Professional Documents
Culture Documents
Berer Drruer
TeuBANG
Berven TeNarr Yemtilasi Tarnbang
Bawaln Taraah
$lli=tlt:Lti tls&
*,-*,"*H
. ",.J, ^:Hi
Jl. Soekarno-HCtta'
Durian li;rsawahlilnto
Sumatera Barat
Eesfusm Fegmnmserm Se$erte
Phone: +627Eq6LAO41; ,
62302
Fax: +62 tSq AZ$t/62g}a
K&Y& PffiTqGAh{TAK
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kehendak-Nya penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan mata diklat ini. Mata diklat yang berjudul "Ventilasi
Tambang Bawah Tanah" ini disusun dan disajikan dalam rangka kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis di Kabupaten
Sumbawa Barat.
Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini adalah membahas tentang
ventilasi tambang, Pengantar ventilasi tambang yang meliputi tujuan dan fungsi ventilasi
serta kualitas udara tambang, jenis-jenis ventilasi tambang yang meliputi ventilasi alam
dan ventilasi mekanis, pengukuran aliran udara ventilasi tambang, yang terdiri dari
pengukuran kecepatan aliran udara ventilasi dan kuantitas aliran udara tambang
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna terutama
dalam penjelasan dan pembahasannya, sehingga diperlukan adanya masukan positif
dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan materi dalam makalah ini dapat memberikan
manfaat, terutama untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai ventilasi
tambang bawah tanah.
Harry Wibawa
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB.
1, PENDAHULUAN 1
4, PENGUKURAN UDARA 26
4.1 Pengukuran Kecepatan Aliran Udara 26
4.2 Pengukuran Kuantitas Aliran Udara 26
4.2 Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara 27
DAFTAR PUSTAKA 44
Hal ii dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang tu*un ,unun.,.
,
[.
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
BAB I
PENDAHULUAN
Lal l dari 44
Departemen Enerqi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
l BAB II
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
1. Mengatur penyediaan atau pasokan udara segar (oksigen) yang cukup untuk
keperluan pernapasan para pekerja dan proses lainnya dalam tambang yang
memerlukan oksigen.
2. Menurunkan konsentrasi gas-gas berbahaya dan beracun yang ada di dalam udara
tambang hingga tercapai keadaan yang memenuhi syarat bagi pernapasan, sehingga
tidak membahayakan bagi para pdkerja tambang.
3. Mengurangi konsentrasi debu yang berada dalam aliran ventilasi ventilasi tambang
bawah tanah hingga batas yang diperkenankan.
4. Mengatur suhu dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah, sehingga
tercapai kondisi lingkungan kerja yang nyaman.
dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya l\lineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya l\lineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
1. Aliran udara bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
2. Udara akan mengalir dari tempat yang bertemperatur lebih rendah ke tempat yang
bertemperatur lebih tinggi
3. Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan
tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar.
4. Tekanan Ventilasi tetap memperhatikan tekanan atmosfir, bisa positif (Blowing) atau
negatif (Exhausting).
5. Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan antara quantity dan tekanan,
bila quantity diperbesar dua kali lipat maka dibutuhkan tekanan empat kali llpat.
6. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan pada ventilasi
tambang
Nitrogen =79oh,dan
Oksigen = 21o/o
Hal 3 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW -BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Drklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
F,al4 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
YENI/LAS/ TAMBANG BAWAH TANAH
Ada dua cara perhitungan untuk menentukan jumlah udara yang diperlukan
perorang untuk pernafasan, yakni ;
Pada pernafasan, jumlah oksigen akan berkurang sebanyak 0,1 cfm;sehingga akan
dihasilkan persamaan untuk jumlah oksigen sebagai berikut;
Dengan harga angka bagi pernafasan = 1,0 ; maka jumlah CO2 pada pernafasan akan
bertambah sebanyak 1,0 x 0,1 = 0,1 cfm.
I|
(KandunganCo2 | - | (JumlahCo2- I| = I| tkandungan
' Co2 maksimum
| |
I
Dari kedua cara perhitungan tadi, yaitu atas kandungan oksigen minimum 19,5 o/o
dalam udara pernafasan dan kandungan maksimum karbon dioksida sebesar 0,5 %
dalam udara untuk pernafasan, diperoleh angka kebutuhan udara segar bagi pernafasan
seseorang sebesar 6,7 cfm dan 21,3 cfm. Dalam hal ini tentunya angka 2'1,3 cfm yang
digunakan sebagai angka kebutuhan seseorang untuk pernafasan.
Dalam merancang kebutuhan udara untuk ventilasi tambang digunakan angka
kurang lebih sepuluh kali lebih besar, yaitu 200 cfm perorang ( = 0,1 m3/detik perorang).
