Professional Documents
Culture Documents
c. PKn sebagai wahana pengembangan daya nalar dan berfikir kritis peserta didik
Stanlay E. Dimond(1970), dalam civic for citizens, menegaskan bahwa salah satu
indikator warganegara yang baik adalah sala satu sebagi seorang pemikir. Dengan demikian
pendidikan kewarganegaraan harus di posisikan sebagai wahana pengembangan daya nalar
subjek atau peserta didik.
Halpen (dalam arief achnhad 2007), menegaskan bahwa berfikir Kristi bahwa
meberdayakan keterampilan atau strategi komunitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut
dilalui setelah menentukan tujuan,mempertimbangkan, dan mengacuh langsung kepada sasaran
merupakan bentuk berpikir yang perlu di kembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulakan berbagai kemungkinan, dan membuat kepurusan
secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat.
Pendapat senada dikemukakan oleh Anggelo (1995). Ia mengatakan berfikir kritis adalah
mengaplikasikan rasional, kegiatan berfikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis
,menyintesis, mengenal permasalahan dam pemecahannya, menyimpulkan , serta melakukan
penilaian terhadap sesuatu yang sedang dijadikan objek berfikirnya.
Melalui pendidikan kewarganegaraan, dapat dibangun sebuah penalaran rasional peserta
didik (warga Negara) yang mampu terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan baik
dalam instusi pendidikan maupun dalam masyarakatnya. Di sini tampak pula letak pentingnya
program pendidikan kewarganegaraan (srbagai pendidikan politik warga Negara) yang
ditunjukan untuk mengembangkan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban individu sebagai
warga Negara.