Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
1. AFIFAH NUR
2. ANDRE GUNAWAN
3. DIAN LESTARI AMALIA
4. HUSNANNISA
5. IRMA YUNITA
6. MERSI LUSI TINUS
7. NURUL ANNISA
8. SITI RABIATUL ADAWIYAH
9. SITI KHADIJAH
10.WAODE ANANDA WULANSARI
JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
TA 2015/2016
FUNCTIONAL IMPLICATIONS OF CHANGE IN THE
CARDIOVASCULAR AND PULMONARY SYSTEMS
Cardiac output varies with an individual's age. The cardiac output of children is less than that
of adults both at rest and during exercise. Small heart size limits stroke volume to such a degree
that even the increased heart rate of children cannot compensate. Functionally, the lower cardiac
output does not affect a child's level of activity because even with less hemoglobin than an adult,
the child efficiently extracts oxygen from the blood. In addition, the small body size of children
and their ability to easily dissipate heat over their relatively large body surface area enables them
to function with a smaller cardiac output.Cardiac output increases as the body grows. In older
adults, cardiac output declines because the heart must pump harder to overcome increased
stiffness of the vessels, stiffness of the ventricular wall increases, and diastolic filling becomes
more difficult.with aging, both maximal heart rate and maximal stroke volume are decreased.
Because cardiac output during maximal exercise is the product of these two values, it also
decreases with age.
Changes in the functional lung volumes and decreased efficiency of the respiratory muscles
reduce an older individual's ability to increase tidal volume and minute ventilation in response to
exercise. The pulmonary system is less able to adapt to stress because of (1) the loss of elastic
recoil and chest wall compliance, (2) changes in central nervous system control, (3) innervation
of respiratory muscles, and (4) impaired perception of carbon dioxide levels. Breathing
frequency is increased in an attempt to provide necessary oxygen transport. The inability of the
pulmonary system to meet needs is also thought to limit exercise in the older individual.These
changes are minimized in the healthy, active, nonsmoking older adult, and endurance training is
thought to improve inspiratory muscle strength and lung function.
SUMMARY
The cardiovascular and pulmonary systems work closely together to provide the food and
fuel necessary for physical function. Changes in these systems over the life span can alter the
functional ability of the systems and those of the individual. Some of these changes appear to be
the result of normal development, whereas others may be determined by lifestyle choices.
Research shows that regular physical activity can have a positive impact on function and health
and that exercise at any age is important to maintain these two important systems at maximal
efficiency.
TERJEMAHAN
Karena perbedaan anatomi dan fisiologi dalam sistem kardiovaskular dan paru dari bayi,
anak, remaja, dan dewasa, fungsi dan efisiensinya berbeda dalam setiap kelompok usia. Melalui
masa kecil, sebagian besar perubahan yang terkait dengan perubahan ukuran tubuh. Perbedaan
jenis kelamin menjadi jelas pada masa remaja. Di masa dewasa dan dewasa yang lebih tua, efek
lingkungan dan penuaan normal mengubah efisiensi dan kapasitas dari sistem kardiovaskular dan
paru. kebiasaan gaya hidup mempengaruhi fungsi dari sistem pernafasan pada orang dewasa
yang lebih tua termasuk gizi, kebiasaan merokok, dan olahraga. Dengan adanya protein gizi
buruk , atrofi otot dapat dilihat pada otot-otot pernapasan. Merokok berdampak negatif pada
cardiovaskular dan sistem pulmonal.
Efisiensi dari kardiovaskular dan sistem pulmonal tercermin dari ukuran-ukuran seperti
produksi jantung , ventilasi menit , dan kapasitas maksimal aerobik. produksi jantung adalah
ukuran efisiensi dari sistem kardiovaskular. ventilasi menit, volume udara masuk ke dalam
jantung dalam satu menit, adalah ukuran efisiensi sistem pumonary. kedua ukuran ini, akan
ditinjau dengan kemampuan kerja jaringan untuk menggunakan oksigen untuk produksi energi,
menunjukan kapisitas maksimal aerobik individu, atau tingkat kesehatan kardiovaskular dan
pulmonal.
Cardiac output bervariasi sesuai dengan usia seseorang. Cardiac output anak lebih kecil
daripada orang dewasa baik saat beristirahat maupun saat berolahraga. Ukuran strok volum
jantung untuk peningkatan detak jantung anak tidak dapat diseimbangkan. Untuk fungsional,
cardiac output yang lemah tidak mempengaruhi aktivitas anak karena rata rata hemoglobin anak
lebih rendah daripada orang dewasa, dan kadar oksigen anak dalam darah. Selain itu, ukuran
tubuh yang kecil pada anak dan suhu tubuh mereka relatif tidak stabil pada permukaan area yang
luas yang memungkinkan jantung mereka berfungsi lebih lambat.
Curah jantung meningkat saat tubuh mengalami pertumbuhan.Pada orang dewasa yang lebih tua,
curah jantung menurun karena jantung harus memompa lebih keras untuk mengatasi peningkatan
kekakuan pembuluh, kekakuan dinding ventrikel meningkat, dan pengisian diastolik menjadi
lebih sulit.dengan penuaan, baik denyut jantung maksimal dan stroke volume maksimal
menurun. Karena curah jantung selama latihan maksimal adalah produk dari dua nilai, juga
menurun dengan usia.
Transportasi oksigen untuk bekerja jaringan lainnya adalah factor penting dalam menentukan
individu aerobic kapasitas maksimal .Ventilasi yang efisien membuat udara inspirasi
berkembang dengan baik dan diperluas ke jaringan alveolar. Sirkulasi yang efisien menyediakan
plasma darah yang beroksigen cukup pada jaringan kapiler paru paru dan bekerja pada jaringan
kapiler. Faktor faktor yang mempengaruhi efisiensi seperti resistensi saluran napas, fungsi otot
otot pernapasan, dan pelaksanaan / elastisitas paru paru dan saluran udara . Volume
fungsional udara di paru paru seperti volume tidal, berbeda dengan tempat pada system baru.
Karena lebih banyak oksigen yang diperlukan selama latihan, peningkatan volume tidal.
Kesehatan kardiorespirasi (pernapasan kardio) pada orang dewasa yang lebih tua dipengaruhi
oleh perubahan faktor jantung dan menurunkan kemampuan jaringan/saraf perifer untuk
mengambil oksigen. Dimulai pada usia 30 hingga 40, penurunan puncak Vo2 mulai terlihat.
Penurunan tersebut adalah 3% sampai 6% per dekade. Meskipun tingkat penurunan meningkat
setelah usia 45 tahun, penurunan tersebut bahkan lebih cepat setelah usia 70 tahun saat
penurunan ada di angka 20% per dekade. Kesehatan kardiorespirasi dari laki-laki dan perempuan
menurun menjadi sekitar 65% dari kapasitas puncak aerobik. Keduanya menurun/berkurang
dalam output cardiac dan pengurangan kemampuan jaringan perifer (otot) untuk mengekstrak
oksigen memiliki kontribusi langsung dalam pengurangan oksigen maksimal yang diterima.
Tampak bahwa tingkat penurunan kebugaran kardiorespirasi lebih besar pada pria yang lebih tua
daripada wanita, tetapi ketika disesuaikan dengan massa tubuh bebas lemak, perubahan kapasitas
erobik serupa pada pria dan wanita. Individu yang telah mempertahankan aktivitas fisik tingkat
tinggi melalui hidup mereka dan memiliki tingkat pengambilan oksigen yang lebih tinggi dari
penyerapan oksigen puncak saat mereka memasuki usia dewasa yang lebih tua menjaga
kebugaran kardiorespirasi lebih tinggi dari teman sebayayang lebih banyak duduk tetapi masih
saja penurunan kebugaran kardiorespirasi dipercepat dengan bertambahnya usia.
Kardiovaskuler dan efisional paru berkontribusi pada individu untuk tingkat kebugaran fisik.
Kebugaran adalah sebuah ukuran dari kemampuan fungsional seseorang dan kesehatan. Secara
klinis, penyakit kardiovaskuler merupakan masalah yang signifikan pada orang dewasa. Faktor
resiko penyakit kardiovaskuler kadang-kadang bisa diidentifikasi pada anak muda. Ini penting
untuk mempertimbangkan kardiovaskuler dan pengembangan paru dan fungsi di rentan hidup
sebagai klinisi yang bekerja dengan kliennya untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan untuk
meminimalisir efek dari kerusakan sistem tersebut. Diskusi yang lebih luas tentang isu-isu
kebugaran pada rentang hidup, termasuk efek dari olahraga dan latihan pada sistem tubuh.