paparan benua disebut juga continental shelf merupakan wilayah laut yang masih termasuk bagian dari
daratan atau benua dengan kedalaman rata- rata 200 meter. Contoh papara benua yakni Dangkalan
Sahul dan Dangkalan Sunda. (baca : Benua di dunia)

7. Lereng benua
Lereng benua memiliki sebutan continental slope yaitu lereng yang berada di antara paparan benua dan
laut dalam. Lereng benua memiliki kedalaman lebih dari 200 meter dan kurang dari 1.500 meter. Contoh
dari lereng benua ialah Laut Cina Selatan. (baca : Zona Laut)

8. Lubuk laut

Lubuk laut sering disebut dengan bekken merupakan daerah berupa cekungan berbentuk huruf U yang
dalam dan luas. Contoh dari lubuk laut adalah Cekungan Sulawesi.

9. Punggung laut

Yaitu bagian dari dasar laut yang menjulang ke atas tetapi puncaknya belum menyembul ke atas
permukaan laut. Contoh punggung laut di Indonesia diantaranya adalah punggung laut yang terdapat di
selatan Pulau Jawa dan selatan Pulau Sumba. (baca : Manfaat Laut)

Tenaga Endogen dan Eksogen Pembentuk


Muka Bumi

Bentang alam dan relief di muka bumi ini tidak muncul begitu saja. Adanya keragaman bentuk muka
bumi yang selalu berubah dari waktu ke waktu disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang
disebut dengan tenaga geologi. Tenaga geologi tersebut terdiri dari dua jenis yakni tenaga endogen dan
tenaga eksogen. Berikut adalah pembahasan mengenai tenaga endogen dan eksogen yang membentuk
muka bumi.

Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun(konstruktif).
Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Tektonisme

Tektonisme merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Tenaga tektonik
merupakan tenaga pembentuknya. Tenaga tektonik terbagi menjadi 2 jenis gerak yakni gerak
epirogenetik dan gerak orogenetik.

Gerak epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit bumi yang yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama dan meliputi daerah yang luas sehingga menyebabkan naik- turunnya daratan. Epirogenetik
terbagi menjadi 2 yaitu epirogenetik positif dan negatif. Epirogenetik positif menyebabkan turunnya
daratan sehingga permukaan laut naik. Sedangkan epirogenetik negatif adalah gerak naiknya daratan
sehingga permukaan laut terlihat turun.

Gerak orogenetik

Gerak orogenetik merupakan gerak yang menyebabkan terjadinya relief muka bumi daratan seperti
gunung dan pegunungan. Gerak ini relatif lebih cepat dari pada gerak epirogenetik. Gerak orogenetik
juga menyebabkan tekanan pada kulit bumi secara vertikal maupun horizontal sehingga menyebabkan
dislokasi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi. Dislokasi tersebut mengakibatkan lipatan pada kulit
bumi yang membentuk relief muka bumi berupa pegunungan. Selain menimbulkan macam- macam
lipatan kulit bumi, dislokasi juga menyebabkan retakan atau patahan pada kulit bumi. Diantara jenis jenis
patahan yaitu tanah turun (graben), tanah naik (horst), dan tanah bungkuk (fleksur).

2. Vulkasnisme,

Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi yakni berupa naiknya
magma dari dalam perut bumi. Magma sendiri adalah campuran batu- batuan dalam keadaan cair dan
sangat panas. Penyebab adanya aktivitas magma dalam dapur magma adalah tingginya suhu dan
banyaknya jumlah gas yang terkandung dalam magma. (baca : Proses Terjadinya Magma) .

Gunung berapi terdiri atas beberapa bagian yaitu diaterma (pipa kawah), kawah, sumber kawah dan
batholit. Ada beberapa jenis gunung berapi, yaitu gunung api perisai, gunung api kaldera, gunung api
maar dan gunung api strato. Contoh gunung api di Indonesia yakni Gunung Sinabung, Gunung Merapi,
Gunung Agung dan Gunung Kelud. (baca : Penyebab Gunung Meletus)