Hal 5 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2A14
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Bala:,:l:lal Tambans Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
YENTLAS/ TAMBANG BAWAH TANAH
Kandungan oksigen dalam udara juga akan berkurang pada keadaan ketinggian
(altitude) yang makin tinggi. Kekurangnan oksigen dalam udara yang digunakan bagi
pernafasan akan berpengaruh terhadap keadaan fisiologi manusia, seperti diperlihatkan
pada Tabel 2.3. berikut;
Terdapat beberapa macam gas pengotor dalam udara tambang bawah tanah.
Gas-gas ini berasal baik dari proses-proses yang terjadi dalam tambang maupun berasal
dari batuan ataupun bahan galiannya.
Gas-gas pengotor yang terdapat dalam tambang bawah tanah tersebut, ada yang
bersifat gas racun, yakni; gas yang bereaksi dengan darah dan dapat menyebabkan
kematian. Selain itu juga gas pengotor ini menyebabkan bahaya, baik terhadap kehidupan
manusia maupun dapat menyebabkan peledakan. Tabel 2.4. menunjuKC! bermacam gas
yang dapat berada dalam tambang bawah tanah.
Hal 6 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
a. Karbondioksida (COr)
Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api dan
bukan merupakan gas racun. Gas ini lebih berat dari pada udara, karenanya selalu
terdapat pada bagian bawah dari suatu jalan udara. Dalam udara normal kandungan
CO2 adalah 0,03 ok. Dalam tambang bawah tanah sering terkumpul pada bagian
bekas-bekas penambangan terutama yang tidak terkena aliran ventilasi, juga pada
dasar sumur-sumur tua. Sumber dari CO2 berasal dari hasil pembakaran, hasil
peledakan atau dari lapisan batuan dan dari hasil pernafasan manusia.
Pada kandungan CO2 = 0,5 % laju pernafasan manusia mulai meningkat, pada
kandungan COz - 3 % lqu pernafasan menjadi dua kali lipat dari keadaan normal, dan
pada kandungan CO2 = 5 o/o
laju pernafasan meningkat tiga kali lipat dan pada COz -
10 % manusia hanya dapat bertahan beberapa menit. Kombinasi COz dan udara
biasa disebut dengan 'blackdamp'.
b. Metana (CHo)
Gas metana ini merupakan gas yang selalu berada dalam tambang batubara
dan sering merupakan sumbe.r dari suatu peledakan tambang. Campuran gas metana
dengan udara disebut 'Firedamp'. Apabila kandungan metana dalam udara tambang
bawah tanah mencapai 1 o/o maka seluruh hubungan mesin listrik harus dimatikan.
Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada udara dan karenanya selalu
berada pada bagian atas darijalan udara.
Metana merupakan gas yang tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak mempunyai rasa. Pada saat prcses pernbatubaraan terjadi maka gas metana
terbentuk bersama-sama dengan gas karbondioksida. Gas metana ini akan tetap
berada dalam lapisan batubara selama tldak ada perubahan tekanan padanya.
Terbebasnya gas metana dari suatu lapisan batubara dapat dinyatakan dalam suatu
volume per satuan luas lapisan batubara, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan
volume per satuan waktu. Terhadap kandungan gas metana yang masih terperangkap
dalam suatu lapisan batubara dapat dilakukan penyedotan dari gas metana tersebut
dengan pompa untuk dimanfaatkan. Proyek ini dikenal dengan nama 'seam methane
drainage'.
kematian yang tinggi. Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap haemoglobin
darah, sehingga sedikit saja kandungan gas co dalam udara akan segera
bersenyawa dengan butir-butir haemoglobin (COHb)yang akan meracuni tubuh lewat
darah. Afinitas CO terhadap haemoglobin menurut penelitian (Forbes and Grove,
1954) mempunyai kekuatan 300 kali lebih besar dari pada oksigen dengan
haemoglobin. Gas CO dihasilkan dari hasil pembakaran, operasi motor bakar, proses
peledakan dan oksidasi lapisan batubara.
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang sangat mematikan karena
sifatnya yang kumulatif. Misalnya gas Co pada kandungan 0,04 % dalam udara
apabila terhirup selama satu jam baru memberikan sedikit perasaan tidak enak,
namun dalam waktu 2 jam dapat menyebabkan rasa pusing dan setelah 3 jam akan
menyebabkan pingsan/ tidak sadarkan diri dan pada waktu lewat 5 jam dapat
menyebabkan kematian. Kandungan CO sering juga dinyatakan dalam ppm (part per
milion). Sumber CO yang sering menyebabkan kematian adalah gas buangan dari
mobil dan kadang-kadang juga gas pemanas air. Gas CO mempunyai berat jenis
0,9672 sehingga selalu terapung dalam udara.
B dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Hal 9 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya lrlineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Berat Max.
Nama Simbol Jenis Sifat fisik Pengaruh Sumber Allowable Fatal Point
(Udara = 1) Conc. (%)
tidak berbau,
zno
Oksigen v2 1 ,106 tidak berwarna, tidak beracun udara normal 6
(minimum)
tidak ada rasa
tidak berbau,
menyesakkan udara normal,
Nitrogen Nz 0,967 tidak berwarna, 80,0
napas lapisan
tidak berasa
tidak berbau, pernapasan,
Karbon m enyesakkan
COz 1 4rO tidak berwarna, Iapisan, 0,5 1B
Dioksida napas
terasa agak asam pembakaran
peledakan,
tidak berbau, 0,03
Karbon racun, motor bakar,
CO 0,967 tidak berwarna, 0,005 (12,74
Monoksida dapat meledak pembakaran tidak
tidak ada rasa explosive)
sem purna
bau telur busuk, 0, 1
Hidrogen TACUN, lapisan air
HzS 1 191 tidak berwarna, 0,00'1 (4,46
sulfida dapat meledak tanah
terasa asam explosive)
tidak berbau, dapat meledak,
Metana CH+ 0,555 tidak berwarna, menyesakkan lapisan batubara 1,0
(5 - 15)
explosive
tidak ada rasa napas
peledakan,
bau mangganggu,
Nitrogen NOz motor bakar,
1,s90 warna merah racun 0,0005 0,005
Dioksida pembakaran iidak
coklat, terasa pahit
sem purna
bau mangganggu,
Sulfur oksidasi sulfida,
CA '191
1 tidak berwarna, rACUN 0.0005 0, 1
UIUKSIUA motor bakar
rasa asam
tidak berbau,
Radon Rn 7,665 tidak berwarna, radioaktif lapisan
tidak ada rasa
10 dari 4L
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
a. Partikel debu yang sering dijumpai di alam biasanya terdiri dari partikel-partikel
yang berukuran lebih besar daripada 40 mikron.
b. Partikel terkecil yang dapat dilihat dengan mata adalah sekitar 25 mikron.
c. Partikel debu yang sangat sulit untuk tersuspensi di udara dalam waktu yang lama,
kecuali kecepatan udara sangat tinggi, yaitu partikel debu dengan ukuran lebih
besar dari 10 mikron.
d. Partikel debu baik yang dapat menimbulkan efek patologis atau terbakar umumnya
berukuran lebih kecil dari 10 mikron.
e. Partikel debu yang diklasifikasikan sebagai debu yang terhisap (respirable dust),
yaitu partikel debu yang berukuran lebih kecil dari 5 mikron.
f. Partikel debu yang sering dijumpai di tambang dalam mempunyai ukuran rata-
rata 0,5 - 3 mikron
dan kurang lebih B0% debu hasil dari operasi tambang
mempunyai ukuran partikel sekitar dibawah 1 mikron.
a. Komposisi kimia dan mineralogi debu, silika bebas (Si) lebih berbahaya daripada
senyawa silika (Si02) terhadap paru-paru.
b. Konsentrasi yaitu banyaknya butir atau partikel debu dalam satuan volume udara,
biasanya dinyatakan dalam millions of particles per cuftof air(mppcf).
c. Ukuran parlikel, partikel debu yang berukuran lebih kecil dari 5 mikron berbahaya
bagi paru-paru.
d. Waktu kontak, yaitu lamanya seseorang berhubungan dengan lingkungan yang
mengandung debu.
e. Daya tahan tubuh perorangan.
al 11 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Udara segar yang dialirkan kedalam tambang bawah tanah akan mengalami
beberapa proses seperli penekanan atau pengembangan, pemanasan atau pendinginan,
pelembaban atau pengawalembaban. Oleh karena itu maka volume, tekanan, kandungan
energi panas dan kandungan airnya juga akan mengalami perubahan. llmu yang
mempelajari proses perubahan sifat-sifat udara seperli temperatur dan kelembaban
disebut psikrometri.
dari 4
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HanyW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya It/ineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
5
)
:
!-
s
a
^t tc {^"i An
BAB III
SISTEM VENTI LASI TAM BANG
Untuk ventilasi tambang, selalu diperlukan lebih dari satu Iubang yang
berhubungan dengan udara luar yang disebut mulut tambang (pit mouth). Aliran udara
akan terjadi bila terdapat perbedaan tekanan antara dua mulut tambang tersebut. Hal ini
dapat terjadi bila diantara kedua mulut tersebut terdapat perbedaan suhu atau apabila
pada salah satunya dipasang kipas angin (fan).
Berdasarkan kekuatan (force) yang dapat menyebabkan terjadinya aliran udara,
maka ventilasi dibagi menjadi dua, yaitu ventilasi alam dan ventilasi mekanik. Ventilasi
mekanik dibagi menjadi dua kategori, yaitu ventilasi utama dan ventilasi tambahan,
sedangkan ventilasi utama dibagi lagi menjadi beberapa cara berdasarkan :
al 1 4 de:i
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW - BDTBT - 2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
-(f;
'' ifi:;lf P;;;[i 3'3ffr[il#i;!,
luar plt atau udara di intake airway dan return airway akibat perbedaan temperatur, dan
akan membangkitkan daya ventilasi.
Pada suatu pit yang mempunyai dua buah mulut pit yang ketinggiannya berbeda
seperti pada Gambar 3.1. dimana pada musim hujan, udara di dalam tambang lebih
panas dari pada udara di luar. Karena berat udara panas untuk suatu volume yang sama
akan lebih kecil daripada berat udara dingin, maka berat total udara di atas titik A lebih
kecil daripada berat total udara di titik B. Jadi tekanan di titik B akan lebih besar, sehingga
udara akan mengalir dari titik B ke titik A. Sebaliknya bila udara dalam tambang lebih
berat dari pada udara di luar tambang (misalnya pada musim kemarau), maka berat total
udara di titik A akan lebih besar daripada berat total udara dititik B. Jadi tekanan di A
akan lebih besar, sehingga udara mengalir dari titik A ke titik B. Berdasarkan hal diatas
maka peranginan alam akan berpengaruh pada peranginan buatan. Pengaruhnya bisa
positif bila peranginan alam membantu aliran dari peranginan buatan dah negatif bila
peranginan alam berlawanan arahnya dengan peranginan buatan.
Musim Panas
al 15 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Dlklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Dtklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
YENILAS/ TAMBANG BAWAH TANAH
Udara segar masuk ke dalam sistem ventilasi melalui satu atau lebih sumuran
turun (down cast shaft) atau saluran lain yang berhubungan dengan permukaan. Udara
mengalir melalui jalan udara segar {intake airways) ke tempat kerja/medan kerja, yang
sebagian besar zal-zat pencemarnya terbawa ke dalam udara tersebut, termasuk debu,
gas-gas beracun atau yang mudah meledak, lembab, panas dan beradiasi (radioaktif).
Udara yang tercemar masuk ke dalam sistem tersebut melalui jalan udara kotor (return
airway) dan dikeluarkan dari tambang.
Pada umumnya, konsentrasi zaI-zat pencemar tidak boleh melebihi ambang batas
yang telah ditetapkan di dalam peraturan dan aman bagi masuknya para pekerja ke
seluruh bagian sistem ventilasi tersebut, termasuk jalan udara kotor.
a '$ dari 14
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tamban.l,Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
YENI/I/S/ TAMBANG BAWAH TANAH
Berdasarkan penempatan kipas angin, ventilasi utama dibagi menjadi dua, yaitu
ventilasi hembus (forcing ventilation) dan ventilasi hisap (axhausting ventilation).
Disebut ventilasi terpusat jika sumuran-turun berdekatan dengan sumuran-naik,
sedangkan jika berjauhan disebut ventilasi diagonal. Pada ventilasi terpusat, jarak yang
ditempuh oleh udara lebih panjang, sehingga hambatan/tahanan ventilasi bertambah
besar. Karena sumuran-turun (saluran udara bersih) dan sumuran-naik (saluran udara
kotor) berdekatan satu sama lain, maka diperlukan pintu udara yang lebih banyak
sehingga kemungkinan kebocoran akan bertambah. Sebaliknya karena ventilasi diagonal
menghilangkan (mengeliminasi) kerugian-kerugian tersebut, maka jenis ini lebih disukai.
a|17 dari44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
r
' tf;ifi:;lf f; ;;[i 3'3f,t'NffJ;i{,
. Sistem sekat udara (line brattice)
. Sistem kipas angin dan pipa (fan and ducfs), dan
n AIat khusus (specialdevibes)
Idealnya, ventilasi tambahan sebaiknya tidak berdampak pada distribusi aliran
udara di sekitar prasarana (infrastruktur) ventilasi utama, sehingga perencanaan ventilasi
tambahan tidak bergantung pada jaringan ventilasi secara keseluruhan. Namun demikian,
kondisi ideal seperti di atas tidak selalu dapat diperoleh, khususnya bila menggunakan
sekat udara (line brattice)
Arah Ventilasi
atau sistem tumpang tindih. Masing-masing sistem tersebut dibagi lagi menjadi sistem
hembus (forcing sysfem)dan sistem hisap (exhausting sys/em)
11,
i,l
t--
TI:rrt,ugI: [-]'t
g-1r
l'1-l'
t 1.,
Retr:rr:r sir
iil
Thrr,-rshll] I
Bl-r, ,.1 I
! itlrlll:i tl ttlltL
'1
il
l:l
ril
l'l
i,1
Pada sistem ventilasi bantu, suplai udara ke permukaan kerja (working face)
dialirkan melalui pipa angin (ventilation fube) dengan mempergunakan mesin angin bantu
(auxiliary fan). Adapun jenis pipa angin yang biasa dipergunakan antara lain :
2). Flatlay
Pipa jenis flatlay mempunyai hambatan dan kebocoran yang kecil, pemakaian flexible,
praktis dan mudah dalam hal transportasi dan pemasangan, hanya dapat dipakai
untuk pipa hembus serta pemakaian pada belokan sangat sulit
Ll ^r on ,{^"i
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai DiklatTambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
{ \\''
\.\
\\J
___il
Ali- JCt 4h
(/-
rr[Llrtpc
1. Axial Flow
Axial flow fan melakukan udara melalui impeler yang arahnya pararel dengan as
pemutar dimana impeler ditanam. Fan jenis ini biasannya beroperasi dengan efisiensi
Iebih tinggi daripada fan sentrifugal dan secara fisik axial flow fan lebih kecil dari pada fan
sentrifugal untuk kapasitas yang sama. Fan ini dapat dioperasikan tanpa beban dan tidak
akan merusakkan baik fan maupun motornya. Tetapi bila tahanannya melebihi dari
karektiristik tekanan maksimum, akan timbul kavitasi, hilang tekanan dan akan merusak
motor penggeraknya. Selanjutnya kalau dihidupkan terus motor penggeraknya dapat
terbakar. Oleh karena itu alat tersebut disebut not safe load fan.
Axial flow fan baik tube maupun vane memiliki impeler yang melekat pada disc
dan berada didalam casing silinder yang bilamana berputar akan menyebabkan adannya
aliran udara melalui fan dalam arah sumbunya atau arah axial. Axial flow fan yang
22 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
digunakan pada tambang-tambang bawah tanah ada yang berdiameter 240 in (6,1 m) dan
dayannya sampai 500 hp (3.730 kw).
Prinsip kerja dari fan axial flow dalam menghasilkan aliran udara bertekanan
dengan memberikan percepatan tangensial saat udara melewati impeler. Gaya sentrifugal
yang bekerja disini sangat kecil.
/ ,----"ri--ff.--
1 i\LgnEn-:
I I tr
--i-.-i--1=-
i.fli{rhF_ -
Inu9
\\ strecmlining
Housinq
Scroll cosing
z ( housrno )
AIode
onqle
aodic
depth
sure
H al 23 dari 44
Depa(emen Energi dan Sumberdaya Mineral HanyW-BDTBT-2A14
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
a Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
3.4.1 Stopping(penutup)
Stopping dipasang pada jalur udara tambang untuk menutup atau mencegah
aliran udara. Stopping dibedakan dalam dua macam yaitu : temporary stopping dan
permanent stopping. Temporary stopping biasanya terbuat dari papan/playwood, plastic
dan bahan-bahan lain yang kedap udara, temporary stopping dipasang pada tempat-
tempat kerja yang aktif dan cepat berubah, sehingga harus mudah dibongkar-bongkar.
Permanen stopping biasanya terbuat dari plat besi, batubata, beton dan lain-lain. Karena
penggunaannya untuk menutup jalan udara dalam waktu yang tidak terbatas, maka harus
dibuat kedap udara dan tidak mudah retak. Permanen stopping ini banyak digunakan
untuk menutup daerah yang sudah selesai ditambang dan atau daerah bekas kebakaran.
Pintu angin sangat penting untuk menghentikan aliran udara, pintu angin biasanya
dibuat dari bahan-bahan kedap udara yang kuat dapat digerakkan (buka/tutup), agar
dapat dilalui orang atau peralatan. Pintu angin ada yang tahan api dan dapat menutup
secara otomatis bila terjadi kebakaran atau peledakan. Disamping itu untuk menyetop
udara juga dapat digunakan sebagai pengatur/regulator bila dibutuhkan.
r:: r:::i:a::::: ! 1 rl
: ': t^E.s \i ; tn
. !s!l 1r@"!:I 1ili
*r r ri.{-,*,
:l . r:. -..
" =, I ::rtl;i :::::::::f::-::r:s:::
]L
Regulator
i
al 24 dari 44
Departemen Energl dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balailiklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
YENI/LAS/ TAMBANG BAWAH TANAH
Jembatan udara adalah alat untuk menghindari pencampuran dua aliran udara
yang bertemu pada suatu perempatan, dimana salah satu aliran udaranya dialihkan /
dilewatkan melalui jembatan udara. Jembatan udara dipasang di lorong perempatan
antara terowongan intake dan terowongan exhaust.
F al 25 Czri 4t
Depa(emen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
YENI/LAS/ TAMBANG BAWAH TANAH
BAB IV
PENGUKURAN UDARA VENTILASI
Pengukuran ventilasi dilakukan untuk memeriksa apakah pada setiap lokasi pada
tambang bawah tanah telah dilakukan ventilasi udara yang cukup sehingga dapat
diketahui kesalahan ventilasi atau untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk
perencanaan ventilasi atau perbaikan ventilasi. Hal yang harus diukur tersebut antara lain
temperatur udara, kelembapan, tekanan udara, kecepatan udara, jumlah udara,
penurunan tekanan, tekanan kipas angin, kadar gas dan jumlah debu.
A ) D^h^,,1,,,.-^
r gr airuAut ql I tlrran+i+aa
r \uqr rtrlqo
Allrahql r ltAara
nrtr vuqr q
-t-
Kuantitas udara adalah jumlah udara yang melalui ruang dengan kecepatan dan
luas tertentu diukur setiap satuan waktu. Sedangkan kuantitas udara tambang yang
dimaksud adalah jumlah udara masuk kedalam tambang dalam waktu terlentu.
Kuantitas udara yang melalui jalur udara tidak ditentukan secara langsung,
melainkan berdasarkan pengukuran kecepatan aliran udara dan luas penampang jalur
udara tambang. Tujuan dari perhitungan kuantitas udara tambang ini adalah untuk
mengetahui besarnya kebutuhan udara dan pembagiannya ke setiap jalur yang
membutuhkan di dalam tambang.
H al 26 dari 44
Depa(emen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi l\lineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Setelah diketahui kecepatan aliran udara dan luas penampang jalur udara pada
titik pengukuran, maka kuantitas aliran udara dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Q=VxA .............(4-1)
dimana :
Untuk menentukan jumlah udara minimum yang dibutuhkan ditempat kerja pada
suatu tambang bawah tanah, didasarkan :
. Kebutuhan pernafasan setiap orang sebesar 0,01 m3 / detik. Jumlah udara minimum
yang diperkenankan untuk tambang mengandung gas-gas berbahaya sebesar 0,1
m3/detik perorang.
. Kecepatan udara minimum untuk mengendalikan kualitas udara 0,3 m / detik. Pada
tambang yang banyak mengeluarkan gas-gas berbahaya kecepatan minimum pada
permuka kerja 0,76- 1 ,52 m / detik.
. Kecepatan udara minimum untuk mengendalikan temperatur efektif dan kelembaban
sebesar 0,5 - 2,5 m / detik.
. Kecepatan udara minimum pada front kerja pembuatan lubang bukaan 0,3 m/ detik.
. Kebutuhan udara untuk melarutkan atau pengenceran gas dan debu dalam tambang.
al27 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
BAB V
DASAR.DASAR PERHITUNGAN JARINGAN VENTILASI
atau :
zt 2R deri Lt
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
l Pt+ r.2+2,= P t'^r
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
I
w
= energi statik / head statik
r2
= eflergi kecepatan / head kecepatan
-)o
Z = energi potensial/ head potensial
Hr = energi kehilangan / kehilangan tekanan / head kehilangan (headloss)
Setiap suku dalam persamaan diatas pada dasarnya adalah energi spesifik dalam
satuan ft. lb/lb atau ft. Karena ft adalah ukuran head fluida. maka suku-suku tersebut
dapat dinyatakan sebagai 'presure head' atau'head'saja.
Sehingga persamaan (5-1) dapat ditulis menjadi :
H. = head statik
Hu = head kecepatan
H. = head potensial
Energi potensial dapat dihitung dengan cara memasukkan besaran perbedaan
tinggi, yakni :
Dimana:
P = tekanan, dalam Pa atau lbs/sq.ft
w1 = bobor isi udara, dalam kg/m3 atau lbs/cuft
w2 = bobor isi air, dalam kg/m3 atau lbs/cuft
l1t = head udaia, dalam m atau ft
Hz = head air, dalam m atau ft
al29 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2A14
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Dengan bobot isi air = 62,4 lb/ft3, pengaruh beda tinggi untuk kolom 1 inchi air
pada kondisi udara standar adalah :
f .in
Ht : wz.H, = (62,4. /olft,1. = 532.in = 69,3 ft .udara
1ut 0,0750 .tblft3
Jadi untuk udara diatas permukaan air laut, suatu kenaikan elevasi sebesar 69,3
ft akan menaikkan head potensial H. sebesar 1 in dan sebagal kompensasinya head
statik akan turun juga sebesar 1 in. Dalam praktek, konversi sebesar 70 ft udara
ekuivalen dengan 1 in air.
1. Mine Head
Untuk menentukan jumlah aliran udara yang harus disediakan untuk mengatasi
kehilangan head (head /osses) dan menghasilkan aliran yang diinginkan, diperlukan
penjumlahan dari semua kehilangan energi aliran.
Pemakaian energi kumulatif dalam suatu sitem ventilasi tambang dengan satu
mesin angin dan satu saluran keluar disebut'mine head', yaitu perbedaan tekanan yang
harus ditimbulkan untuk menyediakan sejumlah tertentu udara ke dalam tambang.
H,=ZH,=E(Hr+H,) (5-8)
H,: H, +H
V)
H-
__y (5_10)
29
Dimana r Hu = velocity- head (inch vtater)
V = kecepatan aliran udara (fpm)
g = percepatan gravitasi (fVdt2)
Persamaan ini dapat diturunkan sebagai berikut :
.
H,= wV2 (v) .)
l (5-1 1)
(5,2)(64,4)(6q'? . [1098'
Dimana : W (density udara lbs/ft3). Sedangkan untuk satuan internasional (Sl) maka
persamaannya adalah :
u,=+=* --6
$-12)
Dimana . Hu = velocity head (pascal)
p = clensity (kg/m3)
V = kecepatan (m/dt)
al 31 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
u -, LV'
rt1:./ (5-13)
Dk
/_\
A
l-ln'
\.4, D
n
"PrD
Dengan demikian diperoleh persamaan :
tr , L Vl
Ht:.[ . (5-14)
4Rrk
Persamaan friction loss untuk ventilasi tambang (dikenal sebagai rumus Atkinson)
dinyatakan dengan :
f
,a i:
f ,f L 0^075V'=--,t< L ,,1
' 5,2 4R,, 29(60)2 5,2 RH
al ?2 nzri 4t
Departemen Energi dan Sumberdaya lVineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya lilineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tarnbang Bawah Tanah
-i
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
KPL?'
nf" = (5-15)
5,2A'
Dimana : Hf = friction loss (inch water atau pascal)
f = koefisien gesekan
RH = radius hidrolik (hydraulic radius)
V = kecepatan udara (fpm atau m/dt)
K = faktor gesekan untuk density standar (lb.min2/ft4 atau kg/m3)
A = luas penampang saluran (ft2 atau m2)
S = rubbing surface (ft atau m)
P = keliling saluran (ft atau m)
O = debit udara (cfm atau m3lOt;
Faktor gesek K didalam sistem ventilasi tambang berhubungan dengan koefisien
gesek dalam aliran umum fluida. Untuk bobot isi udara standard:
K = (800)(10)'o -f
Sebenarnya di dalam aliran turbulen nilai f berubah sesuai dengan Npu. Tetapi
pada ventilasi tambang K dianggap konstan dan besarnya untuk berbagai kondisi lubang
bukaan tambang bawah tanah bukan baiubara dapat dilihat pada Tabel 4.
H*:*.r, (5-16)
Hal 33 dari 4
Depa(emen Energi dan Sumberdaya Mineral HanyW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi l\lineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Suatu persamaan untuk panjang equivalen dari saluran yang menerus oleh karena
shock /oss dapat diperoleh dengan persamaan bahwa friction /oss dengan shock /oss
adalah sama.
LT LI
lt \ -- tt t.
KLVZ
x -Y!' -
(t oos)' s.2R H
L _5,2wRuX _3240.RHX
' r(toos)' 1o1oK
Values ofKx'1010'
%
tregularilies Stralghl Sinuous or Cuned
l{ Sudaces, Clean Slighuy Moderately High Degree
Ipe of $eas, and (bash Sli$htly ModelBtely Slightly tYr9uqi atgl) Slightly Moderalely Slightly Mderatel,
Arr*ay tligment value) 0bslrucled 0bstructed Clean )hslrucled 0brtruder Clean Sbstruded 0brtruded Clesn 0brtructed 0bstructBc
Smoollr Minlmum 10 25 tu ae
t1 40 40
llned Average 15 20 30 30 .. 10 JU /x 45 (4
1
Maxlmum ,E uc AA rn
40 15 60
iedimentary Minimum JU 45 40 EE qn aa
45 45 60 70
rock Ayeragg 60 05 70 80 t4
70 B5 80
Marimum 70 7t 8$ dU 85 0q ot 0t 100 110
Tinbered Minimunr 80 NE
00 95 105 95 00 110 105 110
6fl Avemge OA
100 110 110 ,tu 110 1t t?( aaa
l0neous lir{inimum 90 105 10s 105 '115 {nR 110 lrn 120
rcd Ayorags 145 150 160 lra 160 165 1S0 165 {?4 i70 175 195
Maximum 195 200 tu3 ?10 1a^ 215 ?24 tt3 235
Head /oss adalah kombinasi dari friction /oss dan shock /oss, dan dinyatakan
dengan persamaan :
H,=Hr*H,=KP(L;l:e)O' (5-17)
5,2A
Dimana : H1 = head loss (inch water atau pascal)
K = faktor gesekan untuk density standar (lbmin2/ft4 atau kg/m-3)
al 34 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarrvW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Sumber Le
Feet Meter
Bend, acute, round 3 1
Contraction, abrupt 10 \)
Expansion, gradual 1 1
-.^ -.- _: -.- _ t- --- .--a
EXpansron,
-- aurupt 20 o
Splitting, straight branch 30 '10
Splitting, straight branch (90o) 204 60
Junction, straight branch 60 20
Junction, deflected branch (90o) 30 10
Mine car or skip (20 % of airway area) 100 30
Mine car or skip (40 o/o of airwav area 500 150
35 dari
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2A14
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
,, .o
P -11''Y o*
' i000
dimana: Hr=H,+H,
P, = Daya fan (air power)
O = Jumlah udara
r ^,)
ln-\
I tl I
H.,
'\ o'\+ /
)
Pada suatu aliran lubang bukaan, head loss dipengaruhi oleh kuantitas udara
yang mengalir. Hubungan head loss dengan udara yang mengalir dinyatakan dengan
persamaan :
5,2A3
Hal 36 oari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tarnbal.g.]awah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
a. Hukum Kirchhoff I
Bila ada aliran-aliran udara yang masuk melalui sutau titik atau disebut juga
Junction dan keluar lagi ke percabangan, maka udara keluar harus sama dengan udara
masuk (lihat Gambar 5.2).
