You are on page 1of 2

ANESTESI LOKAL INFILTRASI REGIO GIGI

No. Dokumen : A/III/SOP/07/13/001


No. Revisi : 01
SOP Tgl. Terbit : 01 Juli 2013
Halaman : 1/2

Pemerintah
Puskesmas
Kabupaten
dr. Tri Mulyani Mojotengah
Wonosobo
NIP. 196904252002122 005

1. Pengertian 1. Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh sensasi


rasa sakit pada tempat yang dituju.
2. Anestesi infiltrasi adalah anastesi yang bertujuan untuk
menimbulkan tindakan menghilangkan rasa sakit pada suatu
daerah tertentu yang diberikan pada ujung saraf melalui suntikan
di sekitar region gigi yang akan dicabut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
anestesi lokal infiltrasi sebelum melakukan tindakan invasif
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mojotengah Nomor
A/I/SK/6/13/001 tentang jenis Pelayanan di Puskesmas Mojotengah
4. Referensi 1. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor
HK.02.02 / MENKES / 62 / 2015 tentang PANDUAN PRAKTIK
KLINIS BAGI DOKTER GIGI
2. Yuwono, Lilian dan Purwanto. 1993. Petunjuk Praktis Anastesi
Lokal. Jakarta: EGC.
5. Prosedur 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Melakukanan anamnesa pada pasien tentang riwayat penyakit
sistemik
3. Mengukur tanda-tanda vital pasien. Apabila tekanan darah diatas
normal, petugas merujuk ke poli umum
4. Petugas mengenakan alat pelindung diri yaitu masker dan sarung
tangan
5. Petugas memeriksa pasien sesuai keluhan pasien
6. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan agar sesuai rencana perawatan
7. Petugas mempersilahkan pasien/keluarga untuk menandatangani
informed concent jika termasuk anestesi untuk tujuan tindakan
dengan komplikasi
8. Petugas menentukan posisi kerja yang tepat
9. Petugas mengambil jarum suntik dan membukanya
10. Petugas mengambil obat anastesi dan cek kesesuaian nama dan
tanggal kadaluarsa
11. Petugas membuka ampul obat anastesi
12. Petugas memasukkan obat anastesi ke dalam spuit sesuai dosis
dan memastikan tidak ada gelembung udara terjebak di
dalamnya.
13. Petugas mengulas mukosa dengan antiseptic
14. Petugas melakukan insersi jarum dengan sudut 45 atau 1 1
cm dari leher gigi bevel jarum menghadap tulang sampai
menyentuh tulang sesuai letak anatomi daerah yang akan
dianestesi
15. Petugas menarik jarum 1 2 mm, kemudian mensejajarkan
jarum sampai menyentuh tulang dekat region periapikal gigi yang
bersangkutan
16. Petugas melakukan aspirasi
ANESTESI LOKAL INFILTRASI REGIO GIGI

Puskesmas No. Dokumen : A/III/SOP/07/13/001


No. Revisi : 01 dr. Tri Mulyani
Leksono 1
SOP Tgl. Terbit : 01 Juli 2013
Halaman : 2/2

17. Petugas mendeponirkan anestetikum 1-2 cc secara perlahan


sesuai dosis
18. Petugas menarik jarum keluar jaringan
19. Petugas melakukan tekanan pada bekas suntikan
20. Petugas menutup spuit tanpa menyentuh jarum
21. Petugas memantau kondisi dan tanda-tanda vital pasien
22. Petugas mempersilakan pasien menunggu selama beberapa
saat hingga anestesi bereaksi
23. Petugas memasukkan spuit ke dalam safety box
6. Diagram
Alir mulai Menyiapkan Anamnesa Mengukur
alat dan bahan riwayat tanda-tanda vital
sistemik

Menegakkan diagnose dan Melakukan Mengenakan alat


memeriksa kesesuaian pemeriksaan
klinis sesuai pelindung diri
rencana perawatan keluhan

Prosedur Informed Consent Mengambil obat


untuk anestesi dengan Mengatur Menyiapkan anestesi dan cek
tujuan tindakan dengan posisi kerja jarum suntik kesesuaian nama
komplikasi dan tanggal
kadaluarsa
Insersi dengan Memasukkan obat anastesi ke
sudut 45 (1-1 dalam spuit sesuai dosis dan Membuka
cm) sampai Asepsis ampul
mukosa memastikan tidak ada
menyentuh gelembung udara terjebak di anestetikum
tulang dalamnya.

Menarik jarum 1 2 mm,


kemudian mensejajarkan Deponir 1-2
Aspirasi Mengeluarkan
jarum sampai menyentuh cc sesuai
tulang dekat region periapikal dosis jarum
gigi yang bersangkutan

Mempersilakan Memantau Menutup spuit Melakukan


menunggu hingga kondisi dan tanpa menyentuh tekanan pada
anestesi bereaksi tanda-tanda jarum bekas suntikan
vital pasien

Memasukkan
spuit ke dalam selesai
safety box
7. Unit terkait Poli Gigi

8. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1 Referensi Penambahan permenkes 1 januari 2015

You might also like