Professional Documents
Culture Documents
)
Pada Fase Juvenile Ikan Zebra (Danio rerio)
[Studi pada Nilai LC50 dan Perubahan Kecepatan Berenang]
Muhammad Rubangi*, Marindra Firmansyah **, Yudi Purnomo **
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
**Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Email: Muhammadrubangi@gmail.com
ABSTRAK
Pendahuluan: Dekokta daun Urena lobata (DUL) berpotensi sebagai obat perlu dilakukan uji toksisitas untuk menjamin
keamanannya. Keamanan penggunaan herbal pada fase juvenile perlu dievaluasi untuk memastikan dampaknya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronik daun pulutan berdasarkan nilai
Lethal Concentration 50 (LC50) dan kecepatan berenang ikan zebra fase juvenile.
Metode: Penelitian bersifat eksperimental laboratorium dengan desain control group post test only menggunakan ikan zebra fase
juvenile. Perhitungan nilai LC50 menggunakan dosis 500, 1.000, 4.000, 8.000, dan 10.000 mg/L, dengan ulangan sebanyak 3 kali
kemudian persentase kematian masing-masing dosis pada hari ke 28 dianalisis menggunakan regresi linier dan probit. Efek DUL
terhadap kecepatan berenang digunakan dosis terapi (500 mg/L), MATC (600 mg/L), MATC (1.200 mg/L), dan LC 50 (6.200
mg/L) pengamatan menggunakan software tracker kemudian dianalisis menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan Pos Hoc
LSD test dengan nilai signifikan p<0,05.
Hasil: Nilai LC50 subkronik DUL ikan zebra fase juvenile sekitar 6.200 mg/L yang termasuk kategori toksisitas ringan.
Pemberian DUL dosis MATC dan MATC meningkatkan kecepatan berenang ikan zebra fase juvenile berturut-turut sekitar 3
kali lipat dan 2 kali lipat dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05) sedangkan dosis terapi dan LC50 tidak signifikan
meningkatkan kecepatan berenang (p>0,05).
Kesimpulan: Nilai LC50 subkronik DUL termasuk kategori toksisitas ringan dan pemberian DUL dosis MATC dan MATC
meningakatkan kecepatan berenang ikan zebra fase juvenile.
Kata Kunci: ikan zebra fase juvenile, kecepatan berenang, LC50, subkronik, Urena lobata.
ABSTRACT
Introduction: Urena lobata Leaf decoction (ULD) has potential as drug, but needs to be tested for its toxicity. The safety of the
herbal use in the juvenile phase needs to be evaluated to ensure its impact on growth and development. The aim of this research is
to know the subchronic toxicity of caesarweed leaf based on Lethal Concentration 50 (LC50) value and juvenile zebra fish
swimming speed.
Methods: this was Laboratory experimental research with post test only control group design using zebra fish on juvenile phase.
Doses of 500, 1.000, 4.000, 8.000, and 10.000 mg/L with 3 times repetition and 28 days exposure were used to determine LC50
value. Doses of therapy (500 mg/L), MATC (600 mg/L), MATC (1.200 mg/L), and LC 50 (6.200 mg/L) with tracker software
observation were used to determine swimming speed. The LC50 data was analyzed using linear regression and probit, and the
swimming speed data was analyzed using One Way ANOVA followed by Pos Hoc LSD (p<0.05).
Results: Subcrhonic ULD LC50 value in juvenile zebra fish phase is about 6.200 mg/L and belong to mild toxicity. Doses of
MATC and MATC increase the rate of juvenile zebrafish fish swimming speed respectively by 3 times and twice higher than
control group (p <0.05). LC50 dose did not significantly increase swimming speed (p> 0,05).
Conclusions: Subchronic ULD LC50 value include in mild toxicity and ULD doses of MATC and MATC increase juvenile
zebra fish swimming speeds.
Keywords: juvenile zebra fish phase, swimming speed, LC50, subchronic, Urena lobata.
