You are on page 1of 7

Toksisitas Subkronik Dekokta Daun Pulutan (Urena lobata L.

)
Pada Fase Juvenile Ikan Zebra (Danio rerio)
[Studi pada Nilai LC50 dan Perubahan Kecepatan Berenang]
Muhammad Rubangi*, Marindra Firmansyah **, Yudi Purnomo **
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
**Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Email: Muhammadrubangi@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Dekokta daun Urena lobata (DUL) berpotensi sebagai obat perlu dilakukan uji toksisitas untuk menjamin
keamanannya. Keamanan penggunaan herbal pada fase juvenile perlu dievaluasi untuk memastikan dampaknya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronik daun pulutan berdasarkan nilai
Lethal Concentration 50 (LC50) dan kecepatan berenang ikan zebra fase juvenile.
Metode: Penelitian bersifat eksperimental laboratorium dengan desain control group post test only menggunakan ikan zebra fase
juvenile. Perhitungan nilai LC50 menggunakan dosis 500, 1.000, 4.000, 8.000, dan 10.000 mg/L, dengan ulangan sebanyak 3 kali
kemudian persentase kematian masing-masing dosis pada hari ke 28 dianalisis menggunakan regresi linier dan probit. Efek DUL
terhadap kecepatan berenang digunakan dosis terapi (500 mg/L), MATC (600 mg/L), MATC (1.200 mg/L), dan LC 50 (6.200
mg/L) pengamatan menggunakan software tracker kemudian dianalisis menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan Pos Hoc
LSD test dengan nilai signifikan p<0,05.
Hasil: Nilai LC50 subkronik DUL ikan zebra fase juvenile sekitar 6.200 mg/L yang termasuk kategori toksisitas ringan.
Pemberian DUL dosis MATC dan MATC meningkatkan kecepatan berenang ikan zebra fase juvenile berturut-turut sekitar 3
kali lipat dan 2 kali lipat dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05) sedangkan dosis terapi dan LC50 tidak signifikan
meningkatkan kecepatan berenang (p>0,05).
Kesimpulan: Nilai LC50 subkronik DUL termasuk kategori toksisitas ringan dan pemberian DUL dosis MATC dan MATC
meningakatkan kecepatan berenang ikan zebra fase juvenile.

Kata Kunci: ikan zebra fase juvenile, kecepatan berenang, LC50, subkronik, Urena lobata.

Subchronic Toxicity of Ceasarweed Leaf Decoction (Urena lobata L.)


In the Juvenile Phase of Zebra Fish (Danio rerio)
[Study on LC50 Value and Swimming Speed Changes]
Muhammad Rubangi *, Marindra Firmansyah **, Yudi Purnomo **
* Medical Faculty Student of Islamic University of Malang
** Medical Faculty Lecturer of Islamic University of Malang
Faculty of Medicine, Islamic University of Malang
Email: Muhammadrubangi@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: Urena lobata Leaf decoction (ULD) has potential as drug, but needs to be tested for its toxicity. The safety of the
herbal use in the juvenile phase needs to be evaluated to ensure its impact on growth and development. The aim of this research is
to know the subchronic toxicity of caesarweed leaf based on Lethal Concentration 50 (LC50) value and juvenile zebra fish
swimming speed.
Methods: this was Laboratory experimental research with post test only control group design using zebra fish on juvenile phase.
Doses of 500, 1.000, 4.000, 8.000, and 10.000 mg/L with 3 times repetition and 28 days exposure were used to determine LC50
value. Doses of therapy (500 mg/L), MATC (600 mg/L), MATC (1.200 mg/L), and LC 50 (6.200 mg/L) with tracker software
observation were used to determine swimming speed. The LC50 data was analyzed using linear regression and probit, and the
swimming speed data was analyzed using One Way ANOVA followed by Pos Hoc LSD (p<0.05).
Results: Subcrhonic ULD LC50 value in juvenile zebra fish phase is about 6.200 mg/L and belong to mild toxicity. Doses of
MATC and MATC increase the rate of juvenile zebrafish fish swimming speed respectively by 3 times and twice higher than
control group (p <0.05). LC50 dose did not significantly increase swimming speed (p> 0,05).
Conclusions: Subchronic ULD LC50 value include in mild toxicity and ULD doses of MATC and MATC increase juvenile
zebra fish swimming speeds.

Keywords: juvenile zebra fish phase, swimming speed, LC50, subchronic, Urena lobata.
PENDAHULUAN Ikan zebra dapat di gunakan sebagai hewan
coba dalam uji toksisitas herbal. Penggunaan ikan
Pulutan (Urena Lobata) merupakan salah zebra sebagai hewan uji memiliki beberapa
satu herbal yang memiliki potensi sebagai obat. keuntungan antara lain sensitif terhadap racun dari
Secara empirik ekstrak dari daun dan akar Urena polusi lingkungan, embrio yang transparan sehingga
lobata digunakan oleh masyarakat untuk mengobati mudah melakukan pengamatan secara langsung pada
beberapa penyakit seperti batuk, malaria, luka, dan organ-organ dalam. Selain itu, ikan zebra juga mudah
rematik1. Penelitian secara in vitro dan in vivo di pelihara, berukuran kecil, jumlah telur yang
membuktikan bahwa ekstrak daun pulutan (Urena banyak dan perkembangannya yang cepat11. Terdapat
lobata) memiliki efek antidiabetes melalui 70% gen pengkode protein pada manusia juga di
mekanisme menghambat enzim DPP-IV (dipeptidyl temukan pada ikan zebra sehingga memungkinkan
peptidase IV) sehingga menurunkan kadar glukosa penyakit yang terkait dengan gen pada manusia juga
darah2,3. Salah satu senyawa kimia pada ekstrak bisa terjadi pada ikan zebra12. Masa juvenile ikan
Urena lobata yaitu alkaloid dan tanin yang bersifat zebra merupakan fase usia tumbuh kembang ikan
sitotoksik sehingga dapat menghambat pertumbuhan zebra yang pesat pada rentang usia 4 minggu sampai
serta merusak sel kanker maupun sel normal4,5. Uji 12 minggu pasca-fertilisasi13. Keamanan penggunaan
preklinik ekstrak metanol daun Urena lobata herbal perlu di evaluasi pada kelompok usia tumbuh
menunjukkan efek sedatif ansiolitik yang ditandai kembang untuk memastikan dampaknya terhadap
dengan penurunan aktivitas motorik dan peningkatan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Efek
waktu tidur tikus yang diinduksi thiopental6. toksisitas herbal dapat mengganggu fungsi organ
Keamanan penggunaan Urena Lobata untuk salah satunya adalah sistem saraf pusat. Gangguan
pengobatan perlu diperhatikan. Penggunaan herbal sistem saraf pusat khususnya aspek motorik dapat
Urena lobata selama 18 hari menimbulkan nekrosis dievaluasi dengan mengamati kecepatan
sel tubulus kontortus proksimal ginjal mencit7. berenangnya14. Hingga saat ini penelitian tentang
Penelitian uji toksisitas pada tikus yang di papar derajat toksisitas dan efek toksisitas dekokta Urena
ekstrak air Urena lobata selama 28 hari tidak terjadi lobata pada sistem saraf pusat fase juvenile belum
perubahan berat badan dan hati, namun terjadi pernah dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
perubahan secara signifikan pada profil histologis perlu dilakukan pengujian toksisitas dekokta daun
dan biokimia hati yang ditandai dengan perdarahan pulutan (Urena lobata) dengan menentukan nilai
ringan sampai berat dan infiltrasi sel mononuklear LC50 dan menilai kecepatan berenang fase juvenile
seiring dengan bertambahnya kadar AST (aspartat ikan zebra (Danio rerio).
transaminase), ALT (alanin transaminase) dan ALP
(alkaline phosphatase) pada serum8. Studi toksisitas METODE PENELITIAN
menggunakan kelinci normal selama 24 minggu
menunjukkan bahwa ekstrak akar Urena lobata Penelitian ini menggunakan metode
memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah yang observasi dan eksperimental laboratorik secara in
signifikan. Sedangkan pada fungsi hati, terjadi vivo menggunakan desain penelitian control group
penurunan fungsi pada 10 minggu pertama akan post test only dengan tujuan mengetahui efek toksik
tetapi kembali ke fungsi normal pada perlakuan dekokta daun pulutan (Urena lobata) terhadap Danio
minggu berikutnya9. rerio fase juvenile. Penelitian ini dilaksanakan di
Uji toksisitas Urena Lobata perlu di lakukan Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran
untuk menjamin keamanannya. Uji toksisitas Universitas Islam Malang pada bulan maret 2017
merupakan prasyarat formal keamanan kandidat obat juni 2017 dan telah mendapat surat laik etik dari
untuk pemakaian pada manusia10. Uji toksisitas yang Komisi Etik Kesehatan Penelitian Universitas
di lakukan antara lain uji toksisitas umum dan Brawijaya No. 656-KEP-UB dan disetujui pada
khusus. Lethal Concentration 50 (LC50) merupakan tanggal 13 Desember 2016.
parameter uji toksisitas umum yang menjadi prioritas Hewan coba yang akan diberi perlakuan
utama untuk menilai keamanan herbal. Nilai LC50 adalah Danio rerio fase juvenile dengan usia 1-2
menunjukkan derajat toksisitas dan dosis yang bulan yang didapatkan dari petani ikan Desa Pelem
mampu menimbulkan kematian 50% organisme uji. Kecamatan Campur Darat Kabupaten Tulungagung
Selain toksisitas akut, uji toksisitas subkronik dan dan telah disertifikasi di Fakultas Pertanian
kronik juga perlu dilakukan untuk evaluasi keamanan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
penggunaan herbal jangka panjang. Peningkatan dengan nomor 01/Analisa/Lab.Perikanan/FPP-
dosis dan lama paparan herbal dapat meningkatkan
UMM/I/2017. Ikan zebra Fase Juvenile diadaptasikan
toksisitas yang ditandai dengan gangguan struktur
dan dipelihara selama tujuh hari didalam aquarium
dan fungsi organ.
berukuran 60 x 30 x 35 cm yang dilengkapi dengan
filter, aerator set, termeometer dan heater sebelum
dilakukan perlakuan. Air yang digunakan selama HASIL PENELITIAN
pemeliharaan adalah air hasil penyaringan dengan Nilai Lethal Concentration (LC50) Dekokta Daun
purified water yang dijaga pada suhu 25-28oC. Siklus Urena lobata L. pada Ikan Zebra Fase Juvenile
hidup ikan zebra diatur dalam 14 jam terang dan 10 Nilai LC50 dekokta daun Urena lobata L. (DUL)
jam gelap. Ikan zebra diberi makan satu kali sehari dapat dilihat pada Tabel 1. Dan gambar 1. dibawah
dengan tetramin.. ini:

Tabel 1. Rerata Persentase Kematian Ikan Zebra


Pembuatan Dekokta Daun pulutan (Urena lobata
L.) % Kematian ( rerata SD )
Simplisia daun pulutan (Urena lobata L.)
Kelompok n
diperoleh dari UPT Balai Materia Medika, Kota Batu, K1 (500 mg/L) 3 00.00 00.00
Jawa Timur dan telah dideterminasi dengan nomor K2 (1000 mg/L) 3 20.00 00.00
surat 074 / 306 / 101.8 / 2016. Simplisia daun Urena K3 (4000 mg/L) 3 30.00 00.00
lobata L. ditimbang sebanyak 80 gram kemudian K4 (8000 mg/L) 3 53.33 00.57
dimasukkan ke dalam panci dekok berisi 1 liter air K5 (10.000 mg/L) 3 90.00 01.00
yang sudah dipanaskan pada suhu 900C selama 30
menit sambil sesekali diaduk. Setelah dingin dekokta
diperas dan disaring menggunakan kasa lalu LC50
dimasukkan dalam labu Erlenmeyer menggunakan
corong. 100
80 y = 0.0079x + 1.6249
Perhitungan Nilai Lethal Concentration (LC50) 60 R = 0.922
Penelitian ini menggunakan 150 ekor ikan zebra 40
fase juvenile yang terbagi dalam 5 kelompok dengan
20
dosis 500, 1000, 4.000, 8.000, dan 10.000 mg/L.
Perlakuan dilakukan dengan 3 kali ulangan, masing- 0
masing ulangan terdiri dari 10 ikan. Penggantian 0 5000 10000 15000
herbal dilakukan 24 jam sekali selama 28 hari. Setiap
Gambar 1. Grafik Regresi Linier LC50
kensentrasi dihitung persen kematian ikan dan nilai
LC50 ditentukan dengan metode analisis regresi linier.
Tabel 2. Nilai LC50 berdasarkan analisis probit

Pengukuran Kecepatan Berenang


Penelitian ini menggunakan 30 ekor ikan zebra
fase juvenile yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu:
kelompok kontrol, terapi, MATC, MATC, dan
LC50. Dosis MATC (Maximum Allowable Toxicant
Concentration) ditentukan berdasarkan nilai NOEC
(No-Observed Effect Concentration) dan LOEC
(Lowest-Observed Effect Concentration)
menggunakan rumus: ()(). Ikan zebra
dipapar selama 30 menit kemudian dilakukan
perekaman selama 1 menit dan hasil video dianalisis
menggunakan software tracker dengan satuan
kecepatan cm/s13,14. Berdasarkan rumus pada hasil analisis regresi
linier dan probit menunjukkan dekokta daun Urena
Analisis Data lobata L. memiliki nilai LC50 berturut-turut sebesar
Perubahan kecepatan berenang dianalisis 6.123,43 mg/L dan 6.296,74 mg/L. Nilai tersebut
menggunakan One Way ANOVA untuk menguji tidak jauh berbeda dan termasuk dalam kategori
hipotesis dilanjutkan Post Hoc LSD Test untuk toksisitas ringan15.
menentukan perbedaan antar kelompok perlakuan.
Hasil dinyatakan berbeda signifikan bila p<0,05.
Efek Dekokta Daun Urena lobata L. terhadap Efek toksik ini dikendalikan oleh komponen dan
Perubahan Kecepatan Berenang Ikan Zebra Fase komposisi zat aktif dalam daun Urena lobata L
juvenile seperti alkaloid, saponin dan tanin.
Efek dekota daun Urena lobata L. terhadap Beberapa jenis alkaloid dalam Urena lobata L.
perubahan kecepatan berenang ikan zebra dapat diduga bekerja sebagai anti-mitosis dengan mengikat
dilihat pada Tabel 3. dan Gambar 2. dibawah ini: tubulin dan memblokade polimerasi protein ke dalam
mikrotubulus sehingga terjadi penghancuran
`Tabel 2. Rerata Hasil Pengukuran Kecepatan mikrotubulus. Hal ini menimbulkan gangguan fungsi
Berenang Ikan Zebra mikrotubulus dan gangguan enzim telomerase yang
Kecepatan dapat menghambat pembelahan dan perkembangan
Kelompok n Berenang sel16. Alkaloid dapat merubah materi genetik seperti
(cm/s)
DNA sehingga menghasilkan protein unfungsional
1.15 0,33a
KN (Kontrol Negatif) 6 yang menimbulkan kerusakan serta kematian sel. 17.
P1 (Terapi) 500 mg/L 6 1,31 0,43a Gangguan dan kerusakan sel atau jaringan
menginduksi kematian organisme.
P2 (1/2 MATC) 600 mg/L 6 2.88 0.55b
Saponin memiliki aktivitas menurunkan tegangan
P3 ( MATC) 1.200 mg/L 6 2.01 0.80b permukaan vaskuler sehingga mengakibatkan
P2 (LC50) 6.200 mg/L 6 1.24 0.35a hipovolemia17. Kondisi hipovolemia menurunkan
jumlah oksigen yang diangkut ke sel dan jaringan
Keterangan:
sehingga terjadi hipoksia seluler. Saponin juga dapat
a,b,c : notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan
melisiskan sel darah merah sehingga menurunkan
kecepatan berenang yang bermakna (p<0,05). jumlah ikatan oksigen-hemoglobin dalam darah,
keadaan ini menimbulkan hipoksia sel. Hipoksia sel
Kecepatan berenang dapat mengganggu respirasi oksidatif dan
menurunkan produksi ATP sehingga memicu
4.00 b b kematian. Deplesi ATP dapat meningkatkan
pembentukan ROS (Reactive Oxygen Species) yang
3.00
akan menyebabkan kerusakan dan kematian sel.
2.00 a a a Kematian sel yang kompleks menimbulkan kematian
organisme18.
1.00 Tanin merupakan merupakan senyawa metabolit
0.00 sekunder golongan polifenol. Tanin menghambat
kontrol terapi 0.5 matc matc lc50 kerja enzim dan mengganggu metabolisme
pencernaan sehingga organisme mengalami
Gambar 2. Histogram Rerata Kecepatan kekurangan nutrisi dan menimbulkan kematian.
Berenang Ikan Zebra Fase juvenile Tanin diduga dapat merusak membran ikan fase
juvenile sehingga cepat mengalami paralisis dan
Berdasarkan Tabel 3. dan Gambar 2 pemberian kematian19.
dekokta daun Urena lobata L. dosis MATC dan Pada umumnya kandungan metabolit sekunder
MATC meningkatkan secara signifikan kecepatan dalam herbal berkadar rendah sehingga kurang
berenang ikan zebra fase juvenile berturut-turut menimbulkan efek toksik. Beberapa senyawa
sekitar 3 kali lipat dan 2 kali lipat dibandingkan metabolit sekunder dalam Urena lobata L memiliki
dengan kontrol (p<0,05) sedangkan dosis terapi dan konsentrasi yang kecil sehingga efek farmakologi dan
LC50 meningkatkan tidak signifikan kecepatan toksisitasnya rendah. Metabolit sekunder dalam
berenang (p>0,05). Pemberian dekokta Urena lobata herbal pada umumnya bersifat toksik dan diproduksi
L. dosis MATC dan MATC tidak berbeda untuk perlindungan terhadap kondisi yang tidak
signifikan dalam meningkatkan kecepatan berenang menguntungkan, tetapi dalam jumlah kecil memiliki
senyawa ini memiliki efek terapi21.
(p>0,05).
Interaksi beberapa zat aktif dalam daun Urena
lobata L. diduga bersifat antagonis sehingga dapat
PEMBAHASAN menurunkan potensi toksisitas dari herbal tersebut.
Nilai Lethal Concentration (LC50) Dekokta Daun Selain interaksi yang bersifat antagonis dapat pula
Urena lobata L. pada Ikan Zebra Fase juvenile terjadi interaksi sinergistik sehingga dapat
Nilai LC50 subkronik dekokta daun Urena lobata memperkuat aktifitas biologis dari senyawa yang
L. pada ikan zebra fase juvenile adalah 6.200 mg/L melakukan interaksi22.
yang termasuk dalam kategori toksisitas ringan15.
Lama paparan mempengaruhi derajat toksisitas zat aktif sehingga efek biologisnya menurun.
suatu herbal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang Sedangkan desensitisasi merupakan penurunan
dilakukan oleh Firdausi (2017), pada paparan akut kepekaan reseptor akibat stimulasi zat aktif dosis
Urena lobata L. memiliki nilai LC50 8.900 mg/L. tinggi dan jangka lama sehingga aktivitasnya
Derajat toksisitas akut lebih rendah dibandingkan menurun. Kemungkinan lainnya zat aktif bekerja
dengan paparan subkronik. lebih dari satu reseptor sehingga peningkatan dosis
Fase juvenile merupakan fase dimana terjadi tidak di iringi aktivitas biologisnya24,25.
pertumbuhan dan perkembangan organisme yang
pesat. Pada fase ini organisme sensitif terhadap
senyawa xenobiotik seperti obat, herbal, polutan dan
bahan kimia asing. Hal ini terjadi karena KESIMPULAN
perkembangan fungsi organ ekskresi dan 1. Dosis LC50 paparan subkronik dekokta daun
metabolisme yang belum matur sehingga Urena lobata L. pada ikan zebra fase juvenile
meningkatkan resiko toksisitas suatu senyawa adalah 6.200 mg/L yang termasuk kategori
xenobiotik. Enzim yang berfungsi untuk proses toksisitas ringan.
metabolisme belum diproduksi optimal baik dari segi 2. Pemberian dekokta daun Urena lobata L. pada
jenis dan jumlah sehingga beresiko tinggi dosis terapi (500 mg/L) MATC (600 mg/L)
menimbulkan efek toksik23. MATC (1.200 mg/L) dan LC50 (6.200 mg/L)
meningkatkan kecepatan berenang pada ikan
Efek Dekokta Daun Urena lobata L. terhadap zebra fase juvenile.
Kecepatan Berenang Ikan Zebra Fase juvenile
DUL pada dosis MATC dan MATC dapat SARAN
meningkatkan kecepatan berenang ikan zebra fase
Perlu dilakukan penelitian mengenai efek dekokta
juvenile. Hal ini diduga berhubungan dengan
daun Urena lobata L. terhadap perubahan
komponen zat aktif dan konsentrasinya dalam DUL
anatomi dan histologi serta kadar neurotransmiter
yaitu senyawa flavonoid dan alkaloid.
sebagai penanda kerusakan sel otak yang lebih
Flavonoid merupakan senyawa yang bekerja pada
spesifik.
susunan saraf pusat dengan cara menghambat
aktivitas asetilkolinesterase. Enzim ini berperan
mendegradasi asetilkolin menjadi kolin dan asetat UCAPAN TERIMA KASIH
sehingga jumlah asetilkolin akan menurun23. Setelah Terima kasih kepada IOM (Ikatan Orang Tua
asetilkolin digunakan selanjutnya dilakukan proses Mahasiswa) yang telah memberi bantuan dana dalam
degradasi oleh enzim asetilkolinesterase untuk proses penelitian ini.
repolarisasi sel otot skelet sehingga terjadi proses
relaksasi. Inhibisi enzim asetilkolinesterase DAFTAR PUSTAKA
mengganggu proses degradasi asetilkolin sehingga 1. Mathappan, Rinku., and Umachigi, Sanjay P.
proses relaksasi terhambat. Kondisi ini meningkatkan Morpho Anatomical Studies Of Leaves Of Urena
kontraksi otot-otot extremitas sehingga terjadi lobata Linn. International Journal Of
peningkatan kecepatan berenang pada ikan zebra fase Pharmaceutical Innovations. 2013. Volume 3,
juvenile23,24. Issue 1.
Beberapa alkaloid dalam herbal memiliki efek 2. Purnomo, Y., Soeatmaji, D.W., Sumitro, S.B.,
stimulasi pada SSP. Alkaloid terikat sebagai agonis Widodo, M.A. Incretin Effect of Urena lobata
pada reseptor kolinergik yaitu asetilkolin nikotinik Leaves Extract on Stucture and Function of Rats
(nAChR) yang terletak pada otak, ganglia otonom Islet -cells. Journal of Traditional and
dan neuromuscular junction. Setelah terjadi ikatan Complementary Medicine xxx. 2016. 1-6.
alkaloid dengan reseptor nAChR maka influk ion Ca 3. Onoagbe IO, Negbenebor EO, Ogbeide VO,
kedalam sel meningkat sehingga kadar Ca intrasel Dawha IH, Attah V, Lau Hu and Omonkhua
meningkat. Kondisi ini akan meningkatkan kontraksi AA. A study of the antidiabetic effects of Urena
sel otot sehingga meningkatkan kecepatan lobata and Sphenostylis stenocarpa in
berenang26. streptozotocin-induced diabetic rats. Eur. J. Sci.
Pemberian DUL dosis MATC dan MATC Res. 2010; 43: 6-14..
meningkatkan kecepatan berenang lebih kuat 4. Mshelia, I.Y., Dalori, B.M., Hamman, L.L. dan
dibandingkan dosis LC50 Hal ini diduga karena Garba, S.H. Effect of the Aqueous Root Extract
adanya mekanisme down regulation dan of Urena lobata (Linn) on the Liver of Albino
desensitisasi. Mekanisme down regulation yaitu Rat. Research Journal of Applied Sciences,
penurunan jumlah reseptor akibat peningkatan dosis Engineering and Technology. 2013. 5(1): 01-06.
5. Purwanto, Naton., Rismawati, Endah dan zebrafish model of anxiety. Pharmacol Biochem
Sadiyah, Esti. R. Uji sitotoksik ekstrak biji salak Behav. 2009;94(1):7580.
(Salacca Zalacca (Gaert) Voss) dengan 15. Dekant, W., Vamvakas,., Ullmanns Industrial
menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Toxicology. 2005. Weinheim; Wiley-VCH
Test (Bslt). Prosiding penelitian spesia Unisba 16. Meles, D.K., Wurlina, I.D.P.A. Adnyana., S.
2015. ISSN 2460-6472. Zakaria., D.M.S. Putra., N. Suasanti. Efek
6. Emran, T.B. dan Rahman, M.A. Sedative, Antimitogenik Fraksi Alkaloid Achyranthes
anxiolytic and analgesic effects of Urena sinuata aspera Linn. terhadap Induksi Apoptosis pada
L. leaf extract in animal models. International Mencit yang Terinfeksi Mycobacterium
Food Research Journal. 2014. 21(5): 2069-2075. tuberculosis. ACTA VETERINARIA
7. Maisaroh, Siti., Handayani, Nursasi dan Gofur, INDONESIANA ISSN 2337-3202, E-ISSN 2337-
Abdul. Pengaruh Rebusan Simplisia Daun 4373. 2015. Vol. 3, No. 1: 8-15.