3. Gempa bumi(seisme)

Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan- kekuatan dari dalam
bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan
sebab terjadinya yakni gempa tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena adanya gerak orogenetik. Gempa tektonik biasa
terjadi di daerah pegunungan lipatan muda yaitu daerah rangkaian Pegunungan Mediterania dan Sirkum
Pasifik. Indonesia adalah salah satu negara yang berada dalam deretan pegunungan tersebut. Gempa
jenis ini termasuk dalam kategori gempa dengan bahaya yang sangat besar karena dapat menyebabkan
retakan dan pergeseran tanah. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu cara melakukan mitigasi gempa
bumi untuk mengurangi dampak akibat gempa bumi.
Gempa vulkanis adalah getaran yang terjadi ketika terjadi letusan gunung api maupun karena aktivitas
magma. (baca : Ciri Ciri Gunung Api Akan Meletus)
Gempa runtuhanatau disebut dengan gempa guguran adalah jenis gempa yang terjadi karena
runtuhnya tanah. Gempa ini biasanya terjadi di daerah bertanah kapur dan daerah pertambangan yang
mempunyai terowongan.

Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yakni berupa tenaga air,
angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup. (baca : Akibat Tenaga Eksogen)

Tenaga endogen dikelompokkan menjadi 4 yaitu :

1. Pelapukan

Pelapukan ialah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil
sehingga menjadi tanah. Pelapukan terjadi karena dipengaruhi oleh faktor cuaca, misalnya suhu. Jenis
jenis pelapukan diataranya yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan biologis.

Pelapukan mekanik yaitu proses melapuknya batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan
kimia. Pelapukan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengaruh suhu, sinar matahari,
daya erosi dan gelombang laut yang memukul pantai.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan batuanyang diikuti dengan perubahan susunan zat dari batuan
induk.
Pelapukan biologis ialah proses pelapukan yang disebabkan oleh aktifitas makhluk hidup seperti hewan,
tumbuhan dan manusia.

2. Pengikisan(erosi)

Pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan
partikel batuan. Berdasarkan penyebabnya, erosi dikelompokkan menjadi 4 yakni :

Erosi air yakni proses pengikisan tanah oleh air yang mengangkut batu- batuan yang telah hansur. Erosi
air juga disebut dengan korasi. Korasi dipengaruhi oleh daya angkut air, keadaan permukaan yang
tererosi dan kecepatan gerak air.
Erosi es, juga disebut dengan erosi glasial yakni erosi yang terjadi di daerah pegunungan tinggi yang
mempunyai salju abadi (es).
Erosi angin merupakan peristiwa pengikisan yang terjadi karena pergerakan angin. Pengikisan tanah
oleh anginmempunyai dampak terbentuknya lubang- lubang kecil di batuan.
Erosi gelombang laut sering disebut dengan abrasi pantaiatau erosi pantai. Besarnya kecepatan angin
laut atau gelombang dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pantai. Bentangan alam yang
muncul karena erosi gelombang laut meliputi cliff, relung, morena, ngarai.

3. Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi merupakan proses pengendapan massa batuan atau material yang terbawa oleh angin, air
atau pun es. Ada beberapa jenis proses sedimentasi menurut tempat mengendapnya, diantaranya yaitu
sedimentasi fluvial dan marine.

Sedimentasi fluvial adalah sedimentasi yang terjadi di sungai dan disebabkan oleh air sungai.
Sedimentasi marine yakni sedimentasi yang terjadi karena abrasi oleh air laut dan menghasilkan
bentangan alam seperti :
o tombolo jembatan pasir yang menghubungkan dua buah pulau, yakni pulau besar dan pulau kecil
o gosong suatu daratan sempit di tengah- tengah laut
o spit daratan pasir yang memanjang dengan satu ujung di lautan dan ujung lainnya menyambung
daratan

4. Amblesan

Amblesan merupakan perpindahan material atau pergesaeran tanah secara vertikal dan perlahan ke arah
bawah tanpa adanya permukaan bebas. Penyebab tanah ambles ini diantaranya adalah hujan deras
yang menimpa tanah yang kurang padat. Tanah yang kuragn padat ini biasanya berupa tanah lempung
atau tanah liat yang mudah lembek ketika terkena air. Penyebab lain dari amblesnya tanah adalah
adanya timbunan lahan, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya beban berat di atas tanah yang
kurang tebal dan juga erosi.

You might also like