PENDAHULUAN Ikan zebra dapat di gunakan sebagai hewan
coba dalam uji toksisitas herbal. Penggunaan ikan
Pulutan (Urena Lobata) merupakan salah zebra sebagai hewan uji memiliki beberapa
satu herbal yang memiliki potensi sebagai obat. keuntungan antara lain sensitif terhadap racun dari
Secara empirik ekstrak dari daun dan akar Urena polusi lingkungan, embrio yang transparan sehingga
lobata digunakan oleh masyarakat untuk mengobati mudah melakukan pengamatan secara langsung pada
beberapa penyakit seperti batuk, malaria, luka, dan organ-organ dalam. Selain itu, ikan zebra juga mudah
rematik1. Penelitian secara in vitro dan in vivo di pelihara, berukuran kecil, jumlah telur yang
membuktikan bahwa ekstrak daun pulutan (Urena banyak dan perkembangannya yang cepat11. Terdapat
lobata) memiliki efek antidiabetes melalui 70% gen pengkode protein pada manusia juga di
mekanisme menghambat enzim DPP-IV (dipeptidyl temukan pada ikan zebra sehingga memungkinkan
peptidase IV) sehingga menurunkan kadar glukosa penyakit yang terkait dengan gen pada manusia juga
darah2,3. Salah satu senyawa kimia pada ekstrak bisa terjadi pada ikan zebra12. Masa juvenile ikan
Urena lobata yaitu alkaloid dan tanin yang bersifat zebra merupakan fase usia tumbuh kembang ikan
sitotoksik sehingga dapat menghambat pertumbuhan zebra yang pesat pada rentang usia 4 minggu sampai
serta merusak sel kanker maupun sel normal4,5. Uji 12 minggu pasca-fertilisasi13. Keamanan penggunaan
preklinik ekstrak metanol daun Urena lobata herbal perlu di evaluasi pada kelompok usia tumbuh
menunjukkan efek sedatif ansiolitik yang ditandai kembang untuk memastikan dampaknya terhadap
dengan penurunan aktivitas motorik dan peningkatan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Efek
waktu tidur tikus yang diinduksi thiopental6. toksisitas herbal dapat mengganggu fungsi organ
Keamanan penggunaan Urena Lobata untuk salah satunya adalah sistem saraf pusat. Gangguan
pengobatan perlu diperhatikan. Penggunaan herbal sistem saraf pusat khususnya aspek motorik dapat
Urena lobata selama 18 hari menimbulkan nekrosis dievaluasi dengan mengamati kecepatan
sel tubulus kontortus proksimal ginjal mencit7. berenangnya14. Hingga saat ini penelitian tentang
Penelitian uji toksisitas pada tikus yang di papar derajat toksisitas dan efek toksisitas dekokta Urena
ekstrak air Urena lobata selama 28 hari tidak terjadi lobata pada sistem saraf pusat fase juvenile belum
perubahan berat badan dan hati, namun terjadi pernah dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
perubahan secara signifikan pada profil histologis perlu dilakukan pengujian toksisitas dekokta daun
dan biokimia hati yang ditandai dengan perdarahan pulutan (Urena lobata) dengan menentukan nilai
ringan sampai berat dan infiltrasi sel mononuklear LC50 dan menilai kecepatan berenang fase juvenile
seiring dengan bertambahnya kadar AST (aspartat ikan zebra (Danio rerio).
transaminase), ALT (alanin transaminase) dan ALP
(alkaline phosphatase) pada serum8. Studi toksisitas METODE PENELITIAN
menggunakan kelinci normal selama 24 minggu
menunjukkan bahwa ekstrak akar Urena lobata Penelitian ini menggunakan metode
memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah yang observasi dan eksperimental laboratorik secara in
signifikan. Sedangkan pada fungsi hati, terjadi vivo menggunakan desain penelitian control group
penurunan fungsi pada 10 minggu pertama akan post test only dengan tujuan mengetahui efek toksik
tetapi kembali ke fungsi normal pada perlakuan dekokta daun pulutan (Urena lobata) terhadap Danio
minggu berikutnya9. rerio fase juvenile. Penelitian ini dilaksanakan di
Uji toksisitas Urena Lobata perlu di lakukan Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran
untuk menjamin keamanannya. Uji toksisitas Universitas Islam Malang pada bulan maret 2017
merupakan prasyarat formal keamanan kandidat obat juni 2017 dan telah mendapat surat laik etik dari
untuk pemakaian pada manusia10. Uji toksisitas yang Komisi Etik Kesehatan Penelitian Universitas
di lakukan antara lain uji toksisitas umum dan Brawijaya No. 656-KEP-UB dan disetujui pada
khusus. Lethal Concentration 50 (LC50) merupakan tanggal 13 Desember 2016.
parameter uji toksisitas umum yang menjadi prioritas Hewan coba yang akan diberi perlakuan
utama untuk menilai keamanan herbal. Nilai LC50 adalah Danio rerio fase juvenile dengan usia 1-2
menunjukkan derajat toksisitas dan dosis yang bulan yang didapatkan dari petani ikan Desa Pelem
mampu menimbulkan kematian 50% organisme uji. Kecamatan Campur Darat Kabupaten Tulungagung
Selain toksisitas akut, uji toksisitas subkronik dan dan telah disertifikasi di Fakultas Pertanian
kronik juga perlu dilakukan untuk evaluasi keamanan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
penggunaan herbal jangka panjang. Peningkatan dengan nomor 01/Analisa/Lab.Perikanan/FPP-
dosis dan lama paparan herbal dapat meningkatkan
UMM/I/2017. Ikan zebra Fase Juvenile diadaptasikan
toksisitas yang ditandai dengan gangguan struktur
dan dipelihara selama tujuh hari didalam aquarium
dan fungsi organ.
berukuran 60 x 30 x 35 cm yang dilengkapi dengan
filter, aerator set, termeometer dan heater sebelum
dilakukan perlakuan. Air yang digunakan selama HASIL PENELITIAN
pemeliharaan adalah air hasil penyaringan dengan Nilai Lethal Concentration (LC50) Dekokta Daun
purified water yang dijaga pada suhu 25-28oC. Siklus Urena lobata L. pada Ikan Zebra Fase Juvenile
hidup ikan zebra diatur dalam 14 jam terang dan 10 Nilai LC50 dekokta daun Urena lobata L. (DUL)
jam gelap. Ikan zebra diberi makan satu kali sehari dapat dilihat pada Tabel 1. Dan gambar 1. dibawah
dengan tetramin.. ini: