Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci: resistivity, dipole-dipole, lava bantal, Basal (Santoso,2013). Perbedaan batuan akan memberiskan
respon resistivitas yang berbeda yang berkaitan dengan
Sari karakteristik batuan tersebut, ketika terdapat suatu kontak
batuan akan menimbulkan suatu anomaly resistivitas.
Interpretasi geologi menjelaskan aliran lava basal Beberapa pertimbangan tasi yang mendasari penelitian
berstruktur bantal Watuadeg di Kali Opak mempunyai mengenai batas kontak batuan menggunakan metode
lebar singkapan antara 10 - 15 m dan panjangnya sekitar resistivitas di daerah Watuadeg, Kecamatan Berbah,
50 m. Secara fisis, tubuh lava seperti aliran getah atau Kabupaten Sleman-Yogyakarta
berbentuk bantal guling dengan panjang aliran berkisar 3
10 m dan diameter 0,5 1 m. Tetapi kemenerusan kontak 2. TINJAUAN GEOLOGI
di bawah permukaan belum dapat dipastikan, oleh karena
itu dilakukan penelitian metode resistivitas untuk Di sebelah timur Dusun Sumberkulon terdapat bukit kecil,
memberikan gambaran di bawah permukaan. yang selanjutnya disebut Bukit Sumberkulon, mempunyai
ketinggian sekitar 10 -15 m pada posisi koordinat
Pengukuran geolistrik dengan menggunakan metode 7o4828,8 LS dan 110o2728,0 BT. Bentuk Bukit
resistivitas konfigurasi dipole-dipole, dilakukan pada Sumberkulon itu agak memanjang berarah timur - barat,
tanggal 24 - 25 November dan 1 - 2 Desember 2012 di berukuran lebih kurang 75 m x 50 m. Di lereng selatan
daerah Watuadeg, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman- bukit (tempat makam) terdapat singkapan batuan beku
Yogyakarta. basal berwarna abu-abu gelap, bertekstur afanit sampai
porfiri sangat halus, sebagian sudah lapuk dan pecah-
Hasil pengolahan data resistivitas memberikan hasil pecah, dengan fenokris plagioklas dan piroksen sangat
keterdapatan kontak antara batuan beku basal dengan halus. Di tepi barat Kali Opak, yang terletak 250 m di
batupasir. Batuan beku basal memiliki nilai resistivity sebelah timur Bukit Sumberkulon itu (7o4829,6 LS dan
> 250 .m dan batupasir resistivity 20 250 .m. 110o2734,0 BT), tersingkap aliran lava basal berstruktur
ditemukan aliran lava tersebut tidak mengarah ke timur. bantal (Gambar 1). Berhubung singkapan batuan ini
terletak di sebelah barat Dusun Watuadeg dan nama dusun
1. PENDAHULUAN itu sudah banyak dikenal terutama oleh komunitas geologi
di Yogyakarta, maka aliran lava berkomposisi basal dan
Interpretasi geologi menjelaskan aliran lava basal berstruktur bantal ini sering disebut lava bantal Watuadeg.
berstruktur bantal Watuadeg di Kali Opak mempunyai Secara stratigrafis, aliran lava basal itu ditindih oleh
lebar singkapan antara 10 - 15 m dan panjangnya sekitar 50 perlapisan batupasir tuf dan batulapili pumis, yang
m. Secara fisis, tubuh lava seperti aliran getah atau tersingkap di sebelah timur aliran Kali Opak dengan
berbentuk bantal guling dengan panjang aliran berkisar 3 kedudukan U0oT/18o sebagai bagian Formasi Semilir
10 m dan diameter 0,5 1 m . Permukaan lava yang belum (Sismanto,1997). Dengan demikian, Kali Opak benar-
tererosi berwarna hitam mengkilap, bertekstur gelas, benar mengalir melalui batas kontak antara aliran lava
menyerupai obsidian, dan dikenal sebagai kulit kaca basal berstruktur bantal dengan batuan klastika gunung api
(glassy skin) (bronto,2008). Pengamatan singkapan di kaya akan pumis Formasi Semilir (Gambar 2).
permukaan belum bisa secara pasti menentukan
kemenerusan di bawah permukaan mengenai kontak batas Aliran lava basal berstruktur bantal Watuadeg di Kali Opak
dan geometri batuan. Keterbatasan tersebut dilengkapi ini mempunyai lebar singkapan antara 10 - 15 m dan
dengan penelitian geofisika yang dapat membantu panjangnya sekitar 50 m. Secara fisis, tubuh lava seperti
interpretasi bawah permukaan dalam menjawab pertanyaan aliran getah atau berbentuk bantal guling dengan panjang
geologi. aliran berkisar 3 10 m dan diameter 0,5 1 m .
Permukaan lava yang belum tererosi berwarna hitam
Dalam penelitian ini metode geofisika yang digunakan mengkilap, bertekstur gelas, menyerupai obsidian, dan
adalah metode resistivitas. Metode ini adalah salah satu dikenal sebagai kulit kaca (glassy skin). Potongan
metode geofisika yang dapat memberikan gambaran melintang tegak lurus aliran memperlihatkan bentuk
keberadaan dan kedalaman lapisan batuan dengan penampang melingkar atau seperti elips, yang di dalamnya
mengukur sifat kelistrikan batuan Dengan menggunakan terdapat struktur konsentris dan rekahan radier. Kedua
susunan elektroda konfigurasi dipole-dipole diharapkan struktur itu diperkirakan terbentuk karena proses
dapat menghasilkan data lebih maksimal dalam pendinginan sangat cepat di bagian permukaan aliran lava
pendiskripsian kondisi bawah permukaan ke arah vertikal dan melambat ke bagian dalam. Proses pendinginan sangat
dan horizontal. cepat menyebabkan mineral tidak sempat membentuk
kristal atau amorf yang proporsi terbanyaknya di
Metode resistivitas terbukti dapat menggambarkan kontak permukaan, tetapi menurun ke bagian dalam. Pendinginan
dan geometri antara batuan beku dan limestone sangat cepat, banyaknya gelas gunung api yang mudah
berdasarkan kontras nilai resistivttas batuan
1
pecah, dan pergerakan aliran menyebabkan terjadinya
retakan dan rekahan yang intensif di permukaan lava.
3. DASAR TEORI
2
Konsep dasar pengukuran resistivitas batuan dimodifikasi K nan 1n 2
dari pengukuran yang didefinisikan sebagai berikut :
Dengan a adalah spasi pengukuran, dan n adalah
V A V
R penetrasi/faktor pengali.
I L I
dimana :R = Tahanan (ohm) 4. METODOLOGI
= Resistivitas (ohm-meter)
L = Panjang (meter)
Pengukuran geolistrik dengan menggunakan metode
A = Luas penampang (meter2)
resistivitas konfigurasi Dipole-dipole, dilakukan pada hari
V = Beda potensial (volt) tanggal 24-25 November dan 1-2 Desember 2012 di daerah
I = Kuat arus (ampere) Watuadeg, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman-
Yogyakarta.
3.2 Konfigurasi Elektroda
3
U S
(c)
U S
(b)
B
(a)
U S (c)
Gambar 8 : (a) Penampang lintasan 4 (b) Penampang
lintasan 5 (c) Penampang lintasan 6
4
S
U
(a)
U S
(b)
6. KESIMPULAN
S
U
Nilai resitivity batuan beku basal adalah > 250 .m dan
batupasir berkisar antara 20 250 .m. Batas kontak
litologi antara batuan beku basal dengan batu pasir terdapat
pada daerah penelitian berdasarkan nilai resistivity batuan.
Pada daerah penelitian ini tidak di temukan arah aliran lava
(a) kearah timur sungai dengan kedalaman penetrasi kurang
U
lebih 18 m dan batuan ini masih menerus kearah barat.
S
7. SARAN
Untuk mengetahui kemenerusan dari aliran lava bantal di
bawah permukaan apakah lava bantal itu menerus pada
daerah sebelah timur di perlukan metode geofisika yang
(b) memiliki penetrasi lebih dalam.
U S
5
Santoso, Agus. 2013. Penyelidikan Geoolistrik Untuk
Deteksi Rongga, Karang Putih, Kabupaten
Padang, Sumatera Barat.
S,Bronto, dkk. 2008. Gunung Api purba Watuadeg:
Sumber erupsi dan posisi stratigrafi. Jurnal
Geologi Indonesia, Vol. 3 No. 3 September 2008:
117-128
Sismanto dan Waluyo. 1997. Mengungkap Tubuh Batuan
Beku di Watuadeg dengan metode Geofisika
Terpadu. Jurnal Jurusan Fisika, Nomor 1, Vol.8,
Edisi Februari 1997, ISSN:0852-8160, hal. 58-73