Pulutan (Urena Lobata L.) Terhadap Nekrosis Sel 17. Nurqolbiah, E., Indri, K., Siti, N.N. Uji Toksisitas
Tubulus Kontortus Proksimal Ginjal Mencit (Mus Fraksi Air Impatiens balsamina Pada Tikus
Musculus) Galur Balb C. 2016. Malang: Jurusan Betina Galur Sprague Dawley. Pharm Sci Res
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu ISSN 2407-2354. 2014. Vol. 1 No. 1.
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. 18. Mitchell, R.N. & Cotran, R.S. Jejas, Adaptasi,
8. Mshelia IY, Dalori BM, Hamman LL, and Garba dan Kematian Sel. Dalam Kumar, V., Cotran,
SH. 2013. Effect of the aqueous root extract of R.S., Robbins, S.L. (eds). Buku Ajar Patologi
Urena lobata (Linn) on the Liver of Albino Rat. Robbins Volume 1. Edisi VII. Jakarta: EGC.3:7-
Res. J. Appl. Sci. Engine. Technol. 2013; 5(1): 26. 2007.
01-06. 19. ngajow, mercy., Abidjulu, Jemmy dan Kamu,
9. Omonkhua, Akhere. A, Lyere O. Onoagbe. 2011. WS. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Bawang
Evaluation of the long-term effects of Urena Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri
lobata root extracts on blood glucose and hepatic Staphylococcus aureus secara In vitro. Jurnal
function of normal rabbits. Journal of Toxicology MIPA UNSRAT Online. 2013. 2(2) 128-132.
and Environmental Health Sciences. 2011. Vol. 20. Noriko, N. Potensi Daun Teh (Camellia sinensis)
3(8) pp. 204-213. dan Daun Anting anting Acalypha indica L.
10. Depkes RI. Menteri Kesehatan Republik dalam Menghambat Pertumbuhan Salmonella
Indonesia Keputusan Menteri Kesehatan Republik typhi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan
Indonesia Nomor 761/Menkes/Sk/Ix/1992 Tentang Teknologi. 2013. Vol . 2, No. 2.
Pedoman Fitofarmaka Menteri Kesehatan 21. Purnomo, Y., J.W. Soeatmadji, S.B. Sumitro,
Republik Indonesia. 1992. Jakarta. M.A. Widodo. Anti-diabetic Potential of Urena
11. Uwe Strhlea, Stefan Scholz b, Robert Geisler a , lobata Leaf Extract Through Inhibition of
Petra Greiner c , Henner Hollert d , Sepand Dipeptidyl Peptidase IV Activity. Asian Pacific
Rastegar a ,Axel Schumacher a, Ingrid Journal of Tropical Biomedicine. 2015. 5 (8).
Selderslaghs e, Carsten Weiss a, Hilda Witters e, 645-649.
Thomas Braunbeckf. Zebrafish embryos as an 22. Goodman & Gilman. The Pharmacological Basis
alternative to animal experimentsA of Terapeutics 10th ed. London. 2004.
commentary on the definition of the onset of 23. Singgleman, Corinna., Holtzman, Nathalia G
protected life stages in animal welfare regulations growth and maturation in the Zebrafish, Danio
Reproductive Toxicology 33 (2012) 128132. rerio: A staging tool for teaching and research.
12. Howe, Kerstin. The zebrafish reference genome PMC. 2014. Aug 1 1; 11(4): 396-406.
sequence and its relationship to the human 24. Jung, Mankil., Park, Moonsoo.
genome. Letter Research. 2013 : 498| Nature| Vol Acetylcholinesterase Inhibiton by Flavonoids
496. from Agrimonia pilosa. Molecules.2007.12, 2130-
13. Parichy, D.M., Elizondo, M.R., Mills, M.G., 2139
Gordon, T.N., and Engeszer, R.E. 2009. Normal 25. Ganong, WF. Review of medical phisiology 22th
table of postembryonic zebrafish development: edition. 2008. .Jakarta: EGC.
Staging by externally visible anatomy of the 26. Setiawati, Agustina. Suatu Kajian Molekuler
living fish. Developmental dynamics : an official Ketergantungan nikotin. Jurnal farmasi sains dan
publication of the American Association of komunitas. 2013. Hlm. 118-127.
Anatomists. 2009: 238(12):2975-3015.
14. Bencan Z, Sledge D, et al. Buspirone,
chlordiazepoxide and diazepam effects in a

You might also like