Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
PEKANBARU
Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
adalah dua negara yang memiliki hubungan bilateral yang cukup erat. Secara
geografis letak kedua negara ini saling berdekatan. Hal ini dapat dilihat dari
posisi Australia yang letak diantara dua Samudera, yaitu Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik dan Garis pantai Australia di bagian barat laut dan utara
pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia , hal ini terlihat dari dukungan
1
Hilman Adil. Hubungan Australia dengan Indonesia 1945-1962. Djambatan. Jakarta. 1993. Hal 6
2
kemerdekaan oleh Australia sebagai negara sekutu terkuat Indonesia pada saat
menjadi salah satu sasaran investasi banyak negara serta menjalin hubungan
Indonesia tidak selalu mulus, kerjasama ini juga mengalami fluktuasi. Hal ini
serta orientasi politik yang menjadi salah satu prioritas kepentingan negara.4
Meskipun terjadi pasang surut dalam hubungan kedua negara, kerjasama dalam
2
Prof. Richard Chauvel,dkk. Indonesia-Australia. : Tantangan dan Kesempatan dalam Hubungan
Politik Bilateral. Granit. Jakarta. 2005. Edisi: 1. Hal xxvi
3
Thornton Carol,dkk, Geografi Australia: Australia-Indonesia Institute (AII), Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998.
4
Dikutip dari skripsi Budiman Harahap. Hubungan Indonesia-Australia Pada Masa Pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2006). Tahun 2007. Hal 1
3
Di satu pihak, Indonesia sebagai negara tetangga dengan stabilitas
politik dan tingkat kemakmuran yang cukup memadai, akan sangat menunjang
pemenuhan bahan baku industri dan pemasaran bagi produk Australia. Ditinjau
putar, dimana saat hubungan kedua negara membaik, maka akan diikuti
dengan adanya penurunan terhadap hubungan dari sisi lainnya, pola hubungan
menjadi salah satu cara untuk menjalin hubungan baik dengan Australia.
Australia merupakan negara tujuan terpopuler bagi para pelajar Indonesia, hal
ini terbukti dengan adanya sekitar 18.500 pelajar Indonesia yang belajar di
Australia. Australia juga telah menyediakan dana beasiswa bagi sekitar 20.000
5
Hilman Adil. Op.Cit. Hal xi-xii
6
Agusti Anwar. Soal hubungan Diplomatik Indonesia Australia, www. Agustianwar.multiplay.com
4
orang Indonesia, serta memberikan beasiswa bagi orang Indonesia yang
Youth Exchange Program (AIYEP) yang telah dilaksanakan lebih dari 20 tahun
yang lalu. Program ini merupakan sebuah program pertukaran pemuda antar
negara, dimana setiap tahunnya sekitar 18 orang yang berusia 20-25 tahun dari
akan mendapatkan pengalaman kerja baik di kota maupun di desa,8 dan banyak
lagi program lainnya yang telah dilakukan oleh Australia dalam hubungan
merupakan kebutuhan vital bagi setiap Negara untuk dapat membangun dan
belum begitu memadai, hal ini tentu membuat Indonesia juga membutuhkan
7
Prof. Richard Chauvel,dkk. Op.Cit.. Hal xxx
8
Ibid. Hal xxxi
9
C.E Beeby. Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: LP3ES Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial, 2003). Hal 40
5
bantuan dari negara lain untuk dapat menunjang kebutuhan dalam bidang
pendidikan tersebut.
Indonesia menjalin kerjasama dengan beberapa negara lain, yang salah satu
tetangga terdekat negara Australia, maka hal ini menjadi salah satu peluang
dipertahankan.
pelajar Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya 17% dari alumni bantuan
10
Ibid. Hal 2-3
6
presiden Indonesia, menteri luar negeri Indonesia dan penasihat kebijakan
Bagi Australia, kerjasama pendidikan ini juga menjadi salah satu cara
maka menjadi alasan bagi penulis untuk dapat meneliti dan mengambil judul
Pemuda Australia-Indonesia)
ini penulis melihat keuntungan yang diperoleh oleh negara Indonesia cukup
11
Dikutip dari skripsi Indah Nursyiam. Kepentingan australia memberikan bantuan kemanusiaan
untuk bencana alam di Indonesia (2004-2009). Tahun 2011. Hal 42
12
Prof. Richard Chauvel. Op.Cit. Hal xxx
7
banyak, mulai dari mendapatkan bantuan beasiswa, hingga peningkatan
Australia. Hal ini bahkan masih berlangsung hingga kini dibuktikan dengan
dilakukan Australia-Indonesia
8
3. Untuk mengetahui alasan maraknya kerjasama pendidikan yang
Indonesia
dengan jelas.
Teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi.
13
Moehtar Masoed, Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi. (Jakarta: LP3ES , 1990),
185
9
Untuk menyelesaikan masalah yang ada maka penulis menggunakan
Kerjasama
kata lain yang bisa memberi win-win solution. Nilai lebih ini tidak
14
Teece, D.J., Competition, cooperation, and innovation: organizational rrangements for regimes
of rapid technological progress. Journal of Economic Behavior and Organization 18, 1992, 1.
10
belakang sumber daya (fisik-geografis, sosial, ekonomi) yang
11
untuk membenarkan suatu pendapat, mengakhiri perundingan
pihak.15
diinginkan.
1.5 Hipotesa
karena itu, Australia menjaga hubungan baiknya dengan Indonesia. Hal ini
15
K.J.Holsti, Politik Internasional: Kerangka Analisa. Jakarta:Erlangga. 1993. Hal, 652-653.
12
gandum, dan lain-lain.16 Oleh karena itu, Australia menjaga
dan asuransi.
:
3. Kepentingan ekonomi Australia dalam pemenuhan kebutuhan
16
Thornton Carol,dkk, Geografi Australia: Australia-Indonesia Institute (AII), Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998. Hal 158
17
Ibid.
18
Ibid.
19
Menurut Djokosoetono Diakses di http:// www.kompas.com
13
Bilateral adalah perjanjian yang bersifat timbal balik antara dua
negara.20
orang untuk mencapai tujuan bersama interaksi sosial antara individu, antar
suatu tujuan dengan melibatkan pihak lain yang memiliki tujuan yang sama.
serta jasmani anak, agar dapat menajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup
peruntukannya.23
20
Diakses dari http://www. Glosarium.org/arti/?k=bilateral
21
Anton M Moeliono. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bhasa
Indonesia. Jakarta: Dep P dan K. Tahun 1998. Hal 445
22
Diaksesdari http://www. Kementrian Pendidikan. Sitem Pendidikan Indonesia Ki hajar Dewantara
dalam pdf.
23
Van Alpeldoorn.Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka
24
Menurut Max banner Ads http://www.Pustaka Sekolah.com
14
1.7 Definisi Operasional
eksistensi empiris atau derajat eksistensi empiris suatu konsep. Dengan kata
empiris.
pariwisata, budaya, politik dan salah satu fokus utama dalam penelitian ini
menjadi 25% atau 30,1 juta dollar Australia pada anggaran 2003/2004.
25
Prof. Richard Chauvel,dkk. Op.Cit.Hal. xxviii
15
Australia dan Indonesia tentu memiliki tujuan nasionalnya masing-
saling diuntungkan dalam kerjasama ini. Salah satu bentuk kerjasama yang
masih efektif dilakukan oleh kedua negara ini adalah pemberian bantuan
dari berupa buku-buku, artikel-artikel, jurnal, skripsi, dan sumber lain. selain
itu penulis juga menggunakan internet sebagai sarana dalam proses pencarian
16
dimaksudkan agar di samping penulis dapat tetap terfokuskan perhatiannya,
BAB I : PENDAHULUAN
AUSTRALIA - INDONESIA
17
BAB IV : KEPENTINGAN EKONOMI & POLITIK
BAB V : KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adil Hilman. 1993. Hubungan Australia dengan Indonesia 1945-1962. Jakarta : Djambatan..
C.E Beeby. 2003.Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: LP3ES Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial,), Hal 40
Masoed Moehtar, Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi. (Jakarta: LP3ES , 1990),
185
Jurnal
Teece, D.J., Competition, cooperation, and innovation: organizational rrangements for regimes of
rapid technological progress. Journal of Economic Behavior and Organization 18, 1992, 1.
Skripsi
Indah Nursyiam. 2011.Kepentingan australia memberikan bantuan kemanusiaan untuk bencana alam
di Indonesia (2004-2009). Skripsi. Hal 42
19
Web
20