Q, + Q, : Q, * Qo ............ (5-22)
Bila aliran udara keluar persimpangan dinyatakan positif dan yang masuk
dinyatakan negatif, maka,
Q1 + Q2 - Q3 - Q4 = 0;atau
IQ = 0
b. Hukum Kirhoff ll
Penjumlahan kehilangan tekanan dalam lintasan tertutup harus sama dengan nol,
hal ini dapat dinyatakan dengan :
\ H, =0
I
Rangkaian tertutup terdiri dari jalan udara a, b, c, dan d, seperti terlihat pada
Gambar 5.3, maka berdasarkan hukum Kirchoff, head loss jaringannya menjadi :
l,al37 dari 44
Depa(emen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2A14
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklai Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
I I
I I
I I
I I
+ ? b
1 I
t I
I I
I
Hr" , HLo dan H1" adalah positif karena aliran udara Ql bergerak melalui a, b,
dan c dengan arah yang sama, sedangkan H16 adalah negatif karena udara Q2 mengalir
dengan arah berlawanan terhadap aliran Iainnya.
Menurut Atkinson, persamaan tersebut di atas dapat dibentuk menjadi ;
Jenis jaringan ventilasi pada tambang bawah tanah terdiri dari jaringan seri,
paralel dan kombinasi dari keduanya.
d
penyekat
c alau pintu
tu)
e f
/sr -#
tr'J4.icd
al 38 dari 4
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HanyW-BDTBT-2414
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdlklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Pada jaringan seri, kuantitas aliran udara pada setiap saluran adalah sama, hal ini dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Q:Qr=Qz=Qr=Qo
Bila Hukum Kirchoff ll diterapkan pada persamaan ini akan dihasilkan :
H,r*H,r*H,r-Hn,:0
Dalam kasus ini, tekanan fan (Hn,.) sama dengan total head /oss (sfafic head).
Sedangkan tahanan equivalen (Req) adalah :
R"o
Sedangkan splitting terkendali berlaku bila pembagian jumlah aliran udara diatur
dengan memasang beberapa penyekat (regulator) di dalam saluran udara yang
dikehendaki. Gambar jaringan paralel dalam ventilasi tambang secara sederhana dapat
dilihat pada Gambar 5.5 berikut ini :
al 39 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang tr*un ,un11.,,...,
Diklat Pengenalan Tanbang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Bila Hukum Kirchoff I diterapkan dalam jeringan ini, maka persamaan kuantiitas
aliran udara dapat dinyatakan secara umum sebagai berikut :
Q=Qr+Qz+Q.+...
Jadi dalam jeringan paralel, total kuantiftas udara adalah jumlah kuantitas dari tiap-tiap
Lubang bukaan (percabangan).
Dari Hukum Kirchoff ll, head loss dapat ditulis :
Ht:H,r+Hn+H,.=...
Jadi Head loss untuk lubang bukaan adalah sama, karena sama maka persamaan untuk
kuantitas untuk udara yang mengalir dapat ditulis sebagai berikut :
tr1,i- tn, l- l-
ln,
U- l'+!'+ /'+...
xR, lR, !n.
I )
e:{ryl+*+.+u
' ["/& l:
' -(
J& )-
J,,IW)
^F.
Persamaan umum untuk R"o dinyatakan dengan .
1111
__I_I r
Jadi kuantiltas pada setiap cabang atau saluran dapat dihitung bila kuantiitas allran dapat
dihitung dengan persamaan di bawah ini :
al 40 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
(5-27)
J.
2
It --
ts,ooo z
x:l C, I (R--28)
'^/
| I
\,, )
dimana : X = faktor shc
hock loss
lc
|
c-
-c
1
"tz-^ ,t r2 r
X +2^lX + Z
dimana : Z = faktor kontraksi
At' : A'.4 (5-2e)
\z -
H
____I
H v
dimana :
N 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 u.b 0.7 0.8 0.9 1.0
l'-n 0.63 064 0.65 0.67 0.69 0.71 0.75 0.81 0.88 1.0
X 217 97 46.38 17.03 7.61 3.67 1.78 0.81 0.30 0.07 0
H al 42 dari 4
Departemen Energi dan Sumberdaya l\linerai HanyW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya lVineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Edqe Z
Formed 1.0s
Rounded 1.50
Smooth 2.00
Square 2.50
Sharp 3.80
Edge z Cc x
Formed 1.05 0.975 0.0006
Round 1.50 0.78s 0.0s
Square 2.50 0.630 0.34
dari
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW - BDTBT - 2a14
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartman. H.L., (1982), "Mine Ventilation and Air Conditioning", The Roland Press
Company, new York, Second Edition.
3. Sweet. K, (1984), "Mining 1", Technical Publications Trust Prospect Place, Perth.
al 44 dari 44
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral HarryW-BDTBT-2014
Badan Diklat Energi dan Sumberdaya Mineral
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara
Bali.]:iklat Tambans Bawah Tanah